Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wenny Fitri
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk menentukan wedge faktor pada cobalt - 60. Dalam penelitian ini dihitung pula nilai PDD ( Percentage Depth Dose ) dengan kedalaman maksimum hingga 20 cm dan output faktor. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan filter wedge ukuran 15o dan 45°. Luas lapangan yang yang digunakan bervariasi dengan bentuk bujur sangkar ukuran 5x5, 6x6, 7x7, 8x8, 10x10, 15x15 dan asimetrik persegi panjang ukuran 10x15, 5x15, 5x10, 10x5 dan 8x6 dengan berbagai variasi kedalaman. Pengukuran ini menggunakan metode SSD dengan jarak 80 cm dari permukaan fantom. Dengan menggunakan persamaan sesuai literatur maka diperoleh nilai α=0.001072, β=-0.00034, γ =0.7981 untuk filter wedge 15o dan α=0.000956, β=0.0000751, γ =0.552093 untuk filter wedge 45o. Dengan nilai α,β,γ yang dihasilkan maka diharapkan nantinya dapat digunakan untuk keperluan medis dalam radioterapi.
Have been conducted a research to determine wedge factor of cobalt - 60. In this research is calculated also assess PDD ( Percentage Depth Dose ) with maximum deepness till 20 cm and output factor. Measurement using filter wedge of size measure 15o and 45o. The field which used vary with form square of size measure 5x5, 6x6, 7x7, 8x8, 10x10, 15x15 and asimetrik of size measure 10x15, 5x15, 5x10, 10x5 and 8x6 with various variation of deepness. This measurement use method SSD with distance 80 cm from phantom surface. By using equation according to literature hence obtained by value α = 0.001072, β =- 0.00034, γ = 0.7981 for filter wedge 15o and α = 0.000956, β = 0.0000751, γ = 0.552093 for filter wedge 45o. With value α,β,γ what yielded is hence expected later the need applicable to be medical in radiotherapy.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendra Dandi Sugandi
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian untuk menentukan persamaan faktor wedge dan PDD (Percentage Depth Dose) hingga kedalaman 31 cm beserta faktor outputnya.pada pesawat Linac Siemens Primus 2D Plus baik tanpa wedge dan dengan filter wedge ukuran 15o, 30o, 45o dan 60o. Pengukuran menggunakan water phantom Wellhoffer RFA 300 dan semikonduktor detektor (Photon Field Detektor, PFD3G dan Reference Field Detektor, RFD3G) . Luas lapangan yang yang digunakan bervariasi dengan ukuran 2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2 dan 20 x 20 cm2. Pengukuran ini menggunakan metode SSD dengan jarak 100 cm dengan energi masing-masing 6 dan 10 MV. Digunakan persamaan umum :WF = a (Α)∗ d + b (Α) ,dimana, a(A) adalah nilai slope faktor wedge terhadap kedalaman yang masih tergantung luas lapangan A, yang kemudian menjadi a(A) = α∗Α + α1 dan d merupakan kedalaman (mm) serta b(A) adalah nilai perpotongan persamaan terhadap sumbu Y terhadap perubahan luas lapangan yang kemudian menjadi b(A) = β∗Α + β1. Sehingga didapat persamaan akhir :WF = (α∗Α + α1)∗d + β∗Α + β1.
Wedge factor and PDD measurements have been performed without and with wedge filter 15o, 30o, 45o dan 60o until 31 cm depth using Welhoffer water phantom and associated RFA 300 instrumentation on Siemens Primus 2d Plus linac machine. Field sizes were varied (2 x 2 cm2, 3 x 3 cm2, 5 x 5 cm2, 10 x 10 cm2 and 20 x 20 cm2. Measurements were done using SSD technique at 100 cm on 6 MV and 10 MV beams. General formula of: WF = α (Α)∗ d + β (Α) was used, where a(A) is the slope of wedge factor against depth d (mm) that still depends on field size as a(A) = α∗Α + α1 and b(A) is constant that can be calculated using b(A) = β∗Α + β1. The final expression used was :WF = (α∗Α + α1)∗d + β∗Α + β1.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dutton, Geoffrey
South Melbourne: Macmillan, 1980
823 DUT w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bowo Prasetio
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan physical wedge bisa digantikan dengan menggunakan virtual wedge yang terdapat dalam LINAC. Perlunya karakterisasi penggunaan virtual wedge yang dibandingkan dengan penggunaan physical wedge untuk kepentingan radioterapi. Dengan menggunakan detector PTW729 array, detector farner, solid water phantom dan fantom air dilakukan pengukuran profile berkas, wegde factor, dan percentage depth dose (PDD) physical wedge dan virtual wedge. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan 4 sudut wedge yang berbeda 15o, 30o, 45o, dan 60o kemudian divariasikan pada kedalaman dmax, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm , luas lapangan 5x5 cm2, 10x10 cm2, 20x20 cm2 serta variasi posisi wedge pada posisi Target-Gun dan Left-Right. Dari pengukuran didapatkan bahwa Physical wedge mempunyai batasan terhadap luas lapangan, sudut wedge yang tersedia serta waktu penyinaran karena adanya atteunasi sinar dan pemasangan-pelepasan wedge pada tempatnya, Penggunaan virtual wedge bias digunakan untuk lapangan dibawah 10x10 cm2, sedangkan untuk diatasnya mempunyai gap yang mempengaruhi shape/bentuk kurva wedge, Wedge factor yang didapatkan sangat bagus, perlunya pencocokan dengan PDD dan perubahan orientasi posisi wedge, Wedge factor sudut 15o, 30o, 45o, 60o untuk physical wedge kurang dari 0.8, sedangkan untuk semua sudut virtual wedge hamper mendekati 1. PDD yang didapatkan mendekati PDD commissioning dengan persentase perbedaan kurang dari 5%.
Abstract
Along with technological development, the use of physical wedge can be replaced with virtual wedge contained in the Linac. The needed to characterize the use of virtual wedge is compared with the use of physical wedge for the benefit of radiotherapy. By using a detector array PTW729, Farmer detector, solid water phantom and water phantom measured beam profile, wedge factor, and the percentage depth dose (PDD) physical and virtual wedge. Measurements were performed by using four different wedge angles 15o, 30o, 45o, 60o and then varied in depth dmax, 5 cm, 10 cm and 20 cm, wide field of 5x5 cm2, 10x10 cm2, 20x20 cm2 and a variety of wedge position in the target position Target-Gun and the Left-Right. Physical measurements obtained from the wedge that has a wide range of fields, wedge angles are available as well as the irradiation time because of the light and mounting attenuation -release wedge in place, use of virtual wedge under the bias field is used for 10x10 cm2, while for the above has a gap that affects the shape / wedge shape of the curve, wedge factor obtained is very good, matching the need with PDD and changes the orientation of wedge position, wedge factor angle 15o, 30o, 45o, 60o to physical wedge is less than 0.8, while for all the virtual wedge angle almost close to 1. PDD commissioning approach obtained by the percentage difference of less than 5%.
2012
S42447
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Asparul Mijar
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi distribusi dosis radioterapi pada kasus kanker payudara dengan Teknik EDW menggunakan simulasi monte carlo. Menggunakan fantom Rando female sebagai objek untuk mendapatkan nilai CT dengan pendekatan jaringan tubuh manusia. Penelitian dilakukan dengan 2 tahap. Tahap 1 commissioning Monte Carlo pada lapangan 10 × 10 dengan sudut wedge 25. Tahap 2 simulasi Monte Carlo menyesuaikan perencanaan pada TPS untuk kasus kanker payudara pada fantom rando. Evaluasi pada dosis titik dilakukan dengan membandingkan nilai dosis pada simulasi Monte Carlo dengan TPS dan pengukuran TLD. Hasil dari commissioning menunjukkan seluruh nilai profile pada kedalaman 10 cm berada dalam batas toleransi IAEA TRS 430. Hasil perbandingan pada fantom rando dengan pengukuran TPS dan TLD untuk organ Breast atas berturut-turut adalah 2,08% dan 5,45% sedangkan untuk Breast bawah adalah 4,59% dan 5,98%, untuk jantung adalah 12,76% dan 13,68%, dan untuk paru-paru adalah 12,76% dan 13,68%. Berdasarkan hasil tersebut hasil simulasi memiliki akurasi data yang cukup baik jika dibandingkan dengan pengukuran pada TPS dan pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan TLD. ......The research was conducted to evaluate the radiation dose distribution in breast cancer cases using the Electron Dynamic Wedge (EDW) technique through Monte Carlo simulations. The research comprised two phases: Phase 1 involved commissioning Monte Carlo for 10 x 10 field with a 25-degree wedge angle, while phase 2 entailed Monte Carlo simulations to adapt planning on the Treatment Planning System (TPS) for breast cancer cases in the Rando phantom. Point dose evaluation involved comparing dose values in Monte Carlo simulations with those in the TPS and Thermoluminescent Dosimeters (TLD) measurements. Commissioning results demonstrated that all profile values at a depth of 10 cm fell within the tolerance limits of IAEA TRS 430. Comparisons on the Rando phantom between TPS and TLD measurements for the upper breast organ yielded percentages of 2.08% and 5.45%, respectively. For the lower breast, the percentages were 4.59% and 5.98%. Comparisons for the heart resulted in percentages of 12.76% and 13.68%, while for the lungs, they were 12.76% and 13.68%. Based on these findings, the simulation results indicated reasonably good accuracy when compared to both TPS measurements and measurements conducted using TLD.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riana Dian Pertiwi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berkas lapangan kecil yang dihasilkan dengan menggunakan wedge dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Penentuan profil berkas dilakukan pada lapangan 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 dan 4 4 cm2 pada kedalaman 1,5 cm, 5 cm dan 10 cm, detektor film gafchromic dan PTW 2D Array, penggunaan wedge 15o, 30o, 45o, dan 60o dan pembentukan lapangan dengan jaw dan MLC. Pada pengaruh pembentukan lapangan terhadap profil berkas diperoleh deviasi nilai FWHM terbesar dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 59.05 dan 36.25 dengan MLC sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 60o dan 30o. Deviasi nilai FWHM terkecil dengan menggunakan film gafchromic EBT 3 dan PTW 2D Array adalah 0.61 dan 0.01 dengan MLC edge sebagai pembentukan lapangan pada saat menggunakan wedge 30o dan 60o. Hasil studi ini menunjukkan pembentukan lapangan dengan menggunakan MLC edge merupakan pembentukan lapangan secara optimal, sedangkan penggunaan wedge dapat mempengaruhi nilai FWHM yang dihasilkan. ...... This study aims to determine small field profiles using physical wedge and field conformation with jaw and MLC. Determination of the profile is done in field size 1 1 cm2, 2 2 cm2, 3 3 cm2 and 4 4 cm2 fields at of 1.5 cm, 5 cm and 10 cm depths, by using gafchromic film and PTW 2D Array as detector, physical wedge 15o, 30o, 45o, and 60o and field conformation with jaw and MLC. The result of influence of field conformation to beam profile given the largest deviation of FWHM value obtained by using gafchromic film and PTW 2D Array is 59.05 and 36.25 with MLC as field conformation for the use of wedges 60o and 30o. The smallest FWHM deviation using gafchromic film and PTW 2D Array is 0.61 and 0.01 with MLC edge as field conformation for the use of wedge 30o and 60o. This results of study indicated that the formation of field using MLC edge is optimal one, while the use of wedge could affect the FWHM generated.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdy Yuana
Abstrak :
Telah dilakukan pengukuran faktor keluaran (OF) pada berkas sinar-X 6 MV dan 10 MV untuk lapangan terbuka dan dengan menggunakan filter wedge. Lapangan radiasi dibentuk dengan menggunakan MLC. Hasil pengukuran menunjukkan hasil keduanya berbeda. Selain itu dilakukan pula pengukuran pengaruh bentuk lapangan radiasi terhadap intensitas. Dipilih 3 bentuk lapangan yang disesuaikan dengan keperluan klinis dengan luas lapangan dasar 15 x 15 cm2. Pengaruh lapangan pada intensitas yang diakibatkan oleh faktor hamburan dinyatakan sebagai rasio bacaan elektrometer. Untuk lapangan 1 dan 2 berbentuk khusus dengan luas lapangan bervariasi hingga luas 220 cm2. Sedangkan untuk lapangan 3 berbentuk persegi empat panjang yang ditutup blok MLC pada pertengahan lapangan. Luas lapangan juga dibuat bervariasi mulai 75 cm2 hingga 225 cm2. Tidak diperoleh korelasi tertentu antara perubahan lapangan dengan intensitas. Selanjutnya hasil pengukuran dibandingkan dengan kalkulasi hamburan Clarkson dan hasilnya tidak jauh berbeda terutama untuk lapangan kecil. Dilakukan pula pengukuran tambahan untuk mengetahui perbedaan intensitas pada tepi lapangan yang dibentuk dengan MLC dan blok. Hasilnya menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan. ......A measurement has been performed to know the output factors of 6 MV and 10 MV X-ray beam in regular field with and without wedge filters. Radiation field were shaped by using MLC. Both measurement shows different result. The relation between intensity and form of radiation field has also been done. 3 irregular shapes which 15x15 cm2 field was used as a base field size for clinical application were chosen. The influence of field size to intensity that caused by the scatter factor were stated as electrometer reading ratio.The first and second field has a special shape with a vary field size up to 220 cm2. While the third field formed rectangular covered by the MLC block in the center field. And the field size also vary from 75 cm2 to 225 cm2. The result shows no certainty corellation between field size and the intensity. Beyond calculation were made between the measurement result and Clarkson’s scatter factors, and it shows no different result especially in small field. An extra measurement has also been done to find out the difference between intensity in the edge of field using the MLC and regular block. No significant difference were shows in result.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T20867
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Erdiek Ardhianto
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi ini akan dibabas tentang aualisa basil perhihmgan lcuat medan dari daerah kexja stasiun PUIIIBIICBI' televisi dengan menggunakan model simulasi , yaim UTD modiiiknsi wedge tlmggal.

Metode perhimngan kuat medan yang digunakan adalah Urzgfbmz Geometrical Theory 0fD11f}?d£fiO!2 wedge tlmggal, kmenapadametodelersebut dapal dikembnngknn sebagai model simulasi pengukuran kuat medan pada komputer biasa atau yang lebih kompleks.

Penguknnm kuaimedan pada daerah kexja stasiun pemancar televisi diharapkan memberikan hasil yang tidak jauh berbeda dengan perhiilmgan dari model simulasi, tetapi terkadang terdapat perbedaan , sehingga perlu diketahui penyebab perbedaan basil perhihmgan kuzn medan tersebut.

Aplikasi dari analisa perbandingan hasil perhitlmgan kuat medsn ini adalah sebagai bahan studi banding penggunaan model U'I'D modiiikasi wedge tnnggal dalam meneutulcan prakiraan hasil perhitungan kuat medan di daerah kmja stasiun pemancar televisi tertentu.

Dari analisa dan kesimpulan akhir dari makalah ini didnpat hasilperhihmgun kuat medan pada model U'I'Dmodiiikasiwedge tunggal dengan harnga ketingian pembanding tertentu untuk mendekati kondisi profil permukaan pads pengukuran lapangan.
1996
S38909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parningotan, Bories
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari kualitas laporan keuangan auditan terhadap persyaratan agunan dan pengaruh dari wedge akibat konsentrasi kepemilikan terhadap hubungan kualitas laporan keuangan auditan dengan persyaratan agunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan 2014. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan auditan berpengaruh positif yang signifikan terhadap persyaratan agunan. Selain itu, hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya wedge akibat konsentrasi kepemilikan memberikan pengaruh negatif yang signifikan terhadap hubungan dari kualitas laporan keuangan auditan dengan persyaratan agunan sehingga kualitas laporan keuangan auditan bersifat komplementer dengan persyaratan agunan. ......This research is aimed to determine the impact of audited financial statements quality on collateral requirement and the impact of wedge resulting from ownership concentration towards the relationship between audited financial statements quality and collateral requirement on manufacture companies that listed in Indonesia Stock Exchange for period of 2011 until 2014. The results indicate that audited financial statements quality has positive impact on collateral requirement significantly. Besides, it also indicates that wedge resulting from ownership concentration bring significantly negative effect on the relationship between audited financial statements quality and collateral requirement so that the audited financial statements quality has a complementary relationship with collateral requirement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noriyoshi Sawabata
Abstrak :
ABSTRACT
Stage I non-small cell lung cancer (NSCLC) is a localized disease without metastasis; therefore, it can be treated effectively with local therapies. Pulmonary resection is the most frequent treatment, performed as pulmonary wedge resection, segmentectomy, lobectomy, or pneumonectomy. Some retrospective clinical studies of pulmonary wedge resection suggest that its outcome may be inferior to that of anatomical pulmonary resection, whereas other recent studies, which assess surgical margin status, leveled acceptable outcomes. Since the outcome of pulmonary wedge resection for lung cancer may depend on tumor size, distance from the surgical margin to the tumor, tumor size/margin distance ratio, and margin cytology results, a prospective study assessing these parameters is ongoing. This will allow us to identify the clinical implications of these factors and predict which patients are likely to have a good outcome.
Tokyo: Springer, 2018
617 SUT 48:10 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>