Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramdansyah
Abstrak :
Pariwisata merupakan primadona devise negara maju maupun negara berkembang. Pariwisata dunia saat ini tengah terganggu dengan persoalan besar, terorisme, kejahatan maupun pandemi seperti flu burung dan Flu Babi H INI. Akibatnya jumlah wisman menurun tajam disuatu negara yang mendapat teror bom atau pandemi penyakit. Jumlah pemasukan devise turut merosot tajam. Badan kesehatan dunia kemudian mendorong negara-negara anggota perkumpulannya untuk memperhatikan masalah pariwisata dengan kesehatan. Tujuannya agar pariwisata dunia tetap dapat berlangsung dan wisatawan mancanegara (wisman) tidak muncul rasa takut untuk berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata tertentu. Banyaknya ancaman terhadap dunia pariwisata bukan sebagai faktor pengganggu bagi wisman untuk berkunjung ke suatu negara. Negara berkembang seperti Indonesia selalu dipersepsikan beresiko terhadap ancaman terorisme, korban kejahatan dan terkena penyakit. Dave! warning terkadang dipublikasikan agar tidak berkunjung ke Indonesia, Namun kerapkali tidak efektif Travel warning dan pemberitaan media tentang buruknya kondisi lingkungan kesehatan suatu negara tidak mempengaruhi keinginan berkunjung kembali ke suatu negara. Penelitian ini ingin mengetahui persepsi takut jatuh sakit dan keinginan berkunjung kembali ke Indonesia. Tujuan penelitian ingin membuktikan bahwa persepsi takut jatuh sakit selama berada di Indonesia memiliki hubungan dengan keinginan berkunjung kembali wisman. Analisis yang digunakan dalam pene!itian ini adalah regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Sampel penelitian sebesar 125 wisman yang berada di Jakarta pada minggu pertama dan kedua November 2009. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa persepsi takut jatuh sakit dan kesehatan Iingkungan terbukti berhubungan dengan keinginan untuk berkunjung kembali. Faktor lain seperti sumber informasi kesehatan, usia, jenis kelamin, frekuensi, tujuan dan bentuk kunjungan tidak berpengaruh terhadap keinginan berkunjung kembali ke Indonesia. Model akhir penelitian ini adalah y = 0,449 + 0,379 (kesehatan lingkungan) + 0,439 (persepsi takutjatuh sakit).
Tourism is thc primer revenue tor both developed and developing countries. Today tourism is facing the big problems. Terrorism, crime and pandemic such as Avian Influenza. Swine flu are the obstacles for the development of tourism. Tourists cancel their holiday destinations. The impact of the problems is the revenue ofthe country drop extremely. Many threats are faced by the tourists today, but they still take the vacations. The study focuses on it. The developing country such as indonesia is perceived as the risky destination. Travel wamings were published to prevent their citizens not to come to the risky countries. The publicity of the travel waming is sometimes not effective. Tourists still insist coming to Indonesia. The purpose of the research is to prove whether the perception of fear being sick may influence the willingness to revisit Indonesia. Linear regression is done to prove the relation among the variables. Samples of the research are the intemational tourists which were staying on the first and second weeks of month November 2009. The result is the perception of fear being sick, food and sanitation influence the willingness to revisit Indonesia. Other factors, the sources of health infomation on Indonesia, age, sex, frequency, purpose visit, and model of visit, did not influence the dependent variable. The last model of research is y = 0,449 + 0,379 (food and sanitation) + 0,439 (perception of fear being sick).
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T33789
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Naziruddin
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam perkembangan hidupnya, manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut, manusia akan mengkonsumsi berbagai macam produk, baik berupa produk materi maupun produk jasa. Dewasa ini kebutuhan manusia akan produk jasa mulai meningkat pesat. Salah satu bentuk kebutuhan akan produk jasa ialah kebutuhan untuk berekreasi, yang diwujudkan dengan berwisata ke daerah-daerah tujuan wisata. Untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut, diperlukan informasi tentang keberadaan daerah tujuan wisata tersebut. Informasi mengenai daerah tujuan wisata tersebut umumnya dapat diperoleh melalui media-media promosi yang dipergunakan oleh pengelola daerah tujuan wisata tersebut. Sebab promosi memang merupakan salah satu bentuk komunikasi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi mengenai keberadaan suatu produk, baik barang maupun jasa. Dalam penelitian ini, ingin dilihat bagaimana tanggapan wisatawan mancanegara (wisman) terhadap promosi yang diterimanya. Tanggapan wisman itu merupakan efek-efek yang timbul setelah mereka menerima informasi mengenai produk-produk wisata Indonesia, yang dipromosikan oleh Ditjen Pariwisata. Efek-efek tersebut timbul mulai dari tahap pengenalan produk, kemudian berlanjut lagi pada tahap yang menggugah emosional wisman, hingga akhirnya sampai pada tahap tindakan terhadap produk yang dipromosikan. Kesinambungan tanggapan yang terjadi dalam tiap-tiap tahapan tersebut, diharapkan dapat memberikan gambaran yang baik mengenai penerimaan terhadap isi pesan promosi dan media promosinya, serta faktor-faktor yang dapat membuat suatu promosi berhasi1. Karena penelitian ini terbatas hanya untuk mendapatkan gambaran mengenai tanggapan wisman terhadap produk wisata Indonesia, maka penelitian ini bersifat deskriptif. Adapun populasinya adalah wisman yang berada di Jakarta (gerbang utama yang terbesar menerima wisman dan paling beragam kebangsaannya) yang bertujuan untuk berlibur. Dari populasi tersebut, kemudian ditarik sampel sebanyak 100 orang secara purposif, yang disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat bahwa isi pesan promosi secara umum berhasil diketahui oleh responden. Akan tetapi sayangnya, media-media yang menyampaikan informasi tentang produk wisata Indonesia itu, kebanyakan bukan dari media promosi yang digunakan langsung oleh Ditjen Pariwisata. Masalah ini tentunya perlu diperbaiki oleh Ditjen Pariwisata dalam melakukan promosi pada masa-masa yang akan datang. Namun demikian, umumnya tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh Ditjen Pariwisata banyak yang tercapai dan memberikan harapan yang baik pada masa yang akan datang. Akan tetapi ada juga beberapa hal yang perlu diperbaiki dan dilakukan suatu usaha baru dalam mempromosikan produk-produk wisatanya. Singkatnya, perlu dilakukan peningkatan, perbaikan dan pembaharuan usaha-usaha promosi yang dilakukan oleh Ditjen Pariwisata, baik dari isi pesan maupun penggunaan media-media promosinya.
1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu K
Abstrak :
Indonesia merupakan suatu rangkaian kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau yang besar dan kecil di mana letak geografisnya yang sangat menguntungkan dan memiliki sumber-sumber alam hayati dan non hayati yang terdapat di atas permukaan bumi, sumber daya manusia, serta sumber-sumber daya buatan. Sumber daya alam dan buatan dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata yang merupakan modal bagi pengembang kepariwisataan di Indonesia. Modal tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang di tujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakvat dan mempererat persahabatan antar bangsa. yang dalam mewujudkannya diperlukan adanya peran serta baik dari Pemerintah maupun dari pihak Swasta. Dalam mencapai tujuan tersebut, Pemerintah telah menetapkan Tahun Kunjungan Wisata 1991 (Visit Indonesia Year 1991) dan Tahun Kunjungan Asean 1992 (Visit Asean Year 1992) yang merupakan program bersama antara negara-negara Asean dalam menarik minat wisatawan mancanegara maupun domestik. Suksesnya penyelenggaraan Visit Indonesia Year 1991 dan Visit ASEAN Year 1992 tidak lepas dari peran serta Pemerintah, Masyarakat dan Badan Usaha. Suksesnya program Pemerintah salah satunya adalah adanya rasa aman dan nyaman. bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Indonesia. Oleh karena itu berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No. 16/U/II/1988 tanggal 25 Februari 1988 maka diadakan perjanjian kerjasama antara Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA) dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO) dalam peninqkatan pelayanan kepada wisatawan dimana PT. Asuransi Jasa Indonesia menyediakan suatu plan asuransi dan mempublikasikan kepada masyarakat dan AS ITA harus mengupayakan agar seluruh Perusahaan Perjalanan anggota ASITA mempergunakan Asuransi Wis atawan sebegai satu-satunya plan dalam memberi perlindungan bagi diri dan kepentingan wisatawan. Adanya perjanjian kerjasama ini merupakan bukti nyata peran serta pihak swasta dalam menunjang suksesnya program Pemerintah di bidang Pariwisata. Dalam melaksanakan perjanjian kerjasama ini maka diadakan perjanjian asuransi bagi wistawan antara Perusahaan Perjalanan anggota ASITA dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia. Asuransi Wisatawan adalah perjanjian antara Perusahaan Perjalanan dengan PT. Asuransi Jasa Indonesia yang mempertanggungkan diri dan kepentingan wisatawan yang mengadakan perjalanan baik di dalam dan keluar wilayah Indonesia melalu seluruh Perusahaan Perjalanan yang tergabung dalam ASITA. Asuransi Wisatawan merupakan bukti perkembangan dalam dunia hukum perasuransian pada umumnya dan merupakan perkembangan dari bentuk-bentuk asuransi yang sudah ada pada khususnya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk memilih judul Aspek. Hukum Perjanjian Asuransi Perjalanan Bagi Wisatawan didalam penyusunan skripsinya. Hal-hal yang akan dibahas antara lain mengenai apakah perjanjian asuransi bagi wisatawan telah memenuhi syarat-syarat perjanjian pada umumnya sehingga perjanjian ini sah dan mengikat apakah asuransi ini sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dalam Kitab Undang-Undang Dagang dan Kitab Undang-Undang Hukum perdata sampai sejauh mana perlindungan dan ganti kerugian yang di berikan terhadap wisatawan apabila risiko yang dipertanggungkan terjadi bagaimanakah hak dan kewajiban para pihak bagaimanakah penyelesaiannya jika terjadi persengketaan dalam pelaksanaan perjanjian asuransi wisatawan baik antara PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan Perusahaan Perjalanan maupun antara PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan Wisatawan yang berada dalam penqurusan Perusahaan Perjalanan.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
S20341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jesy Fatimah
Abstrak :
ABSTRACT
Provinsi Bali memiliki topografi bervariasi dan lokasi yang strategis, serta memiliki banyak variasi objek wisata. Banyaknya variasi objek wisata di daerah ini memicu terjadinya pergerakan wisatawan untuk menuju beberapa objek wisata yang ada. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola spasial pergerakan wisatawan nusantara di Provinsi Bali, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pola spasial pergerakan tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis spasial dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan wisatawan tipe multiple pattern merupakan pergerakan dominan yang terdapat di ketinggian 0-100 mdpl sampai 100-500 mdpl dan memiliki pergerakan yang luas jika dibandingkan tipe single pattern karena hanya mengunjungi satu objek wisata tujuan utama. Pola pergerakan single point banyak terdapat di dataran rendah dan pegunungan, yang merupakan objek wisata yang sudah terkenal dan memiliki aksesibilitas baik. Sedangkan pola pergerakan tipe multiple pattern menunjukkan pergerakan wisatawan ke berbagai arah di bentuk medan yang bervariasi yaitu dataran rendah, pegunungan ke dataran rendah, pegunungan ke dataran tinggi, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan tipe multiple pattern dipilih berdasarkan jumlah wisatawan yang melalui objek wisata sama dan mengunjungi banyak objek wisata. Pergerakan yang dilakukan oleh wisatawan mempertimbangkan faktor fisik wilayah ketinggian dan aksesibilitas.
ABSTRACT
Bali has a varied topography and strategic location and has many variations of attractions. The many variations of tourist attraction in this area trigger the movement of tourists to some tourist objects in Bali. This study aims to analyze the spatial patterns of movement between foreign and domestic tourists on the of Bali, as well as the factors that influence the spatial pattern of the movement. The method used in this research is spatial analysis and descriptive analysis. The results showed that the movement of multiple pattern type tourists is a dominant movement located at a height of 0 ndash 100 mdpl to 100 ndash 500 mdpl and does have a broad movement when compared to single pattern types because only visiting a tourist object main purpose. Single point movement patterns are found in lowland and mountainous areas, which is a well known tourist attraction and has good accessibility. While the movement pattern of multiple pattern types shows the movement of tourists to various directions in the form of varied terrain ie lowland, lowland mountains, mountains to the highlands, and so forth. This is because the multiple pattern is chosen based on the number of tourists who travel through the same attractions and visit many tourist attractions. Movements made by travelers consider physical factors elevation area and accessibility.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wakarmamu, Thobby
Abstrak :
Bidang pariwisata mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional kita baik sebagai sumber penghasil devisa maupun sebagai sumber kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Terpilihnya sektor pariwisata sebagai salah satu alternatif sumber devisa negara, menuntut konsekuensi adanya perencanaan yang lebih matang. Perencanaan pariwisata tidak dimaksudkan untuk merusak lingkungan hidup tetapi justru harus direncanakan dan dilaksanakan ke arah tata lingkungan yang mendukung kepada pembangunan berlanjut, adalah pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang hidup dalam masyarakat tetapi selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat. Dalam kenyataannya terdapat.banyak kendala yang pada suatu saat dapat menjadi picu merosotnya keberhasilan program pemerintah yang dicapai. Kendala ini nampak terutama pada ketergantungan sepenuhnya pada program pemerintah pusat; kemampuan daya tampung sarana pariwisata yang masih belum memadai; promosi yang belum cukup mampu bersaing dalam pasar internasional dan kekurangmampuan tenaga manajerial dalam pengelolaan dan pemanfaatan wisata tertentu untuk menciptakan citra produk wisata Irian Jaya yang lebih positif. Berdasarkan kerangka permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kebijakan-kebijakan pemerintah tentang pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan produk-produk wisata di Kabupaten Daerah Tingkat II Biak Numfor. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa kebijakan dengan maksud untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menerangkan program kepariwisataan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Dari informasi yang diperoleh di lapangan setelah dikaji secara lebih teliti diperoleh gambaran bahwa belum ada kerja sama antara semua pelaku pariwisata, dalam arti bahwa masing-masing pelaku berjalan menurut program/target yang ditentukan sendiri. Padahal terpilihnya sektor pariwisata (yang berwawasan lingkungan) sebagai salah satu alternatif sumber devisa negara dalam menunjang program pembangunan berlanjut menuntut konsektivensi adanya perencanaan dan kerjasama yang lebih matang antar semua instansif departemen dan lembaga/organisasi pariwisata terkait. Rencana ini harus disusun dalam program kepariwisataan terpadu yaitu dengan melakukan promosi pariwisata secara terpadu yaitu dengan mencurahkan kegiatannya pada pusat-pusat pasar wisata baik di dalam maupun di luar negeri; meningkatkan aksesibilitas ke obyek dan juga daya tarik wisata di seluruh pelosok daerah Irian Jaya serta melakukan koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya dengan departemen, lembaga pemerintah, Pemerintah Daerah, Usaha Swasta Nasional serta organisasi masyarakat lainnya dalam rangka persiapan dan penyelenggaraan kepariwisataan di bumi Irian Jaya. Sebagai suatu program dan kegiatan besar yang menyangkut harkat bangsa dan negara sangat diperlukan penanganan dan pengelolaan secara serius, terarah dan efektif. Lingkungan hidup sebagai titik tolak pemikiran pengembangan dan, pembangunan kepariwisataan yang menjamin kelestarian kehidupan alami, bio-geografis, harus terus diupayakan demi menjamin daya tarik pesona wisata. Oleh sebab itu atraksi alam, sejarah dan budaya yang berada di tangan berbagai departemen pemerintah pusat dan daerah perlu dilakukan upaya-upaya keharmonisan dan koordinasi dari pihak aparat pemerintah guna pemanfaatan sebaik-baiknya demi kepentingan nasional dan pariwisata. Dengan kata lain, demi mencapai tujuan yang ditetapkan secara nasional yaitu untuk menarik sebanyak mungkin wisatawan tanpa mengorbankan nilai-nilai lingkungan hidup perlu disusun suatu kebijaksanaan strategi daerah agar nilai tambah dari segi sosial ekonomi dan sosial budaya dapat dicapai. Keberhasilan ini hanya dapat dilakukan bila secara operasional telah terjadi suatu mekanisme koordinasi yang dapat saling mendukung dan diatur dalam suatu peraturan permanen karena berbagai elemen kegiatan kepariwisataan ke obyek wisata berdaya tarik mutlak disatu padukan secara proses yang beruntun, suatu proses antara masukan, transformasi dan keluaran dan mungkin berulang dari awal sainpai akhir perjalanan - wisata.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wita Yuniawati
Abstrak :
Penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke Indoneisa dilihat dari 2 sisi t=yaitu dari sisi wisatawan dan dari sisi Indonesia sebagai tujuan wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan pendekatan fixed effect terhadap 10 negara yang berkontribusi besar terhadap kepariwisataan internasional di Indonesia sebagai objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel bebas dan variabel dummy dalam penelitian ini (PDB perkapita riil asal negara wisatawan periode 1 tahun sebelumnya, nilai tukar uang riil mata uang asal negara wisatawan terhadap rupiah, jumlah wisatawan internasional dati masing-masing negara yang berkunjung ke Indoneisa pada periode sebelumnya, infrastruktur jalan, tingkat pendidikan tertinggi jenjang SLTA yang ditamatkan pendududk Indonesia, keterbukaan ekonomi, anggaran pasriwisata satu tahun sebelumnya, travel warning, dan bencana tsunami) berpengaruh signifikan secara statistik terhadap jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Dilihat dari tingkat perubahan antara variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukan bahwa faktor paling berpengaruh adalah infrastruktur jalan.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27693
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arfosweda Amin
Abstrak :
Propinsi Bali merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata di Indonesia, yang menjadikan sektor kegiatan pariwisata sebagai aset utama dalam pembentukan perekonoiniannya. Sejalan dengan itu maka jumlah sarana kepariwisataan terus meningkat, akan tetapi laju pertambahan sarana kepariwisataan untuk setiap kecamatan mempunyai tingkat pertambahan yang tidak sama. Kedatangan wisatawan yang mengunjungi suatu daerah mempunyai peranan dalam meningkatkan pertambahan sarana kepariwisataan di daerah yang bersangkutan, dari kedatangan sampai akan kembali ketempat asalnya. Banyaknya obyek wisata juga mempunyai peran dalam pembentukan sarana kepariwisataan, karena dengan semakin banyaknya obyek keragaman untuk menikmati panorama obyek juga semakin banyak, maka biasanya akan tumbuh sarana kepariwisataan di sekitar obyek wisata. Begitu pula dengan aksesibilitas baik, maka kemudahan untuk mencapai dan keleluasaan bergerak dari suatu tempat ketempat lain juga semakin baik. Untuk itu masalah yang akan dibahas meliputi: 1. Dimana tingkat pertambahan sarana akomodasi, ruinah-inakan dan art-shop yang tinggi pada periode 1986 dan 1991 di Propinsi Bali? 2. Bagaimana hubungan keterkaitan antara variabel wisatawan yang datang, jumlah obyek wisata dan aksesibilitas dengan tingkat pertambahan masing-masing sarana kepariwisataan? 3. Variabel apa yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan tingkat pertambahan masing-masing sarana kepariwisataan?
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Jones
Abstrak :
Unsur-unsur utama komponen produk wisata terdiri atas 3 bagian, yaitu; 1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk di dalanmya citrayang dibayangkan oleh wisatawan (atraksi), 2. Fasilitas di daerah tujuan wisata yang meliputi akomodasi, usaha pengolahan makanan hiburan dan rekreasi (amenitas) dan 3. Kemudahan-kemudahan dalam pencapaian daerah tujuan wisata (aksesibilitas). Ketiga faktor itu saling berhubungan dan merupakan 'produk' yang dapat dibeli oleh para wisatawan dalam satu paket kunjungan wisata. Mobilitas wisatawan asing di dunia dari tahun ke tahun tampak menunjukkan peningkatan. Menurut laporan WTO, kegiatan pariwisata intemasional senantiasa bertambah besar, yakni dari 25 juta orang (1950), 200 juta orang (1975), 300 juta orang (1988) hingga 500 juta orang (1993). Dikatakan, distribusi wisatawan dunia tersebut tidak merata. Dari 49,5% wisatawan diantaranya memilih Eropa sebagai tujuan utama, disusul Amerika (28,8%), Asia Timur dan Pasifik (17,8%), sedangkan Asia Tenggara hanya 0,7%. Namun begitu, jumlah wisatawan asing yang datang ke Asia Timur dan Pasifik pada tahun 1993 mengalami kenaikan yang tertinggi dibanding ke wilayah lainnya, yakni sebesar 12,6% (69 juta orang). Sebuhungan dengan itu, dalam penelitian ini diambil beberapa variabel penelitian, dengan batasan sebagai berikut : Amenitas yang dipililih adalah Hotel Berbintang dan Hotel Nonbintang/ Akomodasi Lain. Untuk Aksesibilitas dipilih Anriada Bus dan jumlah Trayek, sementara Atraksi (Objek Wisata), adalah berupa objek wisata alam, sejarah/budaya, taman rekreasi dan wisata agronomi
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Bey
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratika Fitri Anggara
Abstrak :
Secara garis besar penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak sektor pariwisata Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 1974 - 2011. Dalam model yang digunakan, penulis memasukkan variabel indikator perekonomian yang juga dianggap sebagai faktor penentu kedatangan wisatawan asing ke Indonesia, yaitu inflasi dan krisis dalam pariwisata. Metode Error Correction Mechanism (ECM) digunakan untuk melihat koreksi hubungan jangka pendek ke jangka panjang selama periode observasi. Analisis hasil penelitian akan menunjukkan hubungan jangka panjang dan jangka pendek kedatangan wisatawan asing, inflasi, krisis dalam pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi. Dapat disimpulkan bahwa kedatangan wisatawan asing berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kedatangan wisatawan asing berkaitan erat dengan inflasi dan krisis dalam pariwisata Indonesia. ......In general, this research is aimed to analyze the effect of tourism sector toward economic growth in Indonesia during 1974-2011. The author adds economic indicator variables called inflation and tourism-related crisis which are considered as determinant factors for tourist arrival to this country. Error Correction Mechanism (ECM) is used to find out the short term correction to long term during observation. The result shows short and long term relationship among tourist arrival, inflation, tourism crisis and economic growth. To conclude, last chapter informs that tourist arrival significantly affects economic growth in positive sign. Besides, tourist arrival significantly relates to inflation and tourism crisis in Indonesia.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>