Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Lusi Agustina
Abstrak :
Saat ini dunia sedang menghadapi perubahan yang tidak pernah diprediksi sebelumnya akibat COVID-19 yang memberikan dampak secara global. Untuk menghadapi situasi tersebut dibutuhkan agility baik di tingkat organisasi, tim, dan individu. Untuk meningkatkan agility individu tersebut, Kementerian Keuangan menerapkan distributed work arrangements (DWA) berupa work from home (WFH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak DWA menggunakan variabel determinan berupa psychological capital, work characteristics , information and communication technology (ICTs) support, family support, dan trust untuk meningkatkan personal agility. Penelitian empiris dilakukan terhadap 184 pegawai Sekretariat Jenderal, Kementerian Keuangan yang pernah melakukan WFH selama pandemi COVID-19 dan tinggal bersama keluarga selama melakukan WFH. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa DWA dapat meningkatkan personal agility. Psychological capital, ICTs support, family support, dan trust memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pelaksanaan DWA. Sedangkan work characteristics tidak terlalu berpengaruh terhadap kesuksesan pelaksanaan DWA. Hasil temuan menginsikasikan bahwa DWA dapat memediasi hubungan psychological capital, ICTs support, family support, dan trust terhadap personal agility ......The world is currently facing the unpredictable change due to COVID-19. It impacts globally. Dealing with this situation requires agility at both the organizational, team and individual levels. To increase a personal agility, organizations implement distributed work arrangements (DWA) in the form of work from home (WFH). This research aimed to determine the impact of DWA using determinant variables in the form of psychological capital, work characteristics, information and communication technology (ICTs) support, family support, and trust to increase personal agility. The empirical research was conducted toward 184 employees at the Secretary General, Ministry of Finance who had been WFH during the COVID-19 pandemic and lived with their families during WFH. Data analysis was performed using the Structural Equation Model (SEM). DWA has positive impact to increase personal agility. Psychological capital, ICTs support, family support, and trust have a positive effect on DWA. Work characteristics does not really affect DWAs. DWA can mediate the relationship between psychological capital, ICTs support, family support and trust in personal agility.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amita Rahma Shintyar
Abstrak :
Stres kerja adalah kondisi yang menyebabkan karyawan merasa tertekan, bosan, dan tidak nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Sekitar 50-60% dari hari kerja yang hilang disebabkan oleh stres kerja dan jumlah ini cenderung meningkat di Eropa. Semenjak merebaknya COVID-19, seluruh negara di dunia mulai memberlakukan Work from Home (WFH) atau bekerja dari rumah. Oleh karena situasi yang mendesak, WFH dapat berpotensi menjadi stressor bagi pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat stres kerja dan hubungan antara karakteristik pekerja serta penerapan WFH pada pekerja PT LTI yang bekerja dari rumah selama masa pandemic COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan menggunakan kuesioner stres kerja NIOSH Generic Job Stres Questionnaire dan kuesioner pelaksanaan WFH dari ILO yang didistribusikan secara daring kepada 62 responden. Sebanyak 66,1% responden mengalami stres kerja ringan. Variabel karakteristik pekerja yang terbukti signifikan memiliki hubungan dengan stres kerja pada penelitian ini adalah jumlah anak, usia anak dan lokasi kerja. Pada variabel penerapan WFH variabel yang terbukti signifikan memiliki hubungan dengan stres kerja adalah kesejahteraan dan produktivitas pekerja yaitu pada elemen pertanyaan: digitalisasi dan implikasi hukum serta kontrak kerja. Hambatan dalam bekerja memiliki hubungan yang signifikan sedangkan variabel kepercayaan dan budaya organisasi tidak memilki hubungan yang signifikan dengan stres kerja. ......Job stress is a condition that causes employees to feel pressured, bored, and uncomfortable when doing work. About 50-60% of all lost workdays are caused by work stress and this number is increased in Europe. Since the outbreak of COVID-19, all countries in the world have started implementing WFH (work from home). Due to the urgency of the situation, WFH can potentially be a stressor for workers. This study aims to analyze the level of work stress and the relationship between worker characteristics and the application of WFH to PT LTI Work From Home Worker’s during pandemic COVID-19. This study used a cross sectional approach using the NIOSH Generic Job Stress Questionnaire and the ILO's WFH implementation questionnaire distributed using G-form to 62 respondents. As many as 66,1% of respondents experienced mild work stress. Variables of worker characteristics that were shown to have a significant relationships with work stress in this study were the number of children, children's age and work location. Meanwhile, in the variable of WFH implementation that were shown to have a significant relationship with work stress are the well-being and productivity of workers, on the question elements: digitalization, legal and contractual implications. The work obstacles have a significant relationship, while trust and organizational culture don’t have a significant relationship with work stress.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkulung, Joshua Gustaf
Abstrak :
Pandemi Covid-19 memaksa sebagian karyawan di Indonesia untuk bekerja dari rumah. Perubahan ini menciptakan beberapa tantangan baru yang perlu dihadapi para karyawan untuk mempertahankan kesejahteraan serta performanya. Modal psikologis dapat menjadi faktor pelindung untuk membantu para karyawan menghadapi tantangan-tantangan baru tersebut. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kreasi pekerjaan dengan modal psikologis. Penelitian ini mengambil 291 sampel karyawan yang bekerja dari rumah dari berbagai industri dengan rentang umur 19-61 tahun. Penelitian ini menggunakan Psychological Capital Questionnaire-12 (PCQ-12) untuk mengukur modal psikologis dan Job Crafting (JCS) untuk mengukur kreasi pekerjaan. Hasil analisis korelasi Spearman rankorder menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kreasi pekerjaan ekspansif dan non-ekspansif dengan modal psikologis. Hubungan positif yang signifikan antara kreasi pekerjaan non-ekspansif dengan modal psikologis menjadi pembahasan yang menarik sebab bertentangan dengan hipotesis penelitian. Temuan ini memberikan implikasi penting dengan memberikan informasi terkait strategi yang tepat untuk diaplikasikan organisasi guna meningkatkan modal psikologis karyawannya yang bekerja dari rumah ......Covid-19 pandemic forced some of the Indonesian workers to work from home. This change created new challenges that those workers need to face in order to maintain their well-being and performance. Psychological capital (PsyCap) could become a protective factor to help those workers to face the new challenges. This research focused on identifying the correlation between job crafting and PsyCap. This research gathered 291 samples of work from home (WFH) workers from many industries with age ranging from 19-61. This research used Psychological Capital Questionnaire-12 (PCQ-12) to measure PsyCap and Job Crafting Scale (JCS) to measure job crafting. The result from Spearman rank-order analysis showed a significant positive correlation between expansive and non-expansive job crafting with PsyCap. The significant positive correlation between non-expansive job crafting and PsyCap became an interesting discussion because it rejected one of this research hypotheses. This finding gave organizations crucial information about the right strategy to increase WFH workers' PsyCap.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
Abstrak :
Saat ini COVID-19 muncul sebagai masalah kesehatan global. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV2. Virus ini dirasakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tingkat penularan dan penyebarannya yang relatif cepat menuntut pemerintah membuat suatu kebijakan guna memutus rantai penularan COVID-19. Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Namun kebijakan ini berdampak terhadap seluruh bidang kehidupan masyarakat, salah satunya adalah perubahan sistem kerja yang dilakukan di rumah secara online atau dikenal dengan istilah work from home. Sistem ini membuat pekerja cenderung tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga terbiasa dengan posisi duduk yang tidak ergonomis dan monoton dalam waktu yang lama. Hal ini berisiko menyebabkan gangguan kesehatan muskuloskeletal, yaitu nyeri punggung bagian bawah/ low back pain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian low back pain pada tenaga kerja yang menjalani work from home di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek pada penelitian ini adalah tenaga kerja yang menjalani WFH di Jakarta Selatan yang terdiri dari 110 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen Roland-Morris yang disebar secara online melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76 responden (69,1%) mengalami keluhan low back pain. Selain itu, hasil penelitian variabel lain menunjukkan bahwa usia responden berkisar antara 2551 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Responden dengan posisi duduk membungkuk berjumlah 44 orang (44,5%) dan 43 orang dengan posisi duduk tegak (39,1%). Diketahui rata-rata responden duduk selama 8-9 jam dalam satu hari dan responden melakukan aktivitas olahraga rata-rata 76,52 menit dalam seminggu. ......Currently COVID-19 is emerging as a global health problem. COVID-19 is a disease caused by the SARS-CoV2 virus. This virus is felt all over the world, including Indonesia. The rate of transmission and its relatively fast spread requires the government to make a policy to break the chain of transmission of COVID-19. The government implements Large-Scale Social Restrictions. However, this policy has an impact on all areas of people's lives, one of which is the change in the work system that is carried out at home online or known as work from home. This system makes workers tend not to pay attention to occupational health and safety so they are accustomed to sitting positions that are not ergonomic and monotonous for a long time. This is at risk of causing musculoskeletal health problems, namely lower back pain. This study aims to describe the incidence of low back pain in workers who undergo work from home in South Jakarta. This study uses quantitative research methods with a cross-sectional design. The subjects in this study were workers who underwent WFH in South Jakarta which consisted of 110 respondents using a sampling technique, namely purposive sampling. Data collection was carried out using the Roland-Morris instrument which was distributed online through social media. The results showed that as many as 76 respondents (69.1%) experienced complaints of low back pain. In addition, the results of the study of other variables showed that the age of the respondents ranged from 2551 years with more women than men. Respondents with a bent sitting position amounted to 44 people (44.5%) and 43 people in an upright sitting position (39.1%). It is known that the average respondent sits for 8-9 hours in one day and the respondent does sports activities an average of 76.52 minutes a week.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aprilina
Abstrak :
Bekerja jarak jauh menjadi disrupsi besar pada tiga tahun terakhir, didorong oleh perkembangan pesat teknologi dan tim virtual. Namun, organisasi masih ragu untuk mengimplementasikan hybrid-work meskipun pekerja cenderung memilih hybrid-work sebagai metode bekerja di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dibalik keinginan pekerja untuk meneruskan bekerja secara hybrid, yaitu kepuasan dan produktivitas, serta faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan dan produktivitas saat WFH, yaitu rekonsiliasi, flow experience, fleksibilitas, dan dukungan organisasi. Penelitian empiris dilakukan dengan menggunakan model konseptual, mengumpulkan 408 data dari pekerja formal yang pernah menjalani WFH. Hubungan antar variabel dianalisa menggunakan metode structural equation modeling (SEM). Konsisten dengan hipotesis, rekonsiliasi, flow experience, fleksibilitas, dan dukungan organisasi mempengaruhi kepuasan dan produktivitas pekerja saat WFH, yang kemudian mempengaruhi keinginan pekerja meneruskan bekerja secara hybrid. Meskipun peningkatan kepuasan dapat diprediksi menjadi faktor yang berpengaruh, namun implikasi bahwa produktivitas pekerja meningkat saat WFH memberikan titik terang bahwa kekhawatiran penurunan produktivitas saat WFH tidak selalu terjadi. Melalui temuan dari penelitian ini, organisasi dapat mulai mempertimbangkan implementasi bekerja secara hybrid, dengan menyertakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan dan produktivitas, sekaligus mendapatkan keuntungan organisasi dari hybrid-work. ......Remote-work has been a great disruption in the last three years, pushed by the swift growth of technology and the emergence of virtual teams. However, organizations seem to stay reluctant to implement the hybrid-work, while the employees have more inclination to continue with hybrid-work method as the future way of work. This study intends to identify the factors influencing employees’ intention to continue working hybrid, which are satisfaction and productivity, and the factors that can improve employees’ satisfaction and productivity while working from home, namely reconciliation between professional and personal life, flow experience, work flexibility, and organizational support. A conceptual model is built into an empirical study, gathering data from 408 respondents of formal workers familiar with hybrid working. The relationships between variables are analyzed using structural equation modeling (SEM). Consistent with the hypotheses, reconciliation, flow experience, flexibility, and organizational support significantly affect employee satisfaction and perceived productivity, which furthermore significantly affect workers’ intention to continue working hybrid. While enhanced satisfaction is almost a predictable factor, the implication of improved perceived productivity while working from home gives reassurance to the organizations that productivity paranoia associated with remote-work can be forgotten. With the findings of this study, organizations can begin to consider implementing hybrid-work, incorporating the factors that can improve employees’ satisfaction and perceived productivity, all the while obtaining the beneficial standpoints of hybrid working for organization.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Asiah Malik
Abstrak :
Penelitian ini berisi pembahasan terkait dengan strategi koping yang digunakan pekerja PT Pegadaian saat menjalankan work from home dilihat dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi karena keadaan stress pekerja yang berdampak pada terganggunya peran dari pekerja sebagai orang tua serta sebagai pekerja PT Pegadaian. Terganggunya peran tersebut mempengaruhi keberfungsian sosial diri pekerja PT Pegadaian di masyarakat. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan stressor pekerja PT Pegadaian yang menjalankan work from home serta strategi koping yang dilakukan oleh pekerja tersebut dalam menghadapi stressor terkait. Penelitian ini dilaksanakan sejak September 2021 sampai Mei 2022. Pendekatan yang digunakan dalam penenlitian adalah pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam secara daring dan luring dengan enam informan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat stressor dari pekerja yang menjalankan work from home. Adapun stressor yang dirasakan oleh pekerja adalah perbedaan situasi bekerja, distraksi anak, jaringan yang tidak stabil dan komunikasi dan koordinasi yang sulit. Adanya stressor tersebut menimbulkan berbagai macam reaksi yang dirasakan oleh pekerja PT Pegadaian dimulai dari reaksi fisik, reaksi emosional, reaksi psikologis dan reaksi kognitif. Oleh karena itu, diperlukan strategi koping untuk mengurangi situasi menekan yang memiliki dampak terhadap peran pekerja di masyarakat. Mekanisme koping yang digunakan pekerja PT Pegadaian adalah berupa emotion-focused coping dan problem-focused coping. Pekerja yang menggunakan emotion focused coping berusaha untuk meredakan atau mengelola stresnya secara emosional, pekerja PT Pegadaian melakukan koping tersebut dengan melihat sisi positif dari situasi yang ada, beristirahat sejenak, mencari hiburan, dan bercerita keluh kesah. Pekerja PT Pegadaian yang menggunakan problem-focused coping melakukan tindakan untuk mencari penyelesaian permasalahan dengan cara menyingkirkan distraksi oleh anak, mengelola waktu kegiatan, serta beradaptasi dengan keadaan. Adapun pendukung dari proses coping pekerja PT Pegadaian saat work from home adalah situasi yang tenang, bantuan dari orang lain, ataupun support emosional. Hasil penelitian diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan materi perkuliahan di program studi strata 1 Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI yaitu manajemen sumber daya manusia dalam organisasi pelayanan kemanusiaan dan pengantar psikologi bagi kesejahteraan sosial, terkait strategi kopin. ......This study contains the coping strategies used by PT Pegadaian workers when carrying out work from home which is seen in the discipline of Social Welfare Studies. This research is inspired by the stress of workers which has an impact on the disruption of the roles of workers as parents and as employees of PT Pegadaian. The disruption of these roles affects the social functioning of PT Pegadaian workers in society. This study aims to describe the stressors of PT Pegadaian workers working from home and the coping strategies carried out by PT Pegadaian workers when doing work from home. This research was conducted from September 2021 to May 2022. The approach used in this research is a qualitative approach and the type of the research is descriptive with the informant selection technique using purposive sampling. Data were collected using in-depth online and offline interviews with six informants. The results of this study indicate stressors for workers working from home. The stressors felt by workers are differences in work situations, children's distractions, unstable networks, and difficult communication and coordination. The existence of these stressors causes various kinds of reactions that were being felt by PT Pegadaian workers starting from physical reactions, emotional reactions, psychological reactions, and cognitive reactions. Therefore, a coping strategy is needed to reduce stressful situations that have an impact on the role of workers in society. The coping mechanisms used by PT Pegadaian workers are emotion-focused coping and problem-focused coping. Workers used emotional focused coping to relieve or manage their stress emotionally, PT Pegadaian workers did the coping by looking at the positive side of the existing situation, taking short breaks, seeking entertainment, and telling stories of complaints. PT Pegadaian workers using problem-focused coping find solutions to problems by getting rid of distractions by children, managing activity time, and adapting to circumstances. The supporting factors of the coping process of PT Pegadaian workers working from home are calm situations, help from others, or emotional support. The results of the research expect to have the contributions for Social Welfare Studies course concerning the coping strategies for work stress and contribute to lecture materials development on human resource management in humanitarian service organizations and an introduction to psychology for social welfare.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Yanuwar Rizky
Abstrak :
Kebijakan work from home diterapkan karena adanya pandemik Covid-19 yang terjadi di hampir seluruh dunia termasuk Indonesia. Kebijakan ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah untuk berusaha menjamin keselamatan setiap warga negaranya. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu intansi pemerintah yang menerapkan kebijakan work from home adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana implementasi kebijakan work from home pada masa pandemik Covid-19 berdasarkan sudut pandang pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh George Edward III. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data yaitu dengan survey, wawancara mendalam, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Kebijakan work from home berdasarkan sudut pandang pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi sudah dalam kategori baik. Namun dalam beberapa hal para pegawai merasa pelaksanaan kebijakan masih perlu diperbaiki yaitu dalam hal kedisiplinan, Kurangnya pemahaman akan tugas, Ketepatan dalam melakukan absensi. Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi adalah perlu adanya aturan kerja yang jelas secara tertulis, sistem pengawasan yang baik kepada setiap pegawai, menerapkan sistem Reward and Punishment sebagai motivasi bagi para pegawai, adanya kesadaran dari masing-masing pegawai untuk memiliki komitmen dan kejujuran yang tinggi terhadap organisasi. ......The work from home policy was implemented due to the Covid-19 pandemic that occurred in almost all of the world, including Indonesia. This policy was made as a form of government responsibility to try to ensure the safety of every citizen. The Minister of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform issued Circular Letter Number 19 of 2020 concerning Adjustment of the Work System of State Civil Apparatus in Efforts to Prevent Covid-19 in government agencies. One of the government agencies that implement the work from home policy is the Bekasi City Tourism and Culture Office. This study aims to find out more about how to implement work from home policies during the Covid-19 pandemic based on the perspective of employees of the Bekasi City Tourism and Culture Office. The theory used in this research is the theory of policy implementation proposed by George Edward III. This study uses a quantitative approach with data collection methods, namely surveys, in-depth interviews, and literature studies. The results showed that the implementation of the work from home policy based on the point of view of the employees of the Bekasi City Tourism and Culture Office was in the good category. However, in some cases the employees feel that the implementation of the policy is still not good, namely in terms of discipline, lack of understanding of tasks, accuracy in carrying out attendance. Suggestions that can be given to the Bekasi City Tourism and Culture Office are the need for clear work rules in writing, a good supervision system for each employee, implementing a Reward and Punishment system as motivation for employees, awareness of each employee to have a commitment and high honesty towards the organization.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gheraldy Adam Satria Prabowo
Abstrak :
Work From Home sebagai salah satu praktik kerja yang mulai marak dijalankan di Indonesia merupakan hal yang baru dan membuka ruang yang luas dalam penelitian untuk menguji pengaruhnya terhadap pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Work From Home terhadap Work Effort dan Work-life Balance. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen kuesioner yang berbentuk digital (Google Form). Teknik pengambilan sampel berupa non probabilita, purposive sampling terhadap pekerja di DKI Jakarta yang tengah menjalankan WFH dan tidak bekerja di sektor pemerintahan. Hasil penelitian secara umum menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara WFH dengan Work Effort namun tidak menemukan hubungan signifikan antara WFH dengan Work Life Balance. Namun, setelah responden dibagi menjadi 2 (dua) kategori yakni pekerja yang Overwork (Bekerja 9 Jam keatas) dan tidak Overwork (Bekerja 8 jam atau kurang) ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara WFH dengan Work Life Balance pada pekerja yang tidak overwork. ......Work From Home, is starting to be prevalent in Indonesia and opens up wide spaces in research to test its effects on workers. This study aims to analyze the effect of Work From Home on Work Effort and Work-life Balance. This research is quantitative with a digital questionnaire instrument (Google Form). The sampling technique is non-probability, purposive sampling of workers in DKI Jakarta that currently running WFH and not working in the government sector. The results of the study generally shows a significant influence between WFH andWork Effort, but there is no significant relationship between WFH and Work Life Balance. However, after the respondents were divided into 2 (two) categories namely workers who were Overworked (worked 9 hours and above) and not Overworked (worked 8 hours or less), it was found that there was a significant effect between WFH and Work Life Balance on workers who were not overworked.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopriadi Saputra
Abstrak :
Dibandingkan dengan bekerja dari kantor; maka efektivitas bekerja dari rumah (work from home), WFH) masih menjadi pertanyaan bagi banyak organisasi bisnis maupun non-bisnis. Apakah benar bekerja dari rumah itu akan lebih efektif daripada bekerja dari kantor? artikel ini bertujuan untuk mengulas dan membahas lebih jauh mengenai efektivitas WFH dan juga menguji secara statistik apakah faktor-faktor personal, group, dan organisasi cukup berpengaruh terhadap efektivitas tersebut.
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 50 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Rose Malinda
Abstrak :
Sistem pengendalian manajemen dalam suatu perusahaan harus berkorelasi erat dengan manajemen sumberdaya manusia, karena sumberdaya manusia merupakan salah satu sumberdaya utama dalam pelaksanaan proses kerja dalam pencapaian tujuan perusahaan. Terjadinya pandemi COVID-19 sejak tahun 2020 menciptakan perubahan sistem kerja yang membuat pelaksanaan pekerjaan tidak harus dilakukan di kantor. Perubahan sistem kerja tersebut memberikan dampak pada aspek motivasi dari sumberdaya manusia yang merupakan salah satu faktor penting dalam ssstem pengendalian manajemen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah sistem kerja pada masa new normal dapat diterapkan secara efektif untuk dilanjutkan di masa yang akan datang. Penelitian ini mengevaluasi beberapa aspek dari variabel efektivitas kerja, kinerja pegawai, dan tingkat kepuasan kerja pegawai. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, survei, dan forum group discussion. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan machine learning untuk menampilkan data statistik deskriptif. Penelitian ini hanya mengambil subjek pada divisi Akuntansi dan Keuangan pada PT. X dengan periode penelitian tahun 2022. Hasil menunjukan Organisasi dapat mengadopsi sistem new normal sebagai pengaturan kerja masa depan dengan mengidentifikasi individu dan karakteristik pekerjaan yang memiliki dampak paling signifikan terhadap produktivitas. Organisasi juga perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk menjaga efektivitas, tingkat kepuasan, dan kinerja pegawai, agar mendukung sistem pengendalian manajemen secara optimal. ......The management control system in a company must be closely correlated with human resource management, because human resources are one of the main resources in implementing work processes in achieving company goals. The occurrence of the COVID-19 pandemic since 2020 has created a change in the work system that makes work implementation not have to be done in the office. The change in the work system has an impact on the motivational aspect of human resources which is one of the important factors in the management control system. The purpose of this study is to analyze whether the work system in the new normal period can be applied effectively to be continued in the future. This study evaluates several aspects of the variables of work effectiveness, employee performance, and level of employee job satisfaction. Data collection in this study used the methods of interviews, surveys, and group discussion forums. Data processing in this study uses machine learning to display descriptive statistical data. This study only took the subject of the Accounting and Finance division at PT. X with a research period of 2022. The results show that organizations can adopt the new normal system as a future work arrangement by identifying individuals and job characteristics that have the most significant impact on productivity. Organizations also need to develop appropriate strategies to maintain the effectiveness, level of satisfaction, and employee performance, in order to support the management control system optimally.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>