Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diah Affandi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hadi Allamilfar I.
Abstrak :
Lapangan panasbumi Candradimuka berada di dataran tinggi Dieng, merupakan daerah prospek di luar lapangan Dieng sebelumnya, sehingga diperlukan deliniasi zona permeabel untuk pemboran. Lapangan ini memiliki manifestasi berupa fumarol dan mata air panas di bagian Kawah Candradimuka diantara dua daerah vulkanik berumur kuarter yaitu Gunung Jimat dan Kawah Dringo. Perlunya deliniasi zona permeabel untuk menentukan sistem panas bumi di daerah Kawah Candradimuka dan juga diperlukan penentuan zona upflow dan outflow sebagai dasar dalam pemboran. Manifestasi panasbumi yang berada di permukaan akan di ambil sample fluida dan dianalisis dengan metode geokimia untuk mengetahui suhu fluida permukaan dan pendugaan suhu bawah permukaan. Kondisi bawah permukaan akan dianalisis dengan metode magnetotellurik dalam penentuan zona alterasi, heatsource, dan batas zona permeabel yang merupakan batas reservoir. Hasil penelitian menjelaskan zona permeabel yang merupakan reservoir sistem panasbumi Candradimuka dipengaruhi oleh formasi batuan Gunung Jimat-Kawah Dringo, dengan suhu reservoir sekitar 270degC. BOC sistem ini di ketinggian 1.000m dan deliniasi zona permeabel atau reservoir berada di elevasi 250m, dengan upflow berada di Gunung Jimat-Kawah Dringo, dengan outflow di sekitar patahan Wonopriyo di arah NW dari zona upflow. Direkomendasikan lokasi pemboran pada bagian batuan yang belum mengalami alterasi sehingga lebih aman untuk dibuat rig di sebelah timur manifestasi, kemudian arah pemboran di arahkan di sekitar patahan di tengah reservoir, dimana ada sekitar 1000m di bawah permukaan, dengan resistivitas sekitar 20-60 ohm. ......The Candradimuka geothermal field is located in the Dieng plateau, which is a prospect area outside the previous Dieng field, so delineation of the permeable zone is required for drilling. This field has manifestations in the form of fumaroles and hot springs in the Candradimuka Crater section between two quarterly volcanic areas, namely Mount Jimat and Dringo Crater. It is necessary to delineate the permeable zone to determine the geothermal system in the Candradimuka Crater area and also to determine the upflow and outflow zones as a basis for drilling. Geothermal manifestations that are on the surface will be taken fluid samples and analyzed by geochemical methods to determine the temperature of the surface fluid and estimate the subsurface temperature. The subsurface conditions will be analyzed using the magnetotelluric method in determining the alteration zone, heat source, and the permeable zone boundary which is the reservoir boundary. The results of the study explain that the permeable zone which is the reservoir of the Candradimuka geothermal system is influenced by the rock formations of Mount Jimat-Dringo Crater, with a reservoir temperature of around 270degC. The BOC of this system is at an altitude of 1,000m and the delineation of the permeable zone or reservoir is at an elevation of 250m, with the upflow being at Mount Jimat-Kawah Dringo, with outflow around the Wonopriyo fault in the NW direction from the upflow zone. It is recommended that the drilling location is in the rock part that has not undergone alteration so that it is safer to build a rig to the east of the manifestation, then the drilling direction is directed around the fault in the middle of the reservoir, which is about 1000m below the surface, with a resistivity of around 20-60 ohms.
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Kurnia
Abstrak :
Latar belakang: Pullthrough pada zona transisi (ZT) adalah penyebab utama obstruksi pascatindakan definitif pada Morbus Hirschsprung (MH). Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan karakteristik histologi dan panjang ZT pada MH. Dibuat hipotesis bahwa gambaran histologi dan panjang ZT sangat bervariasi dan berhubungan dengan klasifikasi MH, usia, serta keberadaan stoma. Metode penelitian: Dilakukan kajian ulang terhadap sediaan histopatologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin pada pasien MH yang telah dilakukan pullthrough. Sampel terbagi dalam kelompok zona transisi lengkap (ZTL) dan zona transisi tidak lengkap (ZTTL) tergantung batas reseksi. Diameter serabut saraf, jarak antar ganglion dan panjang ZT pada lapisan submukosa dan intermuskular diukur dan dinilai hubungannya dengan klasifikasi MH, usia, serta keberadaan stoma. Hasil penelitian: Panjang ZTL berkisar antara 2-16 cm, sedangkan ZTTL berkisar antara 3-33 cm. Secara keseluruhan, tidak didapatkan perbedaan bermakna antara diameter serabut saraf, jarak antar ganglion dan panjang ZT dengan klasifikasi MH, usia, serta keberadaan stoma. Didapatkan hubungan bermakna antara diameter serabut saraf pada lapisan intermuskular dengan usia (p=0,004) dan stoma (p=0,001) pada kelompok ZTTL, serta antara panjang ZT pada lapisan submukosa dengan stoma (p=0,016) pada kelompok ZTTL. Kesimpulan: Panjang ZT sangat bervariasi, cenderung lebih panjang pada MH long segment, seiring pertambahan usia, dan pada kelompok pasien dengan stoma. Direkomendasikan untuk reseksi minimal 10 cm proksimal dari area mulai ditemukannya ganglion dan dikonfirmasi dengan VC sirkumferensial pada batas sayatan paling proksimal untuk meminimalisir pullthrough pada ZT. ......Background: Transition zone (TZ) pullthrough is a leading cause of obstructive symptoms after pullthrough procedure in Hirschsprung disease (HD). The aim of this study is to describe the histologic characteristics and length of TZ in HD. The hypothesis is TZ histology and length varies according to HD classification, age and the presence of stoma. Method: Review of histopathology slides with hematoxylin eosin stain of HD patients who had undergone pullthrough was performed. Sample was sorted into two groups, complete transition zone (CTZ) and incomplete transition zone (ITZ), depending on the margins of resection. Nerve diameter, interganglionic interval, and TZ length in submucosal and intermuscular layer were measured, and their relationship with HD classification, age and presence of stoma, analyzed. Result: The length of CTZ ranges between 2-16 cm, and ITZ ranges between 3-33 cm. Overall, there were no significant relations between nerve diameter, interganglionic interval, and TZ length with HD classification, age and presence of stoma. There were significant nerve diameter difference in the intermuscular layer of ITZ group, in relations with age (p=0,004) and presence of stoma (p=0,001). There was a significant TZ length difference in the submucosal layer of ITZ group in relations with presence of stoma (p=0,016). Conclusion: The length of TZ varies greatly, tends to be longer in long segment HD, increasing with age, and in patients with stoma. It is recommended to resect minimal 10 cm proximal from the most distal ganglionic area, and confirmed with circumferential frozen section study of the most proximal resection margin to minimize risk of TZ pullthrough.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rafi Al Farouq
Abstrak :
Dalam pertambangan bawah tanah, caving merupakan fenomena yang sangat lumrah terjadi pada area pertambangan bawah tanah. Caving sendiri dapat memberikan dampak yang berbahaya terhadap aktivitas maupun infrastruktur di area penambangan. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan rutin geoteknik atau geotechnic monitoring terhadap perkembangan zona caving di area penambangan. Salah satu pemeriksaan rutin tersebut dapat dilakukan dengan metode GPR. Pada penelitian ini diharapkan GPR dapat memberikan informasi terkait letak dari batas zona caving pada setiap titik pengukuran data. Lokasi penelitian bertempat pada middle acces area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave atau GBC dengan panjang lintasa ±240 meter dengan 13 titik pengukuran. Akan dilakukan pula tiga analisis yang berbeda yaitu analisis amplitudo, frequency mapping, dan average spectrum pada setiap data yang didapat agar batas zona caving dapat teridentifikasi dengan jelas. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa GPR dapat mengidentfikasi batas zona caving serta batas dari seismogenic zone dengan zone of loosening. Hal ini didapati dari analisis amplitudo dan frequency mapping yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan amplitudo yang signifikan serta distribusi energi yang ditampilkan dalam domain frequensi menunjukkan batas-batas pada zona tersebut. Model batas zona caving yang dibuat oleh PT Freeport Indonesia pun berbeda dengan bebeda dengan model yang dibuat oleh peneliti. ......In underground mining, caving is a phenomenon that commonly occurs in underground mining areas. Caving itself can have dangerous impacts on activities and infrastructure in the mining area. Therefore, routine geotechnical monitoring is necessary to monitor the development of the caving zone in the mining area. One such routine inspection can be carried out using the GPR method. This study expects that GPR can provide information related to the location of the caving zone boundaries at each data measurement point. The research location is in the middle access area of the underground mine Grasberg Block Cave or GBC with a track length of ±240 meters and 13 measurement points. Three different analyses will also be carried out, namely amplitudo analysis, frequency mapping, and average spectrum on each data obtained so that the boundaries of the caving zone can be clearly identified. The results show that GPR can identify the boundaries of the caving zone and the boundaries of the seismogenic zone with the zone of loosening. This is found from the amplitudo analysis and frequency mapping conducted by the researcher. Significant changes in amplitudo and the distribution of energy displayed in the frequency domain indicate the boundaries of that zone. The model of the caving zone boundary made by PT Freeport Indonesia is different from the model made by the researcher.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Anggraeni
Abstrak :
Lapangan Delta di Mahakam cekungan lower Kutai yang sekarang dioperasikan oleh Chevron Indonesia Company telah berproduksi sejak tahun 1975. Produksi dari lapangan ini mencapai puncak produksi sebesar 31 MBO pada tahun 1991, kontribusi terbesar dari produksi tersebut berasal dari zona low resistivity. Berdasarkan data log, zona yang menghasilkan hidrokarbon biasanya terdapat pada zona yang menunjukkan nilai resistivitas yang tinggi, tetapi pada lapangan Delta yang menjadi area penelitian ini sebagian besar produksi didominasi dari zona yang mempunyai nilai resistivitas yang rendah. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa nilai tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya keberadaan mineral pyrite (Fes2), dominasi persentase volume clay dan ketebalan pay zone, dan nilai salinitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona hidrokarbon yang mempunyai nilai resistivitas yang lebih tinggi pada lapangan ini. Persentase nilai pyrite yang terdapat pada zona low resisivity ini hanya sebesar 1.2% - 3% dari volume batuan, tetapi nilai tersebut sudah bisa menurunkan nilai resistivitas sebesar 65% lebih rendah dibandingkan dengan zona hidrokarbon yang mempunyai nilai resistivitas yang tinggi pada formasi Deltaic dan Formasi Yakin. Persentase volume clay dan ketebalan juga mempengaruhi, dominasi mineral illite pada shale dan ketebalan kurang dari 5ft akan mempengaruhi penurunan nilai resistivity sebesar 10% dibandingkan high resistivity pay zone pada formasi Deltaic dan formasi Yakin. Dari analisa laboratorium pada air formasi menunjukkan bahwa pada zona low resistivity mempunyai nilai salinitas lebih tinggi 2000ppm diandingkan formasi Deltaic dan Formasi Yakin.
Sepinggan Field in Lower Kutai Basin which is in Mahakam Block and operated by Chevron Pacific Indonesia has been produced since 1975. Hydrocarbon pay zone generally has high resistivity. Nevertheless, Sepinggan Field production is primarily from low resistivity zone which is the most contributors even for its peak production at 31 MBO in 1991. Analysis result shows that the low resistivity value of the zone is influenced by some factors. These factors are pyrite content (FeS2), clay volume percentage domination and pay zone thickness, and more saline than high resistivity pay zone salinity. Pyrite volume percentage in this low resistivity zone ranges from 1.2 to 3 %. This value can reduce 65 % from the normal resistivity value of hydrocarbon zones from Deltaic and Yakin Formation in this field. Illite domination in clay mineral content and less than 5 ft thickness also can reduce 10 % from the normal resistivity value of Deltaic and Yakin. Formation pay zones Laboratory analysis of formation water shows that salinity of low resistivity zone has 2000 ppm higher than Deltaic and Yakin water formation salinities.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkian Fajar Sudictar
Abstrak :
Sesungguhnya upaya Pemerintah Indonesia untuk melakukan reformasi birokrasi bukanlah sesuatu yang baru. Agar masyarakat merasakan hasil percepatan Reformasi Birokrasi yang telah dilakukan pemerintah, terutama pada unit kerja, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN RB) telah menerbitkan Permen PAN RB No. 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah yang kemudian disempurnakan dengan Permen PAN RB No. 10 Tahun 2019. Dalam konteks hak pelayanan publik sebagai hak konstitusional setiap warga negara apakah pembangunan zona integrits ini dapat menyelesaikan permasalahan mengenai buruknya kualitas pelayanan publik oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan kemudian menganalisis dengan pelaksanaan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan Zona Integritas saat ini terutama di Kantor Imigrasi Kelas I Makassar telah maksimal dalam memenuhi hak-hak konstitusional warga negara berkaitan dengan pelayanan publik dan pemenuhan hak ekonomi, sosial, budaya (ekosob) sebagai implikasi pelayanan public.Namun masih ada beberapa hal yang menjadi catatan evaluasi Zona Integritas. Oleh karena itu, penyusunan strategi percepatan Zona Integritas perlu dilakukan sebagai solusi pemberian pelayanan publik yang layak dan merata. ......In fact, the Government of Indonesia's efforts to reform the bureaucracy are not something new. In order for the public to feel the results of the acceleration of Bureaucratic Reform that has been carried out by the government, especially in work units, the Ministry of Empowerment of State Apparatus and Bureaucratic Reform (Ministry of PAN RB) has issued Ministerial Regulation of PAN RB No. 52 of 2014 concerning Guidelines for the Development of an Integrity Zone towards a Corruption-Free Area and a Clean Bureaucratic Area Serving in Government Agencies, which was later refined by Ministerial Regulation of PAN RB No. 10 of 2019. In the context of the right to public services as a constitutional right of every citizen, can the development of this integrit zone be able to solve the problem of the poor quality of public services by the government. The research method used is a qualitative research method with a statutory approach and then analyzes the implementation in the field. The results of the study indicate that the current Integrity Zone implementation has not been maximized in fulfilling the constitutional rights of citizens related to public services and the fulfillment of economic, social, cultural rights (ekosob) as implications for public services. This is due to several reasons that the Integrity Zone evaluation notes. Therefore, the formulation of a strategy to accelerate the Integrity Zone needs to be carried out as a solution for providing appropriate public services.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wirda Jannah Astyatika
Abstrak :
Kegiatan industri di Kota Tangerang berkembang di sepanjang jalan utama. Kota Tangerang memiliki empat zona industri, yaitu Daan Mogot, Manis, Pabuaran Tumpeng dan Pasirjaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan karakteristik pada tiap zona industri tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial dan analisis deskriptifkomparatif. Hasil menunjukan terdapat perbedaan karakteristik pada Zona Industri Manis dan Pasirjaya yang memiliki karakteristik pemanfaatan tanah, aksesibilitas, luas, jumlah perusahaan, jumlah tenaga kerja, jumlah jenis industri, kepadatan industri serta rasio penanaman modal yang relatif tinggi. Sedangkan pada Zona Industri daan Mogot dan Pabuaran Tumpeng memiliki karakteristik dengan nilai variabel yang relatif lebih rendah.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agantaranansa Juanda
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam rangka memastikan tindakan cepat dan efektif oleh PBB, negara anggota memberikan kepada Dewan Keamanan tanggung jawab utama dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional serta sepakat bahwa dalam menjalankan tugasnya terhadap tanggung jawab ini Dewan Keamanan bertindak atas nama negara anggota. Tujuan dari penelitian ini adalah membahas mengenai kewenangan Dewan Keamanan PBB sebagai organ utama PBB dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional, termasuk pula kewenangan Dewan Keamanan dalam pemberian sanksi militer berupa sanksi zona larangan terbang. Penelitian ini kemudian akan membahas mengenai penerapan sanksi zona larangan terbang yang pernah dijatuhkan oleh Dewan Keamanan terhadap Irak dan Bosnia-Herzegovina, untuk kemudian membahas mengenai kewenangan Dewan Keamanan PBB dalam pemberian sanksi zona larangan terbang terhadap Libya. Dalam penelitian ini, penerapan zona larangan terbang akan dikaitkan dengan ketentuan Piagam PBB, hukum humaniter internasional dan ketentuan Resolusi Dewan Keamanan yang terkait. Penerapan zona larangan terbang di Libya ini didasarkan pada Pasal 42 Piagam PBB dan pada pelaksanaannya diberikan otorisasi oleh Resolusi Dewan Keamanan 1973. Selain itu, penerapan zona larangan terbang menggunakan diambilnya tindakan militer oleh negara terhadap Libya, oleh karena itu hukum humaniter internasional mengatur pelaksanaan tindakan didalamnya.
ABSTRACT
In order to ensure prompt and effective action by the United Nations, its Members confer on the Security Council primary responsibility for the maintenance of international peace and security, and agree that in carrying out its duties under this responsibility the Security Council acts on their behalf. The aims of this research are to elaborate about UN Security Council's authority as a primary organ of UN in maintaining international peace and security and to emphasize about UN Security Council's authority in imposing military sanctions through no fly zone. This research will also emphasize about the implementation of no fly zones which were imposed to Iraq and Bosnia Herzegovina, for furthermore emphasizing about the UN Security Council's authority in imposing no fly zone to Libya. In this research, imposition of no fly zone will be analysed based on provisions under the UN Charter, international law of armed conflict and provisions under the related UN Security Council's resolutions. Imposition of no fly zone in Libya is based on article 42 of UN Charter and its enforcement is based on UN Security Council Resolution No. 1973. Moreover, The enforcement of a no-fly zone contemplates the use of military force by one state against Libya, and therefore, the law of armed conflict governs any measures taken to maintain them.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S320
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Warman
Abstrak :
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Indo-Cina dan Pasifik sehingga berpotensi terjadinya gempa bumi. Di beberapa daerah, terutama yang didominasi oleh lapisan tanah pasir lepas, pengaruh gempa ini dapat menimbulkan fenomena alam yang disebut likuifaksi. Identifikasi awal yakni untuk menentukan daerah dengan tingkat likuifaksi, salah satunya adalah peta zona likuifaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik kondisi tanah di daerah penelitian terhadap likuifaksi. Metode penelitian menggunakan analisis potensi likuifaksi dengan dua cara, yaitu analisis data uji laboratorium dan perhitungan empiris berdasarkan data Uji Penetrasi Standar (SPT). Selanjutnya dilakukan karakterisasi untuk menghasilkan zona likuifaksi. Objek penelitian difokuskan pada penyusunan zonasi likuifaksi di wilayah Palu dan Indralaya-Bengkulu. Untuk mengetahui sifat dinamis tanah digunakan 35 data SPT yang tersebar di wilayah Palu dan 51 data SPT di jalur Indralaya-Bengkulu. Hasil analisis menunjukan kerentanan indeks likuifaksi daerah Palu dominan berkisar antara moderate (66%) hingga high (29%) sedangkan jalur Indralaya-Bengkulu memiliki keberagaman dari high (14%), moderate (43%), low (27%), very low (6%) dan non-liquefiable (10%). ......Indonesia is located at the confluence of three large tectonic plates, namely the Indo-Australian, Indo-Chinese and Pacific plates so that it has the potential for earthquakes. In several areas, especially those dominated by loose sand soil layers, the effect of this earthquake can cause another natural phenomenon called liquefaction. Initial identification is needed for determining areas with the level of liquefaction, one of which is a liquefaction zone map. This research was purposed to study the characteristics of the soil conditions in the study area regarding liquefaction. The research method used liquefaction potential analysis in two ways, namely analysis of laboratory test data and empirical calculations based on Standard Penetration Test (SPT) data. Furthermore, characterization was carried out to produce a zone of liquefaction. The object of research focused on the preparation of liquefaction zoning in the Palu and Indralaya-Bengkulu areas. To determine the dynamic properties of soil, 35 SPT boreholes spread across Palu region and 51 SPT boreholes between Indralaya-Bengkulu were used. The analysis shows that The vulnerability index of the Palu liquefaction index is dominant, ranging from moderate (66%) to high (29%) while the Indralaya-Bengkulu route has a diversity of high (14%), moderate (43%), low (27%), very low (6% ) and non-liquefiable (10%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>