Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hariyanto
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Pelatihan Keterampilan Sosial Sebagai Persiapan Program Sosialisasi. Tujuan pokok pelatihan keterampilan sosial adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial individu dan mengatasi hambatan hubungan sosial mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mengetahui apakah pelatihan Keterampilan Sosial (Social Skill Training) dapat mengatasi hambatan hubungan sosial dalam proses sosialisasi dalam lembaga, (2) Mengetahui perubahan-perubahan yang dicapai dalam hubungan sosial anak dengan ayah, ibu, keluarga pengasuh dan teman sebayanya setelah SST, (3) Mengetahui apakah SST dapat mempersiapkan anak dalam menerima program sosialisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SST efekfif untuk meningkatkan keterampilan sosial individu, hal ini diperoleh dari informasi catatan harian, catatan observer, catatan pelatih maupun hasil evaluasi tim pelatih setelah selesai pelatian yang pada prinsipnya mengatakan bahwa SST telah memberikan pemahaman lebih baik mengenai diri sendiri maupun dalam hubungannya dengan orang lain. SST juga efekfif untuk mengatasi hambatan hubungan sosial .kelayan, hal ini ditunjukkan oleh perbedaan skor hambatan hubungan sosial dalam semua aspek sebelum dan sesudah pelatihan, dimana skor menunjukkan kecenderungan makin kecil setelah pelatihan dan bertahan sampai periode tindak lanjut. Hubungan sosial anak dengan ayah asuh, ibu asuh, keluarga asuh dan dengan teman sebaya maupun hubungan sosial orang tua asuh dengan anak asuh, sebelum pelatihan keterampilan sosial sebagian besar mengalami permasalahan. Sesudah pelatihan jumlah tersebut cenderung mengalami penurunan, kondisi ini bertahan sampai periode tindak lanjut. Dengan kata lain setelah dilakukan pengukuran pada periode tindak lanjut hanya sebagian kecil saja responden yang mengalami permasalahan dalam hubungan sosialnya. Pelatihan Keterampilan sosial yang dilaksanakan oleh penulis meliputi : (1) Cara-cara mengemukakan keluhan, (2) Cara-cara menuntut hak, (3) Cara-cara menolak permintaan, (4) Cara-cara menyarankan perubahan perilaku dan (5) Cara-cara meningkatkan hubungan sosial dengan orang yang berbeda status. Evaluasi setelah pelatihan keterampilan sosial menunjukkan bahwa anak-anak menjadi lebih. terbuka, lebih memahami dirinya dan hubungannya dengan orang lain - dengan cara -yang benar. Hal ini ditunjylckan dengan tidak adanya konflik sesama kelayan maupun antara kelayan dan pengasuh pada fase-fase awal anak memasuki asrama dan ini tidak terjadi pada anak-anak angkatan sebelumnya. Disisi lain anak-anak 100% menyatakan siap mengikuti program: dan siap mengembangkan keterampilan sosialnya, informasi ini diperoleh dari lembar evaluasi setelah selesai modul janji suci oleh Dr. Clara.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Yuli Handayani
Abstrak :
Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat merupakan salah satu bentuk aset tanah dan bangunan yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Permasalahan yang muncul dalam pengelolaan aset tanah dan bangunan Gelangggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat ini adalah kondisi fisik aset, tingkat kriminalitas dan kerawanan sosial yang tinggi, biaya operasional yang lebih besar daripada retribusi yang diterima, dan adanya aset gelanggang remaja yang dikuasai dan dimanfaatkan oleh pihak lain secara ilegal. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan aset tanah dan bangunan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat (Ditinjau dari aspek pelaku usaha). Adapun faktor-faktor tersebut adalah faktor aksesibilitas, kondisi aset, harga sewa, visibilitas dan keamanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat dalam melakukan aktivitasnya, dan upaya pengembangan pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dan pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 76 respoden yang dibedakan atas responden yang telah memanfaatkan dan calon pemanfaat Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat. Wawancara dilakukan terhadap beberapa responden dan pengelola Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 1) secara deskriptif diketahui bahwa jenis bidang usaha olahraga merupakan bidang usaha yang dominan dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan salah satunya menjadi sport center di Jakarta Pusat, sedangkan Jumlah anggota/Karyawan yang dimiliki rata-rata berjumlah 30 orang maka usaha ini termasuk jenis usaha kecil dan menengah sehingga perlu mendapat perhatiaan dan pembinaan dari pemerintah; 2) faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat adalah Faktor Kondisi Aset, Harga Sewa dan Faktor Keamanan. Sedangkan Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan Aset Tanah dan Bangunan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat adalah Faktor Kondisi Aset dan Faktor Keamanan; viii Universitas Indonesia 3) Upaya pengembangan pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat meliputi : Pengembangan Kualitas Bangunan, Pengembangan Manajemen, Peningkatan Keamanan dan ketertiban, serta Pengembangan Aktivitas Olah raga, Pendidikan, kesenian dan kebudayaan. Saran dalam Penelitian ini ditujukan kepada Pemerintah DKI Jakarta melalui UPT Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat; 1). Faktor Kondisi Aset terbukti memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat , untuk itu dalam upaya memperbaiki atau meremajakan kondisi Gelanggang Remaja ini dapat dilakukan dengan melakukan suatu kerjasama dengan pihak ketiga; 2) Faktor Keamanan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat, maka perlu di lakukan upaya meningkatkan keamanan dengan cara; a)Melakukan koordinasi pengamanan dengan instansi terkait ;b)Melakukan penertiban secara berkala dan kontiyu;c)Melakukan pengaman secara fisik yaitu dengan melakukan pemagaran, pemasangan patok batas dan sebagainya; d)Melakukan pengamanan secara yuridis yaitu dengan melengkapi dokumen kepemilikan (sertifikasi); 3) Perlu segera menginventarisir kembali aset tanah dan bangunan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat yang belum dimanfaatkan secara optimal;4) Melakukan koordinasi dengan instasi terkait dalam upaya melakukan pembahasan mengenai kemungkinan untuk mengkerjasamakan pengembangan/pemanfaatan Gelanggang Remaja Kotamadya Jakarta Pusat dengan pihak ketiga
Central Jakarta Youth Center is one of the fixed assets owned by the Provincial Government of the Special Region of the capital city of Jakarta.The problem that arises in the management of land and building asset of Central Jakarta Youth Center are the physical condition of the asset, high crimes and social vulnerability, high operating cost compared to the revenue from retribution, and the condition of the youth center which is illegally controlled and taken advantage by other parties. This research discusses the factors which affect the utilization of land and building of Central Jakarta Youth Center (viewed by the business actors). Those factors are acceptability, assets condition, rent, feasibility and security. The purpose of this research is to identify the factors which affect the utilization of Central Jakarta Youth Center in performing its activities, and development strategy for its utilization. This research is a quantitative one, and data collection is done by distributing questioners to 76 respondents which are divided into people that have used or users and potential users of the Central Jakarta Youth Center. The interview is done towards several respondents and manager of Central Jakarta Youth Center. Based on results of analysis and discussion it can be concluded that 1) descriptively we can identify that the dominant types of sport and have large potential to be developed into sport center in Central Jakarta, while in terms of the number of personnel which is 30 person this business is a small and medium one that needs the guidance and supervision from the government; 2) the factors related to the utilization of Central Jakarta Youth Center are the assets conditions, the rent and security. While the factors affect the utilization of land and building assets of the Youth Center are assets condition and security factor; 3) Building quality development strategy, Management Development, order and security and sport activities development, education, art and culture. Suggestions in this research for the Jakarta municipal; 1) The assets condition obviously affect the utilization of Central Jakarta Youth Center, therefore, in an effort to improve and revitalize this Youth Center condition, cooperation with third parties can be done; 2) The security factor has significant influence in utilization of Central Jakarta Youth Center, therefore efforts must be done a) by coordinating the security with related agencies; b) periodic and continues action must be done; c) physical security by building fence, land border marker, etc. d) legal security, namely by preparing the ownership document (certification); 3) It must take the land and building inventory again for the Central Jakarta Youth Center that has not been used in optimum way; 4) It must perform coordination with related agencies in an effort to discuss regarding the possibility of cooperation for the development/ utilization of the Central Jakarta Youth Center with the third parties.
2008
T 307.76 / 2008 (1)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin H. S.
Abstrak :
Masalah kesehatan reproduksi remaja dewasa ini perlu mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh, mengingat saat ini sudah terjadi pergeseran norma dalam masyarakat khususnya remaja, dimana pergaulan menjadi lebih luas dan bebas, ditunjang dengan sarana mass media yang semakin maju sehingga para remaja lebih banyak mendapatkan pengetahuan bukan dari pihak yang seharusnya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan oleh Youth Center Cipta Ceria Etam (YC CCE-PKBI Kaltim)dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa SMU Negeri di Kota Samarinda. Subjek penelitian adalah remaja/siswa pada empat SMU Negeri yang ada di Kota Samarinda dengan kriteria berusia antara 17 - 21 tahun, duduk di kelas 3 dan pernah mengikuti pelatihan dan penyuluhan kesehatan reproduksi yang dilaksanakan YC CCE Samarinda serta relawan dan pengelola YC. Pengambilan sampel adalah nonprobability dengan prinsip kesesuaian dan kecukupan yang dipilih secara purpossive. pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metoda FGD (Focus Group Discution) dan Wawancara Mendalam (Indepth Interview). Hasil penelitian menggambarkan bahwa : masukan (Input)pelatihan diketahui dapat mendukung terlaksananya proses pelatihan, sedang luaran (output) pelatihan diketahui bahwa pengetahuan dari hampir semua siswa kelas 3 SMU NEgeri diKota Samarinda dapat dikatakan meningkat. Kesimpulan penelitian bahwa : hasil akhir pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Youth Center CCE Samarinda menunjukkan ada perubahan pada pengetahuan serta pemahaman siswa tentang masalah kesehatan reproduksi. Mengingat sebagian besar remaja atau siswa belum terjangkau serta belum mengenal lebih jauh tentang YC CCE, maka pihak YC perlu meng-sosialisasikan pengembangan program yang ada dengan lembaga terkait disamping perlunya mendapat dukungan dari Pemda setempat.
Training and Education Performance at Cipta Ceria Etam (CCE) Youth Center SamarindaReproductive health issue in adolescence should have special attention in this era, where norm shifting is occur and changing of life style and dissemination information from in appropriate sources. This research is qualitative research aimed to find out description of education and training performance by Cipta Ceria Etam (CCE) youth center (YC CCE-PKBI) to improve reproductive health knowledge of 3rd level, and attend the education and training of health reproductive carried out by YC CCE Samarinda and volunteers and YC management. Using nonprobability sampling with proper and adequate principle which choosen purposively. Data collection using fows group discussion (FDG) and indepth interview method. The result of this study shows that input of the training could support training process, while the output shows that knowledge almost of all students have improved. The final result of education and training shows there is an improvement of knowledge and understanding about reproductive health among students. Concerning that the big part of students or adolescence didn't know about YC CCE, so the youth center should be socialized the program and make intersectoral cooperation with another bodies and supported by local government
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manggala, Rohana
Abstrak :
ABSTRAK Pendekatan perencanaan melalui pembangunan masyarakat yang merupakan paradigma baru dalam pembangunan masa kini, harus dapat mengakomodir kebutuhan-kebutuhan masyarakat secara lebih terpadu. Untuk itu melalui action research yang dilakukan oleh penulis dengan memilih Gelanggang Remaja Bulungan sebagai studi kasus, bertujuan untuk mengetahui apakah Community Development sebagai suatu pendekatan perencanaan pembangunan masyarakat di DKI Jakarta yang sekaligus merupakan salah satu prinsip Reinventing Government dapat diterapkan. Selain itu pula melalui action research ini dimaksudkan untuk menggali pemikiran-pemikiran dalam rangka memantapkan program strategi melalui pendekatan community based development. Sisi lain adalah memasyarakatkan pendekatan community base development kepada seluruh lapisan aparatur pemerintah, serta mengenalkan proses bottom-up planning yang berdasarkan pada people centred approach, dan bukan hanya atas dasar identifikasi keinginan semata. Penelitian ini dilakukan pada Gelanggang Remaja Bulungan - Jakarta Selatan melalui action research dan juga melalui pengisian kuesioner, untuk dapat lebih memberikan penjelasan mengenai pemahaman aparat dan remaja mengenai proses Community Development. Dari penelitian dapat disimpulkan sementara bahwa Gelanggang Remaja merupakan salah satu wadah atau sarana yang positif dan efektif untuk menyalurkan kegiatan serta kreatifitas generasi muda. Sehingga diharapkan dengan semakin berkembangnya Gelanggang Remaja yang ada selain dapat menumbuhkan kreasi para remaja dapat pula menekan problem-problem sosial yang ada di lingkungan sekitar remaja itu sendiri. Untuk menjalankan hal tersebut, maka perlu dilakukanpendekatan-pendekatan dan strategi khusus yakni melalui prinsip Community Development yaitu : pengembangan yang berasal dari masyarakat itu sendiri dengan memelihara cara pelibatan serta partisipasi aktif masyarakat yang mampu menghasilkan kemandirian (khusus yang dimaksud masyarakat disini adalah para remaja atau generasi muda).
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library