Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hewett, Dorothy, 1923-2002
Australia: Penguin Books, 1990
920.72 HEW w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andriadi
Abstrak :
ABSTRAK
Degradasi apresiasi terhadap film Western mutakhir melatarbelakangi penelitian ini. Para produser film mencoba merevitalisasi elemen film Western agar menghasilkan karya yang lebih menarik dengan atmosfer yang berbeda. Penelitian ini menelaah invensi dan interaksi budaya melalui eksplorasi unsur-unsur eksternal yang menyebabkan perubahan pada formula genre Western dalam film Wild Wild West (1999) dan Django Unchained (2012). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi pembalikan tipe struktur estetika dalam kedua film tersebut. Pertama, latar karya menunjukkan ruang yang semakin modern dan cenderung mengurangi ruang kebudayaan liar; kedua, ikon persenjataan dan transportasi yang digunakan oleh para tokoh semakin modern; ketiga, tokoh hero yang ditampilkan semakin marjinal; keempat, ide cerita semakin variatif dan dinamis; kelima, situasi dan pola tindakan yang disuguhkan menunjukkan formula kekerasan yang semakin brutal. Evolusi yang terjadi pada kedua film teranalisis dipengaruhi oleh politisasi produksi, perubahan jaman, dan perubahan selera penonton/masyarakat.
Ambon: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
400 JIKKT 4:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Boesch, Christophe
Abstrak :
"How do chimpanzees say, 'I want to have sex with you?' By clipping a leaf or knocking on a tree trunk? How do they eat live aggressive ants? By using a short stick with one hand or long stick with both? Ivorian and Tanzanian chimpanzees answer these questions differently, as would humans from France and China if asked how they eat rice. Christophe Boesch takes readers into the lives of chimpanzees from different African regions, highlighting the debate about culture. His ethnography reveals how simple techniques have evolved into complex ones, how teaching styles differ, how material culture widens access to new food sources and how youngsters learn culture. This journey reveals many parallels between humans and chimpanzees and points to striking differences. Written in a vivid and accessible style, Wild Cultures places the reader in social and ecological contexts that shed light on our twin cultures"--
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
599.885 BOE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lulut Dwi Sulistyaningsih
Abstrak :
The diversity of wild banana species (genus Musa, listed in Flora of Java) has been revised. The present taxonomic study is based on morphological characteristics observed in the herbarium specimens deposited at the Herbarium Bogoriense (BO), living collections in the Bogor Botanical Garden, the Cibodas Botanical Garden, and during the explorations done at Mt. Salak, West Java. Eight species of Musa (Musa acuminata, M. balbisiana, M. coccinea, M. ornata, M. salaccensis, M. sanguinea, M. textilis and M. velutina) and seven infraspecific taxa of M. acuminata are recognized in Java, of which two infraspecific taxa are endemic. West Java is the center of distribution for the wild banana species in Java. Taxonomic descriptions including an identification key are presented.

Keanekaragaman Pisang-pisang Liar (Marga Musa) di Jawa. Studi keanekaragaman jenis pisang-pisang liar (marga Musa) di Jawa dilakukan untuk memperbarui informasi dalam buku Flora of Java. Studi taksonomi ini dilakukan berdasarkan karakter morfologi dari spesimen yang berasal dari herbarium Bogoriense (BO), koleksi pisang liar di Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan hasil eksplorasi yang dilakukan di Gunung Salak, Jawa Barat. Sebanyak delapan jenis Musa (Musa acuminata, M. balbisiana, M. coccinea, M. ornata, M. salaccensis, M. sanguinea, M. textilis dan M. velutina) dan tujuh infraspesifik taksa dari M. acuminata ditemukan di Jawa, dua diantaranya merupakan taksa endemik. Jawa Barat merupakan pusat keanekaragaman pisang-pisang liar di Jawa. Deskripsi taksonomi dan kunci identifikasi disajikan dalam tulisan ini.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor, Herbarium Bogoriense, Botany Division, Research Center for Biology, 2016
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sucahyani Dwi Astuti
Abstrak :
Tesis ini membicarakan gambaran perjuangan seorang wanita imigran Swedia yang bernama Alexandra di wilayah frontir Divide, Nebraska, Amerika Serikat. Sebagai seorang imigran wanita yang hidup di wilayah yang dikenal sebagai ?the wild land? (wilayah yang liar) dan masih menganut budaya patriarki (budaya masyarakat yang masih meletakkan laki-laki pada posisi dan kekuasaan yang dominan dibandingkan wanita), dia harus berjuang keras untuk mencapai impiannya. Dengan kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya, Alexandra berhasil menyerap nilai-nilai Amerika, seperti kerja keras, optimis, mandiri dan kapitalistik. Dengan nilai-nilai tersebut dan didukung semangat feminisme yang tinggi, akhirnya Alexandra mampu menunjukkan dirinya sebagai wanita frontir yang berhasil menggapai American Dream (impian Amerika) nya.
The Thesis describes the struggle of a Swedish immigrant woman, Alexandra, in frontier Divide region, Nebraska, United States of America. As a woman immigrant who is living in the region which is called as the wild land and is still believing in patriarchy system (a social system in which the male act as the primary authority figure central to social organization, and where fathers hold authority over women, children, and property), lead to hard working to reach her dream. Her ability to adapt with new environment, Alexandra succeeds to absorb American values such as hard working, optimism, self reliance and capitalism. The values, supported by her feminism motivation, at the end, Alexandra shows the capability as frontier woman who can reach her American Dream.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Restila
Abstrak :
ABSTRAK
Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang hampir setiap tahunnya terjadi di provinsi Riau. Berdasarkan data AQMS kota Pekanbaru, konsentrasi PM10 mengalami peningkatan hingga level berbahaya pada saat terjadinya bencana kebakaran hutan tersebut. Sementara SO2 masih berada pada level ISPU sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kenaikan pajanan PM10 akibat kebakaran hutan dan lahan dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dan dilakukan pada bulan Februari 2016 ? Juni 2016. Sampel penelitian sebanyak 97 orang pasien rawat jalan Puskesmas Melur dan Puskesmas Rejosari periode kebakaran hutan tahun 2015 (September ? Oktober 2015). Hasil penelitian pajanan PM10 selama 4 hari tidak signifikan secara statistik terhadap kejadian hipertensi di Kota Pekanbaru tahun 2015. Berdasarkan tingkatan ordinal, kategori pajanan PM10 pada tingkat tidak sehat memiliki OR terbesar yaitu 2,65 (CI 95% 0,48 ? 14,56), kategori sangat tidak sehat OR sebesar 2,22 (CI 95% 0,34 ? 14,5) dan kategori berbahaya OR 1,69 (CI 95% 0,05 ? 50,83). setelah di kontrol variabel konfounding yaitu indeks masa tubuh (IMT), pendidikan, jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga yang menderita hipertensi.
ABSTRACT
Land and forest fires was a problem that almost occur in the Riau Province every year. Based on Air Quality Monitoring Sytem (AQMS) data in Pekanbaru, the concentration of PM10 increased to dangerous level during fire forest episode. While SO2 still at the moderate level. This objective of this study was to determine the relationship PM10 exposure during land and forest fires in 2015 with hypertension. This design study of research was cross sectional study and was conducted in February 2016 - June 2016. The sample was 97 outpatient Rejosari health centers and Melur health centers during fire forest period in 2015 (September-October 2015). Results of research PM10 exposure for 1 to 8 days was not statistically significant with hypertension in Pekanbaru city in 2015. Under the ordinal level, exposure category PM10 at unhealthy levels that have the greatest risk with OR 2.65 (95% CI 0,48 ? 14,56), the category very unhealthy OR of 2.22 (CI 95% 0,34 ? 14,5) and hazardous category OR 1.69 (CI 95% 0,34 ? 14,5), after being controlled by the variables of body mass index (BMI), education, gender, age, and family history of hypertension.
2016
T45553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Restila
Abstrak :
ABSTRAK
Kebakaran hutan dan lahan merupakan masalah yang hampir setiap tahunnya terjadi di provinsi Riau. Berdasarkan data AQMS kota Pekanbaru, konsentrasi PM10 mengalami peningkatan hingga level berbahaya pada saat terjadinya bencana kebakaran hutan tersebut. Sementara SO2 masih berada pada level ISPU sedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kenaikan pajanan PM10 akibat kebakaran hutan dan lahan dengan kejadian hipertensi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dan dilakukan pada bulan Februari 2016 ? Juni 2016. Sampel penelitian sebanyak 97 orang pasien rawat jalan Puskesmas Melur dan Puskesmas Rejosari periode kebakaran hutan tahun 2015 (September ? Oktober 2015). Hasil penelitian pajanan PM10 selama 4 hari tidak signifikan secara statistik terhadap kejadian hipertensi di Kota Pekanbaru tahun 2015. Berdasarkan tingkatan ordinal, kategori pajanan PM10 pada tingkat tidak sehat memiliki OR terbesar yaitu 2,65 (CI 95% 0,48 ? 14,56), kategori sangat tidak sehat OR sebesar 2,22 (CI 95% 0,34 ? 14,5) dan kategori berbahaya OR 1,69 (CI 95% 0,05 ? 50,83). setelah di kontrol variabel konfounding yaitu indeks masa tubuh (IMT), pendidikan, jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga yang menderita hipertensi
ABSTRACT
Land and forest fires was a problem that almost occur in the Riau Province every year. Based on Air Quality Monitoring Sytem (AQMS) data in Pekanbaru, the concentration of PM10 increased to dangerous level during fire forest episode. While SO2 still at the moderate level. This objective of this study was to determine the relationship PM10 exposure during land and forest fires in 2015 with hypertension. This design study of research was cross sectional study and was conducted in February 2016 - June 2016. The sample was 97 outpatient Rejosari health centers and Melur health centers during fire forest period in 2015 (September-October 2015). Results of research PM10 exposure for 1 to 8 days was not statistically significant with hypertension in Pekanbaru city in 2015. Under the ordinal level, exposure category PM10 at unhealthy levels that have the greatest risk with OR 2.65 (95% CI 0,48 ? 14,56), the category very unhealthy OR of 2.22 (CI 95% 0,34 ? 14,5) and hazardous category OR 1.69 (CI 95% 0,34 ? 14,5), after being controlled by the variables of body mass index (BMI), education, gender, age, and family history of hypertension.;
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisa Dwita Nabila
Abstrak :
CuO-ZnCr2O4 berhasil disintesis menggunakan ekstrak daun Kolesom (EDK). Secara spesifik, alkaloid berperan sebagai sumber basa lemah untuk menghasilkan ion hidroksida dalam sintesis CuO-ZnCr2O4. Sedangkan saponin dan flavonoid digunakan sebagai capping agent untuk menstabilkan pembentukan partikel CuO-ZnCr2O4. Hasil sintesis nanopartikel CuO, nanopartikel ZnCr2O4, dan nanokomposit CuO-ZnCr2O4 dikarakterisasi menggunakan FTIR, UV-Vis DRS, XRD, dan FESEM. Setelah dikompositkan dengan CuO, nilai band gap ZnCr2O4 menurun dari 3,11 menjadi 2,92 eV, dimana diketahui band gap CuO sebesar 1,33 eV. Aktivitas fotokatalitik nanopartikel CuO, nanopartikel ZnCr2O4, dan nanokomposit CuO-ZnCr2O4 diuji untuk degradasi zat warna malasit hijau di bawah penyinaran sinar tampak. Fotokatalis menunjukkan efisiensi 88,45% untuk nanokomposit CuO-ZnCr2O4 pada massa optimum 7 mg dengan perbandingan konsentrasi CuO-ZnCr2O4 1:20 dalam waktu 120 menit diikuti dengan persentase degradasi CuO dan ZnCr2O4 sebesar 73,91% dan 52,76%. Khususnya, penelitian ini menawarkan metode yang ramah lingkungan dan sederhana untuk menyiapkan CuO-ZnCr2O4 sebagai fotokatalis yang menjanjikan.
CuO-ZnCr2O4 was successfully synthesized using Kolesom Leaf Extract (KLE). Specifically, alkaloids act as a source of weak bases to produce hydroxide ions in the synthesis of CuO-ZnCr2O4. Meanwhile, saponins and flavonoids were used as capping agents to stabilize the formation of CuO-ZnCr2O4 particles. The results of the synthesis of CuO nanoparticles, ZnCr2O4 nanoparticles, and CuO-ZnCr2O4 nanocomposites were characterized using FTIR, UV-Vis DRS, XRD, and FESEM. After being composited with CuO, the band gap value of ZnCr2O4 decreased from 3.11 to 2.92 eV, where it is known that the CuO band gap is 1.33 eV. The photocatalytic activity of CuO nanoparticles, ZnCr2O4 nanoparticles, and CuO-ZnCr2O4 nanocomposites were tested for the degradation of the green malachite dye under visible light irradiation. The photocatalyst showed an efficiency of 88.45% for CuO-ZnCr2O4 nanocomposite at an optimum mass of 7 mg with a concentration ratio of CuO-ZnCr2O4 1:20 in 120 minutes, followed by the percentage of CuO and ZnCr2O4 degradation of 73.91% and 52.76%, respectively. In particular, this study offers an environmentally friendly and simple method to prepare CuO-ZnCr2O4 as a promising photocatalyst.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henddigi Shouldtant Zhillan Aqila
Abstrak :
Permainan video merupakan salah satu bentuk hiburan yang disukai oleh cukup banyak orang dari berbagai kalangan. Beberapa permainan video memiliki pilihan desain yang terpengaruh dari satu atau beberapa budaya tertentu. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi mitologi Slavia-Rusia di dalam permainan video The Witcher 3: Wild Hunt dengan menganalisis penggambaran visual dari berbagai monster dan makhluk di video game tersebut. Penelitian ini juga akan mengkaji pemaknaan visual dari monster di dalam video game tersebut menggunakan teori semiotik Roland Barthes. Proposal ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika menggunakan data permainan video The Witcher 3: Wild Hunt. ......Video Games are one the many forms of entertainment that appeals to quite a lot of audiences from various backgrounds. A number of video games are inspired by a particular or a few cultures in their design choices. This article aims to determine how Russian-Slavic culture is represented in the video game The Witcher 3: Wild Hunt by analyzing the visual depictions of monsters and creatures in this video game by using Roland Barthes’s semiotic theory. This Proposal is a qualitative proposal using semiotics analysis method using data from the video game “The Witcher 3: Wild Hunt”.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Darin Nisrina
Abstrak :
ABSTRAK
Industri Hollywood memiliki sejarah panjang yang tidak luput dari keberadaan seksisme dan perlakuan tidak adil terhadap wanita. Untuk mengkritik hal ini, Laura Mulvey mempublikasikan essai pada tahun 1975 yang berjudul ldquo;Visual Pleasure and Narrative Cinema rdquo;, dimana Ia menuangkan teorinya tentang keberadaan lsquo;tatapan pria rsquo; atau yang disebut sebagai Male Gaze. Melalui essai ini, Mulvey menyampaikan prespektifnya mengenai perlakuan kurang menyenangkan yang harus dihadapi wanita baik dibelakang maupun dihadapan layar dan mengkritik bagaimana mereka seringkali dianggap: sebagai tidak lebih dari objek pemuas tatapan laki-laki. Walaupun peran wanita dalam film-film kontemporer telah berkembang sejak zaman itu, Hollywood masih belum sepenuhnya bebas dari Male Gaze. Lebih dari dua dekade sejak essai Mulvey terbit, John McNaughton merilis thriller-erotikanya yang berjudul Will Things 1998 . Walaupun film tersebut mengandung banyak unsur Male Gaze, Para kritik memuji cara alur ceritanya yang inovatif dan karakter-karakter perempuannya yang kuat. Walaupun begitu, analisa lebih dalam akan film ini mungkin akan membuktikan kebalikannya. Paper ini akan mencoba untuk mengidentifikasi dan mencari alasan dibalik penggunaan Male Gaze dalam film ini. Paper ini juga akan mendiskusikan pesan-pesan subliminal yang disampaikan film ini dan bagaimana pesan tersebut dapat terlihat mendukung pemberdayaan wanita namun sebenarnya justru melestarikan ide-ide tertentu yang merendahkan mereka. Selanjutnya, paper ini akan membuktikan bahwa salah satu dari ide yang disampaikan oleh film tersebut adalah seksualitas wanita, yaitu bagaimana hal tersebut digambarkan sebagai sesuatu yang positif dan pada ujungnya sebagai sesuatu negatif. Paper ini akan mencoba melakukannya dengan menelaah teks film dengan menggunakan mise-en-sc ne, teori perfilman, dan teori Male Gaze karya Laura Mulvey.
ABSTRACT
Hollywood has had a long history of sexism and wrongful treatment of its women. To critic this, Laura Mulvey published her widely renowned 1975 essay ldquo;Visual Pleasure and Narrative Cinema rdquo;, in which she conceived her theory of the Male Gaze. Through it, Mulvey disclosed her perspective regarding the treatment of women behind and in front of the screen, criticizing the way they are often regarded inside of the film industry: as mere objects for male viewing pleasure. Although the role of women in contemporary movies has matured significantly since then, Hollywood is not yet free from the male gaze. More than two decades after Mulvey rsquo;s essay was published, John McNaughton released his erotic-thriller Wild Things 1998 . Although the picture contains a heavy dose of male gaze, it is excused for doing so on the grounds of using it innovatively. While it is sexual, the movie was still applauded for having strong female leads and endorsing female empowerment. Even so, a thorough look might point out why that might not be the case. The paper intends to not only identify and seek meaning behind the film rsquo;s brazen use of Male Gaze. The paper also tries to discuss the subliminal messages used in the movie that perpetuates certain ideas that demean and objectify women under the guise of, or while simultaneously, praising them. This paper further argues that one such idea is the ambivalence of female sexuality or how the movie at one time celebrates yet ultimately condemns it. This paper will attempt to do this by analyzing the text and the scenes of this film using mise-en-sc ne, film theory, and Laura Mulvey rsquo;s theory of Male Gaze.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>