Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roeri Istianty
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3581
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Asra Silmi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3559
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Haryo Puja Siswono
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anun Nurfuddoh
"ABSTRAK
Dalam era persaingan bebas ini, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan dan harapan dari karyawannya. Apabila harapan dan kebutuhan tersebut terpenuhi maka akan memunculkan perasaan sejahtera (workplace well- being) dalam diri karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan workplace well-being yang dirasakan karyawan melalui intervensi penyusunan job description dan job specification berbasis kompetensi. Penelitian ini adalah studi kasus pada Operation Budget Section Head di PT.X. Alat ukur yang digunakan merupakan modifikasi workplace well-being index yang disusun oleh Page. Dari hasil uji reliabilitas didapatkan hasil bahwa reabilitas alat ukur ini memiliki alpha cronbach sebesar 0,851. Kriteria yang digunakan adalah apabila subjek memiliki skor dibawah atau sama dengan 52 maka memiliki workplace well-being yang rendah, sedangkan apabila subjek memiliki skor diatas 52 maka memiliki workplace well-being yang tinggi. Berdasarkan data pre-test yang telah dilakukan memiliki workplace well-being yang rendah dengan skor sebesar 42. Rendahnya workplace well-being yang dirasakan oleh subjek dikarenakan faktor intrinsik seperti amount of responsibilities at work, meaningfulness of work, independence at work, dan use of abilities and knowledge at work. Sedangkan melalui intervensi penyusunan job description dan job specification berbasis kompetensi yang diberikan kepada subjek, subjek mempersepsikan workplace well-being yang tinggi dengan skor hasil post-test sebesar 53 dan faktor intrinsik mengalami peningkatan.
ABSTRACT
In this era of free competition, companies must consider the needs and expectations of theirs employees. If the expectations and needs are met, they will bring up the feelings of workplace well-being to the employees. The purpose of this research is to improve employee workplace well-being through the preparation job description and competency-based job specification intervention. This research is case study on Budget Operations Section Head at PT.X. The measurement tools used is a modification of workplace well-being index by Page. The reliability test results showed that this measurement tools' reliability has an alpha cronbach 0.851. Subject will has low workplace well-being if the subject has a score below or equal to 52, whereas if subject has score over 52 will has high workplace well-being. Based on pre-test data that have been done, the score of workplace well-being is 42. The meaning of this result is the subject has a low workplace well-being. The low of workplace well-being felt by the subject due to Intrinsic factors such as the amount of responsibilities at work, meaningfulness of work, independence at work, and use of abilities and knowledge at work. Meanwhile, after given an intervention of preparation of job description and competency based job specification, the result obtained is post-test score of 53 which means that the subject perceives the workplace well-being higher with the existence of of such intervention and intrinsic factor increased."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
T38453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Pesona Intan Puspita
"Keterikatan Karyawan merupakan salah satu prediktor produktivitas karyawan. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa keterikatan karyawan dipengaruhi oleh well-being di lingkungan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh workplace well-being terhadap keterikatan karyawan pada karyawan yang bekerja di perusahan minyak dan gas. Sebanyak 317 karyawan menjadi sampel penelitian ini. hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi dan pengaruh workplace wellbeing terhadap keterikatan karyawan, baik keseluruhan maupun per dimensinya. Bila diperbandingkan, ditemukan bahwa domain penggunaan pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan merupakan domain yang paling mempengaruhi oleh keterikatan karyawan. Sebagai tambahan, ditemukan adanya perbedaan antara keterikatan karyawan dan workplace well-being berdasarkan jenis kelamin.
Employee Engagement is one of predictor in employee productivity. Contemporary theory and research have suggested that employee engagement are determined by their well-being in workplace. The current study thus examined the correlation and effect of workplace well-being on employee engagement of oil and gas company. The sample comprised of 317 employees. Result indicated that workplace well-being was positively correlated and has effect on employee engagement. In comparison, it was found that use of ability and knowledge had the strongest correlation and effect on employee engagement. In addition, there was a difference in workplace well-being and employee engagement on their sex."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adib Mumtaz Irfani
"Penelitian ini dilatarbelakangi tingginya angka prevalensi gangguan jiwa di lingkungan pekerjaan karena adanya tekanan kerja akibat tuntutan perusahaan atas karyawannya, Sementara mental health promotion yang berguna menciptakan workplace-wellbeing masih sangat jarang digunakan di Indonesia. Mental health promotion merupakan wujud intervensi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan sosial individu dalam cakupan kesehatan mental melalui pencegahan dan pengurangan faktor risiko. Penelitian ini bertujuan pertama, mendeskripsikan mental health promotion untuk peningkatan produktivitas kinerja karyawan perusahaan. Kedua, mendeskripsikan dampak yang dihasilkan oleh perusahaan yang mengimplementasikan dan tidak mengimplementasikan program mental health promotion untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan critical literature review, dengan meninjau secara kritis tiga penelitian utama yang dipublikasi pada tahun 2017 dan 2022 yang membahas mental health promotion pada perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian kajian kritis ini menemukan tiga hal terkait mental health promotion . Pertama, perusahaan perlu menyediakan lingkungan kerja secara fisik dan non-fisik yang nyaman dengan menghadirkan budaya kerja apresiatif, peduli, dan tidak toxic. Kedua, peran seorang pemimpin sangat krusial untuk menciptakan proses psychological empowerment melalui ethical leadership untuk menciptakan workplace well- being melalui pembentukan regulasi. Ketiga, dukungan secara psikis dengan menghadirkan layanan psikologis seperti peer support group, employee assistance program (EAP), dan program pengembangan diri guna menjaga produktivitas karyawan. Penelitian ini juga menghasilkan gambaran terkait dengan dampak implementasi dan non-implementasi program mental health promotion di perusahaan. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini merekomendasikan perlunya kerjasama antara perusahaan dan karyawan, serta penelitian lebih lanjut untuk mendorong implementasi program mental health promotion untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan.

This study is is inspired by the high prevalence of mental disorders in workplace due to work pressure from company to employees, while mental health promotion which significant for workplace-wellbeing still uncommon in Indonesia. Mental health promotion is a form of social intervention to improve individual social welfare within mental health area in preventing and reducing risk factors. This study aims, first, to describe the mental health promotion used by the company. Secondly, describe the impact of implementing and not implement mental health promotion programs to increase employee productivity and performance. This study employs critical literature review approach that conducted by critically reviewing three primary studies published in 2017 and 2022 that discussed mental health promotion in the Indonesia companies. This critical review indicates three matter related mental health promotion. First, companies need to provide a comfortable physical and non-physical work environment by presenting an appreciative, caring, and non-toxic work culture. Second, the role of a leader is crucial to create a psychological empowerment process through ethical leadership to create workplace well-being through the formation of regulations. Third, psychological support by presenting psychological services such as peer support groups, employee assistance programs (EAP), and self-development programs maintaining employee productivity. This study also generates an overview related to the impact of implementation and non-implementation of mental health promotion programs in the company. Based on those results, this study recommends urgency of cooperation between companies and employees, also further research, affirming mental health promotion program to increase employee performance productivity in the workplace."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntodi Ambartomo
"Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat bagaimana pekerjaan yang bermakna dan rasa kebersamaan mempengaruhi niat untuk tinggal melalui kesejahteraan di tempat kerja. Karyawan perusahaan asuransi dipilih sebagai partisipan dalam penelitian, dengan jumlah sampel 180 orang. Model persamaan struktural digunakan untuk menganalisis data. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki rasa kebersamaan dan melakukan pekerjaan yang berarti meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja dan niat untuk tinggal. Perbedaan diamati pada efek dimensi yang berbeda dari kesejahteraan karyawan pada niat untuk tinggal. Penelitian merupakan terobosan dalam mengkonseptualisasikan dan menguji model teoritis yang menghubungkan pekerjaan yang bermakna, perasaan komunitas, kesejahteraan di tempat kerja, dan niat untuk tinggal khususnya dalam konteks karyawan perusahaan asuransi

The aim of the study was to see how meaningful work and a sense of community affect intention to stay through workplace well-being. Insurance company employees were selected as participants in the study, with a sample size of 180 people. Structural equation model was used to analyze the data. Research shows that having a sense of community and doing meaningful work increases well-being at work and intention to stay. Differences were observed in the effect of different dimensions of employee well-being on intention to stay. The research is groundbreaking in conceptualizing and testing theoretical models linking meaningful work, feelings of community, workplace well-being, and intention to stay particularly in the context of insurance company employees."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayestika Karanzia
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinie Firstyo Terranova
"Permasalahan tenaga kerja di Indonesia tidak terlepas dari banyaknya jumlah pencari kerja yang berbanding dengan sedikitnya lowongan pekerjaan yang tersedia, oleh karenanya kegiatan outsourcing atau alih daya merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah yang bisa digunakan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, akan tetapi kegiatan outsourcing ini tdak terlepas dari permasalahan seperti eksploitasi pekerja, yang menyebabkan pekerja merasa tidak nyaman dan tidak senang di tempat kerjanya, hal ini sangat memengaruhi
kesejahteraan dari pekerja tersebut terutama kesejahteraan lingkungan kerja mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengubah permasalahan tersebut dengan
melihat hubungan anatara kesejahteraan lingkungan kerja dengan motivasi kerja dengan harapan bahwa parusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan kerja para pekerja outsource mereka dengan balasan
motivasi kerja dari para pekerja yang akan meningkat seiring dengan meningkatnya kesejahteraan lingkungan kerja. Kesejahteraan lingkungan kerja di ukur dengan
WWBI (Workplace Well-Being Index) yang sudah di adaptasi di dalam penelitian Sawitri, sementara motivasi kerja menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Novari dalam penelitiannya, yang kemudian keduanya penulis modifikasi dan uji validitas dan reliabilitas ulang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kesejahteraan lingkungan kerja dan motivasi kerja memiliki hubungan yang signifikan pada pekerja outsource PT Y yang bekerja di PT X dan memiliki keeratan hubungan yang lemah dan positif, sehingga peningkatan kesejahteraan lingkungan kerja dari para pekerja dapat meningkatkan motivasi kerja dari para
pekerja tersebut, begitu juga sebaliknya.

The problem of labor in Indonesia is inseparable from the large number of job seekers compared to the number of job vacancies available, therefore outsourcing or outsourcing is one alternative solution to problems that can be used to reduce the number of unemployed people in Indonesia, but this outsourcing activity is not regardless of problems such as exploitation, which causing the workers to feel uncomfortable and unhappy at their workplaces, this greatly affects the welfare of these workers, especially their workplace well-being. This study aims
to change these problems by looking at the relationship between the workplace well-being and work motivation in the hope that the companies will strive to improve the workplace well-being of their outsourced workers with a reward theincrease of work motivation of workers along with the increasing of the workplace well-being. The workplace well-being is measured by WWBI (Workplace Well-Being Index) which has been adapted in Sawitris research,
while work motivation uses a measurement tool developed by Novari in her research, which later both researchers modified and tested validity and reliability. The results of this study indicate that the workplace well-being and work motivation has a significant relationship in PT Y outsource workers who work at PT X and have a weak and positive relationship, so that an increase in the
workplace well-being of workers can increase work motivation of workers and vice versa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Gamaria Fatimah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived supervisory support terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being dengan mediasi work-life balance pada generasi Milenial yang bekerja di industri IT khususnya di Pulau Jawa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional dan menyebarkan kuesioner untuk pengumpulan data primer. Penelitian ini melibatkan 275 responden yang merupakan tenaga kerja yang tergabung dalam generasi milenial (lahir antara 1980-2000). Teknik analisis data yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived supervisory support memiliki pengaruh positif terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being. Work-life balance juga ditemukan memediasi hubungan antara perceived supervisory support terhadap tiga komponen employee well-being yakni life well-being, workplace well-being, dan psychological well-being.

This study aims to determine the effect of perceived supervisor support on three components of employee well-being, namely life well-being, workplace well-being, and psychological well-being, by mediating work-life balance in Millennials. They work in the IT industry, especially in Java. This research is quantitative research using a cross-sectional method and distributing questionnaires for primary data collection. This research involved 275 respondents who are members of the millennial generation (born between 1980-2000). The data analysis technique used is structural equation modeling (SEM). The study results show that perceived supervisor support positively influences the three components of employee well-being, namely life well-being, workplace well-being, and psychological well-being. Work-life balance was also found to mediate the relationship between perceived supervisor support and the three components of employee well-being: life well-being, workplace well-being, and psychological well-being."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library