Penelitian ini mencoba untuk menguji pengaruh perilaku perokok pasif di level rumah tangga di Indonesia dengan berfokus pada hubungan perilaku merokok suami terhadap produktivitas istri yang bekerja dan tidak merokok yang diukur dengan pendapatan dan jumlah jam kerja. Secara statistik, prevalensi merokok pria di Indonesia sekitar 67% sedangkan prevalensi merokok wanita hanya 2.1%. Penelitian ini menggunakan data panel yang bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 4 dan IFLS 5, dengan membandingkan hasil dari tiga metode statistik: OLS, Fixed Effect, dan metode IV. Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku merokok suami berhubungan negatif dengan pendapatan istri mereka dan tidak ada korelasi dengan jumlah jam kerja istri mereka. Penelitian ini juga menemukan bukti bahwa peningkatan jumlah perokok dalam komunitas istri secara signifikan berkorelasi negative dengan pendapatan mereka.
This research tries to examine the effect of passive smoking behavior at the household level in Indonesia by focusing on the association of smoking behavior of husbands on productivities of their working and non-smoking wives measured by income and number of working hours. Statistically, smoking male prevalence in Indonesia is around 67% while female smoking prevalence is only 2.1%. To do so, this research uses the panel data sourced from Indonesia Family Life Survey (IFLS) 4 and IFLS 5, and compares the results of three statistical methods: OLS, Fixed Effect, and IV method. Overall, the results show that the smoking behavior of husbands is negatively associated with the income of their wives and that there is no correlation with the number of working hours of their wives. This research also finds evidence that the increase of smokers in wives’ community significantly and negatively correlates with their income pointing to community-wide spillover effects.
ABSTRAK
Nama : Savira Anindita
Program Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Judul Tesis : Kajian Faktor Risiko yang Mempengaruhi
Kelelahan Pada Pekerja Kantoran di Institusi X
Tahun 2018
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kelelahan
pada pekerja kantoran di institusi X. Penelitian ini dilakukan di Institusi X dengan objek
penelitian yaitu seluruh pegawai institusi X yang bekerja pada bidang Penyelenggara,
bidang Program dan Evaluasi, bagian Tata Usaha, dan bagian Widyaiswara. Penelitian
ini dilakukan melalui pengamatan, wawancara, dan pengisian kuesioner oleh responden
sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakan oleh responden terkait kelelahan dan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelelahan, serta dilakukan pengukuran
langsung lingkungan kerja, meliputi pencahayaan dan temperatur ruangan. 44,6% pekerja
mengalami kelelahan dan 55,4% pekerja tidak mengalami kelelahan. Terdapat 3 buah
faktor terkait pekerjaan yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap terjadinya
kelelahan yaitu faktor jam kerja per hari, tuntutan pekerjaan, dan job control. Sedangkan
pada faktor tidak terkait pekerjaan terdapat 1 buah faktor yang memiliki hubungan yang
signifikan terhadap terjadinya kelelahan yaitu faktor kualitas tidur. Namun setelah
melalui analisis multivariat didapatkan faktor yang paling berpengaruh terhadap
kelelahan yaitu kualitas tidur. Variabel kualitas tidur memiliki nilai Odds Ratio sebesar
14,409, yang artinya pekerja dengan kualitas tidur yang buruk akan berisiko 14,409 kali
mengalami kelelahan dibandingkan dengan pekerja dengan kualitas tidur yang baik
setelah dikontrol oleh variabel jam kerja / hari, tuntutan pekerjaan, job control, dukungan
sosial, dan status kesehatan.
Keyword : Kelelahan Kerja, jam kerja per hari, tuntutan pekerjaan, job control, kualitas
tidur
ABSTRACT
Name : Savira Anindita
Study Program : Master of Occupational Safety and Health
Judul Tesis : Study of Risk Factors Affecting Fatigue on
Office Workers at Institution X in 2018
This study analyzes the factors that influence the occurrence of fatigue on office
workers in institution X. This research was conducted at Institution X with the object of
research were all employee of institution X who worked at Organizers Division, Program
and Evaluation Division, Administration Division and Lecturers. The research was
conducted through observation, interviews, and filling out questionnaires by respondents
according to what was experienced and felt by respondents related to fatigue and the
factors which caused fatigue, as well as direct measurement of the work environment,
including lighting and room temperature. 44,6% of workers experienced fatigue and
55,4% didn’t experience fatigue. There are 3 work-related factors that have a significant
relationship to the occurrence of fatigue, such as working hours per day, job demands,
and job control. While for non-works related factors, there is a factor that has a significant
relationship to the occurrence of fatigue, such as sleep quality factor. But after
multivariate analysis found that the most influential factor on fatigue is sleep quality.
Sleep quality variables have an Odds Ratio of 14,409, which means workers with poor
sleep quality will risk 14,409 times fatigue compared to workers with good sleep quality
after being controlled by variable working hours per day, job demands, job control, social
support, and health status.
Keyword : Work fatigue, working hours per day, job demands, job control, sleep quality