Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T. Taufiqulhadi
Jakarta: Paramadina, 2000
956.94 TAU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Nisrina Kaharu
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai konflik rumah tangga dalam novel karya perempuan Israel. Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah novel yang berjudul The Beauty Queen of Jerusalem karya Sarit Yishai Levi asal Israel. Tujuan dipilihnya konflik Rumah tangga dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana konflik rumah tangga yang digambarkan dalam novel yang diusung oleh novelis Israel. Dalam penelitian ini, selain digunakan metode deskriptif kualitatif, yang analisisnya mengarah kepada pendeskripsian secara rinci novel tersebut, juga digunakan pendekatan obyektif, dan pendekatan struktural. Adapun, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang analisis unsur-unsur intrinsik dalam menganalis tokoh, penokohan, alur, latar dan amanat yang digunakan untuk melihat satuan isi cerita yang terdapat dalam novel tersebut dan teori tentang isotopi yang digunakan untuk melihat keberkaitan makna antara isi cerita tersebut. Dari hasil penelitian terhadap novel tersebut ditemukan bahwa konflik rumah tangga dalam novel The Beauty Queen of Jerusalem menggambarkan keadaaan konflik rumah tangga berbeda-beda yang dialami oleh keluarga keturunan Sheparadic selama empat generasi.
ABSTRACT
This study discusses domestic conflict in a novel by Israeli women. The corpus used in this study is novel entitled The Beauty Queen of Jerusalem by Sarit Yishal Levi from Israel. The purpose of choosing domestic conflict in this study was to find out how the domestic conflict was described in the novel carried by Israeli novelists. In this study, besides using descriptive qualitative method, whose analysis leads to the detailed description of the novel, using an objective approach, and a structural approach are also used. Meanwhile, the theory used in this study is the theory of the analysis of intrinsic elements in analyzing the characters, characterization, plot, background and moral of the story used to see the unit of content of the stories contained in the novel and the isotope theory used to see the relationship between the story content. The results of this study of the novel found that domestic conflicts in the novel The Beauty Queen of Jerusalem described the different circumstance of domestic conflict experienced by the Sherapadic Family of four generations.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Nur Asyifa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas dua puisi yang ditulis oleh penyair Arab Palestina dan non Palestina dengan tujuan untuk melihat gambaran tentang Yerusalem dari dua sudut pandang penyair Arab yang berbeda negaranya. Dalam menganalisis puisi-puisi tersebut, digunakan metode deskriptif analistis, yaitu dimulai dengan pengumpulan data tentang Yerusalem, baik yang akan dijadikan korpus penelitian, maupun yang akan digunakan sebagai referensi. Setelah dipilih, baru kemudian dianalisis dengan metode strukturalisme, yaitu metode yang hanya meneliti unsur bagian dalam dari puisi tersebut. Yang dijadikan korpus dalam penelitian ini adalah dua puisi berbahasa Arab dari dua penyair Arab Palestina dan non-Palestina. Selain metode strukturalisme, digunakan juga metode perbandingan, untuk melihat persamaan dan perbedaan dari kedua puisi tersebut. Bagian yang akan dibandingkan dalam kedua puisi ini adalah bagian afinitasnya, yaitu unsur-unsur intrinsik yang ada di dalamnya, bukan adat istiadat atau kesejarahannya. Dari hasil analisis ditemukan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan antara kedua puisi tersebut baik dari bentuk maupun isinya. Puisi Tamim lebih bersifat prismatis, sukar dicerna, sedangkan puisi Nizar bersifat diafan, mudah dicerna. Hal ini disebabkan oleh banyaknya simbol-simbol, kata-kata konotatif atau gaya bahasa majazi yang digunakan oleh Tamim. Adapun, persamaannya adalah sama-sama mengusung tema tentang Yerusalem dan jenis puisi yang digunakan adalah jenis puisi dialog.
ABSTRACT
Research on Jerusalem has been widely conducted from its historical to its socio-political aspects. This is because Jerusalem is a region that has always experienced turmoil from time to time. This research addresses Jerusalem from another point of view, that is from the aspect of literature. This study discusses two poems written by Palestinian and non-Palestinian Arab poets in order to see a picture of Jerusalem from two different Arab poets viewpoints. In analysing the poems, a descriptive analytical method is used in the collection of data about Jerusalem for the research corpus and references. The method of comparison is also used in this research to see the similarities and differences of the two poems. The part to be compared is the affinity part, which is the intrinsic elements oin a poem. From the analysis results, it is found that there are differences and similarities between the two poems both in the form and contents. Tamims poetry is more prismatical and difficult to digest, while Nizar s poems are diaphanous and easy to digest. Meanwhile, the similarities are the same theme of Jerusalem and the dialogue type of poetry.
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad S. Hanifa
Abstrak :
Selama berabad-abad, Kota Yerusalem menjadi ajang pertikaian yang seakan tiada akhirnya. Berbagai bangsa telah datang silih berganti menguasai kota tersebut. Hingga kini, Kota Yerusalem masih tetap menjadi ajang persengketaan antara Palestina dan Israel, dimana kedua negara sama-sama bermaksud menjadikan Kota Yerusalem sebagai ibukota masing-masing negara. Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel bersumber pada dorongan nasionalisme. Semangat nasionalisme Bangsa Palestina dan Bangsa Yahudi mengalami benturan yang kemudian berkembang menjadi sualu konflik terbuka, dimana keduanya bercita-cita untuk mendirikan negara dan ibukota di atas wilayah yang sama. Hingga kini, telah dilakukan berbagai upaya penyelesaian yang melibatkan mediasi pihak ketiga untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari latar belakang sejarah konflik antara Palestina dan Israel dalam persengketaan memperebutkan Kota Yerusalem, mengetahui kepentingan Palestina dan Israel terhadap Kota Yerusalem, serta mencoba memberikan solusi penyelesaian status Kota Yerusalem. Maka, dari permasalahan yang ada, pertanyaan penelitian ini ialah: Apa arti Kota Yerusalem bagi Palestina dan Israel? Dari hasil penelitian yang diperoleh, kepentingan Palestina dan Israel terhadap Kota Yerusalem bukan semata hanya menyakut aspek politik, latar belakang sejarah, dan demografi, namun juga melibatkan aspek religius terhadap tempat-tempat suci yang ada di Kota tersebut. Solusi yang kiranya dapat diterapkan ialah dengan kembali merujuk pada Resolusi Majelis Umum PBB No. 181 tangga] 29 November 1947, mengenai status khusus bagi Kota Yerusalem (corpus separatum) di bawah pengawasan pemerintahan internasional. Palestina dan Israel diikutsertakan dalam status sebagi pengontrol, serta komposisi yang terdapat dalam pemerintahan internasional tersebut benar-benar dapat mewakili kepentingan dari kedua pihak yang bersengeketa. Namun apabila dilihat pada kenyataannya, terdapat aksi klaim sepihak oleh Bangsa Yahudi atas wilayah Palestina dan Kota Yerusalem. Apapun bentuk dan alasannya, tindakan pengambilalihan serta pendudukan suata wilayah suatu bangsa secara paksa tidaklah dapat dibenarkan. Tindakan tersebut jelas melanggar prinsi-prinsip kemanusiaan serta melecehkan harkat dan martabat bangsa yang mendiami wilayah tersebut.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T2469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah Yerusalem tak pernah berhenti dibicarakan sejak dulu sampai sekarang. Apalagi sejak adanya keputusan dari pihak tertentu yang ingin memindahkan ibukota Israel dari Tel Aviv ke kota tersebut, nama Yerusalem kembali mencuat ke seluruh dunia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas Yerusalem dari sudut pandang karya sastra, yaitu tiga cerita pendek dari dari negara yang berbeda, yaitu Indonesia, Palestina, dan Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk melihat gambaran tentang Yerusalem dari sudut pandang dunia yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan perbandingan. Pada metode deskriptif, ketiga cerpen tersebut dideskripsikan berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang dan amanat yang disampaikannya. Sementara, pada metode perbandingan, unsur-unsur yang telah dideskripsikan itu, kemudian dibandingkan berdasarkan aspek afinitasnya, yaitu unsur-unsur intrinsiknya, untuk mencari persamaan dan perbedaannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang berhubungan dengan unsur intrinsik. Dari analisis yang telah dilakukan ditemukan bahwa ada beberapa hal yang berbeda antara cerita pendek yang ditulis pada masa lalu berbeda dengan yang ditulis pada zaman sekarang dan ada beberapa hal yang berbeda antara cerita pendek yang asli ditulis oleh orang Arab asli dengan yang ditulis oleh orang Amerika Serikat dan Indonesia.
ABSTRACT
The question of Jerusalem has never ceased to be discussed until now. Especially since the announcement of a certain party who made a decision to move the Israeli capital from Tel Aviv to this city, the name Jerusalem again stands out to the whole world. Based on this fact, this article discusses Jerusalem from the point of view of literary works, which are three short stories from different countries: Indonesia, Palestine, and the United States of America. The aim of this study is to see the picture of Jerusalem from different world point of views. In addition, the authors of short stories whom this study refers to are also of different generations, ie from the past generations to the present. The method used in this research is descriptive and comparative analysis. In the descriptive method, the three short stories are described by their intrinsic elements, such as the theme, figure, plot, background, point of view and the message it conveys. Meanwhile, on the method of comparison, the elements that have been described are then compared based on the aspect of affinity, such as the intrinsic elements, to find the similarities and differences. Theories used in this study are related to the analysis of intrinsic elements. From the analysis it is found that there are various differences between short stories written in the past and those written today, and so are between the original short stories written by the original Arabs and those written in English and Indonesian.
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Zakky
Abstrak :
Tesis ini membahas keinginan untuk kembali ke Yerusalem dalam novel The Yiddish Policemen?s Union karya Michael Chabon. Dengan menggunakan teori memori kolektif dari Maurice Halbwachs dan didukung dengan teori diaspora, analisis penelitian menunjukkan bahwa memori kolektif hadir dalam masyarakat yang berdiaspora. Memori kolektif hadir pada orang-orang Yahudi yang berdiaspora di Alaska. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa tokoh yang menganggap memori kolektif sebagai jalan keluar dari keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami oleh orang Yahudi di Alaska. Melalui representasi tersebut, Chabon mencoba untuk menghadirkan memori kolektif yang berupa kepercayaan akan datangnya mesiah dan kembali ke Yerusalem sebagai jalan keluar bagi orangorang Yahudi yang hidup berdiaspora di Alaska.
This thesis discusses a theme, returning to Jerusalem in The Yiddish Policemen?s Union, a novel by Michael Chabon. By applying Maurice Halbwachs? theory of collective memory and Stuart Hall?s theory of diaspora, its analysis shows that the collective memory presents in diasporic society. The Jews who live in diaspora in Alaska consider collective memory as a solution for uncertain condition. Chabon highlights the concept of messianism and returning to Jerusalem as a collective memory, and those things become a solution for Jews who live in diaspora in Alaska.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anistya Dewi Pratiwi
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini menganalisis teks Kidung Pangadhuh, Gempure lan Sepine Yerusalem dengan menggunakan analisis semantik-pragmatik. Alkitab merupakan kumpulan kitab-kitab yang menggunakan bahasa sebagai perantara Firman Allah, nasihat dan nubuat. Hal tersebut dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan. Dalam Alkitab terdapat satu kitab yang menyatakan tentang ratapan dan penyesalan, yaitu Kidung Pangadhuh. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan objek yang menjadi ratapan dan penyesalan serta pesan yang terkandung dalam Kidung Pangadhuh.
ABSTRACT
Bachelor thesis analyzes a book on the Bible which declares about lamentation and remorse by using semantic and pragmatic analysis. Bible is a collection of books which uses language as mediator of God, advices, and prophecies. The book is entitled Kidung Pangadhuh, Sepine lan Gempure Yerusalem. Those all are declared into propositions. Those propositions will be analyzed by using semiotic triangle of Odgen and Richards, The results of this study are finding the object of lamentation and remorse, also the messages of Kidung Pangadhuh.
2014
S66240
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasrul Azmi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi pidato politik Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam KTT OKI pada 13 Desember 2017 di Istanbul, Turki yang mengandung unsur semantik dan pragmatik. Penelitian ini memfokuskan pada analisis relasi makna semantik serta tindak tutur ilokusi yang digunakan Presiden Mahmoud Abbas dalam pidato KTT OKI 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori relasi makna semantik, dan teori tindak tutur Searle 1979. Berdasarkan hasil analisis terhadap pidato tersebut, penulis berhasil mengidentifikasi 44 proposisi yang mengandung unsur semantik dan pragmatik yang sudah ditelaah. Dari hasil temuan tersebut, sebanyak 35 proposisi mengandung tindak tutur ilokusi dan mayoritas di antaranya tindak tutur ekspresif dengan 19 proposisi, serta yang paling sedikit adalah deklaratif dengan satu proposisi. Hal ini menunjukkan sebuah fakta bahwa Presiden Mahmoud Abbas dan bangsa Palestina hanya mampu mengekspresikan bentuk kecaman-kecaman dan ketidakmampuan bangsanya dalam menghadapi keputusan sepihak AS tersebut. Selain itu, sedikitnya tuturan deklaratif dalam pidato tersebut menunjukkan bahwa Palestina belum mampu mendeklarasikan dirinya sebagai bangsa yang merdeka atas penjajahan Israel.
ABSTRACT
The research is based on Palestinian President Mahmoud Abbas 39 political speech at the Organization of Islamic Cooperation Summit on December 13, 2017 in Istanbul, Turkey containing semantic and pragmatic elements. This research focuses on the analysis of semantic meaning relation and the act of speech illocution used by President Mahmoud Abbas in speech of OKI 2017 Summit. This research uses qualitative method with descriptive approach. While the theory is used as a foundation in the theory of semantic relation and the theory of speech act Searle 1979. Based on a speech, the authors successfully identified 44 propositions containing semantic and pragmatic elements. From the findings, 35 propositions contained an act of illustrative speech and the majority of them were expressive speech acts with 19 propositions. This shows the fact that President Mahmoud Abbas and the Palestinians are only able to express the form of condemnation and the inability of their nation in facing the US unilateral decision. In addition, at least the declarative speech with a proposition indicates that Palestine has not been able to declare itself as an independent nation over the occupation of Israel.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library