Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Allin Hendalin Mahdaniar
"Keberhasilan suatu program berhubungan dengan kinerja petugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja petugas Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan hubungan antara variabel indepeden yang terdiri dari faktor individu (umur, masa kerja, pengetahuan dan motivasi), dan faktor organisasi (pelatihan, fasilitas, kepemimpinan) dengan variabel dependen yaitu kinerja petugas MTBS.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 50 responden petugas MTBS.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisisan kuesioner dan wawancara serta observasi.Pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak computer, analisis data dengan univariat, bivariat dengan uji statistik chi-square dan multivariat dengan uji statistik multipel regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62% petugas MTBS mempunyai kinerja baik. Terdapat hubungan antara umur, masa kerja, pengetahuan, motivasi, fasilitas dan kepemimpinan dengan kinerja petugas MTBS. Faktor dominan yang mempengaruhi kinerja petugas MTBS adalah masa kerja dan kepemimpinan.

The success of a program related to the performance of its officers This study aims to determine the performance of Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) officers and determine the relationship between the independent variables consisting of individual factors (age,length of work, knowledge and motivation) and organizational factors (training, facilities, leadership) with the dependent variable which is the performance of IMCI officer.
This type of research is quantitative with cross sectional study design. The sample of 50 respondents IMCI officer.Collecting data by filling the questionnaire and interviewing and observation.Processing data using computer software, data analysis with univariate, bivariate statistical test chi-square and multivariate multiple logistic regression statistical test.
The results of this study showed that 62% good performance of IMCI officer. There was correlation between age, length of work,knowledge, motivation, training and leadership with performance of IMCI officer. The dominant factor affecting performance is the IMCI officers working life and leadership.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lista Wimarlie
"Gangguan muskuloskeletal sebagian besar dialami oleh pekerja di seluruh dunia. Di Amerika dilaporkan 31 % pekerja dengan sakit arthritis mempunyai indeks massa tubuh obesitas dibandingkan dengan indeks massa tubuh normal yang hanya sebesar 13% Menurut hasil riset kesehatan dasar atau Riskesdas 2018, tingkat obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat menjadi 21,8 persen dari tahun 2013 yang hanya sebesar 14,8 persen. Di perusahaan ini berdasarkan hasil pemeriksaan berkala atau medical check up (MCU) tahun 2019, obesitas hampir mencakup 5% dari total karyawan yang melakukan MCU. Tingginya absensi dan sakit berkepanjangan akibat gangguan muskuloskletal di perusahaan ini semakin meningkat dalam 1 tahun terakhir. Pada tahun 2019 angka kesakitan pekerja yang mengeluh gangguan muskuloskletal menduduki posisi no-4 di profil kunjungan di klinik perusahaan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindetifikasi hubungan faktor ergonomi dan indeks massa tubuh obesitas dengan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan total sampling 1429 orang. Data merupakan data sekunder dari hasil medical check up dan rekam medis klinik perusahaan.Data yang diambil berupa informasi tentang usia, jenis kelamin, riwayat merokok, proses kerja, masa kerja, berat badan , dan tinggi badan. Prevalensi gangguan muskuloskeletal pada kategori IMT > 25 adalah 7,2%. Terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh >25 dam gangguan muskuloskeletal (p=0,01). Faktor-faktor lain yang menunjukkan hubungan bermakna adalah masa kerja >20 tahun (p=0,046) dan umur 40-49 tahun (p=0,005) Karyawan dengan obesitas memiliki risiko lebih besar sebesar 1,7x dari karyawan dengan indeks massa tubuh normal. Pada penelitian ini masa kerja >20 tahun adalah faktor dominan

Background: Musculoskeletal disorders are the common disease among the worker in the world. Almost 31% of obese US adults report doctor is diagnosed arthritis in America. According to Riskesdas 2018, the prevalence of obesity in adults in Indonesia increased to 21.8%. This prevalence increased from the results of Riskesdas 2013, which reached 14.8 %. Based on the results of medical checkup (MCU) in 2019 in this manufacturing company, 50% of the total employees were obese. In 2019 the incidence rate of musculoskeletal disorders was the fourth largest visitation in the company clinic. The aim of this study is to verify the associations between the ergonomic risk factors and obesity with the prevalance of musculoskeletal disorder. This study used a cross-sectional design with a total sampling of 1429 people. We collect information about age, gender, smoking history, work processes, work period, weight, and height from medical records. There was a significant relationship between body mass index > 25 and musculoskeletal disorders (p = 0.012). Other factors that showed a significant relationship were work period 16 – 20 years (p=0.046) and more than 20 years (p = 0.005) and age 40-49 years old (p = 0.01) The obese workers had 1,7 times more risk for musculoskeletal disorders than workers who had a normal body mass index"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Muhammad Adi Pranaya
"ABSTRAK
Latar Belakang : Lebih dari sepertiga pekerja pembuatan batubata mengalami keluhan nyeri pada bahu. Perlu di identifikasi penyebab atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya nyeri bahu, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan di tempat kerja dengan harapan terjadi peningkatan derajat kesehatan pekerja pembuatan batu bata.Metode : Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan pemilihan sampel secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan cara kerja. Variabel yang diteliti adalah umur, indeks massa tubuh, masa kerja, lama kerja, aktivitas olahraga, kebiasaan merokok, pekerjaan rumah tangga, posisi kerja lengan atas, lama posisi lengan atas sewaktu istirahat, posisi duduk ketika bekerja. Dilakukan pengukuran nyeri dan disabilitas juga menggunakan instrumen shoulder pain and disablity index SPADI Hasil : Jumlah responden adalah 92 orang lelaki. Didapatkan prevalensi nyeri bahu 57,6 dengan skor pain index 40 tahun ROs 30,62 IK95 7,16-131,01 , tidak aktivitas olahraga ROs 8,97 IK95 1,30-61,76 Faktor pekerjaan yang berhubungan; lama kerja > 8 jam ROs 5,71 IK95 1,56-20,80 , masa kerja > 5 tahun ROs 5,00 IK95 1,30-19,13 , serta posisi duduk bungkuk ROs 5,13 IK95 1,20 ndash;21,95 . Kesimpulan dan saran : Prevalensi nyeri bahu pada pekerja pembuatan batubata adalah 57,6 . Faktor yang berhubungan adalah; umur > 40 tahun, tidak aktivitas olahraga, lama kerja > 8 Jam, masa kerja > 5 tahun, posisi duduk bungkuk. Saran agar desain tempat kerja agar sesuai dengan posisi bekerja dan dianjurkan untuk berisitirahat yang cukup bagi pekerja seteleh bekerja 8 jam sehari. Kata Kunci : Nyeri bahu, pekerja informal, pembuat batu bata, aktivitas olahraga, lama kerja, masa kerja, posisi duduk.

ABSTRACT
Analysis of shoulder pain and associated risk factors among male brick making workers Study in Cibarusah sub district, Bekasi district Background More than one third of brick making workers suffer from shoulder pain. It is necessary to identify causes or related factors to shoulder pain among them, so that prevention measures in the workplace can be implemented so that it can improve the health status of brick making workers. Method The study used cross sectional design with total sampling. Data collection was done by interviewing and observing the workers. The variables studied were age, body mass index, work period, duration of work, sport activity, smoking habit, housework, upper arm position, upper arm position during rest, sitting position at work. Pain index and disability index was measured using shoulder pain and disablity index SPADI instrument. Result The number of respondents were 92 people consisting of all men. The prevalence of shoulder pain was 57,6 . Pain index score 40 years AOR 30,62 95 CI 7,16 131,01 , no sport activity AOR 8.97 95 CI 1.30 61,76 . Related work factors duration of work 8 hours AOR 5.71 95 CI 1.56 20.80 , working period 5 years AOR 5.00 95 CI 1.30 19.13 , and AOR hunched position 5.13 95 CI 1,20 21,95 . Conclusion and suggestion The prevalence of shoulder pain in brick making workers was 57.6 . Related factors are age 40 years, no sports activity, duration of work 8 hours, work period 5 years, hunched position. Suggestions for the design of the workplace to fit the working position and it is advisable to have adequate rest for workers after work 8 hours a day. Key words Shoulder pain, informal workers, brick makers, sports activities, work period, duration of work, sitting position at work. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library