Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 309 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sinai, Ya G.
Oxford: Pergamon Press, 1982
536.401 SIN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syenny Seftira Violeta
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaruh politik terhadap perkembangan sastra Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin 1959?1965. Sastra merupakan pencerminan masyarakat.
Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang
pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari
masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Yang
dimaksud dengan politik yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan kekuasaan.
Seperti ideologi, partai, dan kebijakan pemerintah. Masa demokrasi terpimpin dimulai
sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 juli 1959 hingga kejatuhan
Soekarno pada tahun 1966. Sejak dikeluarkan dekrit, di Indonesia dikenal semboyan
politik sebagai panglima, di mana segala sesuatu harus sesuai dengan kebijakan politik.

ABSTRACT
This thesis examines the political influence to the development of indonesian literary at
the time of Guided Democracy 1959-1965.Letters is the refflection of community.
Through the literarry works, the writter express the social problem in which the writer
itself deal with.Literrary works are affected by the people and influences the people at the
same time. Politics is all about the power such as ideology, party, and government
policy.The time of Demokrasi terpimpin was started from the dekrit presiden on July 5,
1959 to the end of Soekarno regime on 1966. Since dekrit was released, there was a
motto politics as as a leader, where all of the things must fit the political policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42364
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmi Retnaningtyas
"The growing of mass media recently is not balanced with the quality of the news they make. Much of the news is very bombastic, vulgar, and sometime full of sensation. At the same time, mass aggressive behavior increase everywhere. Based on that fenomena, the writer is interested to do research on the ?Impact of mass media violence news to mass aggressive behavior".
Explaining the research fenomena, the writer uses the anomie theory by Emile Durkheim, the social learning theory by EH. Sutherland, and the crime of imitation model theory. The writer also uses thc sub culture of violence theory to explain the growing of aggressive behavior is part of sub culture of violence.
This research uses qualitative method to gape many factors which cause mass aggressive behavior at Kelurahan Palmeriam, Matraman, East Jakarta. Collecting the primary data is done by indepth interview with '20 inforrnan that was chosen intentionally.
This research proves that violence news influences mass aggressive behavior. The impact ol` mass media consisl'ol` at least two factors. Firstly, shaping attitude and opinion about violence behavior. Secondly, giving information about weapon models to do violence. Mass aggressive behavior is also influenced by environment, peer group, and family.
Therefore, mass media should present news violence with conflict resolution angle. Environment planning. Family role, choosing liicnds are thc other factors that should be taken care to decrease mass aggressive behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugraha
"ABSTRACT
Tantangan pemasar dalam persaingan merek adalah meningkatkan ekuitas
mereknya, karena ekuitas merek yang tinggi bisa menciptakan keuntungan yang tinggí
pula dan juga akan menciptakan loyalitas serta memberi peluang bagi perusahaan untuk
menawarkan produk dengan barga yang sesuai dengan perceived quality dari konsumen.
Merek juga dapat diasosiasikan dengan country of origin (negara asal), dimana
negara asal ini berpengaruh dalàm menilai suatu produk. Konsumen cenderung
mempunyai kesan tertentu pada produk yang dihasilkan oleh suatu negara, seperti Jerman
dengan kemajuan teknologinya, atau Perancis dengan fashion-nya.
Penelitian ini difokuskan urituk memberikan gambaran yang mendekati mengenai
pengaruh negara asal terhadap penilaìan kesan atrihut kualitas dan barga untuk kategori
produk otomotif.
Bentuk penelitian yang dilakukan dengan descripflve analysis. Survei dilakukan
dengan metode self-administrated survey di wilayah DKI Jakarta dengan jumlah
responden 140 orang. Variabel utama yang diukur adalah tingkat kesesuaian mobil
dengan negara asal, perceived quality perceived price asal negara Korea, Jepang, Eropa
dan Amerika Serikat
Dalam tingkat kesesuaian, produk Eropa memiliki persepsi kesesuaian yang tinggi
diikuti Amerika Serikat, Jepang dan Korea. Untuk atribut kualilas produk Eropa juga
memiliki posisi tertinggi diikuti oleh Amerika Serikat, Jepang dan Korea. Sedangkan
persepsi responden terhadap harga yang sesuai dan mobil Korea yang terendah, disusul
oleh Amerika Serikat, Jepang dan yang tertinggi adalab Eropa.
Dalam penelitian dengan uji paired sample i-Test dihasilkan antara lain
perbedaan yang signifikan terhadap negara asal, kecuali persepsi antara Korea dengan
.Jepang yang tidak ada perbecIa yang signifikan. Kemungkiflan dikarenakan kedua
negara tersebut berada di Asia, atau adanya perpsi bahwa Korea merupakan ?plagiat?
dari Jepang dalam industri otomotif.
Pada atribut kualitas dengan uji paired sample t-Test, produk Korea dengan
produk Eropa memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal teknologi. Sedangkan antara
produk Jepang dengan Eropa seria antara Jepang dengan Anierika Serikat tidak terdapat
perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang signifikan juga terjadi antara mobil Eropa
dengan mobil Amerika Serikat dalam kineija mesin dan teknologi yang canggih. Hal ¡ni
menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap atribut kualitas dan setiap negara asal
cenderung sama, kecuali dalam hal teknologi.
Pada segi harga yang sesuai cenderung memiliki perbedaan yang nyata antar
setiap negana asal kecuali untuk harga mobil Jepang dengan Amerika Serikat.
Dari perceptual map tentang atribut kualitas terlihat bahwa Eropa masih unggul
dalam atribut kualitas kendaraan bennotor secara umum dibandìngkan ketiga negara
pesaingnya. Sedangkan untuk Korea masih relatif rendah dibandingkan dengan negara
lainnya, akan tetapi ?gap? yang terjadi tidak terlalu jauh.
Terdapat implikasi strategis bagi marketer otomotif dan setiap negara asal Bagi
produk Korea yang menempati urutan terendah daLam segala hal (penilaian persepsi
negara asal, atribut kualitas serta harga, sebaiknya dalam jangka pendek untuk tema
komunikasi kepada konsumen para pemasar mobil Korea dapat menciptakan suatu
asosiasi positif negara asalnya dimata konsumen Sedangkan rencana jangka panjang,
Korea Iebih memperhatikan dalam hal kualitas jangan sampai mereka mendapat cap
sebagai produk ?plagiat? Jepang. Bagi produk Jepang dapat mengevaluasi tentang tema
komunikasi produk mereka, karena persepsi terhadap produk mereka yang sudah
berubah.
Sedangkan produk Eropa untuk rencana jangka pendek sebaiknya dalam
melakukan tema komunikasi lebih menonjolkan keunggulan dalam hal teknologi, kinerja
mesin, akselerasi & kecepatan dan eksterior, sehingga dapat menawarkan premium price
terhadap produk mereka ke pasar.
Terakhir bagi produk Amerika Serikat yang memiliki keunggulan persepsi dalam
hal perlengkapan keselamatan harus tetap dapat dipertahankan, disamping juga hams
mengkomunikasikan bahwa atribut kualitas secara keseluruhan kendaraan Amerika
Serikat tidak jauh berbeda dengan kualitas kendaraan Eropa. Hal ini dapat dilihat dan
hasil persepsi responden terhadap atribut kualitas kendaraan secara keseluruhan, dimana
Amerika Serikat menempati urutan kedua dibawah Eropa.
"
2003
T5275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Novita Deniati
"ABSTRAK
Global TB Report tahun 2016 menyatakan hanya sekitar 35,3 orang dengan TB yang berhasil ditemukan/terlaporkan di Indonesia dari sekitar 1.020.000 estimasi insiden pada tahun 2016. Hal ini tentunya membuat risiko orang dengan TB yang masih belum ditemukan untuk menularkan penyakit akan meningkat. Dari seluruh kabupaten di Indonesia tidak semuanya memiliki angka cakupan penemuan kasus TB yang baik. Banyak faktor yang mengakibatkan hal tersebut, sehingga terjadi ketimpangan dalam penemuan dan pelaporan kasus TB. Karakteristik kabupaten dengan rumah tangga terdiagnosis TB penting untuk diketahui sehingga ketika ada kabupaten lain yang memiliki karakteristik serupa maka dapat dicurigai kemungkinan adanya rumah tangga terdiagnosis TB di kabupaten tersebut meskipun belum ada kasus TB yang ditemukan. Tesis ini mempelajari karakteristik kabupaten dengan rumah tangga terdiagnosis TB di Indonesia. Penelitian dengan analisis data sekunder yang menggunakan Data Riskesdas 2013 dan Data Podes 2014. Analisis yang dilakukan untuk melihat perbedaan proporsi masing-masing variabel dan menilai pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji regresi fraksional digunakan untuk mengukur nilai risiko variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh karateristik kabupaten untuk lingkungan rumah tangga terdiri dari kabupaten dengan proporsi rumah tangga daerah kumuh 1 , kabupaten dengan proporsi desa memiliki pemukiman kumuh 0,3 , dan kabupaten dengan proporsi desa tidak ada faskes 1 . Pengaruh karakteristik kabupaten untuk kondisi rumah tangga secara fisik terdiri dari kabupaten dengan proporsi rumah tangga padat 1 , kabupaten dengan proporsi rumah tangga tidak ada jendela 3 , dan kabupaten dengan proporsi desa yang memiliki rumah tangga terdapat indoor pollution 1 , sedangkan pengaruh kabupaten dengan proporsi rumah tangga pencahayaan kurang dan kabupaten dengan proporsi desa yang memiliki rumah tangga tanpa listrik terhadap karakteristik kabupaten dengan rumah tangga TB sulit untuk dijelaskan. Kabupaten dengan proporsi rumah tangga ekonomi rendah 0,6 berpengaruh terhadap karakteristik kabupaten dengan rumah tangga terdiagnosis TB. Penelitian ini menyarankan untuk penguatan program terkait dengan upaya pencegahan dan pengendalian TB pada rumah tangga berisiko dan sebagai dasar penajaman prioritas intervensi berdasarkan tingkat epidemi TB pada kabupaten/kota.

ABSTRACT
Global TB Report 2016 states only about 35,3 of people with TB who successfully found has been reported in Indonesia of about 1.020.000 estimation of incident in the year 2016. This is certainly making the risk of people with TB who still has not been found to transmit the disease will increase. From around the districts in Indonesia not everything has a coverage of the discovery of TB cases. Many of the factors that lead to it, so the discrepancy in the discovery and reporting TB cases. The characteristics of the districts with TB households diagnosed it is important to note that when there are other counties that have similar characteristics so it can be suspected the possibility of diagnosed TB households in the district Although no case of TB was found. This thesis examines the characteristics of districts with TB households diagnosed in Indonesia. Research with secondary data analysis using Data Riskesdas 2013 and 2014 PODES Data. The analysis conducted to see the difference in the proportion of each of the variables and assess the influences between variables independent of the dependent variable. Fractional regression test used to measure the value of risk variables are independent of the dependent variable. The results showed the influence of characteristics of household environment for the district comprising the counties with the proportion of slum households 1 , with the proportion of the village have slums 0.3 , and district with the proportion the village does not exist health care facility 1 . Influence of the characteristics of district to household conditions physically seen from districts with solid household proportion 1 , with the proportion of households there are no window 3 , and district with the proportion of the village that has a home the staircase there are indoor pollution 1 , while the influence of the districts with the proportion of households with less lighting and a proportion of the village households without electricity against the characteristics of districts with TB households is difficult to explained. Districts with low proportion of household economy 0.6 influence on the characteristics of districts with TB households diagnosed. This research suggested that the strengthening of programs related to TB prevention and control efforts on at risk households and as a basis for the intervention priorities based on refinements epidemic levels of TB at the district city."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Patria Indrayani
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai kebijakan Koizumi Doctrine yang dikeluarkan pada
tahun 2002 oleh Jepang dua bulan setelah negara-negara ASEAN menyepakati
suatu peijanjian kerjasama dengan Cina di tahun 2001 mengenai FTA. Baik
Jepang maupun Cina memiliki sejarah hubungan yang kurang baik sehingga
situasi ini juga mempengaruhi kebijakan-kebijakan negara yang mereka keluarkan
sebagai implikasi dari kepentingan nasional masing-masing negara.
Berdasarkan hubungan dan sejarah yang kurang baik dari Jepang dan Cina maka
terciptalah suatu bentuk persaingan yang merupakan wujud dan upaya Jepang dan
Cina di dalam memperoleh power di dunia. Salah satu cara untuk mencapai
kekuatan ini, baik Jepang maupun Cina mencoba untuk memperluas dan
mempertahankan pengaruh (influence) mereka di ASEAN. Jepang yang tadinya
sudah memiliki kekuatan dengan memimpin perekonomian di ASEAN pasca PD
II, di tahun 2000an harus menghadapi saingan baru yakni Cina.

Abstract
The focus of this study is about a doctrine that made by the Japan Government
called The Koizumi Doctrine that release in 2002) exactly two months after the
ASEAN countries made a partnership with China's Government called the FTA
(Free Trade Area) in 2001. Japan and China have a history in their relationship
that not quite good. Basically both nations tried to make a better statement in the
world based on their national interest.
Based on their long relationship that not going well through the times between
Japan and China come up with a rivalry where both nations want to have more
power by given their influence as the economic leader in ASEAN. Japan was had
that position before, but after tho year of 2000, China became much powerful
nation and tried to also spread their influence in ASEAN. Facing this situation,
means, Japan meet has to face his rivalry, China."
2009
T32806
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Halifatullah Al-Khawarizmi
"Tesis ini membahas tentang Iran Versus Amerika Serikat (Perebutan Pengaruh dan Hegemoni di kawasan Timur Tengah tahun 1979-2008). Fokus masalah dalam penelitian ini terumuskan dalam tiga pertanyaan: Bagaimana upaya Iran untuk menciptakan pengaruh dan hegemoni ditengah kekuatan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah; Bagaimana perebutan pengaruh dan hegemoni antara Amerika Serikat dan Iran di kawasan Timur Tengah; Bagaimana prospek kawasan Timur Tengah ditengah persaingan antara Iran dan Amerika Serikat. Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui langkah-langkah yang diambil sebuah negara dalam menciptakan hegemoni, dan untuk mengetahui bagaimana implikasi dari perebutan hegemoni di suatu kawasan. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Hegemoni. Hegemoni berarti keunggulan atau supremasi dari negara, kelompok ataupun individu yang berupaya menguasai pihak lain. Secara lebih spesifik, penelitian ini menggunakan teori hegemoni dari neo-Gramscian yang mengernukakan ada tiga aspek penting dalam menciptakan hegemoni, yakni, politik; ekonomi; militer. Untuk melihat prospek kawasan Timur Tengah ditengah persaingan antara Iran dan Amerika Serikat, maka digunakan teori Hegemonic War.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kualitataiil yakni, penelitian yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif yang dapat berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang yang diamati. Upaya Iran dalam menciptakan hegemoni dapat dilihat dalam hubungan antara Iran dan Syria, Iran dan Hizbullah di Lebanon, Iran dan HAMAS di Palestina, Serta peranan Iran di Iraq. Iran mampu untuk menciptakan nilai-nilai dan cita-cita bersarna yang disepakati oleh negara ataupun kelompok tersebut. Sementara itu, Amerika Serikat cukup berhasil membangun kekuatan militernya. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan militer yang dibangun oleh Amerika Serikat dengan negara-negara di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, dan Bahrain. Secara ekonomi, Amerika Serikat menjadi pasar yang besar bagi negara-negara pengekspor minyak di Timur Tengah, hal ini menciptakan adanya interdependensi antara Amerika Serikat dan negara-negara penghasil minyak.
Kekuatan dari hegemoni Amerika Serikat terletak pada kemampuan koersifnya. Baik Iran ataupun Amerika Serikat kerap menyebarkan nila-nilai untuk mempengaruhi negara-negara Iain di kawasan. Iran pernah menyebut Amerika Serikat sebagai "setan besar", lalu presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (2005-...) mempertanyakan kebenaran Holocaust, yang dianggap sebagai dasar berdirinya negara Israel yang merupakan Salah satu kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sementara itu, Amerika Serikat juga menuduh Iran sebagai negara pendukung terorisme, dan juga negara yang berupaya untuk menciptakan senjata nuklir. Persaingan antara Iran dan Amerika Serikat masih akan bcrlangsung. Sclama distribusi kekualan masih berlangsung seperti ini, maka dapat dikatakan tidak akan terjadi perang besar di kawasan Timur Tengah.

This thesis discusses Iran Versus the United States of America (The Seizure of Influence and Hegemony in the Middle East Regions 1979-2008). The focus in this research is covered by three main questions: How lran's efforts to create the influence and hegemony in the domination of the United States in the Middle East Regions; How the seizure of influence and hegemony between United States and Iran in the Middle East Regions; How do prospects the Middle East Region in the rivalry between Iran and the United States. The objectives of this research are to know the policy has been taking by a country in creating hegemony and to find out how implications of seizing influence and hegemony in the region. Theoretical framework used in this research is the Hegemony Theory. Hegemony means preeminence or supremacy of the state, groups or individuals may exercise over others. The more specific, this research used Hegemony Theory of neo-Gramscian revealed that there are three important aspects in creating hegemony, there are political, economic, and military. Theory of Hegemonic War used to analyze the prospect of the Middle East Region in the rivalry between Iran and the United States of America.
The methodology in this research is a qualitative method. Qualitative method is a research that produces descriptive data which can be a speech, writing, and behavior. Iran's efforts in creating influence and hegemony can be seen in the relationship between Iran and Syria, Iran and Hizbullah in Lebanon, Iran and HAMAS in Palestine, and the role of Iran in Iraq. Iran success to create consensus of the common values and ideals with them. Meanwhile, United States of America was successful to build military power. It can be seen from a military cooperation that was built by the United States of America with the Middle East countries such as Saudi Arabia, United Arab Emirates, Kuwait, Qatar, and Bahrain. Economically, United States of America became a major market for the oil countries exporter in the Middle East, it creates the interdependence between the United States of America and the oil countries exporter.
Strength of the hegemony of the United States of America lies in the coercive ability. Neither Iran nor the United States of America often transmit values to influence other countries in the region. Iran is ever mentions the United States as the ?Great Satan", then Iranian President Mahmoud Ahmadinejad (2005-....) asking the truth of Holocaust tragedy, which is considered as a basic reason for the state of Israel, is one ofthe United States of America?'s interest in the Middle East. Meanwhile, The United States of America accuses Iran as a state terrorism sponsors, and also the country that attempts to create nuclear weapons. The rivalry between Iran and the United States of America will be held. If the distribution of power were still in progress like this, a war will not occur in the Middle East Region.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32892
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji tesis mengenai pentingnya peran gaya pengasuhan dalam perkembangan moral anak. Latar belakang masalah menunjukkan bahwa dibutuhkan bengembangan moral sejak anak-anak, dan pentingnya stimulasi moral diberikan oleh ibu.
Dari berbagai pustaka diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor psikologis ibu (empati, nurani, perkembangan moral ibu) berperan dalam meningkatkan perkembangan moral anak (antara lain Berkowitz, 1982; Eisenberg, dalam Bigner, 1994). Namun demikian, faktor-faktor tersebut saja tidak cukup membuat anak berkembang moralnya, terutama bila ditinjau dari perkembangan moral berdasar tahap-tahapnya (Kohlberg, 1984; Rest, 1994). Melalui gaya pengasuhan, yaitu induction, demandingness, responsiveness, dan modeling, (Hoffman, 1998; Baumrind, dalam Berk, 1994; serta Hetherington & Parke, 1993).
Faktor-faktor psikologis ibu berperan dalam meningkatkan pertimbangan moral anak agar optimal (sesuai usianya). Penelitian ini juga dilakukan untuk menguji bahwa gaya pengasuhan induction yang paling besar perannya dalam menstimulasi perkembangan moral anak. Menggunakan gaya pengasuhan induction seorang ibu akan mejelaskan mengapa suatu tindakan diperbolehkan dengan penekanan pada akibatnya pada orang Iain. Jadi, ada komunikasi dua arah pada saat ibu mengajarkan moral kepada anak. lni menyebabkan anak lebih memahami sebab akibat tindakan, bila dibandingkan dengan ibu yang mengajarkan moral melalui menuntut, merespons, dan meneladani demandingness, responsiveness, dan modeling).
Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 191 orang anak (usia sepuluh sampai 12 tahun) dan ibu dari anak-anak tersebut. Sampel penelitian, yang diambil dengan teknik nonprobability sampling, berasal dari dua sekolah dasar swasta. Data variabel empati, nurani, dan perkembangan moral ibu (diukur dengan The Defining Issues Test, disingkat DIT) diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh ibu. Data gaya pengasuhan diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh anak (jadi berdasar persepsi/penerimaan anak) untuk menghindari faking good. Perkembangan moral anak diukur melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model teoritik yang dluji dalam penelitian ini terbukti sesuai (Ht) dengan data. Dengan demikian empati, nurani, dan perkembangan moral ibu memiliki pengaruh yang bermakna terhadap perkembangan moral anak melalui gaya pengasuhan (induction, responsiveness, demandingness, modeling). Gaya pengasuhan induction memberi sumbangan yang paling besar dalam perkembangan moral anak.
Dalam diskusi dibahas antara lain mengenai DlT yang sulit dikerjakan. Padahal DIT ini menuntut konsistensi jawaban yang tinggi. Akibatnya, cukup banyak sampel ibu yang terpaksa digugurkan akibat jawaban DlT di bawah tuntutan konsistensi. Saran yang diajukan untuk penelitian Iebih Ianjut adalah penggunaan sampel penelitian yang Iebih bervariasi dan lebih luas wilayah penelitiannya agar dapat digeneralisasikan secara Iebih Iuas. Saran praktis adalah membuat modul-modul penelitian untuk orang tua (pendidik) agar dapat belajar cara menstimulasi moral anak dengan benar.

This research carried out was to test the theses about the important role of parenting style for children moral development. The background of the problem shows that stimulating moral development is needed during childhood, and the importance of mothers in the role of this stimulation.
Various literature obtained gave conclusion that psychological factors belong to the mother (i.e. her empathy, conscience and moral development) contribute in enhancing the moral development of her child (e.g. Berkowitz, 1982; Eisenberg, in Bigneh 1994). However these factors only are not enough to elevate the moral development stage of the child (Kohlberg, 1984; Rest, 1994). Style of parenting, i.e. induction, responsiveness, demandingness, and modeling (Hoffman, 1998; Baumrind, in Berk; 1994; and Hetheiington & Parke, 1993) must be the mediators of mothers psychological factors in increasing the optimal stage of moral development (suitable to the age of the child). This research also tested that among the styles of parenting, induction has the most important role in stimulating the moral development of a child. Through induction, a mother explains why a given action is wrong, with emphasis on its consequences to others. lt gives the child more understanding of the reasons and consequences of action, compared with the child whose mother use other parenting styles (demanding, responding and modeling).
Using a non probability sampling technique, the research data were collected from 191 children (10 to 12 years of age) and their mothers, this sample came from two private elementary schools in Jakarta. Data obtained through questionnaires that measure empathy, conscience and moral development of mothers (the later by The Denning Issues Test, shortened as Dil] filled by the mothers. Data of the parenting styles obtained through a questionnaire tilted by the children (based on perception of the children) to avoid mothers faking good. The children moral development measured through a questionnaire tilted by the children themselves.
The result of the research showed that the tested theoretical model in this research fits with the data. So, empathy, conscience, and moral development of mothers have a significant influence on the moral development of children through the mother parenting style (induction, responsiveness, demandingness, and modeling), and induction gives a biggest contribution to the moral development of children.
The difficulty of obtaining a big sample is discussed in relation to the difficulty of answering the DIZ with its high demands of consistency resulting many DIT protocols had to be discarded,. As a consequence it decreased the sample size of mothers (and the whole sample).
One of the suggestions is that further researches are needed to extend the external validity of the theses. A practical suggestion includes constructing training modules for parents and educators, to enable them to stimulate children's morality properly.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
D685
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Agustinawati W
"Aktii'vitas antiinikroba penisilifla terletak pada
keutuhan cinciri j3-laktam. Gugus karbonil pada cincin K
laktam mempunyai frekuensi yang spesifik pada 1780 - 1770
ci -( -. Penelitian mi Kan memarfaatkan kespesifikan resapan
pacla ciaerah inframerah mi dalain analisis
kuarititatif derivat penisi1irta
Tujuah pertelitiari ml adalah membandingkan has 11
penetapan kadar secara spektrofotoineti inframerah dengan
potensi ainoksisilina dan untuk merigetahui sejauhmana suhu
dan iamanya pemanasari berpengaruh terhadap kadar dan
potensi amoksisiiiria, dergan cara memariaskannya pada suhu
40°C dan 60°C selama 10 menit, 20 menit, 40 meriit, 1 jam,
2 jam, 4 jam, 8 jam, 16 jam, 1 han, 2 han, 4 han, 8
han, 15 han, dan I bul an. Hasil pemanasan tersebut
dipeniksa kadarnya secara sp .ektrofotometni inframerah
menggunakan teknik tab1et 1 KBr -dan potensinya. Penetapan
potensi dilakukan dergan uiietoda difusi. Sebagai reservoir
larutan ataoksisilina di.gunakan silinder besi tahan karat,
derigan kuman uji Sarciri.a lutea ATCC 9341 'pada medium 11.
Dari pengujian statistik terhadap amoksisilina baku,
ternyata ads korelasi antara hasil penetapan kadar secara
spektrofotoirietni inframerah dengari poterisi amoksisilina.
Penetapan kadar amoksisilina akibat pemanasan cenderung
membenikan hasil lehih tinggi dibandingkan dengan potensi, disebabkan karena •hasil urai yang terbentuk
rnengganggu pada penetapan kadar secara inframerah Oleh
sebab itu, metoda spektrofotometri infrarnerah han ya dapat
digunakan untuk penetapan kadar amoksisilina yang belum
mengalami penguraian.

The activity of penicillin antimicrobial is in the totality of
P-lactam ring. The group of carbonyl in P-lactam has a spesific
vibration of frequency, that is 1780 - 1770 cm. This study will
take the advantage of this spesific penetration on the infra red
area in quantitative analysis of penicillin's derivate.
The aim of this study is to compare the fixing of concentration
with infra red spectrophotoinetry and amoxycillin 's potency and also
we want to know how far the temprature and duration of heating
influence the concentration and amoxycillin's potency, by heating it
at 400C and 60°C in 10 minutes, 20 minutes,40 minutes, an hour, 2
hours, 4 hours, 8 hours, 16 hours, a day, 2 days, 4 days, 8 days and
a month. The concentration of the heating's results were examined
with infra red speetrophotometry using Or pellet and tested for its
potency. Diffusion method is used to settle the potency. An anti corrosion
cylindrical iron with Sarcina lutea A1YX 9341 microbe in
stage-11 is used as the reservoir of amoxycillin solution.
Statistically test to standard of amoxycillirz, we see there is
a correlation between fixing the concentration with infra red
spectrophotoinetry and ainoxycill in's potency. The fixing of
ainoxycillin's concentration caused by heating is higher if we
compare with potency, it's because of the degradation formed
influenced it. Therefore infra red speetrophotometry method is used
just for fixing the concentration of undegr&Iated amoxyciilin
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Mardjuni
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1981
S16541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>