Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Rupa
Abstrak :
ABSTRAK
Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten dengan latar belakang berkembangnya seni budaya Bali dengan berbagai sentra-sentra kerajinan yang bernuansa seni budaya khas. Satu di antaranya adalah kain tenun tradisional. Kain tenun yang dimaksud adalah kain tenun karya putra putri Gianyar sebagai kain khas Gianyar. Sementara ini kain tenun cipataan putra putri Gianyar sulit membedakan yang mana sesungguhnya sebagai corak khas. Dari hasil pengamatan di lakukan ke sentra-sentra perajin, bahwa identitas dan karakter, endek Gianyar jika disandingkan dengan cipta kabupaten-kabupaten lainnya di Bali, yaitu dicirikan dengan teknik pewarnaan tidak mencolok, kalem atau dengan teknik pewarnaan dengan warna dop yaitu sebuah teknik pewarnaan yang mulat sarira artinya tidak berani menonjol, kalem, dan lembut, dengan menunjuk cipta karsa Cap Togog, Cili, Putri Bali dan Bakti. Tenun Putri Ayu Blahbatuh Gianyar, mengembangkan teknik tenun air bras. USaha tenun Wisnu Murti dari banjar Palak, desa Keramas dapat dicirikan sebagai tenunan khas Gianyar dilihat dari teknik dan motif pewarnaan yaitu dengan warna yang lebih tajam daripada warna endek lainnya, dengan motif lubeng, gegalaran, kladi manis, pucuk (khas Gianyar) dan bunbunan. Lestarinya kain songket di banjar pengembungan Pejeng Kangin mutlak disebabkan oleh adanya proses pembelajaran antar generasi, namun perajin songket kini sudah tidak berkembang lagi karena pemasaran, bahan baku dan ongkos murah.
Bali: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
902 JNANA 22:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Hardina Wea
Abstrak :
Penggunaan bekisting kain atau fabric formwork dalam bidang konstruksi khususnya pada struktur beton jika ditelusuri sudah digunakan sejak awal tahun 1900 an pada pekerjaan lepas pantai dan geoteknik. Di Indonesia sendiri, penggunaan bekisting kain dalam bidang konstruksi masih terbatas untuk struktur bawah seperi tie beam dan pile cap, namun hasilnya masih memiliki kendala dalam hal deformasi walaupun struktur tersebut telah diberikan spreader cleats atau pengaku. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan simulasi permodelan cetakan beton untuk tie beam pada aplikasi SAP2000. Ukuran penampang yang digunakan adalah 30 x 60 cm dan bentang 3 m, 4 m, 5 m, 6 m serta jarak pemasangan spreader cleats yang digunakan adalah setiap 12,5 cm, 25 cm, 50 cm, 100 cm dan 150 cm. Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan jarak optimum pemasangan spreader cleats pada bekisting kain terhadap lendutan yang terjadi. Sebelum melakukan simulasi, terlebih dahulu penulis melakukan validasi numerik dengan hasil eksperimen pada penelitian terdahulu untuk melihat hasil lendutan akibat beban tanah dan beban beton. Setelah melakukan validasi dan simulasi, penulis melakukan analisis sensivitas dari parameter parameter yang digunakan pada simulasi SAP2000 dan eksperimen terdahulu dengan metode koefisien korelasi Pearson dan analisis regresi untuk melihat seberapa kuat pengaruh antara variabel yang divariasikan dengan variabel terikat. Berdasarkan hasil simulasi SAP2000 ditemukan bahwa jarak optimum pemasangan spreader cletas adalah pada setiap 50 cm. Setelah melakukan perhitungan sensivitas parameter diperoleh kesimpulan bahwa variabel pola pembebanan serta jarak pemasangan spreader cleats memberikan pengaruh yang kuat pada lendutan bekisting kain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library