Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Baiq Qurrata Aini
"Hasil survei kepuasan peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan klinik yang dilakukan pada tahun 2014 mencapai sekitar 80% dan melampaui target Road Map Menuju Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, masih banyak keluhan yang disampaikan peserta BPJS Kesehatan seperti yang tertera pada laporan YLKI, situs resmi Kemenpan, dan lain-lain mengenai tidak terpenuhinya harapan mereka. Sehingga, perlu diketahui tingkat harapan peserta BPJS Kesehatan beserta determinan harapan mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai determinan harapan peserta BPJS Kesehatan terhadap layanan di Klinik Pratama Kota Depok Periode Mei Tahun 2016. Penelitian ini mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini adalah sequential exploratory yang diawali dengan penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi fenomena dan kemudian dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif. Informan pada penelitian kualitatif adalah 12 orang dan responden pada penelitian kuantitatif adalah 203 orang.
Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara jenis kelamin, umur, dan pekerjaan dengan tingkat harapan peserta BPJS terhadap layanan di klinik pratama Kota Depok periode Mei tahun 2016. Sedangkan, variabel yang memiliki hubungan dengan tingkat harapan peserta BPJS terhadap layanan di klinik pratama Kota Depok periode Mei tahun 2016 antara lain, pendidikan, personal needs, word-of-mouth, dan past experience. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat harapan peserta BPJS terhadap layanan di klinik pratama Kota Depok periode Mei tahun 2016 adalah personal needs. Artinya, apabila frekuensi kunjungan Peserta BPJS Kesehatan untuk berobat ke suatu klinik ketika sakit semakin tinggi, maka skor harapan peserta BPJS Kesehatan akan naik semakin tinggi.

The result of BPJS customer satisfaction survey in primary clinic in 2014 was 80%, which means it achieved Road Map to Jaminan Kesehatan Nasional target. However, there are still many complaints from the BPJS customer as shown in YLKI report and in Kemenpan official website regarding unfulfillment of their expectation. Therefore, we needs to know the determinants and their level of expectation.
This study aim to determine information about the determinant of member of BPJS Kesehatan expectation to the service of primary clinic in Depok City period May 2016. This study is combined qualitative and quantitative study. Design of this study is sequential exploratory, which is started by qualitative study to explore the phenomena and then followed by quantitave study. Number of informan in qualitative study is 12 and number of respondent in quantitative study is 203.
The result of this study is there is no correlation between gender, age, and occupation with the level of respondent expectation. There is correlation between level of education, personal needs, word-of-mouth, and past experience with the level of respondent expectation. The most dominant factor that influences the level of respondent expectation is personal needs, which means the higher respondent frequency to visit primary clinic to get treatment when sick, the higher level of respondent expectation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Wicaksono Aji
"Di era globalisasi, persaingan sudah terlihat jelassehingga membuat seluruh pelaku usaha melakukan segala upaya untuk memenangkan hati pelanggan. Beberapa pihak memanfaatkan tren yang sedang hipe yaitu syariah halal. Pelaku usaha mulai memikirkan strategi pemasaran yang jitu, salah satunya dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik dan benar dibutuhkan pelanggan. Untuk memberikan informasi ilmiah dan sistematis kepada manajer atau aktor bisnis terkait hubungan antara penyedia layanan dan pelanggan, studi ini telah dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara faktor-faktor seperti kualitas layanan, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan dari mulut ke mulut.
Dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dan berdasarkan hasil alpha Cronbach, EFA, CFA dan SEM, penulis studi telah menganalisis dan memeriksa 232 kuesioner. Dengan delapan elemen yang terbentuk, faktor-faktor telah dianalisis untuk menilai hubungan yang disebutkan dalam model, hasilnya menunjukkan bahwa ada dampak positif dari fasilitas, keandalan, interaksi pribadi dan memecahkan masalah pada kepuasan pelanggan, hasilnya juga menunjukkan efek positif dari kepuasan atas kesetiaan dan dari mulut ke mulut pelanggan yang membeli produk pertanian di supermarket.

In the era of globalization, the competition has been clearly visible. All business actors make every effort to win customers 39 hearts. Some parties take advantage of a trend that is hipe that is halal sharia. In order to provide manager or business actors scientific and systematic information regarding relationship between services providing and customers, this study has been c on ducted to explore relationships between such factors as service quality, customers satisfaction, customers loyalty and word of mouth.
By combining quantitative and qualitative methods and based on the results of the Cronbach alpha, EFA, CFA and SEM, authors of the study have analyzed and examined 232 questionnaires. With eight elements formed, the factors have been analyzed to assess the relationships mentioned in the model, the results indicate that there are positive impacts of facility, reliability, personal interaction and solving problems on satisfaction of customers, the results have also showedpositive effect of satisfaction on loyalty and on word-of mouth of customers purchasing agricultural products at the supermarket.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Qurrata Aini
"Hasil survei kepuasan peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan klinik yang dilakukan pada tahun 2014 mencapai sekitar 80% dan melampaui target Road Map Menuju Jaminan Kesehatan Nasional. Namun, masih banyak keluhan yang disampaikan peserta BPJS Kesehatan seperti yang tertera pada laporan YLKI, situs resmi Kemenpan, dan lain-lain mengenai tidak terpenuhinya harapan mereka. Sehingga, perlu diketahui tingkat harapan peserta BPJS Kesehatan beserta determinan harapan mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai determinan harapan peserta BPJS Kesehatan terhadap layanan di Klinik Pratama Kota Depok Periode Mei Tahun 2016. Penelitian ini mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini adalah sequential exploratory yang diawali dengan penelitian kualitatif untuk mengeksplorasi fenomena dan kemudian dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif. Informan pada penelitian kualitatif adalah 12 orang dan responden pada penelitian kuantitatif adalah 203 orang.
Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara jenis kelamin, umur, dan pekerjaan dengan tingkat harapan peserta BPJS terhadap layanan di klinik pratama Kota Depok periode Mei tahun 2016. Sedangkan, variabel yang memiliki hubungan dengan tingkat harapan peserta BPJS terhadap layanan di klinik pratama Kota Depok periode Mei tahun 2016 antara lain, pendidikan, personal needs, word-of-mouth, dan past experience. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tingkat harapan peserta BPJS terhadap layanan di klinik pratama Kota Depok periode Mei tahun 2016 adalah personal needs. Artinya, apabila frekuensi kunjungan Peserta BPJS Kesehatan untuk berobat ke suatu klinik ketika sakit semakin tinggi, maka skor harapan peserta BPJS Kesehatan akan naik semakin tinggi.

The result of BPJS customer satisfaction survey in primary clinic in 2014 was 80%, which means it achieved Road Map to Jaminan Kesehatan Nasional target. However, there are still many complaints from the BPJS customer as shown in YLKI report and in Kemenpan official website regarding unfulfillment of their expectation. Therefore, we needs to know the determinants and their level of expectation.
This study aim to determine information about the determinant of member of BPJS Kesehatan expectation to the service of primary clinic in Depok City period May 2016. This study is combined qualitative and quantitative study. Design of this study is sequential exploratory, which is started by qualitative study to explore the phenomena and then followed by quantitave study. Number of informan in qualitative study is 12 and number of respondent in quantitative study is 203.
The result of this study is there is no correlation between gender, age, and occupation with the level of respondent expectation. There is correlation between level of education, personal needs, word-of-mouth, and past experience with the level of respondent expectation. The most dominant factor that influences the level of respondent expectation is personal needs, which means the higher respondent frequency to visit primary clinic to get treatment when sick, the higher level of respondent expectation.
Keyword: member of BPJS Kesehatan expectation, personal needs, past experience, words-of-mouth"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Priharmoko
"Word of mouth atau Buzz adalah suatu fenomena yang menarik di dalam dunia pemasaran dan komunikasi dan sudah banyak literatur yang menyatakan word of mouth (WOM) adalah salah satu kekuatan dalam pasar (Dye, 2000; Kotler, 2002; Silverman, 2001; Blackwell et.al, 2001). Kekuatan WOM terletak pada kemampuannya dalam memberikan rekomendasi (referral). WOM merupakan sebuah hasil dan sebuah program pemasaran yang dikelola dengan baik dan dapat memperkaya strategi komunikasi pemasaran (Dye, 2000). Walaupun demikian penggunaannya masih banyak diabaikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Sejak tahun 1960an fenomena WOM mulai banyak diteliti, dan dari berbagai penelitian yang dilakukan sebelumnya teridentifikasi beberapa faktor yang berpengaruh terhadap munculnya perilaku untuk menyebarkan WOM yaitu kepuasan konsumen, opinion leaderships dan juga insentif (Dichter 1966 dalam Richins & Root-Shaffer, 1988; Arndt 1967 dalam Richins, 1984; Richins, 1984, Lowrey, 1989 Chew & Wirtz, 2001).
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan apakah perilaku WOM konsumen dipengaruhi oleh kepuasan konsumen, opinion leadership dan persepsinya terhadap insentif?. Penelitian ini bersifat eksplanatif dilakukan pada populasi pelanggan kartu Halo Telkomsel di regional Jabotabek. Sampel dipilih secara simple random sampling dan didapat 173 responden.
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan pelanggan, opinion leadership dan persepsi terhadap insentif secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku menyebarkan WOM pada konsumen Opinion leadership menyumbangkan kontribusi yang terbesar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanina Ar Ridho
"Di era globalisasi, persaingan usaha sudah terlihat jelas. Semua pelaku usaha melakukan segala bentuk upaya untuk memenangkan hati pelanggan. Ditambah dengan peluang tren yang sedang tinggi yaitu industri halal, pelaku usaha menawarkan bentuk kualitas pelayanan ataupun operasional dengan membawa halal atau syariah sebagai bentuk strategi dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan service quality physical aspect, reliability, personal interaction, problem solving dan policy dari Minimarket Podjok Halal Jakarta terhadap customer satisfaction, customer loyalty dan word of mouth pelanggan Minimarket Podjok Halal.
Dan dari hasil penelitian ini, terdapat informasi ilmiah dan sistematis kepada manajer atau pelaku usaha sebagai bahan analisa service quality yang diberikan perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah pelanggan Minimarket Podjok Halal. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling - purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada reponden dan terkumpul 232 kuesioner.
Penelitian ini menggunakan analisis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modeling SEM. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa physical aspect, reliability, personal interaction, problem solving memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer satisfaction dan kemudian customer satisfaction memiliki pengaruh yang signifikan terhadap customer loyalty dan word of mouth.

In the era of globalization, business competition is clearly visible. All business actors make every effort to win the hearts of customers. Coupled with the high trend opportunities that is halal industry, business actors offer a form of service or operational quality by bringing halal or sharia as a form of basic strategy.
This study aims to analyze the relationship of service quality physical aspect, reliability, personal interaction, problem solving and policy Minimarket Podjok Halal Jakarta to customer satisfaction, customer loyalty and word of mouth of customers Minimarket Podjok Halal.
And from the results of this study, there is scientific and systematic information to managers or business actors as a material analysis about service quality provided by the company. The population of this research is customers Minimarket Podjok Halal. The technique sampling was done with non probability sampling purposive sampling. Data collection in this study was done by distributing questionnaires directly to the respondents and collected 232 questionnaires.
This research uses data processing analysis by Structural Equation Modeling SEM. The result of data processing shows that physical aspect, reliability, personal interaction, problem solving have significant influence to customer satisfaction and then customer satisfaction has significant influence to customer loyalty and word of mouth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Adelita Asthasari
"ABSTRAK
Indonesia perlu menemukan identitas pembedanya yang dapat diinvestigasi
melalui konsep nation brand. Studi ini menggunakan penelitian mengenai nation
brand molecule milik Rojas-Mendez (2013). Studi ini menemukan bahwa ketujuh
dimensi yang ditemukan menyusun nation brand molecule pada penelitian Rojas-
Mendez muncul pada kasus Indonesia. Subset yang muncul dari WNI beragam
dengan nada positif dan negatif. Pada sisi negatif, korupsi, birokrasi, dan
ketidaksetaraan pendapatan berada diantara asosiasi yang diberikan oleh
responden. Pada sisi positif, ragam tujuan wisata, kepribadian yang positif, dan
ragam budaya bangsa disebutkan oleh responden. Konsistensi adalah aspek
penting berikutnya dalam membangun brand. Studi ini mengevaluasi konsistensi
melalui keterlibatan WNI dalam pembicaraan positif (positive words of mouth
atau positive WOM) dan antesedennya: inner dan social brand self-expressiveness
dan brand love. Hasil statistik menunjukkan bahwa pengaruh inner- dan social
brand self-expressiveness terhadap positive WOM dimediasi secara penuh oleh
brand love. Wawasan lain yang juga diperoleh oleh studi ini adalah perbedaan
persepsi yang dimiliki oleh masing-masing kelompok agama pada inner-, social
brand self-expressiveness, brand love, dan positive WOM

ABSTRACT
Indonesia needs to figure its differentiating identity that can be investigated
through the concept of nation brand. This study was trying to identify it using
Nation Brand Molecule theory by Rojas-Mendez (2013). This study found that all
seven dimensions found in the Nation Brand Molecule appear in the case of
Indonesia. The subsets associated by Indonesians were varied in both negative
and positive tones. On the negative side, corruption, bureaucracy, and income
inequality are among the associations given by the respondents. On the other
hands, positive associations were also found on the subsets of the dimensions:
various tourism destination, positive personality of the people, and diverse
national culture. Consistency is followed to be an important aspect in establishing
a brand, including nation brand. This study tried to evaluate the consistency
through people?s engagement in the positive words of mouth (WOM) and its
antecedent: inner and social brand self-expressiveness and brand love. The
statistical outcome shows that the effect from inner and social brand selfexpressiveness
towards positive WOM are fully mediated by brand love. Another
insight that this study was able to accomplish was how each group of religion
perceived inner-, social brand self-expressiveness, brand love, and positive WOM"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library