Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulil Ulya
Abstrak :
Indonesia telah berhasil membuat radar pengawas pantai sendiri, yang disebut ISRA (Indonesian Sea Radar). Antena yang dipakai ISRA merupakan antena mikrostrip patch yang terdiri dari 8 modul dan memiliki total 64 patch untuk mendapatkan beamwidth sebesar 1,20, karena spesifikasi antena radar harus memiliki beamwidth yang sempit. Karena terdiri dari 8 modul, antena ISRA harus memakai power combiner untuk menggabungkan kedelapan modulnya, yang akan menimbulkan kesulitan secara mekanis. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan antena waveguide slot sebagai antena radar. Adapun antena waveguide dengan 64 slot akan memiliki beamwidth yang sempit dan dapat dirancang dalam satu modul, sehingga tidak diperlukan lagi power combiner. Skripsi ini membahas tentang rancang bangun antena waveguide 8 slot yang bekerja pada frekuensi 9,37 GHz sampai 9,43 GHz dengan VSWR < 1,5. Antena waveguide 8 slot ini merupakan sub-array yang kemudian dapat dikembangkan menjadi antena waveguide 64 slot. Dalam merancang antena waveguide 8 slot, posisi dan dimensi slot serta pencatu akan mempengaruhi pola radiasi antena, sehingga untuk mendapatkan parameter antena yang diinginkan, dilakukan karakterisasi pada slot dan pencatu. Hasil rancang bangun antena waveguide 8 slot didapatkan frekuensi kerja di 9,35 ? 9,46 GHz, dengan VSWR < 1,5. Beamwidth horizontal yang dicapai adalah 90, dan gain antena sebesar 14,17 dBi. ......Indonesia has built its own sea radar, called Indonesian Sea Radar (ISRA). ISRA?s antenna is patch microstrip, consists of 8 modules; therefore it contains 64 element patches in total to produce a narrow beamwidh of 1.2°, because the radar requires a narrow beamwidth. The excitation of 8 modules in this antenna required power combiners to combine all of the modules, which will cause a mechanical trouble. Waveguide slot antenna could be a solution for this problem, because with 64 slots, this antenna can produces a narrow beamwidth, and the whole 64 slots can be designed in one module. Therefore, the power combiners are not required anymore. Design of waveguide 8 slots antenna is proposed in this final project, to operate at 9.37 GHz until 9.43 GHz with VSWR <1,5. This antenna is a sub-array which will be developed to design a waveguide 64 slots antenna. In designing this antenna, the position and dimension of slots and feeder will determine how the antenna radiates; therefore iteration will be used to reach the antenna parameters specification requirements. A waveguide 8 slots antenna has been designed and fabricated. The measurement result shows that the antenna operates at 9.35 GHz until 9.46 GHz, with VSWR < 1.5. This antenna has a good performance with 90 horizontal beamwidth and 14.17 dBi gain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1016
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winarta
Abstrak :
Pengembangan suatu antena yang memiliki bentuk, ukuran yang kecil dan ringan serta memenuhi aspek estetika menjadi suatu keharusan dalam aplikasi komunikasi wireless yang berkembang pesat. Penggunaan antena mikrostrip susun (microstrip antenna array) adalah jawaban tepat untuk tuntutan ini. Dalam tulisan ini disajikan suatu rancangan antena mikrostrip susunan planar dengan pencatuan pengkopelan secara proximity-elecktromagnetic oleh saluran Coplanar Waveguide (CPW). Penelitian ini juga mencoba menggali lebih jauh penggunaan saluran CPW sebagai sistem rangkaian pencatu karena penggunaan CPW dalam teknik pencatuan proximity coupling ini memungkinkan antena dicetak dalam media substrat PCB tunggal. Karakteristik utama antena yang menjadi fokus disini adalah bagaimana mendapatkan pola radiasi optimum dengan side lobe level yang minimum. Untuk itu konsep-konsep pembagi daya sangat diperlukan untuk mengeksitasi setiap elemen radiator dalam amplitudo arus yang berbeda. Karakteristik lain seperti penguatan antena juga menjadi perhatian dalam proses ini. Struktur Antena susunan yang direalisasikan adalah susunan planar 4x2 dengan geometri radiator bentuk cincin yang dirancang pads frekuensi C band 4 Ghz. Side lobe level yang dirancang adalah -20 dB. Antena ini dicetak pada media substrate tunggal RF35 Taconic ketebalan 1,52 mm dengan konstanta dielektrik 3,5.
The basic consideration of Antenna array design is more closely tied to particular application because arrays are used to obtain specific characteristics, such as gain, beam width, or beam shape. Recent development is driven by the need to get the antenna in smaller sizes, conformal geometry and meet with the esthetical aspect in installation. The paper propose a design of microstrip patch antenna array using coplanar waveguide as feeding network. It is intended to explore coplanar waveguide as line transmission in order to get the conformal antenna in single printed circuit board. The use of Coplanar waveguide can leave out the problem of spurious radiation effect raised in 'traditional' monolithic feed design when use microstrip line. This can be done by using proximity electromagnetically-coupling as feeding technique. The main antenna-characteristic focussed here how to get the optimum pattern radiation with side lobe level minimum or produces fix beam radiation pattern with desired side lobe level. Power divider realized using coplanar waveguide, will be applied to excite the radiator elements in different amplitude taper current. Increasing the gain antenna array refer to single element antenna will also be briefly reviewed. Array Structure realized is planar 4x2 array with the ring-geometry patch element and designed at C-band frequency 4 Ghz. The side lobe level desired is 20 dB and designed using Dolph-Tchebyscheff' coefisien. Array antenna is fabricated on single substrate media RF35 from Taconic Inc.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T9939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Marvels P.
Abstrak :
Antena aktif yang merupakan integrasi antara antena gelombang mikro dengan perangkat aktif seperti amplifier telah mendapat perhatian yang luas pada beberapa tahun belakangan ini. Pada umumnya, penempatan elemen aktif yaitu transistor microwave dalam rangkaian terintegrasi microwave (Microwave Integrated Circuit, MIC) dibuat pada saluran transmisi microstrip. Pada tesis ini dibahas mengenai rancangan microwave power amplifier sebagai elemen aktif dari antena yang dibuat dengan memakai rangkaian penyesuai saluran transmisi coplanar waveguide. Keuntungan utama yang diharapkan dapat diperoleh dengan pemakaian coplanar waveguide antara lain; interkoneksi komponen pada rangkaian lebih mudah karena hanya bagian permukaan dari struktumya yang diperlukan, memberikan kemudahan dalam memperluas rangkaian pada bidang atas substrat sehingga sangat sesuai digunakan pada rangkaian terintegrasi microwave. Transistor microwave yang dipakai pada rancangan amplifier ini adalah GaAs MeSFET tipe NE 76084 yang memiliki potensi tidak stabil (potentially unstable) pada frekuensi 5 GHz, dan kondisi ini umumnya dihindari dalam rancangan microwave amplifier. Sekalipun transistor tersebut berpotensi tidak stabil, pada tesis ini diperlihatkan realisasi rancangan microwave amplifier dengan membuatnya menjadi stabil melalui pemilihan koefisien refleksi beban yang sesuai. Perancangan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak CAD untuk amplifier, AutoCAD dan perangkat keras mesin cetak quick circuit. Pengukuran terhadap beberapa parameter seperti power gain, bandwith, return loss dan VSWR dilakukan pada rancangan akhir amplifier dengan frekuensi operasi 5 GHz. ......Active antennas which are integration between microwave antenna and an active device such as amplifier have found wide interest in the past few years. Mostly, the placement of active element (i.e. microwave transistor) in microwave integrated circuit (MIC) made on microstrip transmission line. This paper describes the design of microwave power amplifier as an active part of active antenna implemented on coplanar waveguide. With the design proposed here, the main advantage which may be expected from the proposed coplanar waveguide compared to microstrip line is based on the fact, that network interconnection is easily obtained. It structure's necessary only on the surface side of the substrate, allowing planar circuits on the top side to be extended and thus making it compatible with microwave integrated-circuit. The amplifier investigated in this paper utilized GaAs MeSFET (NE 76084) which is potentially unstable can be realized by the proper selection of the load reflection coefficient. This condition must, therefore, be avoided for the design of microwave amplifier. The amplifier was designed using several tools such as CAD for amplifier and Auto CAD software, and Quick-circuit machine. Measured result of power gain, VSWR and bandwidth of the amplifier operating in 5 GHz are given.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Fuady
Abstrak :
Photodioda dapat digunakan dalam sistem komunikasi optik, tetapi aplikasi yang utama digunakan sebagai link untuk gelombang mikro dinamik. Implementasi dalam sistem gelombang mikro, photodioda akan ditempatkan dalam sebuah modul yang dikenal dengan modul microwave packaging. Proses packaging ini memuat waveguide photodioda dan konektor microwave yang diintegrasikan bertujuan untuk memperoleh penjumlahan sinyal gelombang mikro di bagian outputnya. Penelitian ini akan membahas tentang desain dari modul packaging yang telah dikembangkan untuk mengintegrasikan penempatan photodiode dan mengatur proses alignment dari sinyal laser yang dirambatkan melalui fiber (lens ended fiber). Langkah terakhir adalah menjelaskan proses desain rangkaian bias tee menggunakan software ADS. Perangkat bias tee ini akan ditempatkan di dalam modul yang berfungsi sebagai pengatur terhadap masukan DC atau AC sehingga diperoleh efisiensi dari photodiode. ......The photodiode can be used in optical communication systems, but the main application is the dynamic microwave link. For the implementation in the microwave systems, the photodiode should be mounted in the microwave packaging. The packaging must be including the waveguide photodiode and the microwave connector to obtain the microwave signal output. In this report, I present the design of module packaging which was developed to make the electrical mounting of the photodiode and make possible the alignment with the lens ended fiber. The last step is to introduce the bias tee design that will be put inside the packaging and the alignment procedure to keep the efficiency of the photodiode.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31950
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supri Yono
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian tentang antena mikrostrip telah diperkenalkan sejak tahun 1979, dan kini melihat banyak segi keuntungannya seperti bentuknya lebih kecil, tipis, ringan, bandwidth-nya lebih sempit dan mudah di dalam proses pembuatannya, maka antena ini menjadi perhatian banyak peneliti. Oleh karena itu, tesis ini menguraikan tentang disain antena aktif (dari mikrostrip) tipe osilator microwave dengan menggunakan metoda resistansi negatif. Pertama, dikembangkan suatu peranti lunak untuk mendisain osilator microwave menggunakan Matlab versi 4.2c.1. Selanjutnya piranti lunak ini digunakan untuk menyelesaikan dan menganalisis parameter osilator seperti ketidakstabilan transistor, penguatan, daya dan besaran resistansi negatif dari rangkaian osilator. Kedua, sebuah osilator microwave dengan menggunakan metoda resistansi negatif didisain memakai koplanar waveguide sebagai saluran pencatu. Aktif antena dibentuk dari rangkaian osilator koplanar waveguide, FET tipe NE76084 dan antena mikrostrip berbentuk bujur sangkar. Pencatuan dilakukan secara elektromagnetik. Teknik pencatuan ini dipilih guna mengetahui di dalam mencari titik pencatuannya untuk memperoleh hasil yang baik. Disain DC bias ke rangkaian berbentuk bujur sangkar. Penggabungan antena mikrostrip yang berbentuk bujur sangkar dengan osilator yang dibentuk dengan koplanar waveguide di maksudkan untuk mengetahui unjuk kerja dari antena itu sendiri. Dari hasil fabrikasi aktif antena yang bekerja difrekuensi resonansi 4 GHz , Impedansi masukannya sebesar 42 Ohm, VSWR 1.198, penambahan bandwidth sebesar 54 MHz, Return Loss -21.127 dan daya yang dipancarkan sebesar 4.2 μWat.
ABSTRACT This theses discussed about specific active antenna microwave oscillator type. Firstly, a software had been developed to design microwave oscillator using Mathlab version 4.2.1c. By utilizing this software was tried to solve and analyze oscillator parameters such as transistor stability, gain, power and the magnitude of oscillator circuit. Secondly, a microwave oscillator using negative resistance method are designed to the degree that coplanar waveguide fed. Active antenna was composed of a coplanar waveguide, FET type NE76084 and square microstrip antenna. Feeding system was indirect coupling system or done electromagnetically. The feeding system was chosen in order to obtain the best result. By combined between square antenna and such oscillator were aimed to know the antenna performance. The final experiment at frequency resonance 4 GHz gives result input impedance of 42 Ohm, VSWR of 1.198, increased bandwidth of 54 MHz, return loss of ?21.127 and the transmitted power of 4.2 μWat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathoni Azis
Abstrak :
Kemajuan teknologi telekomunikasi dengan menggunakan gelombang mikro telah memacu perkembangan teknologi bidang antena. Antena mikrostrip adalah salah satu jenis antena gelombang mikro yang telah mendapat perhatian luas pada beberapa tahun belakangan ini. Antena ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain dimensinya yang kecil, bentuknya sederhana, bobot yang ringan, dan kompatibel dengan Integrated Circuit. Tetapi is juga mempunyai keterbatasan temtama dalam hal pola radiasi dan penguatan antena. Salah satu teknik yang bisa dibangun untuk meningkatkan performansinya yaitu membuat komposisi elemen-elemen peradiasi dalam bentuk Array (linier atau planar). Tesis ini membahas pembuatan antena mikrostrip cincin yang dikopling melalui celah (aperture) oleh saluran pencatu coplanar waveguide (CPW) untuk antena elemen tunggal dan antena array. Antena mikrostrip bentuk cincin diteliti sehubungan dengan kemungkinan untuk mereduksi area elemen peradiasi dan meng-insert elemen lain kedalam ruang cincin bagian dalam. Sejauh ini, saluran pencatu yang banyak digunakan adalah saluran mikrostrip. Saluran CPW yang dibahas pada tesis ini menawarkan beberapa keunggulan seperti kemudahan untuk mengontrol impedansi karakteristik dengan mengatur kombinasi lebar celah (gap width) dan Iebar strip (strip width) dan saluran CPW tersebut, kemudahan untuk membuat koneksi sari dan paralel dalam divais aktif atau pasif lainnya. Teknik pencatuan Aperture Coupling mempunyai keunggulan seperti tidak ada titik-titik pensolderan, radiasi parasitik yang kecil, dan kemungkinan untuk mempertinggi lebar band antena. Antena dibuat pada substrat dielektrik yang terpisah dari substrat saluran pencatu dengan variasi panjang stub untuk pengkarakterisasian unjuk kerja antena. Antena dirancang menggunakan perangkat bantu antara lain PCAAD, MSA CAD, App CAD. Parameter antena diukur di labolatorium Telekomunikasi Universitas Indonesia. Hasilnya memperlihatkan bahwa kopling optimal antara saluran pencatu dan antena yang beroperasi pada frekuensi 4 GHz dapat terjadi hanya pada beberapa titik panjang stub tertentu. Juga, parameter-parameter basil pengukuran antena menunjukkan performansi yang baik.
The improvement of telecommunication technology using microwave has driven the growth of antenna technology. Mficrostrip antenna is one of type of antenna, which have found wide interest in the past few years. It has some advantages such as small size, low profile, lightweight, and compatibility with integrated circuit. But it has also limitation especially in radiation pattern and gain of antenna. One of technique that can be made to increase its performance is to compose the radiating elements into linear or planar array. This paper presents the design of ring-patch microstrip antenna, which is aperture-coupled by coplanar waveguide (CPW) feedline for single element and array antenna. Ring-patch microstrip antenna investigated due to its possibility to reduce the area of the radiating element and to insert another element into the inner aperture of the ring-patch. Mostly, the feeding lines mainly utilized microstrip line. The CPW in this paper offer main advantages such as easy to control the characteristic impedance with adjusting gap width and strip width, easy to make series and parallel connection in either passive or active device. The aperture-coupled feeding technique has several advantages such that no soldering points, weak parasitic radiation, and the possibility to enhance the bandwidth of antenna. Antennas were fabricated on separate dielectric substrate compared with the feeding line dielectric substrate layer with various stub lengths to characterize the performance of antenna. The antennas were designed using several tools such as MSA CAD, PCA.AD, and APP CAD. The results show that the coupling between the feeding line and the antenna operating in 4 GHz can be made only for few points of the stub length. In addition, measured parameters show good performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Saptono Warpindyasmoro
Abstrak :
A design of novel optical power divider with tapered coupled wave-guide structure is proposed. The structure of optical power divider is directional coupler, which consists of parallel tapered wave-guide. The device was designed and its feature was simulated by the beam propagation method (BPM). Unique power coupling characteristics are demonstrated. A special case of a 1 x 3 Optical Power Divider has been designed. Simulation of the output power distribution at a wavelength of 1.31 μm shows the discretionary splitting ratio 0.32: 0.33: 0.35 for interaction length longer than 3 mm.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risdianto Yuli Hermansyah
Abstrak :
Pada tesis ini dibuat rancangan antena radar cuaca pada pita frekuensi X-Band dengan dua polarisasi. Antena dirancang berbasis slotted waveguide antenna array (SWAA) dengan rancangan struktur antena yang terdiri dari 2 lapisan, yaitu lapisan pertama terdiri dari 5 waveguide dengan 64 slot untuk masing-masing waveguide dan lapisan ke-dua berupa waveguide tunggal dengan 5 slot. Untuk menghubungkan proses eksitasi lapisan pertama dan ke-dua, di bagian bawah waveguide lapisan pertama dibentuk slot-slot yang letak geometri dan dimensinya sama dengan slot-slot waveguide lapisan ke-dua. Munculnya dua polarisasi dari antena ini disebabkan oleh penempatan slot-slot pada waveguide lapisan ke-dua yang orthogonal terhadap slot-slot pada waveguide lapisan pertama. Parameterparameter pada rancangan antena ini merujuk pada rekomendasi WMO (World Meteorological Organization) untuk spesifikasi umum sistem radar cuaca. Hasil simulasi parameter-parameter antena meliputi frekuensi kerja = 9380 MHz, S11 = -22,56 dB, bandwidth = 51,40 MHz, 3dB-beamwidth untuk polarisasi horisontal = 1,20 derajat, 3dB-beamwidth untuk polarisasi vertikal = 1,00 derajat, side lobe level untuk polarisasi horisontal = -25,96 dB, side lobe level untuk polarisasi vertikal = -21,20 dB, co-polarization untuk polarisasi horisontal = 24,49 dB, co-polarization untuk polarisasi vertikal = 25,67 dB, cross-polarization untuk polarisasi horisontal = -67,22 dB, dan cross-polarization untuk polarisasi vertikal = - 41,08 dB. Dengan melengkapi rancangan antena ini menggunakan amplifier 100 watt untuk polarisasi horisontal dan 63 watt untuk polarisasi vertikal, maka rancangan antena yang diusulkan telah memenuhi rekomendasi WMO untuk spesifikasi umum sistem radar cuaca sehingga dapat digunakan sebagai antena radar cuaca.
This thesis has made design of weather radar antenna on X-Band frequency with two polarizations. The antenna is designed based on slotted waveguide antenna array (SWAA) with its antenna structure consists of 2 layers, first layer is composed of 5 waveguides in which each waveguide consists of 64 slots, while the second layer is a single waveguide with 5 slots. In order to link the excitation process of the first layer and the second, at the bottom of the first layer waveguide formed slots in which its geometry and dimensions is the same as slots at the top of the second layer waveguide. The emergence of two polarizations of this antenna is caused by the placement of slots in the second layer waveguide that is orthogonal to the slots on the first layer waveguide. The antenna parameters of this design refers to the recommendation of WMO (World Meteorological Organization) for typical specifications of weather radar system. The simulation result of the designed antenna parameters includes: operating frequency = 9380 MHz, S11 = -22,56 dB, bandwidth = 51,40 MHz, 3dBbeamwidth for horizontal polarization = 1,20 degree, 3dB-beamwidth for vertical polarization = 1,00 degree, side lobe level for horizontal polarization = -25,96 dB, side lobe level for vertical polarization = -21,20 dB, co-polarization for horizontal polarization = 24,49 dB, co-polarization for vertical polarization = 25,67 dB, cross-polarization for horizontal polarization = -67,22 dB, and cross-polarization for vertical polarization = - 41,08 dB. By complementing the designed antenna with 100 watt amplifier for horizontal polarization and 63 watt amplifier for vertical polarization, the designed antenna meets the recommendation of WMO for typical specifications of weather radar system, therefore the designed antenna is suitable for use as a weather radar antenna.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Amanta Kumala Sakti
Abstrak :
Untuk mengawasi dan mengamankan perbatasan wilayah NKRI dari aktivitas ilegal, Indonesia membutuhkan radar. Radar terdiri atas beberapa komponen, salah satunya adalah antena yang bekerja pada frekuensi X-band dengan spesifikasi performansi tertentu seperti gain yang tinggi, Half Power Beamwidth HPBW yang sangat rendah dan Side Lobe Level SLL yang rendah.Tesis ini membahas tentang rancang bangun antena slotted waveguide dengan 12 slot yang berada pada dinding sempit waveguide untuk frekuensi X-band. Langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan rancang bangun antena slotted waveguide adalah dengan melakukan identifikasi parameter seperti panjang gelombang, slot width, slot spacing, slot angle, dan slot depth. Dari hasil identifikasi parameter, selanjutnya akan dilakukan perhitungan, perancangan dan simulasi. Untuk mengoptimasi hasil perancangan maka dilakukan karakterisasi antena sehingga mendapatkan hasil yang terbaik. Langkah terakhir yang dilakukan dari rancang bangun antena slotted waveguide adalah melakukan validasi hasil perancangan dan fabrikasi dengan cara melakukan pengukuran parameter ndash; parameter antena. Dari hasil pengukuran, untuk antena fabrikasi menghasilkan VSWR 1,18, bandwidth 335 MHz pada frekuensi tengah 9,4 GHz. Sedangkan hasil simulasi antena menghasilkan VSWR 1,17, bandwidth 251 MHz pada frekuensi tengah 9,4 GHz. Dalam melakukan perancangan dan fabrikasi antena narrow wall waveguide 12 slot, dibutuhkan ke akurasian dan data ndash; data yang lengkap sehingga meminimalis terjadinya kesalahan. ......To supervise and secure the borders of the NKRI from illegal activities, Indonesia requires radar. The radar consists of several components, one of which is an antenna that works on X band frequency with certain performance specifications such as high gain, Half Power Beamwidth HPBW is very low and Side Lobe Level SLL is low.In this article discusses a design of a slotted waveguide antena with 12 slot located on the narrow wall waveguide for X band frequencies. The first step at designing a slotted waveguide antenna is identify parameters such as wavelength, slot width, slot spacing, slot angle and slot depth. From the result of parameter identification, will be calculate, designed and simulated. To optimize the design results, do the antenna characterization for the best results. The last step from the design slotted waveguide antenna is do the validation results and fabrication by measuring the antenna parameters. From the measurement results, for fabrication antennas produce VSWR 1.18, 335 MHz bandwidth at the center frequency of 9.4 GHz. While the antenna simulation results generate VSWR 1.17, bandwidth 251 MHz at the center frequency of 9.4 GHz. In designing and fabrication narrow wall slotted waveguide antenna, the accuration and complet data are very important to minimize of errors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kebutuhan akan sebuah sistem pada kendaraan yang mampu memberikan kemudahan bagi pengemudi sekaligus menjamin keselamatan pengemudi dan lingkungan di sekitamya atau mengurangi dampak dari skenario kecelakaan terburuk menjadi alasan dikembangkannya sistem pemandu pengemudi atau driver assistance system (DAS). DAS menggunakan pulsed laser semikonduktor dan photodiode yang diintegrasikan dalam suatu sistem analog dan digital sehingga mampu memindai target dalam jarak puluhan hingga ratusan meter di depan kendaraan dengan sudut jangkauan yang cukup besar dalam waktu yang sangat singkat. Waktu tempuh ini memungkinkan sistem menganalisa posisi target dan mengambil langkah, baik dalam fungsi keamanan maupun pemandu kemudi otomatis. Salah satu penerapan teknologi ini akan memungkinkan sistem pengendaraan otomatis pada kendaraan dalam batas kecepatan normal, sehingga diharapkan tingkat kecelakaan lalu lintas dapat semakin berkurang. Pada skripsi ini 905 nm modified multiple quantum well disimulasikan. Kondisi optimum tercapai ketika confinement factor pada lapisan quantum well memiliki nilai yang besar, optical loss kecil dan deam divergensi far field pada FWHM sebesar ~25_. Hasilnya, didapatkan suatu struktur laser dengan jenis material dan komposisi yang optimum, lima lapisan quantum well, dengan 99,3% confinement factor pada daerah aktif, 0,4 cm-1 intensitas modal loss dan eye-safety 25_ beam divergensi far field. Proses simulasi ini menggunakan software WAVEGUIDE yang memiliki keunggulan dalam menganalisa struktur dari sisi transversal, serta memungkinkan perancangan struktur laser dengan banyak lapisan (multilayer). Hal ini disebabkan pada pulsed laser tidak terdapat mode lateral untuk memperoleh divergensi lateral beam yang kecil. Parameter-parameter yang akan menjadi bahan analisa dalam simulasi adalah optical confinement factor (?), indeks bias efektif imajiner, dan sudut divergensi far field-nya (FWHM), sehingga didapat nilai optimal dari performansi laser secara keseluruhan. Analisa dilakukan terhadap nilai dari parameter-parameter tersebut dengan memvariasikan ketebalan dari confining layer dan lapisan aktif, serja jumlah quantum well yang berbeda.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>