Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Schaefer, Richard T
Harlow, Essex: Pearson Education, 2015
305.8 SCH r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Berry, Brewton
Boston: Houghton-Miffiln, 1958
305.8 BER r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Septiadi
"Skripsi ini melihat proses mempertahankan ideologi supremasi kulit putih dan subjektifikasi karakter Django dalam penanaman ideologi kulit putih pada film Django Unchained (2012) dengan didasarkan pada analisis hubungan Django dengan karakter lainnya. Kemunculan film ini pada masa post-racial society di Amerika dapat dilihat sebagai bentuk kritik atas paham tersebut dan akan dianalisa untuk mendekonstruksinya. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori hegemoni Gramsci yang sudah dikembangkan oleh Stuart Hall dalam konteks rasial serta teori Subjek dan Aparat Ideologis oleh Louis Althusser.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses hegemoni yang dibangun untuk mempertahankan supremasi kulit putih dan memperjelas status antara yang dikuasai dan yang menguasai. Lalu, penelitian ini juga melihat bagaimana seseorang yang sudah terinterpelasi meneruskan ideologi yang sudah tertanam di dalam dirinya untuk dilihat juga sebagai bentuk supremasi kulit putih. Selain itu, Analisa hubungan karakter menjadi penting dilakukan karena hubungan Django dengan karakter kulit putih lainnya merepresentasikan hubungan kelompok minoritas dan mayoritas. Dengan ditemukannya hasil - hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa film Django Unchained adalah medium untuk membangun hegemoni dan mempertahankan supremasi kulit putih.

This undergraduate thesis examines how the process of maintaining the ideology of white supremacy and how Django's character is constructed as a subject in planting white ideology in the movie Django Unchained (2012) based on the analysis of Django's relationship with other characters. The appearance of the movie during the phenomenon of post-racial society in America can be seen as a form of criticism of the ideology, and the movie will be analyzed to deconstruct it. The approaches used in this thesis is Stuart Hall's interpretation of Gramcis's Hegemony in the context of racial, and ideological state apparatuses by Louis Althusser.
This study aims to look at the process of hegemony to maintain white supremacy and clarify the status of the controller and the controlled. Then, this research also see how Django, who has been interpelated, continues the ideology that has been ingrained in him as a form of white supremacy. Moreover, analysis of the characters' relationship becomes important because Django's relationship with the other white characters represent minority and majority group relations. With the results of this study, the movie Django Unchained is a medium to build and maintain the hegemony of white supremacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S57814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stone, John
Cambridge: Polity Press, 2014
305.8 STO r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Ruseel sage foundation, 2001
305.8 PRO
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Hanifan
"Makalah ini menjelaskan bagaimana peran aktor Afrika Amerika di dalam film The Help (2011), sebuah film karya Tate Taylor, merepresentasikan Magical Negro sebagai perbuatan yang digunakan untuk melegitimasi diskriminasi rasial serta stereotype terhadap kaum kulit hitam Amerika di bawah kekuasaan kulit putih. Latar belakang film ini adalah saat terjadinya pergerakan sosial di Mississippi pada tahun 1960an. Film ini bercerita tentang Skeeter, seorang perempuan lulusan Ole Miss yang baru saja kembali ke kampung halamannya untuk menjadi seorang penulis dengan bekerja sebagai jurnalis dan penulis kolom di sebuah koran harian setempat. Saat bekerja sebagai jurnalis, Skeeter bertemu dengan Aibileen, pembantu salah seorang temannya.
Dengan bantuan beberapa pembantu kulit hitam, Skeeter memulai proyek pembuatan buku yang menceritakan diskriminasi rasial di Jackson, Mississippi. Makalah ini menganalisa representasi karakter Magical Negro dan juga adegan di dalam film yang melegitimasi keunggulan kaum kulit putih melalui akting dari pemeran film The Help. Makalah ini mengidentifikasi sebuah kontradiksi yang mencolok di dalam film. Di satu sisi film ini secara jelas mengangkat isu diskriminasi rasial, namun di sisi lain film ini semakin menegaskan keunggulan kaum kulit putih. Kesimpulan dari makalah ini adalah film The Help menggunakan konsep Magical Negro untuk melegitimasi keunggulan kaum kulit putih atas kau kulit hitam.

This paper examines how African American actors roles in The Help (2011), a movie directed by Tate Taylor, represent Magical Negro as an act to legitimate racial discrimination and black American stereotype under white supremacy. The setting of this movie is during social movement era in Mississippi around 1960s. The story is about Skeeter, an Ole Miss graduated woman, who returns to her hometown to become a writer and to work as a young journalist and columnist for a local newspaper in house cleaning section. During her work as a journalist, Skeeter meets Aibileen, her friend’s black maid.
With the help of several black maids, she starts a book project about racial discrimination in Jackson, Mississippi. This paper analyzes representation of Magical Negro characters and the scene which legitimates white supremacy through actions of the characters. The paper reveals a stark contradiction in the film. On one hand, the film explicitly raises the theme of racial discrimination, but on the other hand, it reinforces the ideology of white supremacy. Reviews on previous researches about the same issue are analyzed as well as character and scene analysis from the movie in order to reach objective. This paper concludes that this movie uses Magical Negro concept to legitimate white supremacy towards black people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pryadi Satriana
"Multiculturalism in the United States derived from the concept of cultural pluralism. It constitutes as an opportunity to fight against injustice towards minorities. It is not easy lo create a multicultural society as ethnicity relates to primordialism Interactions among racial groups construct images that may lead to racial prejudices. The American government has the responsibility of building a sense of trust among its citizens so that institutions can act as effective agents of change in fostering a thriving multicultural society."
2005
JSAM-X-1-JanJun2005-75
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aggi Tjetje
"ASBTRAK
Cerita yang mengagumkan tentang bangsa Asia di Amerika adalah suatu cerita yang tidak asing lagi. Walaupun jumlah keseluruhan mereka adalah kurang dari 7 juta atau kurang dari 3 7. dari jumlah penduduk, keberhasilan mereka dalam perniagaan, pekerjaan, masyarakat perguruan tinggi, secara luas melampaui jumlah mereka.
Akan tetapi, sementara nilai-nilai mereka sesuai dengan kebajikan Amerika yang seharusnya, mereka telah menderita secara menyedihkan sepanjang 1 1/2 abad lampau, tidak hanya dalam usaha pencarian mereka bagi pengakuan, tetapi bahkan dalam hal untuk semata-semata memperoleh penerimaan sebagai warganegara. Sejarah mereka di Amerika merupakan satu dari kemunafikan orang Amerika berkulit putih (International Herald Tribune, 3 Agustus 1989: 13).
Dari antara orang-orang asal Asia, yang menonjol adalah orang Cina, baik dalam hal jumlah maupun dalam hal permasalahan. Keunikan mereka telah mewarnai sejarah Amerika, baik dalam hal entitas mereka sebagai suatu kelompok eksklusif maupun dalam interaksi dengan kelompok lain, yang menimbulkan berbagai reaksi positif dan negatif silih berganti.
Perantauan imigrasi orang Cina ke Amerika kebanyakan hanyalah salah satu aspek dari eksodus besar-besaran orang Cina sepanjang abad kesembilanbelas. Hal ini disebabkan oleh masalah dalam negeri Cina sendiri dan lebih jauh disebabkan oleh godaan kesempatan yang lebih baik dari Dunia Baru. Malangnya, beberapa kelompok orang kulit putih Amerika menyerang pekerja-pekerja Cina, sedangkan Amerika yang pada awalnya menyambut kedatangan orang Cina, namun kemudian mengambil tindakan untuk membatasi kedatangan buruh-buruh Cina dan pada tahun 1882, secara umum mencegah imigrasi orang Cina dan menghalangi orang Cina menjadi warganegara Amerika.
Meskipun orang Amerika mengagungkan Deklarasi Kemerdekaan mereka sebagai sesuatu yang suci, dan walaupun Deklarasi tersebut menyatakan bahwa semua orang mempunyai hak-hak alamiah tertentu atau hak-hak yang tidak dapat diasingkan dari dirinya, yang terpenting di antaranya ialah hidup, kebebasan dan mencari kebahagiaan. Sepanjang sejarah, orang Amerika pernah beberapa kali menyimpang atau bahkan mengingkari nilai-nilai suci mereka ini, salah satu contoh dari penyimpangan tersebut adalah diskriminasi rasial yang dilakukan oleh orang Amerika terhadap penduduknya yang orang Cina.
Penelitian ini akan menuniukkan bahwa gerakan diskriminasi anti Cina di Amerika dalam bagian akhir abad kesembilanbelas disebabkan terutama oleh alasan-alasan budaya dan rasial, dengan ekonomi dan politik sebagai faktor pencetus yang menyulut sikap permusuhan.
"
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spencer, Robert F.
Dubuque, Iowa: WM C Brown, 1959
305.8 SPE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Annissa Rizki
"Skripsi ini membahas mengenai pertimbangan Hakim dalam putusan perkara pidana yang mengandung unsur bias rasial dalam membuktikan kesalahan terdakwa. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), suatu pertimbangan harus berdasarkan fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang diperoleh dari hasil pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar penentuan kesalahan terdakwa. Hakim sebagai aparat penegak hukum memiliki peran dan kekuasaan dalam peradilan pidana, sebagaimana dijelaskan dalam Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Dalam memberikan pertimbangan putusan, Hakim harus melihat kepada proses pemeriksaan dalam persidangan sebelum akhirnya menyatakannya dalam putusan akhir. Adanya bias atau prasangka rasial tidak diperkenankan dalam berbagai instrumen hukum nasional dan internasional karena melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia. Dalam perkara pidana, munculnya bias rasial dalam pertimbangan Hakim untuk membuktikan unsur perbuatan pidana yang dilakukan oleh terdakwa bertentangan dengan hak-hak yang melekat dalam diri terdakwa tersebut dan dilindungi oleh ketentuan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.

The focus of this study is about the judge?s consideration in criminal judgment that contains racial bias to prove the defendant?s fault. Based on the Code of Criminal Procedure, a consideration of the judge must be based on fact and condition with the evidence acquired from the result of the trial process that will be a background to determine the defendant?s fault. The Judge as a law enforcer has roles and authorities in a criminal court system, which is explained in the Law Number 4 year 2004 regarding Judicial Power. In providing a consideration of the judgment, the Judge must see the trial process before finally he declares in the judgment. A racial bias is not allowed in every national and international law instrument, because it collides with the principals of human rights. In criminal case, a racial bias appears in the Judge?s consideration to prove the element of a defendant?s criminal action is conflict with the rights that stick in the defendant and protected by the criminal procedural law and related rules."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S22598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>