Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini merupakan naskah campuran yang diberi judul Serat Wulang Warni-warni, berisi berbagai macam teks wulang yang mengajarkan berbagai hal berkaitan dengan mistik Islam. Berikut ini adalah teks-teks yang terdapat di dalam naskah: 1. Wulang Dalem PB IX (h.1-3); 2. Wedhatama (3-12); 3. Musawaratan Para Wali (12-34); 4. Kadis Saresmi (34-37); 5. Walidarma (38-40); 6. Paramayoga (46.131)
Di dalam teks (h.131) disebutkan kolofon yang berbunyi Rampunging panyerat wanci jam 1/2 6 sonten ing dinten Septu Kliwon kaping ... Jumadilawal tahun Jimakir 1850: Utawa kaping : ... Pebruwari 1920. Di dalam kolofon ini tidak disebutkan tentang nama penyalin dan tempat penyalinan. Namun demikian, melihat corak tulisan yang dipergunakan, tampaknya naskah ini berasal dari Surakarta.
Menurut keterangan di luar teks, naskah ini diperoleh Pigeaud dari Van der Gracht di Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 1929, dan disalin oleh stafnya pada bulan Juli 1930. Pigeaud juga menyertakan daftar isi dari teks-teks yang ada seperti yang disebutkan di atas. Selain naskah yang disebutkan di atas, juga terdapat ringkasannya (terlampir, berupa petikan pada pertama dan pada terakhir), yang dibuat oleh Staf Pigeaud di Surakarta pada bulan Juli 1930.
Untuk keterangan tentang naskah-naskah yang berisi berbagai suluk atau piwulang, lihat deskripsi naskah FSUI/PW.99"
Lengkap +
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
PW.179-NR 68
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Rahyono, 1956-
"Wedhatama is one of the most famous javanese literary works. It was written in carly 19th century by K.G.P.A.A. Mangkunagara IV. Its influence in Javanese culture permeates not only the language but also the way of life. The focus of this research is on how, what form and why K.G.P.A.A Mangkunagara Iv conves his moral messages. The study argues that comperative referential technique is used to send a massage which is full of moral and life values, particularly in the concept of leadership, Furthermore, Wedhatama can be seen as a representation of Javanese way of life. This study is paramount in understanding why Wedhatama is still relevant for some elements of javanese society."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2002
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library