Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tuti Ita Kuswati
Abstrak :
Di tengah persaingan kerja yang cukup ketat dan banyaknya para pencari kerja, justru para karyawan yang bekerja di lembaga keuangan konvensional dengan rela berhenti dari pekerjaannya. Padahal gaji dan jabatan mereka di lembaga keuangan konvensional terbilang sangat menarik, namun mereka tanpa dipaksa bersedia mengundurkan diri dari pekerjaan. Ketika mereka ditanya alasannya, mereka selalu menjawab bahwa pekerjaan mereka adalah haram. Berawal dari hal ini dan dengan memerhatikan teori tentang hubungan religiusitas dan berhenti bekerja (turnover intention), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap kesediaan para karyawan lembaga keuangan konvensional untuk berhenti dari pekerjaannya. Dengan menggunakan pendekatan yang berbeda terhadap variabel “berhenti bekerja’ (turnover intention), nilai willingness to accept (WTA) digunakan sebagai variabel dependennya. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, diketahui bahwa nilai WTA dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menganalisis pengaruh kedua hal tersebut, yaitu religiusitas dan latar belakang sosial ekonomi terhadap nilai WTA seorang Muslim. Hasil regresi Ordered Logit Model (OLM) menunjukkan bahwa latar belakang sosial ekonomi seorang Muslim (gaji, jenis kelamin, dan pendidikan) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai WTA seorang Muslim. Religiusitas berpengaruh negatif terhadap nilai WTA, namun tidak signifikan. Temuan lain dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata WTA yang bersedia diterima seorang Muslim sebagai kompensasi untuk berhenti bekerja dari lembaga keuangan konvensional adalah Rp 5.711.009. Nilai ini bisa menjadi referensi bagi lembaga keuangan syariah dalam menentukan gaji para karyawannya. ......In the midst of fierce job competition and the large number of job seekers, employees who work in conventional financial institutions are willing to quit their jobs. Even though their salaries and positions in conventional financial institutions are very attractive, they are without being forced to resign from their jobs. When they are asked why, they always answer that their work is haram. Starting from this and by paying attention to the theory of the relationship of religiosity and stop work (turnover intention), this study aims to analyze the effect of religiosity on the willingness of conventional financial institution employees to quit their jobs. By using a different approach to the variable "stop working" (turnover intention), the value of willingness to accept (WTA) is used as the dependent variable. Based on the literature review, it is known that the value of WTA is influenced by a person's socioeconomic background. Therefore, this study seeks to analyze the influence of these two things, namely religiosity and socioeconomic background on the value of a Muslim's WTA. Results of Ordered Logit Model (OLM) show that the socioeconomic background of a Muslim (salary, sex, and education) significantly positively influences the value of a Muslim's WTA. Religiosity negatively affect value of WTA but not significanly. Another finding in this study is that the average value of a WTA that a Muslim is willing to accept as compensation for stopping working from a conventional financial institution is Rp 5.711.009. This value can be a reference for Islamic financial institutions in determining the salaries of their employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cucun Roslina
Abstrak :
Sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil alih kegiatan pengelolaan sampah di TPST Bantargebang menjadi swakelola, dasar penganggaran dana kompensasi yang dianggarkan setiap bulannya tidak lagi menggunakan prosentase dari biaya pengolahan sampah yang dibayarkan kepada pihak swasta. Untuk itu diperlukan suatu rumusan sebagai dasar penganggaran dana kompensasi yang baru. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya mencari dasar penganggaran dana kompensasi yang lebih menggambarkan nilai kerugian yang dirasakan oleh masyarakat. Metode survei dilakukan untuk mengetahui kesediaan masyarakat terhadap besaran dana kompensasi yang ingin mereka terima (willingness to accept) sebagai akibat kerusakan lingkungan. Hasil survei menunjukkan bahwa dana kompensasi yang mereka terima saat ini masih dibawah kerugian akibat kerusakan lingkungan, mengingat perbaikan untuk kerusakan lingkungan belum tangani secara komprehensif dan dampaknya masih harus mereka terima dalam jangka panjang. Selama belum ada perbaikan lingkungan yang signifikan, hasil analisis willingness to accept pada penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penganggaran bagi dana kompensasi. ......Since the Provincial Government of Jakarta takes over waste management activities in Bantargebang Integrated Waste Disposal Site (TPST) and makes it self-managed, the budgeting for monthly compensation funds is no longer based on the percentage of waste management fee paid to the private operator. It is therefore required a formula as the new basis for compensation funds budgeting. This study aims to seek a compensation funds budgeting basis that better reflects the loss value experienced by the community. A survey method is conducted to find out the people's willingness to accept the amount of funds they wish to receive to compensate the environmental damage. The survey results indicate that the compensation they receive is still under the value of loss from environmental damage, given the environmental damage that has not been fixed comprehensively and the long-term impact they will have to face. As long as there is no significant environmental improvement, the willingness to accept analysed in this study can be used as the basis for compensation funds budgeting.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library