Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
S.H. Kartapradja
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1978
899.223 2 KAR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 1993
899.211 WAW
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.223 2 IND w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Munawar Holil
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas teks Wawacan Samun (WS) yang terkandung dalam naskah berbahasa Sunda dan ber-genre wawacan. Tujuan penelitian adalah menyajikan suntingan teks dan terjemahan teks WS dalam bahasa Indonesia, mengetahui perbedaan teks yang diproduksi di skriptorium pesantren dan kabupaten, serta menunjukkan tegangan antara konvensi dan kreasi dalam teks. Untuk mencapai tujuan itu digunakan teori filologi dan sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari lima naskah yang mengandung teks WS terdapat dua versi cerita, yaitu versi skriptorium pesantren dan versi skriptorium kabupaten. Naskah yang diproduksi di skriptorium pesantren dan kabupaten memperlihatkan penggunaan bahasa dan tema cerita yang berbeda. Naskah pesantren banyak menggunakan ungkapan dan peribahasa serta interferensi kata-kata yang berasal dari bahasa Arab, sedangkan naskah dari kabupaten menggunakan gaya bahasa langsung tanpa menggunakan ungkapan dan peribahasa serta dominan dengan interferensi kata-kata yang berasal dari bahasa Melayu. Dalam hal tema, naskah pesantren mengandung tema cerita: ?upaya menyebarkan agama Islam? atau ?proses Islamisasi?, sedangkan naskah kabupaten bertema ?kebaikan, kesabaran, dan kerja keras merupakan sifat dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang calon pemimpin?. Dalam hal tegangan antara konvensi dan kreasi tampak bahwa para penyalin teks WS masih mengikuti konvensi penulisan metrum pupuh yang konvensional walaupun banyak ditemukan kekeliruan. Kreasi yang dilakukan para penyalin teks WS difokuskan dalam penggarapan aspek naratif. Suntingan teks dan terjemahan menggunakan versi pesantren yang diwakili naskah SD 26.
ABSTRACT
This research analyses Wawacan Samun (WS) texts in Sundanese manuscripts with wawacan genre. This research aims at presenting WS text editions and their translations in Indonesian Language, acknowledges the text differences produced in pesantren (an Islamic institution whose students live in the boarding school system) scriptorium and kabupaten (district) scriptorium, and shows the tense between convention and creation in the texts. To achieve this objective, philology and literary theories were used. The research found out that out of five WS manuscripts there are two story versions, i.e. pesantren scriptorium and kabupaten scriptorium. The texts produced in pesantren scriptorium and kabupaten scriptorium show the different languages and story themes. The pesantren manuscript mostly uses expressions, proverbs, and the interference of words derived from Arabic Language, while the kabupaten manuscript uses a direct language style without using expressions and proverbs as well as being dominated with interference words derived from Malay Language. In term of the theme, the pesantren manuscript illustrates: ?the efforts to propagate Islam? or ?an Islamization process?; meanwhile, the kabupaten manuscript has the themes of ?good deeds, patience, hard working as the attribute to be possessed by a to-be leader?. In term of the tense between convention and creation, it is clearly seen that the editors of WS texts still follow the conventional pupuh metrum writing with many errors found. The creation done by WS text editors is focused on narrative aspects. The editions and translations use the pesantren version represented by SD 26
2016
D2237
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
899.223 2 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
899.223 2 KAJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bey, Arifin
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah, 1980
899.223 BEY w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Christomy
Abstrak :
Perhatian pada Wawacan Sama'un (selanjutnya disingkat WS) yang menjadi objek penelitian ini timbul ketika saya menemukan catatan Ronkel (1909 :444-481) dalam "Het Verhaa l van den Held Sama'un en van Plariah de 1coptische". Menurut pendapatnya, cerita Sama'un berasal dari bahasa Melayu, selanjutnya disalin ke dalam bahasa-bahasa Nusantara. Berdasarkan perbandingan gejala kebahasaah yang terdapat dalam sejumlah naskah, baik yang tersimpan di Perpustakaan Nasional, (dulu di Museum Nasional), Jakarta maupun yang tersimpan di Leiden, diketahui bahwa terdapat dua redaksi utama. Dari redaksi-redaksi tersebut kemudian diturunkan sejumlah varian naskah, baik dalam bahasa Jawa, Arab, maupun Sunda. Penelitian Ronkel tampaknya ingin mendukung pendapat Snouck Hurgronje yang muncul sebelumnya perihal asal-usul naskah yang bukan berasal dari Timur Tengah. Snouck Hurgronje (1906:187) berpendapat bahwa sulit sekali menghubungkan cerita ini pada tradisi suci Islam karena tokoh Sama?un seperti jatuh dari langit. Hanya di bagian kedua cerita ini ditemukan adanya kesejajaran dengan tradisi Islam yang mengisahkan bahwa Nabi Muhammad menerima hadiah dari penguasa Mesir Roptik seorang putri yang cantik yang bernama Mariah al Qibtiyah. Menurut pendapatnya, Hikayat Sama'un hanya meminjam nama dengan demikian, Hurgronje memang menolak tugas bahwa cerita Sama'un berasal dari tanah Arab. Ketika saya berkesempatan meneliti naskah Sama'un, pada tahap awal ditemukan 20 naskah Sunda, 8 naskah Melayu, 13 naskah Jawa, dan 2 naskah Arab yang semuanya berisi teks Sama'un. Teks Sama'un tersimpan pula dalam bahasa Aceh (Hurgronje, 1906) dan bahasa Sasak di Lombok (Bahrend, 1987). Hal ini menunjukkan teks Sama'un digemari pada zamannya. Sampai saat ini, perhatian para ahli filologi terhadap cerita ini terbatas pada apa yang telah dilakukan oleh Snouck Hurgronje {1906) dan Ronkel {1909) yang hanya terfokus pada asal-usul gejala bahasa semata, itu pun belum mengungkapkan seluruh kekhasannya. Selain itu, belum ada penelitian yang mencoba menggali makna cerita baik dari segi kesusastraan maupun pendekatan lainnya yang bertujuan mengungkapkan makna karya ini?
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Maulani
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji teks Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) yang tertulis dalam naskah berbahasa Jawa dan berbentuk wawacan. Teks ini dikaji dengan cara kerja filologi yang meliputi tekstologi dan kodikologi. Selain itu, teori resepsi juga dipakai guna mengungkap makna dan isi teks. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan suntingan dan terjemahan teks WLSH, mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terdapat dalam WLSH dari teks hikayat Melayu menjadi puisi wawacan, dan menjelaskan bentuk-bentuk resepsi pengikut Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah di Indramayu Jawa Barat abad ke-20 dalam teks WLSH. Penelitian ini mengungkap bahwa teks WLSH meresepsi dua hal. Pertama, dalam aspek narasi penceritaan, teks WLSH meresepsi teks Cerita Siti Hasanah (CSH). Resepsi dari teks Melayu ini juga menghasilkan perubahan pola dari hikayat ke wawacan dalam bentuk tokoh, latar tempat, dan kerangka cerita. Kedua, dalam penjelasan keislaman, teks WLSH meresepsi teks Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra atau Kitab Sanusi, Kitab Mufid atau Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. Bentuk-bentuk resepsi WLSH terhadap teks-teks keislaman tersebut berupa penjelasan tentang kewajiban salat lima waktu, ajaran makrifat Nūr Muḥammad, dan sifat-sifat bagi Allah. penelitian tentang WLSH ini membuka pengetahuan baru tentang wawacan yang juga menyebar di wilayah pesisir Jawa Barat yang banyak digunakan oleh masyarakat pesantren atau tarekat. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi akan pencarian identitas kesusastraan yang berkembang di Indramayu pada abad ke-19.
This research examines the text of Wawacan Layang Siti Hasanah (WLSH) written in Javanese text and the form of wawacan. This text is examined by the work of philology which includes textology and codicology. Besides, the reception theory is also used to reveal the meaning and content of the text. The research aims to present text edition and translation of WLSH, identify changes contained in WLSH from Malay hikayat to wawacan poetry, and explain the reception forms of Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah orders in Indramayu, West Java in the 20th century in WLSH texts. This research revealed that the WLSH text received two things. First, in the narrative aspect of storytelling, the WLSH text received the Malay text entitled Cerita Siti Hasanah (CSH). The reception from the Malay text also produced a change in pattern from hikayat to wawacan in the form of characters, settings, and story frames. Second, in Islamic explanation, the text of WLSH recept the text of the Kitab Tilmisani, Kitab al-Durra or Kitab Sanusi, Kitab Mufid or Al-Mufīd, Matnu al-Zubad fī Ilmi al-Fiqhi alā Maẓhabi al-Imām al-Shāfiī, al-Aqnā fī Ḥalli Alfāz Abī Shujā, dan Insān Kāmil. The form of Islamic text reception aims to explain the obligation to pray five times a day, the teachings of Nūr Muḥammad, and the attributes for Allah. this research on WLSH opens up new horizons of knowledge about wawacan which also spread in the coastal areas of West Java. This study also revealed that the wawacan texts in Indramayu were widely used by the pesantren or tarekat community. In addition, this research is expected to be able to contribute to the search for literary identity that developed in Indramayu in the 19th century.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library