Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dea Noviyanti
"Jepang terkenal sebagai negara yang kuat dengan culture powernya. Salah satu produk budaya populer Jepang yang terkenal adalah yuru kyara. Yuru kyara merupakan maskot
unik dibuat untuk mempromosikan suatu event, organisasi, kota dan lain-lain. Penelitian ini membahas peran yuru kyara sebagai duta budaya oleh negara asing di Jepang, yaitu negara Israel, Amerika, Finlandia, Afganistan dan Thailand. Terdapat tiga langkah dalam penelitian ini, langkah pertama pengumpulan data yang bersumber dari buku, jurnal dan artikel yang membahas yuru kyara. Langkah kedua penentuan data yang relevan terkait
dengan diplomasi budaya Jepang dengan negara asing. Langkah ketiga menganalisa peran yuru kyara dari data yang telah ditentukan di langkah kedua. Ditemukan bahwa tiga negara yang lebih aktif dalam memanfaatkan peran yuru kyara, yaitu Israel, Amerika dan Finlandia. Israel memfokuskan pengunaan yuru kyara di bidang pariwisata, sedangkan Amerika di bidang pendidikan dan Finlandia di bidang pariwisata serta budaya. Negara Afganistan dan Thailand untuk saat ini belum memaksimalkan penggunaan yuru kyara dalam diplomasi budayanya. Disarankan dilakukan penelitian lanjutan mengenai persentase
keberhasilan yuru kyara diukur dari tiga faktor diplomasi budaya.
Japan is known as a strong country with culture power. One of the popular products of Japanese popular culture is Yuru kyara. Yuru kyara is a unique mascot created to promote an event, organization, city and others. This final project discusses the role of the yuru kyara as acultural ambassador from foreign countries in Japan, Israel, America, Finland, Afghanistan and Thailand. There are three steps in this final project, the first step
is collecting data sourced from books, journals and articles that discussed yuru kyara. The second step is the determination of relevant data related to Japanese cultural diplomacy with foreign countries. The third step is analyzes the role of the yuru kyara from the data
specified in the second step. It was found that three countries were more active in exploiting the role of yuru kyara is Israel, America and Finland. Israel focuses on the use of the yuru kyara in tourism, while America in education and Finland in tourism and culture. Afghanistan and Thailand have not yet maximized the use of yuru kyara in cultural diplomacy. It is recommended that further research be made related the percentage of success of the yuru kyara measured by three factors of cultural diplomacy.
"
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deswina Kirana Putri
"Skrisi ini akan membahas mengenai antropomorfisme yang ada pada yuru-kyara Prefektur Yamaguchi, Choruru. Teori yang digunakan adalah teori bentuk antropomorfisme menurut DiSalvo, Gemperle, dan Forlizzi. Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa antropomorfisasi pada Choruru memfasilitasi pengkonstruksian citra positif pemerintah daerah Prefektur Yamaguchi di mata masyarakat. Citra positif yang ingin dibentuk yakni pemerintahan yang bersahabat dan membaur dengan masyarakat, memperhatikan dan mengakomodasi perkembangan pariwisata dan ekonomi lokal, menghargai partisipasi dan peran aktif masyarakat, serta mendukung berlangsungnya acara-acara di dalam maupun luar Prefektur Yamaguchi.

This research will discuss about anthropomorphism reflected in Yamaguchi Prefecture`s yuru kyara, Choruru. DiSalvo, Gemperle, and Forlizzi`s types of anthropomorphic form theory will be used to explain the phenomenon. This thesis found that anthropomorphism in Choruru acted as a positive images construction instrument for Yamaguchi Prefecture government. The positive images the institution wish to construct are friendly, blend in with the citizens, concern and accomodate the development of local tourism and economy, respect citizens`active participations, as well as support events inside and outside the prefecture.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Marsyaulina
"ABSTRAK
Manusia sejak dahulu telah melakukan antropomorfisme kepada objek di sekitarnya sebagai cara untuk lebih mengenal serta untuk lebih bersiaga akan datangnya bahaya. Seiring berjalannya waktu, kecenderungan manusia untuk memberikan karakteristik pada objek yang bukan manusia dipakai sebagai salah satu cara untuk mempromosikan suatu objek agar lebih mudah diterima oleh manusia. Gotouchi-kyara merupakan salah satu fenomena budaya populer Jepang yang merupakan maskot dengan sifat antropomorfis. Dewasa ini gotouchi-kyara semakin populer di kalangan masyarakat hingga beberapa di antaranya sering muncul di media televisi, salah satunya ialah Funasshi yang merupakan gotouchi-kyara tak resmi kota Funabashi. Sifat Funasshi yang berbeda dengan gotouchi-kyara lainnya, yaitu berbicara dan bertingkah laku lincah, merupakan sifat antropomorfis yang kemudian akan diteliti lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatam semiotika C.S. Peirce. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah sifat antropomorfis Funasshi yang memberikan nilai positif kepada penonton yang melihatnya membuat Funasshi semakin populer di kalangan masyarakat Jepang.

ABSTRACT
Long time ago, human has been using anthropomorphism as a way to familiarize themselves with unknown objects around them and also to be more aware of dangers that may come. As time goes by, human rsquo;s tendency to give human traits to non-human objects has became a way to promote that particular object in order to be easily accepted by customer. Gotouchi-kyara, an anthropomorfic costume character, is one of Japan rsquo;s popular culture phenomenons. Lately gotouchi-kyara become very popular in Japan and they start to appear at television, and one of them is Funasshi, a gotouchi-kyara from Funabashi city. This study focuses on Funasshi rsquo;s anthropomorphized behaviors that are quite distinctive than the other gotouchi-kyara as it likes to talk, and moving around vigorously. This study is conducted with qualitative method and uses C.S. Peirce rsquo;s semiotic approach. The result from this study shows that Funasshi rsquo;s anthropomorphic behaviors that give positive vibe to the viewers have made Funasshi becoming more popular in Japan."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syahdani Nafisa Putri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang strategi promosi daerah Kumamoto yang dilakukan melalui yuru kyara Kumamon. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini membahas mengenai strategi-strategi promosi yang dilakukan oleh daerah Kumamoto untuk meningkatkan sektor perekonomian dan pariwisata daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kumamon yang digunakan sebagai media branding Kumamoto telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan citra daerah serta meningkatkan perekonomian. Keberhasilan Kumamon sebagai media promosi daerah Kumamoto dibuktikan dengan peningkatan jumlah wisatawan yang terus meningkat dari tahun ke tahun sejak dibuatnya Kumamon pada tahun 2010.

ABSTRACT
The focus of this study is to describe the Kumamoto area promotion strategy carried through yuru kyara Kumamon. This study is conducted qualitative descriptive method. The purpose of this study is to understand the strategies of promotion done by the Kumamoto area to enhance the local economy and tourism. The result of the study shows that Kumamon used as a branding medium Kumamoto, has succeded in carrying out the function to enhance the image and economy of the area. Kumamon success as a media campaign Kumamoto region is evidenced by the increasing number of travelers from year to year since Kumamon made in 2010.
"
2016
S65813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library