Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Webster, Jean
Solo: Buku Katta, 2021
813 WEB d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Savyna
"Anak adalah salah seorang anggota keluarga. Dia merupakan makhluk yang sedang tumbuh dan berkembang. Dalam pertumbuhan fisik organis dan perkembangan psikis, lingkungan sosial sangat berpengaruh. Lingkungan sosial yang paling dekat kepada anak ialah kedua orang tuanya. Dengan kata lain orang tua mempunyai peran cukup besar terhadap perkembangan anak terutama pada permulaan usia. Karena itulah orang tua seringkali dipilih sebagai tokoh identifikasi (model untuk ditiru) yang diperlukan untuk mengembangkan berbagai potensi anak, baik potensliblologis, potensi mental Intelegensia, potensi sosial, maupun potensi emoslonal.
Orang tua dltuntut untuk memberikan bimbingan dan rangsangan agar potensi-potensl itu dapat berkembang secara normal ke arah yang baik dan benar. Kiranya merupakan hal yang layak apabila si anak diarahkan menjadi manusia yang balk dan benar.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang dlriwayatkan oleh Abu Hurairah RA sebagai berikut :
"Anak yang dllahlrkan semata-mata dalam keadaan sucl. Maka kedua Ibu bapaknyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nasrani, atau Majusi".
Dalam pandangan Islam, anak merupakan kurnia Allah yang bersifat titipan atau amanat. Orang tuanya wajib menjaga, memelihara serta mengarahkannya kepada kehidupan yang balk dan benar; sehingga anak berfungsi sebagai generasi penerus yang dipersiapkan untuk melanjutkan segala cita-cita dan harapan kedua orang tuanya. Dengan dernikian tugas dan kewajiban membina dan memelihara anak, di samping mengandung nilai "regenerasi", juga mempunyai nilai "ibadah"."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Novianti
"Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar, seorang anak memerlukan pemenuhan berbagai macam kebutuhannya, seperti: pangan, sandang, papan, kasih sayang, pemeliharaan dan asuhan, serta pendidikan. Kedua orang tua wajib memenuhi berbagai macam kebutuhan dari anaknya itu. Apabila diantara kedua orang tua meninggal salah satunya, maka yang lainnya berhak untuk memelihara dan mengasuh anaknya. Pada umumnya yang lebih banyak menimbulkan persoalan yaitu apabila yang meninggal adalah seorang bapak sebagai tulang punggung pencari nafkah keluarga. Persoalan akan timbul bila si ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan bagi diri dan anaknya, sepeninggal suaminya itu. Dalam hal terjadi keadaan yang demikian, maka hukum Islam menentukan bahwa kalangan karib kerabat si anak harus berupaya semaksimal mungkin membantu dan memelihara anak yatim/terlantar itu. Disamping itu, dalam Hal tertentu sekali kedudukan ibu sebagai wali dapat dialihkan kepada orang lain atau badan yang khusus memelihara dan mengurus anak yatim itu. Adapun hukumnya menunjuk orang atau membentuk badan yang akan menjadi wali anak yatim itu adalah Fardhu kifayah."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charissa Karyadi
"Prevalensi trikuriasis di Indonesia masih tinggi terutama pada anak yang tinggal di lingkungan padat penghuni, seperti di panti asuhan. Pengetahuan tentang trikuriasis penting untuk mencegah infeksi tersebut. Riset ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mengenai trikuriasis sebelum dan setelah penyuluhan. Penelitian eksperimental dilakukan di sebuah panti asuhan di Desa Lubang Buaya, Jakarta Timur. Data diambil dengan mengisi kuesioner berisi pertanyaan mengenai trikuriasis sebelum dan setelah penyuluhan pada tanggal 10 Juni 2012. Anak panti yang menghadiri penyuluhan diikutsertakan sebagai subjek penelitian. Data diolah menggunakan program SPSS versi 11,5 lalu dites dengan marginal homogeneity.
Data yang didapat menunjukkan 59 (41,5%) responden laki-laki dan 83 (58,5%) perempuan, 78 (54,9%) murid SD, 55 (38,7%) SMP dan 9 (6,3%) SMA. Sebelum penyuluhan, responden dengan tingkat pengetahuan baik, sedang dan kurang adalah 4 (2,8%), 31 (20,4%), dan 107 (75,4%). Setelah penyuluhan, responden dengan pengetahuan baik meningkat menjadi 7 (4,9%) dan sedang menjadi 37 (26%), sedangkan responden dengan pengetahuan kurang menurun menjadi 98 (69,4%). Uji marginal homogenity menghasilkan perbedaan signifikan (p<0,01). Disimpulkan tingkat pengetahuan responden mengenai trikuriasis dipengaruhi penyuluhan.

The prevalence of trichuriasis in Indonesia is still high, especially in children that live in crowded areas, like in an orphanage. Knowledge on trichuriasis is important to prevent the infection itself. This research is purposed to know the knowledge difference on trichuriasis before and after health education. An experimental study is conducted in an orphanage in Lubang Buaya Vilage, East Jakarta. Data was taken by completing questionnaires filled with questions on trichuriasis before and after health education on June 10th, 2012. All orphans that attended the health education are included as the research?s subject. Data was processed by SPSS version 11.5 and tested with marginal homogeneity.
Data collections showed 59 (41.5%) are male respondents and 83 (58.5%) are female, 78 (54.9%) primary school students, 55 (38.7%) middle school students and 9 (6.3%) are high school students. Before health education, respondents with good, fair and poor knowledge level are 4 (2.8%), 31 (20.4%), and 107 (75.4%). After health education, respondent with good knowledge increased to 7 (4.9%) and fair became 37 (26%), and respondents with poor knowledge decreased becoming 98 (69.4%). Marginal homogeneity test showed significant difference (p<0.01). As a conclusion, respondent?s knowledge level on trichuriasis is affected by health education.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said, Muhammad Sameh
"Setiap Nabi memiliki kisahnya masing-masing. Setiap Nabi Dipersiapkan sesuai dengan risalah dan tabiat kaumnya. Begitu pula Allah menghendaki anak yatim mekah ini kembali menjadi anak yatim piatu, dalam rangka mempersiapkannya sebagai pengemban risalah penutup.
"
Bandung : Cordoba, 2016
297.63 MUH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fadia Amanda
"Penelitian ini membahas tentang pemberdayaan dan aspek keberdayaan yatim duafa melalui program Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Jakarta yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan yatim duafa yang tidak mampu melanjutkan pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan layak akibat meninggalnya orang tua dan kemiskinan yang mereka alami. Sementara itu, pemberdayaan yatim duafa yang umumnya dilakukan oleh panti asuhan hanya dilakukan hingga mereka lulus sekolah menengah atas. Oleh karena itu, dibutuhkan pemberdayaan lebih lanjut bagi yatim duafa agar kesejahteraan mereka bisa tercapai. Penelitian ini didasari urgensi untuk mengungkap upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh organisasi nonpemerintah agar memberikan keberdayaan bagi yatim duafa. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan pemberdayaan yatim duafa melalui program MEC Jakarta serta aspek daya yatim duafa yang dikembangkan dalam program MEC Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, serta studi literatur dan dokumentasi yang melibatkan dua belas informan, yaitu empat orang pelaksana program dan delapan orang peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan yatim duafa oleh MEC Jakarta yang berfokus di bidang bisnis digital terdiri dari ragam kegiatan berupa penerimaan peserta didik baru, masa orientasi peserta didik, kelas-kelas pendidikan dan pelatihan, pengabdian di Yatim Mandiri, magang di perusahaan, pengkaryaan atau bekerja, dan wisuda. Proses pemberdayaan yatim duafa terlihat dari adanya peningkatan kapasitas, pengetahuan, keterampilan, dan motivasi belajar peserta didik oleh kepala asrama, mentor, dan dosen MEC Jakarta. Strength perspective juga terdapat dalam berbagai kegiatan MEC Jakarta yang berfokus pada pengembangan kapasitas dan memperlihatkan bahwa MEC Jakarta lebih menekankan potensi yang dimiliki yatim duafa selaku peserta didik. Pemberdayaan dilakukan agar yatim duafa bisa memiliki daya atau “power”. Terdapat lima aspek daya yatim duafa yang dikembangkan dalam program ini, yaitu kekuatan untuk membuat pilihan pribadi dan menentukan kesempatan hidup, kekuatan untuk mendefinisikan kebutuhan, kekuatan untuk berpikir, kekuatan untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya, dan kekuatan untuk terlibat dengan kegiatan ekonomi. Kelima daya ini memungkinkan yatim duafa untuk mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ragam kegiatan pemberdayaan dalam program MEC Jakarta menekankan pada potensi yatim duafa agar mereka dapat memiliki aspek keberdayaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial terutama pada mata kuliah Sistem Usaha Kesejahteraan Sosial dan Analisis Masalah Sosial.

This research is about empowerment and power aspects of underpivileged orphans through the Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Jakarta program which is discussed from the Social Welfare discipline. This research is motivated by the situation of orphans who are unable to continue higher education and get decent work due to the death of their parents and the poverty they experience. Meanwhile, the empowerment of underpivileged orphans which is generally done by orphanages is only carried out until they graduate from high school. Therefore, further empowerment is needed for underpivileged orphans so that their welfare can be achieved. This research is based on the urgency to uncover empowerment efforts by non-governmental organizations to provide empowerment for underpivileged orphans. This research aims to explain the empowerment of underpivileged orphans through the MEC Jakarta program as well as aspects of the power of underpivileged orphans developed in the MEC Jakarta program. This research uses a qualitative approach and descriptive research type which was conducted from March to June 2024. Data collection was carried out using in-depth interviews, participant observation, as well as literature and documentation studies involving twelve informants, namely four program implementers and eight students. The results of this research show that the empowerment of underpivileged orphans by MEC Jakarta which focuses on digital business consists of various activities such as admission of new students, student orientation, education and training classes, service at Yatim Mandiri, internships at companies, employment, and graduation. The process of empowering underpivileged orphans can be seen from increasing the capacity, knowledge, skills and learning motivation of students by the MEC Jakarta dormitory head, mentor and lecturer. The strength perspective is also found in various MEC Jakarta activities which focus on capacity development and show that MEC Jakarta places more emphasis on the potential of orphans as students. Empowerment is carried out so that underpivileged orphans can have power. There are five aspects of power developed in this program, namely power to make personal choices and determine life opportunities, power to define needs, power to think, power to access and utilize resources, and power to engage in economic activities. These five powers enable underpivileged orphans to change their lives for the better. The conclusion of this research shows that the various empowerment activities in the MEC Jakarta program emphasize the potential of underpivileged orphans so that they can have aspects of power. It is hoped that the results of this research can contribute to the development of Social Welfare Science, especially in the subjects of Social Welfare Delivery Systems and Analysis of Social Problems"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Priadi Sastra
"ABSTRAK
Permasalahan anak remaja memiliki dinamikanya sendiri. Hal ini adalah sebagai efek dari tekanan-tekanan dan perubahan lingkungan yang mereka alami, terlebih bagi para anak yatim dan anak yang ditelantarkan oleh orangtua mereka. Dinamika tersebut bisa jadi kemalangan maupun kesengsaraan tersendiri bagi mereka sebagai sebuah pengalaman yang merugikan, tidak menyenangkan dan bahkan traumatis sehingga membuat mereka tertekan dan dampaknya adalah membuat mereka tidak dapat mengendalikan perilaku ketika berada di bawah tekanan, tidak percaya diri, pesimis dalam menghadapi kehidupan, dsbnya. Oleh karena itulah mereka membutuhkan resiliensi sebagai kapasitas yang dibutuhkan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan masalah-masalah yang mereke jumpai sehari-hari. Atas dasar tersebut di atas, penulis mencoba untuk memberikan perhatian atas permasalahan ini, dengan mencoba sebuah upaya preventif agar hal-hal negatif yang telah disebutkan di atas dapat dicegah atau diminimalisasikan dengan sebuah intervensi melalui pelatihan resiliensi. Studi ini memfokuskan pada peningkatan optimisme dalam rangka pembentukan dan pengembangan kapasitas resiliensi remaja panti asuhan melalui pelatihan tujuh aspek pembentuk resiliensi yang dikembangkan oleh Reivich dan Shatte

ABSTRACT
The problem of teenagers has its own dynamics. This is the effect of the pressures and changes in the environment they are experiencing, especially for orphans and children who are abandoned by their parents. Such dynamics can be misfortunes and misery for them as an adverse, unpleasant and even traumatic experience that puts them under stress and the effect is that they can not control behavior when under pressure, insecurity, pessimism in the face of life, etc. That is why they need resilience as the capacity needed to deal with the difficulties and problems that they encounter everyday. On the basis of the above, the author tries to give attention to this problem, by trying a preventive effort so that the negative things mentioned above can be prevented or minimized by an intervention through resilience training. This study focuses on increasing optimism in order to establish and develop the resilience capacity of orphans through the training of seven resilience building aspects developed by Reivich and Shatte. "
2017
T48817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Ariska
"Penulisan ini membahas mengenai permasalahan perlindungan hak cipta atas lirik dari sebuah lagu terkenal, berjudul “Happy Birthday To You”. Lirik “Happy Birthday To You” merupakan karya turunan dari karya yang telah ada sebelumnya, yaitu lagu berjudul “Good Morning to All”, yang diciptakan oleh Mildred dan Patty Hill. Diketahui bahwa lirik “Happy Birthday” menggunakan melodi “Good Morning”, yang telah menjadi domain publik sejak lama. Namun, tidak diketahui apakah lirik tersebut dimaksudkan menjadi suatu joint work dengan melodi “Good Morning” atau tidak. Mempersulit permasalahan tersebut, pencipta sebenarnya dan pemilik hak cipta atas lirik “Happy Birthday” tidak diketahui dan tidak dapat diidentifikasi, sehingga lirik tersebut dapat dikatakan sebagai karya ‘yatim piatu’. Disebabkan tidak diketahui dan tidak dapat diidentifikasinya penciptaan dan kepemilikan atas lirik “Happy Birthday”, tidak terjadi pengalihan hak cipta yang sah dari Hill bersaudara kepada Summy Co., yang mengakibatkan lirik “Happy Birthday” tidak ada pemilik hak ciptanya dan saat ini menjadi domain publik. Dalam upaya memahami lebih lanjut mengenai permasalahan perlindungan hak cipta atas lirik “Happy Birthday”, penulis menganalisa tentang karya turunan, karya ‘yatim piatu’, dan kepemilikan hak cipta dan pengalihannya, melalui dua peraturan yang berbeda, yaitu Undang-Undang Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta dan U.S. Code: Title 17 – Copyrights.

This study addresses the issue of copyright protection against the lyrics of a famous song, titled “Happy Birthday To You.” “Happy Birthday To You” lyrics was initially a derivative works created from a preexisiting work, a song titled “Good Morning To All” created by Mildred and Patty Hill. It is known that the “Happy Birthday” lyrics use the melody of “Good Morning,” which has been in the public domain for long. However, it is unknown whether those lyrics are meant to be a joint work with the melody of “Good Morning” or not. To complicate the matter further is both the original creator and owner of “Happy Birthday” lyrics are unknown and unidentified, thus the lyrics can be considered as an orphan works. Due to the unknown authorship and ownership of “Happy Birthday” lyrics, there had been no valid copyright assignments of it from Hills to Summy Co., which resulted in “Happy Birthday” lyrics has no copyright owner and now in public domain. In an effort to comprehend further the problem of copyright protection against the lyrics of “Happy Birthday”, this author analyzes about derivative works, orphan works, and copyright ownership and assignment, from two different copyright acts, which are Indonesian Law No. 28 of 2014 on Copyright and U.S. Code: Title 17 – Copyrights.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
S64509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Mutiara Larassati
"Remaja yang tinggal di panti asuhan di Indonesia berisiko tinggi mengalami berbagai masalah psikologis seperti, rendahnya psychological well-being, masalah perilaku dan emosional, serta beberapa masalah perkembangan. Kesulitan ekonomi membuat single mother menjadi kurang dalam memberikan kehangatan dan perhatian kepada anak, dan terpaksa menitipkan anaknya di panti asuhan. Padahal, kehangatan (penerimaan) ibu berdampak pada perkembangan sosial-emosional yang sehat. Sebaliknya, penolakan ibu merupakan prediktor utama meningkatnya risiko psychological distress pada anak. Penolakan ibu berdampak lebih besar dibandingkan penolakan ayah. Meskipun demikian, penerimaan ayah dapat meringankan dampak negatif dari penolakan ibu. Akan tetapi, anak yatim yang telah kehilangan figur ayah dan merasa ditolak oleh ibu mereka, akan cenderung memiliki risiko psychological distress yang lebih tinggi. Penelitian ini ingin melihat bagaimana persepsi remaja yatim di panti asuhan akan kehangatan (penerimaan-penolakan) ibu berdampak pada psychological distress. Jenis kelamin, usia, dan waktu tinggal akan dikontrol pada penelitian ini karena juga berkontribusi dalam meningkatkan risiko psychological distress. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan partisipan remaja yatim (usia 12-18 tahun di panti asuhan N, Depok), yang berjumlah 70 anak. Instrumen PARQ dan YOQ-SR digunakan untuk mengambil data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin remaja yatim merasa memperoleh penerimaan ibu, maka risiko psychological distress akan semakin rendah. Begitu pun sebaliknya, semakin remaja yatim merasa memperoleh penolakan ibu, maka semakin tinggi pula risiko remaja mengalami psychological distress. Diduga ada kemungkinan faktor-faktor di dalam panti asuhan ikut berkontribusi dalam meningkatkan risiko psychological distress pada remaja yatim di panti asuhan N.

Adolescents in the orphanages in Indonesia are at higher risk of various psychological problems. Due to economic difficulty, many single mothers were forced to leave their children in the orphanage. However, many of these orphanage children feel abandoned and rejected by their mothers. Single mothers with economic difficulties tend to be less warm and attentive. Many studies indicated that maternal’s warmth and acceptance very important factors that influence healthy social-emotional development in adolescents. On the contrary, maternal’s rejection is one of the main factors that cause psychological distress in adolescents. The risk of experiencing psychological distress is even higher in orphaned adolescents who lost their father. This study will to investigate how perception of maternal acceptance and rejection have an impact on psychological distress among orphaned adolescents in the orphanage. Gender, age, and residence time will be controlled in this study, because these factors contribute to the risk of psychological distress. This study is a quantitative study. There were 70 orphaned adolescents between the aged of 12-18, from N orphanage (Depok), participated in this study. PARQ and YOQ-SR measurements were used to collect the data. The results showed the more orphaned adolescents felt acceptance by their mother, the risk of psychological distress become lower, and vice versa. It indicated there might be other factors in the orphanage that contribute to the increase of risks of developing psychological distress in orphaned adolescents in N orphanage."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrias Ardhiana
"Pada tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak, tokoh pertama yang dikenal adalah ibunya, sehingga. ibu memegang peranan panting dalam perkembangan anak. Melalui hubungan yang kontinyu, intim, dan hangat antara ibu dan anak, ibu menjadi peka terhadap kebutuhan-kebutuhan anak dan berusaha memuaskannya. Dengan pemuasan kebutuhan tersebut akan menimbulkan rasa percaya diri pada anak dan juga rasa percaya pada orang lain.

Anak-anak yang harus berpisah dengan orang tuanya terutama. ibunya dan kemudian tinggal di panti asuhan karena suatu sebab akan mengalami keadaan- keadaan yang tidak menyenangkan seperti kurangnya perhatian dan kasih sayang, serta kemungkinan timbulnya perasaan insecure. Dalam usaha menyesuaikan diri ini, anak biasanya lebih memilih untuk menuruti apa yang dikatakan atau diperintahkan padanya daripada melakukan apa yang sebetulnya menjadi kemauannya sendiri. Dengan mengikuti kemauan orang lain yang mungkin bertentangan dengan kemauannya sendiri bisa menyebabkan anak terganggu dan menimbulkan beban mental yang akhirnya dapat mengakibatkan terjadinya ilustrasi. Karena banyaknya kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi yang menimbulkan ilustrasi, serta kejadian yang tidak mengenakkan, maka akan menimbulkan bermacam-macam tingkah laku untuk menyalurkan dorongan-dorongannya tersebut. Salah satu yang mungkin merupakan media penyalurannya adalah dengan bertingkah laku agresif atau menyerang orang lain (Berkowitz,1993). Agresivitas ini dapat tampil dalam bentuk yang tampak (overt) maupun yang tidak tampak (covert). Bentuk dan deraiat agresif yang tampil dapat berbeda antara seorang anak dengan anak yang lain tergantung pribadi si anak dan lingkungannya.

Hand test adalah suatu tes proyeksi yang menggunakan gambar tangan sebagai stimulusnya. Yang diungkap dari tes ini adalah kecenderungan tingkah laku yang tampak(over1 behavior). Salah satu yang bisa diungkap oleh hand test adalah prediksi tentang tingkah laku agresif yang tampak (AOR : Acting-Out Score). AOR didapatkan dengan membandingkan antara skor Ajeclion + Dependence + Communicarion dan Direction + Aggression. Seorang dikatakan agresif adalah bila pada AOR, skor agresif mendominasi kecenderungan tingkah laku. Hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini ada dua, yaitu :
- Ho = Sum of Aggressive (AGG + DIR) sama dengan Sum of Cooperative (AFP + COM + DEP) pada anak-anak bermasalah yang tinggal di panti asuhan. Ha = Sum of Aggressive (AGG + DIR) lebih tinggi daripada Sum of Cooperative (AFF + COM + DEP) pada anak-anak bermasalah yang tinggal di panti asuhan
- Ho = Indikasi agresivitas pada anak-anak laki-lald bermasalah yang tinggal di panti asuhan sama dengan anak-anak perempuan bermasalah yang tinggal di panti asuhan. Ha = Indikasi agresivitas pada anak-anak laki-Iaki bermasalah yang tinggal di panti asuhan Iebih tinggi daripada anak-anak perempuan bermasalah yang tinggal di panti asuhan.
Sedangkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Sum of aggressive lebih rendah daripada Sum of Cooperative baik pada kelompok anak laki-Iaki maupun anak perempuan, Setelah dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui apakah perbedaan antara Sum of Cooperative dan Sum of Aggressive tersebut signifikan atau tidak, maka data yang didapat menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara. Sum of Cooperative dan Sum of Aggressive. Hal ini berarti hipotesis yang diajurkan, yaitu Sum of Aggressive lebih tinggi daripada Sum of Cooperative pada anak-anak bermasalah di panti asuhan tidak terbukti
2. Bila mean Sum of Aggressive antara kelompok anak laki-laki dan anak perempuan dibandingkan, maka dapat disimpulkan bahwa indikasi agresivitas anak perempuan lebih tinggi bila dibandingkan anak laki-Iaki. Tetapi bila Sum of Aggressive antara kelompok anak iaki-laki dan perempuan dibandingkan dengan menggunakan 1-resi, maka perbedaan indikasi agresivitas antara anak perempuan dan anak laki-laki bermasalah di panti asuhan tersebut tidak signifikan.

Beberapa faktor yang mungkin dapat dikemukakan sebagai penyebab tidak
terbuktinya hipotesa yang diajukan adalah :
1. Perbedaan kriteria bermasalah antara pengurus panti asuhan dan kriteria bermasalah penelitian yang sudah ditentukan. Sebagai aldbatnya, kritena subyek penelitian menjadi berubah karena disesuaikan dengan kriteria pengurus sendiri
2. Ketika diambil data di salah satu panti asuhan (yaitu panti asuhan H. Patisah), pengums panti asuhan meminta untuk tetap menunggui jalannya tes yaitu dengan duduk di samping subyek ketika dilakukan wawancara dan diberikan tes.
3. Budaya Indonesia (Jawa Tengah khususnya) yang membiasakan bahwa
individu tidak bisa mengekspresikan dirinya seobyektif mungkin karena
segala sesuatunya harus dikaitkan dengan sopan santun
4. Meskipun hasil tes pada anak-anak bermasalah di panti asuhan tidak
menunjukkan hasil bahwa mereka agresif namun dari hasil observasi
didapat bahwa anak-anak yang ditunjuk untuk menjadi subyek penelitian
tampak agresi£ seperti tampak sulit untuk diam dan menunjukkan perilaku memberontak.
5. Banyak anak asuh yang sudah diwawancarai dan diberi tes memberitahu
jawabannya pada teman-temannya yang akan menjadi subyek penelitian.
6. Kurangnya inquiry yang dilakukan peneliti terhadap respon-respon yang diberikan subyek penelitian, sehingga kemungkinan menyebabkan kesalahan skoring."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library