Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afif Ni Matul Khoiriyah
Abstrak :
ABSTRAK
Padatnya penduduk kota dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung beresiko mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan masyarakat perkotaan, salah satunya yaitu Hepatitis A. Hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis, dimana penyakit tersebut dapat dipengaruhi oleh pola makan, kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Hepatitis dapat menimbulkan tanda dan gejala yang menyebabkan penurunan kesehatan pada penderita penyakit tersebut. Tanda dan gejala yang dialami penderita Hepatitis dapat menyebabkan ansietas atau cemas. Ansietas merupakan perasaan khawatir atau tidak nyaman yang tidak diketahui secara khusus apa penyebabnya. Teknik tarik nafas dalam dan hipnosis lima jari dapat dilakukan untuk melakukan intervensi keperawatan ansietas. Latihan mengontrol ansietas dengan tarik nafas dalam dan hipnosis lima jari secara rutin dapat menurunkan dan mengontrol tingkat ansietas pada pasien yang mengalami ansietas karena penyakitnya atau karena penyebab lainnya.
ABSTRACT
The density of the population in cities and its urban lifestyle tends to leave a negative impact on their health, one of which is Hepatitis A. Hepatitis is an inflammation of the liver caused by the hepatitis virus, in which the disease can be affected by a persons rsquo diet, smoking habits, drug usage, and having an unhealthy lifestyle. Hepatitis can cause signs and symptoms which results to a decline in the patient 39 s health. Signs and symptoms experienced by patients with Hepatitis can cause anxiety or uneasiness. Anxiety is a feeling of fear or discomfort that is not known specifically the cause of it. Anxiety nursing interventions that can be given to patients with anxiety consist of deep breathing relaxation techniques, and hypnotic five fingers. By regularly exercising on how to control the anxiety can help reduce and control the level of anxiousness in patients who experience them due to sudden illness or by other causes.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Astridivia
Abstrak :
ABSTRAK
Pasien gagal ginjal kronis rentan mengalami stress dan ansietas karena hospitalisasi dan perubahan kehidupan selanjutnya. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Target tekanan darah bagi pasien dengan gagal ginjal kronis adalah <130/80 mmHg untuk mencegah morbiditas terhadap penyakit kardiovaskular. Penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa penggunaan teknik relaksasi otot progresif dan nafas dalam dapat menurunkan tekanan darah secara efektif. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian kombinasi relaksasi otot progresif dan napas dalam pada pasien gagal ginjal kronis untuk mengontrol tekanan darah melalui penurunan tingkat stres dan ansietas. Hasil analisis pada kasus kelolaan di ruang rawat penyakit dalam Dr RSUPN Cipto Mangunkusumo menunjukan bahwa tekanan darah sistolik menurun 4-6 mmHg, namun tekanan diastolik tidak menurun. Skor DASS 21 menunjukan tingkat stres dan ansietas menurun setelah 7 hari implementasi relaksasi. Sosialisasi mengenai penggunaan teknik relaksasi otot progresif dan nafas dalam sebagai terapi tambahan selain medikasi dan mengatasi ansietas dan stress diperlukan untuk membantu pasien gagal ginjal kronis untuk menurunkan tekanan darah.
ABSTRACT
Patients with chronic kidney failure are susceptible to stress and anxiety due to hospitalization and subsequent life changes. This condition contribute in increasing blood pressure. The blood pressure target for patients with chronic renal failure is <130/80 mmHg to prevent morbidity against cardiovascular disease. Previous research has demonstrated the use of progressive muscle relaxation and deep breathing techniques are effective to reduce blood pressure. The purpose of this case study was to identify the effect of combination of progressive muscle and deep breathing relaxation in patients with chronic kidney failure to control blood pressure by reducing stress and anxiety levels. The results of case study of a patient in Internal Medicine Ward of RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo showed that systolic blood pressure decreased 4-6 mmHg, but the diastolic pressure did not decrease. Beside that, DASS 21 score shows that stress and anxiety levels decreased after 7 days of relaxation. Socialization on the use of relaxation and deep breathing techniques as adjuvant therapy of medication and to decrease stress and anxiety that related with increased blood pressure, were needed to control blood pressure of CKD patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Shafira Apriyani
Abstrak :
Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Tujuan kegiatan PTO adalah untuk meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD). Kegiatan PTO mencakup pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan rekomendasi perubahan dan alternatif terapi. PTO harus dilakukan secara berkesinambungan dan dievaluasi secara teratur pada periode tertentu agar keberhasilan atau kegagalan terapi dapat diketahui. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh agen infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang umumnya menyerang organ paru pada manusia. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan PTO yaitu pengumpulan data pasien melalui status pasien, data penunjang seperti data hasil pemeriksaan laboratorium, pengkajian pemilihan obat meliputi dosis, cara pemberian, waktu dan respon terapi, identifikasi masalah terkait obat, analisis pemantauan SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment dan Plan), rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat, pemantauan efektivitas dan efek samping obat. Obat-obat yang diberikan yaitu, kodein, salbutamol, vitamin B6, curcuma, N-acetylsistein, rifampisin, isoniazid, pyrazinamid, ethambutol, omeprazole, dexamethasone, ceftriaxone, ciprofloxacin, dan meropenem. Berdasarkan hasil kegiatan PTO yang dilakukan terhadap pasien Nn.S.R. adanya interaksi obat dengan kategorinya yaitu interaksi antara Rifampisin dan Isoniazid dengan kategori major, rifampisin dan pyrazinamid dengan kategori major, isoniazid dan kodein dengan kategori moderate, dan pyrazinamid dan isoniazid dengan kategori minor. Diperlukan monitor pada pemakaian obat-obat yang berinteraksi tersebut, dan monitor terhadap pemeriksaan fungsi hati. ......Drug Therapy Monitoring (PTO) is a process that includes activities to ensure safe, effective, and rational drug therapy for patients. PTO activities aim to increase the effectiveness of therapy and minimize the risk of Adverse Drug Reactions (ROTD). PTO activities include reviewing drug choices, dosages, methods of drug administration, therapeutic response, adverse drug reactions (ROTD), and recommendations for changes and alternative therapies. PTO must be carried out continuously and evaluated regularly at certain periods so that the success or failure of therapy can be known. Tuberculosis is a contagious infectious disease caused by the infectious agent Mycobacterium tuberculosis which generally attacks the lungs in humans. The stages carried out in carrying out PTO activities are collecting patient data through patient status, supporting data such as data from laboratory examination results, assessment of drug selection including dosage, method of administration, time and response to therapy, identification of drug-related problems, analysis of SOAP monitoring (Subjective, Objectives, Assessment and Plan), recommendations for solving drug-related problems, monitoring drug effectiveness and side effects. The drugs given were codeine, salbutamol, vitamin B6, curcuma, N-acetylcysteine, rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, ethambutol, omeprazole, dexamethasone, ceftriaxone, ciprofloxacin, and meropenem. Based on the results of PTO activities carried out on patients Nn.S.R. There were drug interactions with their categories, namely interactions between Rifampicin and Isoniazid in the major category, rifampicin, and pyrazinamide in the major category, isoniazid and codeine in the moderate category, and pyrazinamide and isoniazid in the minor category. Monitoring is needed on the use of these interacting drugs and monitoring of liver function tests.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Eva
Abstrak :
Belajar adalah aktivitas yang kompleks, bukan hanya mengaktifkan kognitif dan motorik saja, namun juga melibatkan emosi individu. Kebanyakan individu akan lebih mcrnikirkan sesuatu jika merasakannya. Ernosi dapat berpemn sebagai pemberi semangat, cncrgi, dan mengarahkan perilaku pada individu (Eyler dan Giles, dalam Hunt, 2006).. Oleh karenanya, menjadi penting, bagi siswa tuna netra yang belajar dalam program inklusi untuk mampu mengembangkan kemampuan regulasi emosi karena ia akan berhadapan dengan situasi belajar yang heterogen. Berdasarkan hasil pemcriksaan psikologi diketahui bahwa A tidak mempunyai masalah dengan kecerdasan, namun ia mempunyai masalah dalam kemampuan mengelolaan emosi. Untuk melanjutkan pendidikan ke SLTP dengan program inklusi, A perlu mengingkatkan diri dalam mengelola cmosi. Mengingat, A akan menghadapi beragam karakter individu pada saat bersekolah di SLTP dengan program inklusi. Peningkatan kemampuan mengelola emosi terutama dibutuhkan A untuk mengembangjcan kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Program intervensi didasarkan pada pendekatan modiiikasi perilaku dengan pendckatan kognitif dan pendekatan perilaku. Pendekatan kognitif menggunakan strategi antecedent focused, sedangkan pendekatan perilalcu menggunakan strategi response focused dengan relaksasi pemapasan dalam. Disamping itu, peneliti, mengintegrasikan dua strategi tersebut dengan pengembangan kesadaran diri melalui in-depth interview. Tujuan intervensi adalah menunmkan perilaku agresif A ketika sedang marah, seperti, menendang lemari, menendang pintu, menyobek buku, tidak hadir di sekolah tanpa alasan yang jelas, dan menarik diri. Program intervensi ini diadakan dalam 14 kali pertemuan dan disusun dalam sebuah rancangan program intezvensi yang terdid atas tiga bagian yaitu : 1) Data Dasar; 2) Program Intervensi; 3) Evaluasi Program. Hasil intervensi secara umum memmjukkan bahwa program intervensi efektif untuk meningkatkan regulasi emosi A. Teknik modiiikasi situasi lebih sering digunakan A dibanding teknik yang lain dan relaksasi pemapasan dalam memberikan dampak positifterhadap emosi A. ......Learning is a complex activity which not only involves cognition and motor abilities, but also one’s emotion. Most individuals will tend to think about something if they can feel it. Emotion can have a role in giving spirit, energy and guidance to one’s behavior (Evler & Giles, in Hunt, 2006). Thus, it is important for blind children who leam in an inclusion program to be able to develop the ability to regulate emotion because she will face a diverse learning situasion. Based on the psychological assesment, it is known that A d0esn"t have any intelectual barriers, though she does have difheulties in regulation his emotions. To continue his studies in the secondary level with a inclusive program, A needs to improve her emotion regulating abilities. Reason being is, because A will face a lot of different individual characters while in that education level. Improvement in emotion self-regulation is especially needed to develop A’s social interaction abilities. The intervention program is based on the modification behavior technique with a cognitive and behavior approach. The cognitive approach uses the antecedent focused strategy, whilst the behavior approach uses the response focused strategy with the deep breathing relaxation technique. Moreover, the two strategies are integrated with the development of self consciousness by using depth interview. The purpose of the intervention is to decrease aggressive behavior of A, for example kicking closets, kicking doors, tearing books, skipping school and withdrawing himself from his society. The intervention program is conducted 14 times and is based on an intervention program which consists of three parts: 1) Data based; 2) Intervention program; 3) Evaluation program. The results of the intervention show that in general intervention program is elfective to enhance A’s emotion regulation. Situation modiiication technique is used more otien by A compared to the other techniques and deep breathing relaxation in giving a positive influence towards A’s emotion.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
T34093
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Levi Fitalopa Prastono
Abstrak :
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini. Seseorang  dengan diabetes melitus akan lebih rentan terkena penyakit TBC karena sistem imun yang rendah. Rendahnya sistem imun ini juga dipengaruhi oleh stigma yang beredar di masyarakat sehingga menjadi tantangan besar dalam upaya pencegahan TBC pada penderita DM. Stigma dapat membuat seseorang menjadi stres sehingga memicu valid. Karya akhir ilmiah ners ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan analisis asuhan keperawatan keluarga dengan diabetes melitus (DM) dan ansietas  melalui penerapan relaksasi nafas dalam dengan kombinasi suara alam. Hasil evaluasi setelah penerapan intervensi keperawatan dan relaksasi nafas dalam kombinasi suara alam menunjukan adanya penurunan ansietas dibuktikan dengan hasil kuesioner Hamilton rating scale for anxiety (HARS) dari ansietas derajat sedang sampai tidak ada ansietas serta terjadi penurunan kadar gula darah sebesar 110 mg/dL. Oleh karena itu, relaksasi nafas dalam dengan kombinasi suara alam dapat disarankan sebagai salah satu intervensi alternatif dalam upaya pencegahan TBC. ......Tuberculosis (TBC) is an infectious disease that is still a public health problem today. A person with diabetes mellitus will be more susceptible to TBC because of a low immune system. This low immune system is also influenced by the stigma circulating in the community so that it becomes a big challenge in preventing TBC in people with DM. Stigma can make a person become stressed so that it triggers anxiety, due to the information obtained is invalid. This nurse's final scientific work aims to provide an overview and analysis of nursing care for families with diabetes mellitus (DM) and anxiety through the application of deep breathing relaxation with a combination of natural sounds. The results of the evaluation after the application of nursing interventions and breath relaxation in a combination of natural sounds showed a decrease in anxiety as evidenced by the results of the Hamilton rating scale for anxiety (HARS) questionnaire from moderate to no anxiety and a decrease in blood sugar levels of 110 mg/dL. Therefore, deep breathing relaxation with a combination of natural sounds can be suggested as an alternative intervention in TBC prevention efforts.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amatus Yudi Ismanto
Abstrak :
Karya Ilmiah Akhir ini merupakan gambaran pelaksanaan kegiatan praktik keperawatan ners spesialis anak selaman 2 semester. Karya Ilmiah Akhir ini memfokuskan pada aplikasi Model Adaptasi Roy pada anak paska bedah dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. Permasalahan yang muncul pada anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah nyeri yang dialami anak karena tindakan pembedahan. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh ners spesialis anak berfokus pada proses adaptasi anak terhadap masalah nyeri dengan menggunakan Model Adaptasi Roy. Pada kelima kasus kelolaan pasien anak paska bedah dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman, setelah diberikan asuhan keperawatan didapatkan hasil kelima pasien kelolaan masalah rasa nyaman yang dialami anak paska bedah berkurang dan terkontrol. Selanjutnya berdasarkan hasil kegiatan tersebut, residen merekomendasikan bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada anak diharapkan mampu menerapkan prinsip atraumatic care dan family centered care. Sebagai pembaharu, residen menjalankan atraumatic care dengan melakukan pendidikan kesehatan sebelum operasi dan desain ruang tindakan sesuai dengan karakteristik anak. ......This scientific assignment is a description about implementation of pediatric nurse specialist during practiced in two semesters. It's application of Roy's Adaptation Model on nursing care of children post surgery with comfort problem. The comfort problem on children post surgery is perceived pain related to surgery. Nursing process focused on children adaptation. There are five cases children post surgery with comfort problem, after implementation of nursing process, children pain controlled. Further, as a result this activity, resident give a recommendation to pediatric nursing services to application atraumatic care principle. As a change agent, resident application atraumatic care with implementation health education before surgery and setting intervention room like children characteristic.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitrian Rayasari
Abstrak :
Gangguan sistem endokrin yang terbanyak dipelayanan kesehatan adalah pada kasus Diabetes Mellitus (DM) dan DM tipe 2 presentasenya mencapai 95%. Pada perkembangnnya gula darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan berbagai komplikasi, baik pada mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Pencegahan dan penanganan komplikasi DM, dilakukan oleh multidisiplin keilmuan yang dilakukan secara terpadu. Peran perawat spesialis medikal bedah pada kekhususan endokrin diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan secara holistik hingga pasien DM mampu beradaptasi dengan penyakitnya dan mampu mengontrol gula darahnya. Model Adaptasi Roy,dapat digunakan sebagai landasan perawat melakukan asuhan yang komprehensif dengan mengurangi stimulus yang ada dan meningkatkan koping individu sehingga tercapai perilaku yang adaptif. Melalui penerapan praktek keperawatan berbasis pembuktian (evidence based practice), pengkajian kaki diabetik dilakukan untuk pencegahan terjadinya komplikasi ulkus kaki diabetik. Pada peran perawat sebagai innovator pengkajian kaki dapat digunakan sebagai salah satu standar pengkajian keperawatan pada pasien DM, sehingga tercapai peningkatan asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan DM. ......Endocrine System Disorder mostly occurs in health service on Diabetes Mellitus, especially the DM Type-2, in which the percentage reach 95%. Furthermore, uncontrolled blood sugar causes several micro vascular or macro vascular complications. The DM prevention and treatment should be done by means of integrated multi-discipline efforts. It is expected that medical surgical nurses who are majoring in endocrine will be able to conduct a holistic nursing so that the DM patients are able to adapt to his illness and control his blood sugar. Roy Adaptation Model is applied as the basis for the nurses to conduct comprehensive care by reducing existing stimulus and increasing individual coping in order to generate adaptive behaviors. Through the application of evidence-based practice, diabetic foot research is conducted to prevent diabetic foot ulcers complication. In the nurse's role as an innovator, foot assessment can be utilized as a standard for nursing assessment on DM patient and, therefore, increasing nursing treatment for them.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lili Aulina
Abstrak :
Prosedur penggantian sendi lutut Total Knee Replacement dilakukan pada penderita Osteoarthritis yang tidak dapat ditangani dengan metode non-pembedahan. Setelah dilakukan prosedur pembedahan, klien umumnya akan mengalami nyeri akut yang menjadi salah satu masalah keperawatan yang muncul pada klien post operasi. Nyeri akut dapat ditangani secara farmakologi menggunakan obat-obatan analgesic sesuai dengan tingkat nyeri dan secara non-farmakologi menggunakan beberapa terapi modalitas. Salah satu terapi modalitas yang banyak digunakan untuk mengurangi nyeri yaitu teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi nafas dalam dengan perhitungan 4-2-8 tarik nafas selama empat detik, tahan dua detik, dan hembuskan selama delapan detik terbukti dalam memberikan efeknya terhadap penurunan skala nyeri dan meningkatkan kenyamanan pada klien post pembedahan penggantian sendi lutut yang dibahas pada penulisan karya ilmiah ini. ...... Total Knee Replacement procedure is performed on Osteoarthritis patients who can not be treated by non-surgical methods. After the surgical procedure is done, the client will generally experience acute pain which is becomes one of the nursing problems that appear on postoperative clients. Acute pain can be treated pharmacologically using analgesic medication according to the level of pain and non-pharmacologically using some of modallities therapies. One of the many modallities therapies used to reduce pain is deep breathing relaxation technique. The deep breathing relaxation technique with 4-2-8 calculations breath for four seconds, hold for two seconds, and exhale for eight seconds is proven to have an effect to decrease the pain scale and improve comfort of the postoperative total knee replacement surgical clients which is discussed on this scientific paper.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Fajarwati
Abstrak :
Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia yang menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya gagal ginjal kronik. Hipertensi dapat menjadi penyebab ataupun manifestasi klinis dari gagal ginjal. Tekanan darah yang tidak terkontrol diatas 180/90 mmHg meningkatkan risiko 15 kali seseorang terkena gagal ginjal kronik stadium 5. Target tekanan darah bagi pasien dengan gagal ginjal kronik adalah < 130/80 mmHg. Namun, hal ini sulit dicapai pada pasien yang sudah mengalami resisten hipertensi (tekanan darah masih diatas normal dengan 4 macam obat). Oleh karena itu, dapat dilakukan kombinasi terapi non farmakologi berupa teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang-ylang sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengarah kombinasi terapi non farmakologi berupa teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang-ylang pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik dalam mengontrol tekanan darah. Hasil analisis pada kasus kelolaan menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 6,14 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 4,71 mmHg. Sosialisasi mengenai penggunaan teknik relaksasi napas dalam dan inhalasi aromaterapi ylang ylang sebagai terapi non farmakologi diperlukan untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal kronik. ......Hypertension become health problem throughout the world that causes various complications, one of which is chronic kidney failure. Hypertension can be a cause or clinical manifestation of kidney failure. Uncontrolled blood pressure increases the risk of 15 times chronic kidney failure. The target of blood pressure for patients with chronic kidney failure is <130/80 mmHg. However, this is difficult to achieve in patients who have experienced hypertensive resistance (blood pressure is still high with 4 types of drugs). Therefore, a combination of non-pharmacological therapy can be carried out in the form of deep breathing relaxation techniques and ylang-ylang aromatherapy inhalation. This case study aims to identify the effect of a combination of non pharmacological therapies deep breathing relaxation techniques and aromatherapy ylang-ylang inhalation in hypertensive patients with chronic renal failure in controlling blood pressure. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 6.14 mmHg and a diastolic blood pressure of 4.71 mmHg. The socialization regarding the use of deep breathing relaxation techniques and aromatherapy inhalation ylang-ylang as non pharmacological therapy is needed to help reduce blood pressure in hypertensive patients with complications of chronic renal failure.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mustika Sajida Maharani
Abstrak :
Perilaku kekerasan merupakan salah satu penyebab utama pasien dibawa ke Rumah Sakit Jiwa. Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Analisis dilakukan pada pengelolaan klien di Ruang Arimbi Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Klien diberikan intervensi teknik relaksasi napas dalam selama 6 kali interaksi. Implementasi pada klien dilakukan pada 29 April 2022 – 6 Mei 2022. Tujuan penulisan ini untuk melihat penerapan teknik relaksasi napas dalam bagi klien skizofrenia dengan masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan. Klien merasa tenang dan mudah fokus saat diberikan intervensi relaksasi napas dalam selama 10 menit dengan jeda 2 menit. Penerapan intervensi generalis teknik relaksasi napas dalam menunjukkan penurunan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada klien skizofrenia. Klien juga mengalami peningkatan kemampuan mengontrol risiko perilaku kekerasan. Intervensi relaksasi tarik napas dalam 10 menit dengan jeda 2 menit penting untuk dilakukan, dan diharapkan supaya dapat diterapkan di Rumah Sakit Jiwa sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi Risiko Perilaku Kekerasan. ......Violent behavior is one of the main causes of patients being taken to mental hospitals. Violent behavior is individual behavior that harms oneself, others, and the environment. This analysis was carried out on client management in the Arimbi Room, Mental Hospital, Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. The clients were given the intervention of deep breathing relaxation techniques for 6 interactions. The implementation on clients is carried out on April 29, 2022 - May 6, 2022. The purpose of this paper is to see the application of this deep breathing relaxation technique on schizophrenic clients with nursing problems who were at risk of violent behavior. The client felt calm and easy to focus when given a deep breath relaxation intervention for 10 minutes with a pause of 2 minutes. The application of generalist interventions with deep breathing relaxation techniques had shown a reduction in signs and symptoms of risk of violent behavior in schizophrenic clients. The clients also experienced an increased ability to control the risk of violent behavior. This deep breathing relaxation intervention was 10 minutes with 2 minutes rest and this is important to do. It is also hoped that it can be applied in Mental Hospitals as an intervention in overcoming the Risk of Violent Behavior
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>