Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1983
899.231 IND w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mas Ngabehi Mangunwijaya
Abstrak :
Menceritakan pengabdian Raden Ardaka, Jaka Madyana dan Jaka Mulyana yang sama-sama mengabdi pada satu orang. Akhir dari pengabdian mereka, ada yang mengarah ke perbuatan nistha, ada yang madya dan ada yang utama.
Weltevreden: Albrecht & Co., 1916
BKL.0582-PW 183
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2007
899.222 SER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Mumfangati
Abstrak :
Serat Wulang Pandhita Tekawardi merupakan salah satu karya sastra jawa yang berisi piwulang atau ajaran. Piwulang atau ajaran tersebut pada dasarnya berupa nilai nilai luhur hasil pemikiran nenek moyang pada masa lampau. Kehidupan masa lampau tercermin dalam karya sastra kuna, khususnya Serat Wulang Pandhita Tekawardi. Naskah ini sesuai dengan judulnya berisi piwulang atau ajaran, terdiri dari 2 bagian;bagian pertama adalah ajaran atau piwulang yang diberikan oleh pendeta purwaduksina kepada istrinya; bagian kedua berisi ajaran pendeta tekawardi yang berada di gunung melinggeretna kepada muridnya. permasalahan dalam kajian ini adalah apa saja kandungan nilai budaya dalam serat Wulang Panditha Tekawardi. selain itu akan dilihat relevansinya dalam kehidupan masyarakatsekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkapkan nilai - nilai budaya dalam serat Wulang Panditha Tekawardi. pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan. selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif analisis. Hasil kajian menunjukkan bahwa Wulang Panditha Tekawardi berisi nilai- nilai yang masih dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan masa sekarang. Nilai -nilai tersebut yaitu nilai religius, nilai kesetiaan, nilai moral, nilai etika, dan nilai didaktis. Oleh karena itu mempelajari, mengungkapkan dan melaksanakan ajaran ajaran yang ada dalam teks tersebut merupakan tindakan yang tepat. hal ini dimaksudkan agar nilai - nilai luhur tersebut tidak lenyap begitu saja bahkan mempu menjadi ciri jati diri bangsa Indonesia pada umumnya, masyarakat Jawa khususnya.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
794 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 7(3-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusro Edy Nugroho
Abstrak :
Wulang Putri (WP) adalah nama salah satu teks didaktik moralistik bagi wanita dalam kesusastreraan Jawa klasik. Dari sejumlah teks piwulang wanita, WP karya Nyi Adisara adalah salah satu dari sedikit teks didaktik yang yang lahir dari tangan wanita. Teks WP ditulis dalam bentuk fembcmg mencapai yang berisi tuntunan hidup bagi wanita yang hidup di lingkungan kraton Jawa khususnya pada kurun waktu akhir abad XIX. Karya yang ditulis oleh Nyi Adisara ini terbukti cukup banyak diminati pembaca sehingga banyak dilakukan penyalinan terutama oleh kerabat raja dan tersebar hingga ke kraton-kraton Jawa yang Iain di luar kraton Surakarta. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana memahami dan mengerti eksistensi karya sastra piwuiang karya seorang wanita Jawa pada kurun waktu kurang lebih satu abad yang lalu. Memahami sebuah teks yang lahir pada masa lalu, dengan bahasa dan latar belakang sosial yang berbeda, tentu saja tidak semudah memahami teks yang lahir pada dunia kekinian. Usaha untuk mengerti sebuah teks sastra Jawa klasik dengan segala latar belakang sosialnya selanjutnya dicoba dilakukan melalui pendekatan hermeneutika. Tujuan penelitian ini yang mula-mula adalah menghadirkan suntingan teks WP karya Nyi Adisara dan selanjutnya mencoba mengerti isi ajarannya dengan cara membuka tabir maknanya dalam dua tingkat pemahaman, yaitu interpretasi gramatikal dan interpretasi psikologis. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teks WP yang pada mulanya beljumlah 13 naskah, namun karena adanya perbedaan versi naskah yan cukup jauh maka hanya 9 naskah saja yang dikaji dalam penelitian ini. Kesembilan naskah itu meripakan naskah yang diyaldni dapat dikelompokkan ke dalam satu versi dan diberi nama WP versi Nyi Adisara Hasil penelitian terhadap teks WP karya Nyi Adisara menunjukkan bahwa secara gramatikal teks piwulang itu dapat diinterpretasikan sebagai sebuah wacana nasihat yang dituturkan dalam sebuah kalimat panjang tentang sikap hidup yang harusnya dimiliki oleh wanita, khususnya para putrl kraton Surakarta yang hidup di akhir abad XIX. Sementara secara psikologis gagasan Nyi Adisara dalam teks WP dapat ditafsirkan sebagai produk pengajaran bagi wanita yang tidak semata-mata menonjolkan ketrampilan mempercantik diri secara fisik saja, namun lebih dari im seorang wanita, putri kraton tentunya, harus marnpu rnengendalikan did terhadap sifat-sifat buruk manusia dan menjalankan rapabrata hingga dilimpahi rahrnat oleh Tuhan Yang Maha Esa. Ajaran yang disampaikan oleh pengarang Iebih rnenekankan pada usaha pembentulckan kepribadian wanita secara ideal untuk menyikapi situasi dan zaman yang sangat tidak memihak pada kepentingan wanita_ Nyi Adisara menyarankan agar wanita seialu cermat dalam hidup, bemsaha selalu berintrospeksi, Serta mampu mengendalikan hati dari dorongan-dorongan nafsu indrawi. Teks WP merupakan kata hati seorang wanita Jawa yang berusaha menyikapi zaman dengan bahasa batin yang sangat halus, menyiapkan generasi penerusnya agar mampu meredarn nafsu indrawi dan mendekatkan did kepada Tuhan Yang Maha Esa. ...... Wulang Putri (Teachings for Women) is one of didactic moralistic texts, in Javanese classical literature, for women. Out of many texts of teachings for women, WP written by Nyi Adisara was born from a female?s hands. WP texts are written in the form of macapat (a specific kind of song) which contain guidance for life for women living in Javanese Palaces, particularly during the period of late 19 century. This work of Nyi Adisara attracts a fairly big number of readers that it had been copied quite considerably by royal families and had also spread over Javanese Palaces other than Surakarta palace. The main issue in this study was how the existence of a work of teachings written one century ago by a Javanese woman can be understood. Understanding a text which was born in an ancient time and which has different language and social background is certainly not as easy as understanding texts born in present time. To understand this Javanese classical work with all of its social background, then a hermeneutic approach had been used. This study was intended first to present a Nyi Adisara?s WP text and then to disclose their meanings in two types of understandings, i.e. grammatical and psychological interpretations. The data source used for this study was initially 13 WP texts. However, because there were quite significant differences in the versions of' the texts, only 9 texts were reviewed in this study. These nine texts can be conceived as having properties that allow the grouping of them into one single version called Nyi Adisara?s version of WP. The review on these WP texts of Nyi Adisara. shows that grammatically these texts of teachings can be interpreted as advises presented in a long sentence illustrating the attitudes in life that should be adopted by women, particularly the royal females of Surakartan palace of late 19 century. Psychologically, Nyi Adisara?s ideas contained in her WP texts can be interpreted as the products of teachings for women. According to Nyi Adisara, women should not just emphasize the skills in showing OE their bodily beauties, but should also be able to refrain themselves from bad conducts and undergo tapabrata (a hermeneutic conduct), in order that the God will always bless them. The teachings conveyed by Nyi Adisara emphasize more on attempts that should be made by women for establishing ideal personalities suitable for acting on the situations and eras not favorable for the interests of women, Nyi Adisara recommends that women should always be careful in life, sensible, introspective and able to refrain from the temptations of sensory desires. WP texts constitute the voices of the deepest heart of a Javanese woman trying to act on her era by using the finest inner body language and to prepare her younger generations who should be able to control their sensory desires and to keep close to the God.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T4916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah yang diberi judul Suluk Warni-warni ini, berisi berbagai macam teks, yaitu: 1. Cabolek (h.1-14); 2. Wulang Dalem PB IX (15-31); 3. Bima Suci (41-47); 4. Bayan Mani (47-48); 5. Johar Mungkin (48-52); 6. Wicara Keras (52-60); 7. Sambungan Bima Suci (61-68); 8. Amongraga petikan Centhini (81-103); 9. Suluk Nabi (121-135); 10. Walisana (135-176); 11. Seh Ngabdul Salam (194-260); 12. Raosing Ngelmi dengan mengambil cerita wayang tentang pertikaian antara Pandawa dengan Kurawa (262-313); 13. Sambungan Suluk Seh Ngabdul Salam (356-368). Dalam naskah ini terutama teks Bima Suci, ditemukan keterangan saat penyalinan, yaitu pada tanggal 12 Mei 1930 di SUrakarta (h.45), oleh R. Jayasaputra ajaran Sunan Pakubuwana IX ini ditulis oleh R. Ng. Ranggawarsita. Pigeaud membeli naskah ini dari R. Jayasaputra di Surakarta, pada bulan Mei-Juli 1930. Naskah ini juga telah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra pada bulan November 1930
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.128-NR 84
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Naskah ini berisi dua teks, yaitu Serat Wulang Darmawiyata (h.1-21) dan Wawaton Tatakrami Tembung Kadhaton (h.26-51). Teks pertama, Wulang Darmawiyata, berisi ajaran mengenai pendidikan moral bagi seorang anak, dimulai dengan keterangan tentang bagaimana cara mendidik anak agar dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Dilanjutkan dengan ajaran tatacara mengabdi, dengan tidak menjilat pada atasan, namun berusaha mencari teman, karena teman dapat menentukan baik atau buruk. Naskah lain yang berisi teks Serat Wulang Darmawiyata, lihat deksripsi naskah SMP/MN.339. Teks wawaton Tatakrami Tembung Kadhaton berbentuk prosa, berisi keterangan mengenai penggunaan kata-kata atau basa kedhaton yang biasanya dipergunakan di kalangan istana. Teks ini dibuat dalam bentuk tabel, yang menyebutkan kata-kata SMP/Rp.76 untuk naskah lain berisi teks yanhg mirip. Di luar teks naskah ini (h.28) terdapat keterangan yang menyebutkan bahwa naskah dimiliki Ng. Hagnyapradata, tetapi apakah nama ini yang menjadi perakarsa penyalinan naskah belum dapat diketahui. Dalam kedua teks ini tidak ditemukan keterangan tentang penulisan maupun penyalinannya. Namun melihat jenis kertas yang dipergunakan dan corak tulisannya diduga naskah ini berasal dari abad ke-19, dan ditulis di Surakarta. Antara teks pertama dan kedua tampaknya berasal dari koras yang berbeda, tampak dari warna kertas yang berbeda. Keterangan di luar teks hanya menyebutkan bahwa naskah ini dibeli Pigeaud dari Sinu Mundisura di Yogyakarta tanggal 2 Juni 1929.
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.178-NR 369
Naskah  Universitas Indonesia Library