Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 375 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meinar Dewi Pujansari
Abstrak :
Pembahasan mengenai perkembangan wilayah urban pada tahun 1970 dan 1995 di Kotamadya Semarang yang memiliki keunikan dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, yaitu Semarang memiliki pantai, daratan, dan perbukitan sekaligus. Keadaan mi akan menarik dalam mengkaji pola dan arah perkembangan wilayah urban yang terdapat di kotamadya Semarang. Materi yang dibahas dalam penelitian mi meliputi penggunaan tanah, kepadatan dan mata pencaharian penduduk, kepadatan bangunan, jaringan jalan dan bentuk medan; kemudian dianalisa dengan menggunakan metode analisa deskriptifkuantitatmf Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pola dan arah perkembangan wilayah urban, serta rnengetahui pengaruh bentuk medan terhadap perkembangan wilayah urban dan kerapatan jaringan jalan yang ada di Kotamadya Semarang. Adapun permasalahannya adalah: 1. Bagaimana pola dan arah perkembangan wilayah urban di Kotamadya Semarang? 2. Bagaimana pola perkembangan wilayah urban tersebut dikaitkan dengan bentuk medan dan kerapatan jaringan jalan? Hasil yang diperoleh adalah wilayah urban pada tahun 1970 mempunyai bentuk pola lonjong memanjang dari utara ke selatan, s&dangkan pada tahun 1995 akibat perkembangannya membentuk pola setengah lingkaran yang cenderung mengarah ke tenggara. Wilayah urban yang ada pada tahun 1995 merupakan perluasan dan wilayah urban pada tahun 1970. Perluasan wilayah tersebut diikuti pula dengan berubahnya bentuk pola wilayah urbannya. Bentuk pola perkembangan mi menyesuaikan diri dengan bentuk medan dan tingkat kerapatan jaringan jalan yang ada di wilayah kotamadya Semarang. Hal mi dapat lihat bahwa wilayah urban terdapat pada wilayah yang datar di bagian utara dengan tingkat kerapatan jariƱgan jalan yang lebih tinggi dibandingkan tingkat kerapatan jaringan jalan yang lebih rendah di wilayah perbukitan pada bagian selatan. Kesimpulannya bentuk medan dan kerapatan jaringan jalan yang ada di Kotamadya Semarang mempengaruhi perkembangan wilayah urbannya.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Budiharsono
Bogor: IPB Press, 2018
307.141 2 SUG m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ernan Rustiadi
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
307.12 ERN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ramones
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Pratiwi Cahya Dewi Purwandani
Abstrak :
ABSTRACT
Geografi kesehatan khususnya epidemiologi memliki tujuan untuk memahami proses suatu penyakit yang fokus pada keunikan suatu ruang dengan penekanan pada konsep lokasi, arah, jarak di suatu tempat dalam mewujudkan kesehatan yang baik. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang menyerang paru-paru yang masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia, salah satunya di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran dan karakteristik wilayah penderita penyakit tuberkulosis di Provinsi DKI Jakarta tahun 2017. Variabel dalam penelitian ini meliputi kepadatan bangunan, suhu udara, jarak dari sungai. Metode penelitian menggunakan analisis spasial dengan teknik overlay dan analisis statistik inferensial. Persebaran penderita TB di DKI Jakarta berdasarkan jarak antar tempat tinggal penderita membentuk pola mengelompok dengan 1/3 penderitanya berjenis kelamin laki-laki, berumur produktif, berstatus gizi normal dan 2/3 wilayah penderitanya berada di daerah sekitar sungai. Secara spasial, terjadi keunikan bahwa penderita TB tidak hanya terjadi pada kepadatan bangunan tinggi, suhu udara tinggi, maupun daerah sekitar sungai. Hal ini didukung dengan hasil statistik yang menunjukkan bahwa tidak ada kaitan antara sebaran penderita TB dengan karakteristik wilayah. Sehingga parameter kualitas permukiman dapat menjelaskan karakteristik wilayah penderita TB, dimana wilayah penderita TB tidak memiliki keteraturan dalam tata letak bangunan, lebar jalan yang sempit, keberadaan pohon kurang memadai, dan dekat dengan jalan utama.
ABSTRACT
Health geography specifically epidemiology has a purpose of understanding the process of a disease that focuses on the uniqueness of space with an emphasis on the concept of location, direction, and distance of a place in realizing good health. Tuberculosis (TB) is an infectious disease that attacks the lungs which are still become the primary cause of morbidity and mortality in Indonesia, especially in DKI Jakarta. This study aims to analyze the distribution patterns and characteristics of tuberculosis patients in the DKI Jakarta Province in 2017. The variables used in this study include building density, air temperature, distance from the river. The research method uses spatial analysis with overlay techniques and inferential statistical analysis. The distribution pattern of TB sufferers in DKI Jakarta based on the distance between the patients residence it forms a clustered pattern with 1/3 sufferers of the male sex, productive age, normal nutritional status and 2/3 of the sufferer's area in the area around the river. Based on the spatial analysis, there is a uniqueness that TB sufferers do not only occur in high-density buildings, high air temperatures, or areas around rivers. The results of the statistical analysis support this showed no significant correlation between the distribution pattern of tuberculosis sufferers and regional characteristics. As a result, the quality parameters of settlements can be explanatory the characteristics of the TB patient area, where the TB sufferers have no order in the layout of the building, the width of the road is narrow, the existence of trees is inadequate and close to the main road.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Stevanus
Abstrak :
Penelusuran wilayah pengembangan tanaman cokelat merupakan salah satu upaya untuk meningkatakan kualitas dan kuantitas produk cokelat, selain itu juga untuk mengurangi resiko kerugian finansial yang dialami petani. Wilayah pengembangan tanaman cokelat perlu memperhatikan aspek fisik dalam hubungannya dengan persyaratan tumbuh dan juga memperhatikan aspek sosial sebagai faktor pendukung keberhasilan pengembangan tanaman cokelat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wilayah potensial pengembangan budidaya tanaman cokelat di Kabupaten Lampung Timur, diperoleh melalui korelasi keruangan antara wilayah kesesuaian, jaringan jalan, permukiman, dan penggunaan tanah. Sedangkan wilayah kesesuaian diperoleh dari hasil korelasi keruangan antara variabel-variabel yang mempengaruhi syarat tumbuh tanaman cokelat yaitu ketinggian, lereng, tanah, dan iklim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan spasial, dengan cara menganalisa semua variabel untuk kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknologi SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Timur didominasi oleh wilayah potensial rendah, lalu diikuti oleh wilayah potensial sedang, dan wilayah potensial tinggi.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S34070
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Dahana
Jakarta: UI-Press, 2004
PGB 0466
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kota Tangerang memiliki 30 Puskesmas dengan wilayah kerja dan jumlah pengunjung tiap puskesmas yang berbeda-beda. Adanya perbedaan jumlah pengunjung dan wilayah kerja puskesmas dapat dilihat dari adanya perbedaan karakteristik tiap wilayah kerja puskesmas tersebut. Metode penelitian dengan analisis deskriptif keruangan. Kesimpulan bahwa Tingkat kunjungan puskesmas tinggi dipengaruhi oleh karakteristik wilayah seperti, jumlah penduduk, aksesibilitas dan fasilitas yang dimiliki oleh puskesmas, sedangkan untuk kepadatan industri dan penggunaan tanah berupa permukiman tidak teratur dan teratur tidak memengaruhi jumlah kunjungan pada tiap puskesmas. Karakteristik pengunjung puskesmas didominasi oleh pengunjung dengan penyakit ISPA dan masyarakat kurang mampu dengan ditandai oleh pengguna Jamkesmas. Wilayah pengunjung tinggi berada pada wilayah penelitian dengan jumlah penduduk, aksesibilitas dan fasilitas puskesmas tinggi. Tingkat wilayah pengunjung tinggi berada di wilayah Puskesmas Ciledug, Jalan Baja, Larangan Utara, Cibodasari, Cipondoh, Jatiuwung, Kunciran dan Sukasari. Wilayah kerja puskesmas yang sudah ideal berdasarkan jumlah penduduk dan jarak pelayanan berada di wilayah kerja Puskesmas Bugel, Kedaung Wetan, Padurenan, Pasar Baru, Pondok Bahar dan Poris Gaga.
Universitas Indonesia, 2010
S34214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anshar
Depok: Rajawali Press, 2022
711.3 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
AIDS pertama kali muncul di Indonesia pada Tahun 1987 di Propinsi Bali. Perkembangan AIDS di Indonesia sangat cepat sekali, dalam rentang waktu 22 tahun (Tahun 1987-2009), penderita AIDS sudah mencapai angka 19.973 dengan kecepatan penyebarannya sebesar 908 orang/tahun dan antara Tahun 1987-2006 AIDS sudah tersebar di 32 propinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika wilayah AIDS dan karakteristik wilayah AIDS di Indonesia pada Tahun 1987, 2000, 2006, dan 2009. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial dan statistik. Hasil yang diperoleh adalah di Indonesia antara Tahun 1987-2009 terjadi kenaikan jumlah penderita AIDS di seluruh propinsi sebesar 200%. Dinamika wilayah AIDS di Indonesia yang pada Tahun 1987 hanya terdapat di Propinsi Bali, kemudian pada Tahun 2000 menyebar di 16 propinsi, dan pada Tahun 2006 AIDS sudah menyebar di 32 propinsi. Karakteristik wilayah yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap Dinamika wilayah AIDS di Indonesia pada Tahun 1987 adalah akomodasi, kemudian pada Tahun 2000 adalah tuna susila, pada Tahun 2006 adalah tuna susila dan penduduk usia produktif, sedangkan pada Tahun 2009 adalah tuna susila, penduduk usia produktif, penduduk miskin, akomodasi, serta pelabuhan dan terminal. Dari keenam variabel karakteristik wilayah tersebut tuna susila merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap penyebaran AIDS di Indonesia.
[Depok, Depok, Depok]: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S34145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>