Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananto Widhi Nugroho
Abstrak :
PT. AJB Bumiputera sebagai perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia memiliki visi untuk mempertahankan keunggulannya ditengah persaingan bisnis asuransi yang semakin tajam. PT AJB Bumiputera menyadari bahwa TI menjadi salah satu faktor penting yang menunjang keberhasilannya dalam mencapai visi tersebut. Oleh karena itu selain terus menerus menciptakan terobosan-terobosan dalam bentuk produk asuransi baru yang didukung oleh TI, PT. AJB Bumiputera juga mulai memperhatikan tingkat layanan Departemen TI khususnya dalam hal penanganan insiden. Penanganan insiden TI menjadi semakin penting bagi PT. AJB Bumiputera mengingat semakin tingginya ketergantungan proses bisnis PT. AJB Bumiputera terhadap TI. Penanganan insiden yang kurang tepat seringkali menyebabkan terganggunya proses bisnis dan menurunkan kinerja PT. AJB Bumiputera, oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengelolaan insiden yang sesuai dengan kondisi PT. AJB Bumiputera sehingga setiap insiden yang terjadi dapat diselesaikan sesuai dengan harapan PT. AJB Bumiputera dan memungkinkan terus menerus dilakukannya peningkatan kualitas layanan TI. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan untuk merencanakan manajemen insiden di PT. AJB Bumiputera dimulai dengan pengumpulan requirement, kemudian bersamaan dengan itu dilakukan studi terhadap model MOF yang telah banyak menjadi standar dalam manajemen pelayanan TI khususnya manajemen penanganan insiden. Kemudian dilakukan perencanaan sistem manajemen insiden berdasarkan panduan model MOF dan requirement yang muncul dari PT. AJB Bumiputera sehingga sistem manajemen insiden yang dirancang akan sesuai dengan kondisi PT. AJB Bumiputera. Dalam laporan ini perancangan akan menggunakan pendekatan terhadap tiga komponen utama dari manajemen insiden yaitu SDM (Sumber Daya Manusia), proses yang berjalan dalam manajemen insiden dan teknologi pendukung serta integrasi diantara ketiganya sehingga membentuk satu sistem manajemen insiden yang utuh.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T40231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar Al Anhar
Abstrak :
Perkembangan zaman dan teknologi meningkatkan penggunaan aplikasi berbasis digital. Salah satunya adalah aplikasi berbasis web yang mudah untuk diakses dan digunakan oleh masyarakat sekarang. Seiring dengan perkembangan tersebut, tidak jarang terdapat celah keamanan yang terdapat pada web aplikasi yang tanpa disadari oleh pemiliknya sehingga menimbulkan risiko kebocoran data ataupun hancurnya reputasi organisasi yang memiliki aplikasi tersebut. Banyaknya web aplikasi yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan juga memiliki tantangan sendiri untuk dapat menemukan celah keamanan yang terdapat pada aplikasi tersebut. Hal ini karena terdapat batasan waktu dan sumber daya untuk melakukan assessment secara manual. Oleh sebab itu, adanya kebutuhan penggunaan pemindai celah keamanan web aplikasi, yang melakukan pencarian celah secara otomatis, untuk dapat membantu dan mempersingkat pencarian dari celah keamanan. Terdapat banyak jenis pemindai celah keamanan web aplikasi yang dapat digunakan secara gratis maupun komersial. Pada penelitian ini Penulis mengevaluasi kemampuan alat pemindai celah keamanan yang opensource seperti OWASP ZAP, Wapiti, Arachni dan Burp Suite Professional dengan target benchmark berbasiskan NodeJS yaitu Damn Vulnerable NodeJS Application (DVNA) dan NodeGoat. Dari hasil eksperimen didapatkan bahwa keempat WAVS (Web Application Vulnerability Scanner) memiliki rata-rata nilai f-measured antara 0,4-0,6. Burp Suite Professional memiliki nilai True Positive (TP) dan Recall paling baik dan Arachni untuk nilai Precision sempurna untuk kedua target benchmark. ......Current needs and developments encourage the increasing use of digital-based applications. One of them is a web-based application that is easy to access and used by today's society. Along with these developments, it is common for vulnerabilities to exist in web applications that the owners are unaware of. It creates the risk of data leakage or damage to the organization's reputation as the application owner. In addition, the number of web applications owned by an organization or company leads to challenges in finding vulnerabilities in these applications. This happened due to time and resource constraints for conducting manual assessments. Therefore, there is necessary to use a web application vulnerability scanner, which performs vulnerability scanning automatically, to be able to help and streamline the search for vulnerabilities. There are many types of web application vulnerability scanners that can be used for free or commercially. This study evaluated the capabilities of WAVS (Web Application Vulnerability Scanners) tools such as OWASP ZAP, Wapiti, Arachni, and Burp Suite Professional with NodeJS-based benchmark targets, namely Damn Vulnerable NodeJS Application (DVNA) and NodeGoat. This study found that the four WAVS have an average f-measured value between 0.4-0.6. Burp Suite Professional had the best True Positive (TP) and Recall values, while Arachni for perfect Precision valued for both benchmark targets.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqi
Abstrak :
Dewasa ini pencemaran lingkungan akibat sampah di Indonesia kian mengkhawatirkan, satu dari sekian banyak sampah tersebut adalah sampah wadah berbahan PET (polyethylene terephthalate), yakni jenis plastik transparan yang umumnya digunakan sebagai botol atau gelas sekali pakai untuk air minum kemasan. Salah satu penyebab pencemaran sampah wadah PET adalah tingginya tingkat konsumsi masyarakat yang tidak dibarengi dengan kebiasaan untuk melakukan pengelolaan dan daur ulang sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dialami masyarakat terkait pengelolaan sampah wadah PET serta faktor-faktor yang dapat mendorong kesediaan warung kelontong untuk turut berperan sebagai mitra tempat penukaran sampah wadah PET. Warung kelontong dipilih sebagai mitra tempat penukaran mengingat luasnya jaringan warung kelontong yang dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat. Pada penelitian ini, digunakan metode kualitatif untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan dengan melakukan studi literatur, wawancara terhadap masyarakat dan warung kelontong, serta analisis kompetitor terhadap beberapa penyedia layanan pengelolaan sampah yang ada saat ini. Data dan informasi yang telah diidentifikasi kemudian dianalisis hingga menghasilkan tema-tema yang dipetakan menjadi solusi dalam bentuk fitur dan alur sistem. Berdasarkan solusi dan rancangan business model canvas sebagai landasan bisnis, penelitian ini berhasil mengembangkan waste management system berbasis aplikasi mobile dan web yang dinamakan Trastic (Trade Plastic). Sistem Trastic terdiri dari aplikasi mobile untuk masyarakat menukarkan sampah wadah PET, aplikasi mobile untuk mitra warung kelontong menerima dan mengelola penukaran sampah, serta aplikasi web untuk admin mengelola dan memonitor keseluruhan operasional aplikasi. Setelah sistem berhasil dikembangkan, dilakukan pengujian fungsionalitas sistem melalui user acceptance test (UAT) terhadap masyarakat dan pihak warung kelontong. Diperoleh bahwa seluruh skenario pengujian berhasil dilakukan dan sistem Trastic berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menukarkan sampah wadah PET serta memenuhi kebutuhan pihak warung kelontong untuk menerima dan mengelola penukaran sampah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengurangi pencemaran sampah wadah PET, sekaligus meningkatkan pengunjung dan memberikan pendapatan tambahan bagi warung kelontong yang menjadi mitra tempat penukaran. ......Nowadays, environmental pollution due to waste in Indonesia is getting worse. One of the many kinds of waste is PET (polyethylene terephthalate) container waste, a type of plastic that is transparent and commonly used for packaged disposable drinking bottles or cups. One of the causes of PET container waste pollution is people’s high consumption of PET containers without being accompanied by the habit of managing and recycling waste. This research aims to identify the problems of managing PET container waste faced by society and the driving factors of grocery stalls’ readiness to take parts for PET container waste exchange partners. Grocery stalls were chosen as the exchange partners because of the vast network of grocery stalls, which makes them easily reachable by the community. This research identifies problems and needs using qualitative methods by conducting a literature study, interviews with the community and grocery stalls, and competitor analysis of several existing waste management service providers. The identified data and information are then analyzed to produce themes and mapped to solutions in the forms of features and system flows. Based on the solution and business model canvas as the business foundation, this research successfully developed a mobile application and web-based waste management system named Trastic (Trade Plastic). he Trastic system consists of a mobile application for the community to exchange PET container waste, a mobile app for the grocery stall partners to receive and manage waste exchange, and a web application for the admin to manage and monitor the whole application operation. After the system has been successfully developed, the system functionality is tested through a user acceptance test (UAT) to the community and the grocery stall. It was found that all tests were successful, and the Trastic system has succeeded in meeting the community’s needs in exchanging PET container waste and meeting the needs of grocery stalls to receive and manage the waste exchange. The results of this study are expected to contribute to reducing environmental pollution due to PET container waste that is not appropriately managed, as well as helping to increase visitors and provide additional income for grocery stalls that become exchange partners.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Pasini
Abstrak :
ABSTRAK
The aim of this work is to define a procedure for the modelling of a computer network for the simulation of the network traffic induced by the execution of web applications. The work consists in describing the objects of a library defined for modelling both the hardware and the software of the system. These are specific objects with an architecture based on complex queuing service structures. The objects of the library are used to both build the computer network model and describe the operation of a web application executed on the network in a distributed fashion.
TASK, 2017
600 SBAG 21:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Suprayitno
Abstrak :
Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat menyebabkan perubahan pola kehidupan masyarakat. Di lingkungan pemerintahan, pemerintah dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan berbasis teknologi informasi. Terlebih lagi dengan diterapkannya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), interaksi dengan dunia siber semakin besar. Hal ini tentunya akan meningkatkan potensi terjadinya insiden. Insiden siber yang kerap terjadi khususnya pada pemerintah adalah peretasan website. Hal ini juga terjadi pada Pemerintah Kota Depok yang tentunya sangat mengganggu terlebih lagi jika situs tersebut terkait pelayanan kepada masyarakat. Web Application Firewall (WAF) adalah sebuah sistem keamanan atau firewall yang berfungsi untuk melindungi website dari serangan siber. WAF merupakan sistem keamanan layer 7 (tujuh) yang dirancang untuk memantau, mendeteksi, menyaring, serta memblokir trafik berbahaya yang sekiranya dapat merusak website atau aplikasi web. WAF merupakan teknologi yang terus berkembang dan banyak digunakan di dunia security sehingga perlu dikaji bagaimana efektivitasnya terhadap keamanan suatu website. Penelitian ini mengkaji implementasi WAF terhadap keamanan website Pemerintah Kota Depok sehingga dari hasil analisis dapat diketahui apakah tools ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan keamanan siber, khususnya website di Pemerintah Kota Depok ......The development of information technology is increasingly causing changes in the pattern of people's lives. In the government environment, the government is required to be able to provide the best service based on information technology. the implementation of the Electronic-Based Government System (SPBE), interaction with the cyber world is getting bigger. This of course will increase the potential for incidents to occur. Cyber incidents that often occur, especially for the government, are website hacking. This has also happened to the Depok City Government, which is of course very disturbing, especially if the site is related to services to the community. A Web Application Firewall (WAF) is a security system or firewall that functions to protect websites from cyber attacks. WAF is a layer 7 (seven) security system designed to monitor, detect, filter, and block malicious traffic that could damage websites or web applications. WAF is a technology that continues to develop and is widely used in the world of security, so it is necessary to study how effective it is on the security of a website. This study examines the implementation of WAF on the security of the Depok City Government website so that from the results of the analysis it can be seen whether these tools have a positive impact on increasing cyber security, especially websites in the Depok City Government
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zana Niswah Awahita
Abstrak :
Penggunaan internet terus meningkat dengan penggunaan untuk kepentingan yang makin beragam pula, termasuk dalam sebuah bisnis. Hal ini menyebabkan makin banyaknya pula data yang tersimpan dan terekspos di internet. Banyaknya data tersebut tidak diiringi dengan kesadaran terhadap seberapa penting kerahasiaan dan keamanannya. Ini menimbulkan potensi kejahatan yang biasa dikenal dengan cybercrime. Korban dari kejahatan siber dapat mengalami kerugian, mencakup rusaknya reputasi perusahaan atau organisasi hingga kerugian finansial. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kerentanan yang dimiliki oleh sebuah web application yang menjadi sistem pelacakan dan pemantauan aset. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan uji penetrasi menggunakan kerangka kerja dari OWASP (Open Worldwide Application Security Project). Framework ini berfokus pada keamanan dari web application sehingga sesuai dengan target pengujian dari penelitian ini. Penelitian ini mencakup information gathering dan 3 (tiga) metode pengujian mengacu pada OWASP WSTG, yaitu authentication testing, authorization testing, dan input validation testing dengan total 8 (delapan) metode pengujian yang dipilih. Dari hasil uji penetrasi yang dilakukan, ditemukan 4 kerentanan yang berhasil dieksploitasi. Keempat kerentanan tersebut kemudian dianalisis menggunakan OWASP Risk Rating Methodology dengan hasil akhir poin likelihood 6,5 (HIGH) dan impact 3,21 (MEDIUM). Hasil ini menunjukkan overall risk severity dari web application target yang diuji memiliki tingkat kerentanan tinggi. ......The increasing use of the internet for a wide range of purposes, including business, has led to a significant growth in the amount of data stored and exposed online. However, this increase in data is not matched by an awareness of the importance of its confidentiality and security. This situation creates the potential for cybercrime, which can cause substantial harm, including damage to the reputation of a company or organization and financial losses. Therefore, this research aims to identify vulnerabilities in a web application used as an asset tracking and monitoring system. The study employs a penetration testing approach using the OWASP (Open Worldwide Application Security Project) framework. This framework focuses on web application security, making it suitable for the research's testing targets. The study involves information gathering and three testing methods from the OWASP WSTG: authentication testing, authorization testing, and input validation testing, using a total of eight selected testing methods. The penetration testing results revealed four exploitable vulnerabilities. These vulnerabilities were analyzed using the OWASP Risk Rating Methodology, resulting in a final likelihood score of 6.5 (HIGH) and an impact score of 3.21 (MEDIUM). These results indicate that the overall risk severity of the tested web application has a high level of vulnerability.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifah Hanan
Abstrak :
Peta telah menjadi salah satu alat yang digunakan masyarakat unutk menunjukkan lokasi dari sebuah tempat. Informasi pada sebuah peta tentunya membantu pengguna untuk mendapatkan pemahaman lebih mengenai tempat tersebut. Penggabungan kedua elemen tersebut akan menciptakan sebuah sistem yang dapat membantu pengguna untuk mendapatkan informasi sederhana yang ada pada sebuah lokasi tertentu. Penyajian peta informasi dalam bentuk digital dapat menjadi solusi unutk menyediakan fasilitas peta informasi bagi pengguna. Tempat yang membutuhkan peta informasi biasanya memiliki wilayah yang cukup luas. Salah satu tempat atau organisasi yang membutuhkan peta informasi diantaranya adalah universitas. Melalui penelitian ini, dikembangkan aplikasi peta informasi digital untuk wilayah Universitas Indonesia berbasis web yang diharapkan dapat membantu pengunjung Universitas Indonesia untuk menemukan lokasi yang ingin dituju serta mendapatkan informasi sederhana mengenai lokasi tersebut. Fitur-fitur yang disediakan pada aplikasi seperti fitur geolocation yang dapat memperlihatkan posisi pengguna, fitur untuk menampilkan lokasi beserta informasinya pada sebuah kategori, serta fitur unutk menampilkan semua tempat dan informasi pada sebuah kategori. Pengembangan aplikasi dilengkapi dengan tahapan evaluasi secara kualitatif dan kuantitatif. Evaluasi secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan task scenario-usability testing, sementara evaluasi kuantitatif dilakukan dengan menggunakan metode System Usability Scale (SUS). Berdasarkan hasil evaluasi, didapatkan skor SUS 80,88 dengan grade A (Excellent). Adapun secara kualitatif, diperlukan perbaikan pada desain interaksi dan tambahan fitur untuk memenuhi kebutuhan pengguna. ......Maps have become one of the tools used by the community to indicate the location of a place. Information on a map certainly helps users to get a better understanding of the place. Combining these two elements will create a system that can help users to get simple information that is in a particular location. Presentation of information map in digital form can be a solution to provide map information facilities for users. Places that require information map usually have a fairly large area. One of the places that need information map facilities is the university. Through this research, a web-based digital information map application was developed for the Universitas Indonesia region which is expected to help Universitas Indonesia visitors to find the location they want to go to and get simple information about that location. The features provided in the application such as geolocation feature that can show the user's position, features to display location and information in a category, as well as features to display all places and information in a category. Application development is complemented by qualitative and quantitative evaluation stages. Qualitative evaluation uses task scenario-usability testing, while quantitative evaluation uses the System Usability Scale (SUS) method. Based on the evaluation results, SUS score of 80.88 was obtained with grade A (Excellent). Qualitatively, improvements are needed to the interaction design and additional features to meet user needs.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hellen
Abstrak :
Penelitian skripsi ini meneliti dan menguji penggunaan web-application sebagai sarana antar-muka pengguna untuk menggunakan model segmentasi citra deteksi mikrokalsifikasi Tensorflow dari Hakim, et al. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan Flask sebagai backend dari web-application dan Bootstrap untuk mengatur tampilan website yang ditunjukkan ke pengguna. Selain itu, dimanfaatkan beberapa library Python seperti CV2 dan PIL dalam pemrosesan citra di web-application. Digunakan juga layanan komputasi awan Amazon Web Services (AWS) untuk mendeploy web-application agar dapat digunakan secara masif. Hasil penelitian adalah sebuah web-application untuk memprediksi letak, jumlah, dan kecenderungan persebaran mikrokalsifikasi. Dari penggunaan dan evaluasi web-applicationdiperoleh hasil evaluasi model segmentasi citra Hakim, et al. memiliki sensitivitas (86,27%), spesifitas (14%), dan F1-Score (64,23%) untuk keseluruhan citra format TIFF. Hal ini menunjukkan model memiliki kemungkinan besar memberi hasil false positive; waktu rata-rata yang dibutuhkan web-application untuk memprediksi citra berformat TIFF adalah 3 menit 20 detik, citra format DICOM berkisar 55 detik, dan citra format JPG berkisar 16 detik. ......This study is discussed about web-application utilization as user interface to make use Tensorflow image segmentation model for microcalcification detection from Hakim, et al. Study is done by using Flask as website backend also Bootstrap to manage website interface that will be shown. Besides that, some Python libraries such as CV2 and PIL are also applied for image processing in web-application. This study also uses cloud computing platform, which is  Amazon Web Services (AWS) for web-application deployment in order to massive usage. Results of this study are a web application to predict location, sum, and spreads tendency for microcalcification. From web-application utilization and evaluation, obtained Hakim et,al, image segmentation model has sensitivity (86,27%), specificity (14%), and F1-Score (64,23%) for all image in TIFF format. This result shows the model has high probability to return false positive; the average time that web application needs to predict TIFF image is 3 minutes 20 seconds, DICOM image is around 55 seconds, and JPG images is around 16 seconds.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Condro Kartiko
Abstrak :
ABSTRAK
Setiap pengguna menginginkan aplikasi web yang berkualitas. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pimpinan perusahaan dan tim pengembang perangkat lunak, pada PT XYZ belum memiliki acuan baku evaluasi kualitas dari aplikasi web yang dimiliki. Oleh karena itu, PT XYZ juga belum dapat menilai tingkat capaian kualitas sebuah aplikasi web. Berdasarkan fakta tersebut terjadi gap antara ekspektasi pimpinan untuk memenuhi keinginan pengguna yang menginginkan produk aplikasi web berkualitas dengan belum adanya acuan baku dan kegiatan evaluasi aplikasi web pada PT XYZ. Evaluasi kualitas aplikasi web dilakukan untuk menilai tingkat capaian kualitas sebuah aplikasi web.

Evaluasi ini berfokus pada empat karakteristik yaitu usability, functionality, reliability, dan efficiency. Metode evaluasi kualitas aplikasi web ini menggunakan Web Quality Evaluation Method (WebQEM) karena bersifat obyektif. Hasil akhir dari analisis ini adalah rekomendasi strategi evaluasi kualitas produk perangkat lunak yang berguna untuk melakukan evaluasi kualitas dari aplikasi web serta dapat menjamin kualitas aplikasi web pada PT XYZ. Rekomendasi strategi yang berfokus pada empat karakteristik tersebut sudah dijalankan. Evaluasi pertama dilakukan pada empat karakteristik dan diberikan rekomendasi untuk dilakukan perbaikan pada semua karakteristik untuk meningkatkan kualitas aplikasi web. Iterasi evaluasi dilakukan kembali pada empat karakteristik tersebut. Hasil yang diperoleh berdasarkan iterasi evaluasi yang dilakukan bahwa aplikasi web tersebut memperoleh peningkatan kualitas pada tiga karakteristik yaitu usability, functionality, dan efficiency.
ABSTRACT
Every user expects the qualified web application. Based on the observation results and interview with the company leader and software developer team of PT XYZ, the firm does not have the standardized reference of evaluation of the web application used. Therefore, the firm can not assess the quality of the web application. This condition leads to the discrepancy between the expectations of the board of directors to meet the expectations of users to get the qualified web applications due to unavailability of standardized reference to evaluate the web. The evaluation is considered essentials to assess the level of quality of the web application.

The evaluation is mainly focused on four characteristics. They are usability, functionality, reliability and efficiency. The evaluation method of web application uses the Web Quality Evaluation Method (WebQEM) for the objectivity nature of the method. The final results of the analysis are in the form of strategic recommendations of software quality evaluation which are useful to evaluate the quality of the web application, and also to assure the quality of the web application of PT XYZ. The strategic recommendations of these four characteristics have been implemented. The first evaluation had been done to these four characteristics and resulted on recommendations to make adjustment and improvements in all characteristics to enhance the quality of web application. The frequent evaluation was conducted as well. It found that the web application has developed the quality in three characteristics, they are usability, functionality and efficiency.
2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiyyan Sayyid Fadhlillah
Abstrak :
Salah satu tantangan untuk menghasilkan User Interface (UI) secara otomatis dalam Software Product Line Engineering (SPLE) adalah bagaimana menghasilkan UI yang sesuai dengan fitur - fitur yang dipilih. Penelitian ini menggunakan Interaction Flow Modeling Language (IFML) untuk memodelkan UI untuk setiap fitur dalam SPLE. Setiap model IFML yang menggambarkan desain UI dari fitur - fitur yang dipilih akan digabungkan untuk membentuk UI dari aplikasi pada proses product derivation. Target dari penelitian ini adalah untuk menunjukan bagaimana IFML bisa menyelesaikan masalah SPLE untuk menghasilkan UI dengan membuat UI generator. Progressive Web Application dipilih sebagai contoh untuk menunjukan hasil dari penggunaan UI generator dan meningkatkan availability dari aplikasi yang dihasilkan oleh SPLE. IFML UI generator dalam penelitian ini melakukan beberapa prosedur untuk menghasilkan UI termasuk melakukan parsing terhadap model IFML, mendefinisikan Transformation Rule untuk mengubah notasi IFML menjadi elemen UI, dan menentukan strategi Code Construction yang dapat menggabungkan semua elemen UI pembentuk komponen UI. Hasil dari penelitian ini mampu menghasilkan komponen UI yang dapat digunakan dalam Angular Framework. Kinerja IFML UI generator dapat ditingkatkan dengan cara menyediakan mekanisme untuk membuat styling secara otomatis untuk aplikasi yang dihasilkan. ......One challenge to automatically generate the User Interface (UI) in Software Product Line Engineering (SPLE) framework is to generate UI that match with selected features. This research uses Interaction Flow Modeling Language (IFML) to model UI of each feature in SPLE framework. The product derivation process combines each IFML model representing selected features from the Product Line to construct the UI of an application. The target of this research is to illustrate the usage of IFML to solve the problem of generating UI in SPLE by creating an IFML UI generator. Progressive Web Application is chosen as an example to demonstrate the result of generating UI and enhancing the availability of application produced by SPLE. The UI generator can be used with other SPLE tools in product derivation process. The IFML UI generator in this research performs several procedures including parsing the IFML model, define rules to transform IFML notations into UI elements, and define a code construction strategy that combines all UI elements into UI components. The generated UI components can be used in Angular Framework Web Application. The IFML UI generator needs to be improved by providing a mechanism to automatically create a styling for the generated UI components of PWA.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
T519231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>