Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohamad Sirwani
"Strategi pembinaan dan pemberdayaan Resimen Mahasiswa Resimen Mahasiswa adalah sebuah organisasi kemahasiswaan yang dibentuk dalam rnngka melestarikan nilai juang 45, namun masa Orbe dipergunakan sebegai perpenjangan militer di kampus, akibatnya terjadi bentrokan antara Menwa dengan mahasiswa pro demokrasi, hingga berlanjut dengan tuntutan pembubaran Menwa; dengan kejadian ternebut pemerintah mengeluatkan SKB 3 Menteri Tahun 2000 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Menwa betada di tangan pimpinan Perti, yang bardampak pada pengembangan Menwa. Jumlah Menwa hingga tahun 2003 berjumlah 25.000 orang dan alumni 26.000 orang, namun sampai saat ini jumlah Menwa yang aktif mendekati 15.000 orang, terjadi penunman secara kuantitas, Di lain sisi ancaman bangsa Indonesia era globalisasi adalah dalam bidang nir militer, walaupun ancaman militer tetap ada namun kecil kemungkinan terjadi; Menwa yang telah siap menghadapi aneaman nir militer, oleh pemerintah kurang diperhatikan perkembangannyn. Dengan demikian maka tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran posisi stratejik Menwa dalam menghadapi tantangan di abad XXl yang sarat dengan isu demokratisasi dan Ham, kemudian juga untuk menyusun alematif strategi pembinaan dan pemberdayan Menwa daban upeya pembelaan negara dikaitkan dengan ketahanan nasionaL Daiam penelitian ini, peneliti mengambil sampel beberapa organisasi Menwa beserta jajaranya di liga provinsi yakui Sumatern Selatan (Palembang), DKl Jakarta dan Jawa Barat (Bandung), serta memfokuskan pada peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan dalam pengembangan organisasi Menwa dengan mengacu visi. misi, sasaran dan tujuan organisasi Menwa serta melihat operasional organisasi untuk mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi.
Dalam penelitian ini, digunakan desain deskriptif ekaplorntif, dengan metode SWOT untuk menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Selain itu juga menggunakan metode AHP untuk memberikan altematif-alternatif dalam penyelesain masalah, memberikan masukan kepada stakeholder guna pembinaan dan pembetdayaan Menwa di masa yang akan datang. Dengan pendekatan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam pengembangan Menwaseperti Perguruan Tinggi, Mahasiswa, Kemhan, Kemdagri, Kempora, Kemdiknas dan Kemsos, maka pembinaan dan pemeberdayaan Menwa diarahkan peda solusi alternatif yaitu peda Perilaku organisasi, Sunaber Daya Manusia dan Peraturan Perundang-undangan sehagai pemeeahan dalam menyelesaikan masalah Menwa. Dati penelitian yang dilakukan, diketemukan bahwa organisasi Menwa berada di posisi kuadran IV SWOT yaitu posisi konsolidasi, dengan dernikian Menwa harus memperbaiki kelemahan organisasi secara internal, agar mampu meraih peluang yang ada guna mengembangkan organisasi. Kemudian strategi pembinaan dan pemberdayan Menwa; adalah dengsa mengupaynkan perhalkan perilaku organisasi Menwa, ini mengambatkan bahwa kesadaran perilaku personel maupun kelompok harus lebih menggambarkan perilaku organisasi yang humanis guna mengembalikan citra Menwa. Untuk beberapa sasaran tersebut diperlukan dukungan beberapa Kementerian yang terkait. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33698
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Misrakandi
"Fokus penelitian ini adalah Strategi Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemirnpinan Pemuda terkait erat dengan program-program yang dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka. Penelitian ini menggunakan teori revitalisasi dari Gouilartn dan Kelly (1995) yang diarahkan untuk lebih mendekatkan program dengan linglcungan stakeholders dalam hal ini pemuda dan anggota pramuka melalui Pencapaian Fokus Pasar, Penciptaan Bisnis Baru, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi. Revitalisasi Gerakan Pramuka dalam Pengembangan Kepemimpinan Pemuda menjadi sebuah prioritas sehingga proses pembinaan dan pengembangan kepernimpinan pemuda menjadi lebih terarah dan tepat sasaran berlandaskan kcbutuhan dan harapan pemuda sebagai pemimpin saat ini dan masa depan.

The focus of this research is the Scout Movement Revitalization Strategy in the Youth Leadership Development is closely related to the programs implemented by the Scout Movement. This study uses the theory of revitalization Gouilartn and Kelly (1995) is directed to approach the program with more environmental stakeholders in this case the youth members and scouts through Achievement Focus Market, New Business Creation and Utilization of Information Technology. Revitalization Movement in the Scout Youth Leadership Development as a priority so that the process of guidance and leadership development of youth to become more effective and targeted on the needs and expectations of youth as leaders at this time and the future."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29429
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Irwana
"Komunitas Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi adalah komunitas yang warganya berasal dari gusuran Kali Angke (Pejagalan dan Kapuk Muara) dalam rangka Prokasih (Program Kali Bersih) yang dilakukan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta.
Komunitas ini mempunyai kompetensi komunitas yang rendah ditandai dengan rendahnya kemampuan keterampilan dasar kepemimpinan dalam komunitas. Untuk meningkatkan kompetensi komunitas maka dilaksanakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan dasar kepemimpinan. Target kegiatan intervensi ini adalah kelompok pemuda.
Metode yang dipakai dalam kegiatan intervensi sosial ini adalah the four-step method, yang merupakan empat langkah untuk menentukan strategi yang efektif dalam merencanakan perubahan. The four step method ini terdiri dari empat langkah yaitu : open the door, meet each other, talk to each other dan work together for change. Kegiatan intervensi yang dilakukan memakai dasar teori belajar sosial dari Albert Bandara. Prinsip dari teori ini disebut reciprocal determinism, bahwa komponen kognisi, lingkungan, dan tingkah laku saling mempengaruhi. Usaha mengubah kognisi akan turut mempengaruhi lingkungan dan tingkah laku.
Program dirancang dalam 4 tahap kegiatan, mulai dari tahap open the door sampai tahap work together for change. Tulisan ini menjabarkan sekilas pelaksanaan kegiatan intervensi kelompok tahap I dan kelanjutannya yaitu tahap II, dengan fokus pada pelatihan mengenai keterampilan dasar kepemimpinan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat. Tujuan kegiatan terpenuhi, ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan, yaitu terjadi peningkatan pengetahuan tentang keterampilan dasar kepemimpinan. Pelatihan ini mendapat tanggapan positif dari target intervensi.

Tzu Chi Loving and Care Housing Community is a community, of which members are the evictees of Kali Angke (Pejagalan and Kapuk Muara) as a result of Prokasih (Program Kali Bersih) which was undertaken by the City Government of DKI Jakarta Province.
This community has a low level of community competency, which is signaled by the low basic leadership skills in the community. To increase the community's competency, a series of activities has been placed to increase the basic leadership skills. The target of these intervention activities is the youth group.
The method utilized in this social intervention activity is the four-step method, which comprised of four steps to determine the effective strategy in planning the change. This four-step method consists of four steps, which are; open the door; meet each other; talk to each other; and work together for change. The undertaken intervention activity is applied based on the basic theory of social learning by Albert Bandura. The principle of this theory is called reciprocal determinism, where cognitive component, environment and behavior affect one another. The effort to change cognitive, will also impact environment and behavior.
The program is constructed in 4 steps of activities, starting from open the door to work together for change. This report will briefly outline the actual operation of intervention activities at first period and the continuation in second period, focusing in the training in regards to basic leadership skills. The result of the evaluation shows that the operation of the program was in-line with the structure planned. The objectives of the activity are achieved, indicated by the achievement in success indicator, which is the increase in knowledge of basic leadership skills. This training receives a positive feedback from the intervention's target.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18740
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamaludin
"Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang bahwa pemuda memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai bagian dari SDM, penduduk usia muda atau pemuda tidak bisa diabaikan., karena dalam struktur demografis, penduduk usia muda (16-30 tahun) merupakan segmen paling besar dan masih berada pada usia produktif. Salah satu program untuk meningkatkan karakter pemuda yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga RI adalah Program Pendidikan TANNASDA (Ketahanan Nasional untuk Pemuda). Prograrn yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2007 dan dilaksanakan secara intensif setiap tahun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma Post Positivist atau pendekatan kualitatif untuk mendapatkan faktor-faktor yang dapat dilakukan untuk mengernbangkan program tersebut, sehingga bisa ditemukan strategi- strategi baru dalam mengelola program. Untuk proses analisa data yang diperoleh maka digunakan analisisa SWOT dalam pengambilan faktor internal dan eksternal dari program TANNASDA. Masing-masing faktor ini ditentukan oleh dua variabel utama, yaitu kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal, serta kesempatan dan ancaman sebagai faktor eksternal.
Berdasarkan hasil penelitian dirumuskan dua strategi yang terdiri dari strategi prioritas 1 atau strategi makro dengan empat faktor utama yaitu : kepemimpinan, nasionalisme, ketahanan nasional dan daya saing. Sedangkan strategi prioritas 2 atau mikro terdiri dari perumusan strategi berdasarkan faktor- faktor : kepesertaan, kurikulum, kemitraan, pola pembinaan, alumni dan post program.

This study was conducted with a background that youth have a strategic role in the development of the nation and the state. As part of the HR, young people or youth can not be ignored., Because the demographic structure, young people (16-30 years) constitute the largest segment and is still in the productive age. One of the program to improve the character of youth organized by Kemenpora RI is Tannasda (National Defense for Youth). Prograrn conducted since 2007 and carried out intensively every year.
This study uses post positivist paradigm approach or qualitative approach to obtain the factors that can be done to mengernbangkan the program, so they can find new strategies in managing the program. For the analysis of the data obtained is used in the analysis of SWOT making internal and external factors of the program TANNASDA. Each of these factors is determined by two main variables, namely the strengths and weaknesses as internal factors, as well as the opportunities and threats are external factors.
Based on the results of the research are formulated 2 strategy consists of strategic priority 1 or macro strategy with four main factors, namely: leadership, nationalism, national security and competitiveness. While the priority 2 or micro strategy consists of formulating strategies based on these factors: participation, curriculum, partnerships, development patterns, alumni and post-program.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library