Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Ardiansyah
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) perbandingan perkuliahan Akuntansi Manufaktur secara tatap muka di kampus (live synchronous learning) dengan tatap maya di Zoom (virtual synchronous learning); dan 2) efektivitas virtual synchronous learning melalui pemanfaatan Zoom cloud meeting dalam perkuliahan Akuntansi Manufaktur. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan teknik analisis data deskriptif. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Akuntansi Manufaktur selama 1 (satu) semester. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) metode pembelajaran yang efektif untuk mata kuliah Akuntansi Manufaktur baik live synchronous learning maupun virtual synchronous learning, yaitu: 1) Discovery Learning (studi kasus); 2) Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif); 3) Small Group Discussion (diskusi kelompok); 4) Collaborative Learning (pembelajaran kolaboratif); 5) Project-Based Learning (pembelajaran berbasis proyek); dan 6) Problem-Based Learning (pembelajaran berbasis masalah). Terdapat 3 (tiga) bentuk pembelajaran yang efektif untuk dikolaborasikan dalam mencapai Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK) Akuntansi Manufaktur, yaitu: 1) Kuliah; 2) Respons dan Tutorial; dan 3) Praktikum. Metode dan bentuk pembelajaran tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 14 ayat 3 dan ayat 5. Terkait efektivitas virtual synchronous learning via Zoom cloud meeting, 6% responden menyatakan kurang paham, 78% paham, dan 17% sangat paham. Adapun dalam hal perbandingan live synchronous learning dan virtual synchronous learning via Zoom cloud meeting, 22% responden menjawab bahwa lebih baik dijelaskan langsung oleh dosen pada kuliah tatap muka, sedangkan 78% menjawab sama saja baik kuliah tatap muka maupun tatap maya."
Jakarta: Pusat Data dan Teknologi Informasi, 2022
371 TEKNODIK 26:1 (2022)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Chairun Nisa Dwi Putri
"Pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pemerintah berusaha melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tempat-tempat umum terpaksa ditutup sementara. Banyak kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka harus beralih ke ruang online untuk sementara waktu. Aplikasi video conference seperti Zoom merupakan salah satu platform yang sering digunakan pada saat proses pembelajaran online. Lansia sebagai kelompok yang paling tertinggal dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan dan penggunaan aplikasi Zoom oleh lansia peserta LBIQ selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini mengadopsi model UTAUT yang telah dikembangkan oleh Raza et al., (2020). Sampel dalam penelitian ini adalah 80 lansia peserta LBIQ. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner melalui google form dengan teknik individual reported yaitu responden mengisi survei tanpa bantuan dari peneliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor harapan terhadap kinerja yang meningkat, tingkat kemudahan dalam menggunakan teknologi, pengaruh dari lingkungan sosial, fasilitas yang mendukung dan niat untuk menggunakan aplikasi Zoom disetujui oleh para responden. Sedangkan variabel ketakutan terhadap virus corona dan variabel isolasi sosial tidak disetujui oleh responden
The Covid-19 pandemic entered Indonesia in early 2020 and affected various aspects of people's lives. The government is trying to prevent the spread of the corona virus by implementing Large-Scale Social Restrictions (PSBB). Public areas have been temporarily closed. Many activities that were previously carried out face-to-face have had to switch to online for a while. Video conferencing applications such as Zoom are one of the platforms that are often used during the online learning process. The elderly as the most lagged group in using information and communication technology (ICT) need to adapt to these changes. This study aims to determine the acceptance and use of the Zoom application by LBIQ participants during the Covid-19 pandemic. This study adopts the UTAUT model which has been developed by Raza et al., (2020). The sample in this study was 80 elderly LBIQ participants. Data was collected by distributing questionnaires via google form with the reported individual technique of respondents filling out a survey without any help from the researcher. The results showed that the factors of performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition and behavioral intention to use the Zoom application has been approved by the respondents. While the variable of the corona fear and the social isolation were not approved by the respondents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fikri Haidar
"Peralihan mendadak dan penggunaan intensif dari komunikasi termediasi oleh teknologi mengubah pengalaman ketubuhan suatu kelompok masyarakat. Pandemi Covid-19 melalui pembatasan sosial dan aktivitas mendorong penggunaan ruang yang dimediasi oleh teknologi dalam ragam kegiatan yang sebelumnya dilakukan pada medium ruang fisik. Komunitas tari tradisional Indonesia menjadi salah satu kelompok tari yang memiliki tantangan besar dalam menggunakan ruang virtual untuk kegiatan berkesenian. Karakter keruangan dan ketubuhan khusus dari tari tradisional tidak dapat terakomodasi dalam infrastruktur ruang virtual. Pada Maret hingga Desember 2020, sanggar tari Wulangreh Omah Budaya mengalihkan aktivitas kelas tari Jawa dan Bali dalam ruang virtual oleh Zoom, medium telekonferensi yang paling banyak digunakan selama masa pembatasan sosial dan aktivitas di DKI Jakarta. Ragam upaya dilakukan bagi pelatih dan peserta tari untuk ‘membangun’ ruang yang dimediasi oleh teknologi dengan tujuan mereplikasi pengalaman yang serupa dengan ruang fisik. Tulisan ini akan menggambarkan proses pembentukan ruang yang dimediasi oleh teknologi sebagai tempat untuk komunitas tari berlatih tari. Menggunakan metode etnografi, tulisan ini akan menelusuri proses peralihan medium dari ruang fisik ‘ke dalam’ ruang yang dimediasi oleh teknologi. Proses peralihan medium ini menelusuri aspek keruangan dan ketubuhan dari wiraga, wirama, wirasa dalam tari tradisional dalam infrastruktur ruang virtual oleh Zoom.
Sudden shift and intensive use of computer mediated communication change the embodiment for certain group of people. Covid-19 pandemic through social and activity restriction pushes the use of virtual space on many activities previously occurred on physical space. Indonesia traditional dance community faces the toughest challenge on using virtual space as a place for making art. The spacial and emobied quality of traditional dance is unable to be afforded by the infrastructure of virtual space. Since March until December 2020, traditional dance studio (sanggar tari) of Wulangreh Omah Budaya shifted their Javanese and Balinese dance class on a virtual space by Zoom, a popular teleconference medium during social and activity restriction in Jakarta Capital Region. Instructor and class’ participants have many efforts to ‘construct’ technology-mediated space to replicate the similar experience of physical space. This paper will explore the construction of technology-mediated space as a ‘new space’ for traditional dance community rehearsal. Through ethnography, this paper will explore the process of remediation from physical ‘onto’ technology-mediated space. This process explores spacial and embodiment aspect of wiraga, wirama, wirasa on a mediated space provided by Zoom."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vania Chrysilla
"Sepak bola merupakan olahraga yang membutuhkan analisis performa untuk meningkatkan strategi permainan dan mencegah cedera pada pemain. Penelitian ini mengembangkan sistem kamera semi-portabel untuk analisis performa sepak bola secara waktu nyata, menggunakan platform NVIDIA Jetson Nano. Sistem ini mengintegrasikan algoritma stitching panorama, deteksi objek berbasis YOLO, dan dynamic zoom untuk menghasilkan analisis akurat terhadap pergerakan pemain dan bola. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa algoritma yang dikembangkan mencapai Mean IoU hingga 0,97, dengan presisi tinggi dan recall yang baik. Sistem ini juga dapat menghasilkan tampilan lapangan panorama yang konsisten serta fokus dinamis pada area permainan yang relevan. Namun, beberapa tantangan seperti keterbatasan komputasi, pelambatan termal dan distorsi kamera masih membatasi performa waktu nyata. Dengan peningkatan perangkat keras dan optimasi algoritma, sistem ini berpotensi untuk menjadi alat analitik yang lebih andal, terjangkau, dan dapat diakses oleh tim amatir maupun semi-profesional.
Soccer is a sport that requires performance analysis to enhance game strategies and prevent player injuries. This research developed a semi-portable camera system for real-time soccer performance analysis using the NVIDIA Jetson Nano platform. The system integrates panoramic stitching algorithms, YOLO-based object detection, and dynamic zoom to provide accurate analysis of player and ball movements. Experimental results demonstrate that the developed algorithms achieved a Mean IoU of up to 0.97, with high precision and recall. The system also successfully produced consistent panoramic field views and dynamic focus on relevant gameplay areas. However, challenges such as computational limitations, thermal throttling, and camera distortion currently limit real-time performance. With hardware upgrades and algorithm optimizations, the system has the potential to become a more reliable, affordable, and accessible analytical tool for amateur and semi-professional teams. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library