Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adzra Dhiya Jannati
Abstrak :
Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu pendengaran manusia. Kebisingan salah satu bahaya fisik yang paling umum terjadi di beberapa lingkungan kerja. Dampak dari kebisingan lebih umum diketahui dapat mengganggu fungsi pendengaran atau auditori. Tetapi pada pajanan dengan waktu yang lebih lama, efeknya dapat bersifat kumulatif yang mempengaruhi gangguan non-auditori salah satunya adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asosiasi antara tingkat kebisingan dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) pada pekerja di unit water pump PT X tahun 2020. Metode yang digunakan adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat asosiasi yang signifikan secara statistik antara tingkat kebisingan pada intensitas >79,57 dBA dengan kejadian tekanan darah tinggi (hipertensi) pada pekerja unit water pump di PT X (nilai p = 0,025<0,05; OR 9,481: 95% CI). Selain itu, terdapat asosiasi yang signifikan antara usia dan riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) pada keluarga terhadap tekanan darah tinggi (hipertensi) (nilai p<0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan, responden yang terpajan kebisingan pada intensitas >79,57 dBA memiliki perbedaan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) 7 kali lebih besar dibanding responden yang terpajan <79,57 dBA setelah dikontrol dengan variabel riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) pada keluarga, usia dan masa kerja. Maka dari itu, perusahaan perlu meningkatkan promosi kesehatan dalam hal pengendalian kebisingan untuk mencegah risiko komplikasi akibat tekanan darah tinggi (hipertensi) di lokasi kerja dengan tingkat kebisingan di atas rata-rata. ......Noise is unwanted and hearing-disturbing sounds. Noise is the most common physical hazards in various working environments. The impacts of noise are commonly known to disturb hearing or auditory functions. However, long-term exposure may pose cumulative effects that influence non-auditory disorders, such as hypertension. The study aimed to discover the association between noise level and hypertension incidence on workers at the water pump unit of PT X of 2020. The method used was cross-sectional with a quantitative approach. The sampling technique utilized the proportionate stratified random sampling based on inclusion and exclusion criteria. Data processing was carried out using univariate and bivariate analyses with the Chi-Square test and multivariate analysis with the logistic regression test. The study results show a statistically significant association between noise level in intensity of >79,57 dBA with hypertension incidence on workers at water pump unit of PT X (p-value = 0,025<0,05; OR 9,481: 95% CI). Furthermore, there was a significant association between age and hypertension history in the family with hypertension incidence (p-value<0,05). In the multivariate analysis, respondents exposed to >79,57 dBA intensity had a 7-fold hypertension risk than respondents exposed to <79,57 dBA intensity after being controlled with hypertension history in the family, age, and working period. Therefore, the company should improve health promotion regarding noise control to prevent complication risks due to hypertension in working environments with over-average noise levels.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Munir
Abstrak :
PT. X merupakan gabungan antara perusahaan swasta nasional dan perusahaan Jepang yang bergerak di bidang industri elektronik. Proses produksi PT. X banyak membutuhkan peran manusia terutama dari segi fisik (manual handling) sehingga memungkinkan para karyawan berposisi janggal dalam bekerja yang dapat menyebabkan masalah ergonomi seperti musculoskeletal disorder (MSDs). Laporan tahunan data kesehatan menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami muskuloskeletal disorders (MSDs) pada tahun 2006-2007 yaitu sebanyak 289 orang, sehingga didapatkan proporsi pekerja manual handling yang mengalami musculoskeletal disorders adalah sebesar 12,6 %. Hal ini jika tidak diantisipasi dapat mengancam penurunan produktivitas kerja akibat cidera otot, low back pain, dan lain sebagainya. PT. X memiliki jumlah pekerja departemen Water Pump sebanyak 250 orang yang proses kerjanya terkait dengan manual handling dan tentunya tidak lepas dari masalah MSDs. Data kesehatan karyawan menggambarkan bahwa penyakit musculoskeletal disorder menempati 10 jenis penyakit terbesar yang ada di perusahaan setiap bulannya dan pekerja di departemen water pump termasuk paling sering mengunjungi poliklinik karena masalah muskuloskeletal disorder dibandingkan dengan departemen yang lainnya. Dengan latar belakang inilah maka survai ini dilakukan di departemen water pump. Tujuan survai ini adalah untuk mengetahui pajanan ergonomi manual handling dan keluhan muskuloskeletal pada pekerja departemen water Pump di PT. X tahun 2008 dengan menggunakan kuesioner tools Quick Exposure Check (QEC) dan Nordic Body Map yang sudah dimodifikasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pajanan ergonomi di group pump final assembling memiliki skor QEC yang paling tinggi diantara yang lain, yaitu dengan rata-rata 86.7%, yang berarti bahwa pada pekerjaan tersebut perlu tindakan Investigasi dan lakukan perubahan segera mungkin. Sedangkan tingkat pajanan ergonomi di group machining motor cashing dan group rotor assembling memiliki skor tinggi, yang berarti bahwa pada pekerjaan tersebut perlu tindakan investigasi dan lakukan perbaikan. Proporsi pekerja terbesar yang memiliki keluhan musculoskeletal terdapat pada group pump final assembling. Sedangkan proporsi yang terkecil pada group machining motor cashing. Bagian tubuh yang sering dikeluhkan pekerja adalah bagian leher sebesar 100%, punggung sebesar 79% dan bahu sebesar 69,7%. Proporsi pekerja terbesar yang memiliki keluhan musculoskeletal terdapat pada usia 50-60 tahun dan masa kerja lebih dari 11 tahun. Sedangkan proporsi yang terkecil pada usia 18-30 tahun dan masa kerja 6- 10 tahun. Pola keluhan pada ketiga group pekerjaan ini yaitu pada bagian leher dan punggung, ini menggambarkan bahwa pada saat bekerja sering terjadi postur janggal pada daerah tersebut. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistik chi square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pajanan pergelangan leher, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan punggung dengan keluhan pada leher, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan punggung (nilai ñ 0.00 < nilai á 0,05).
Company X is an aliance between national private enterprises and Japannese company which active in electronic industry. Production Process at company X requiring many role of man on the task performed, especially from the angle of physical ( manual handling). This task demand enables the dissonant position on employees in working which can cause ergonomic problems such as musculoskeletal disorder ( MSDs). In the year 2006-2007, the annual health report data indicates that there is 289 employees who is experiencing musculoskeletal disorders ( MSDs), this report shows that there is 12,6 % proportion of manual handling worker experiencing from musculoskeletal disorders. This issues if not well anticipated, will be a menace degradation for work productivity as a result from muscular problem such as low back pain and muscle injury. Company "X" employed 250 workers at water pump department. The task in this department contain great portion of manual handling, resulting a great chance for the worker to have muscular problems. Health data of employee shows that musculoskeletal disorder occupies one of the top 10 list health issue at the company, and the workers at the water pump department is the most frequently visited the clinic caused by muscular disorder rather than workers from other department. Based by this fact, the survey is performed at water pump department. This survey is intended to show the ergonomic exposure level and musculoskeletal complain for the worker at company "X" water pump department in 2008 by using Quick Exposure Check (QEC) and modified Nordic Body Map. The result from this research shows that the highest ergonomic exposure level with average (86.7%) is at the pump final assembling group task , this means that the task needed further investigation and immediate modification. This similar condition also occur at machining motor chasing group and rotor assembling group. While the highest worker proportion with musculoskeletal complain is the pump final assembling and the smallest complains is the machining motor cashing group. The most complained body part is neck 100%, back 79% and shoulder 69,7%. Most of the worker with musculoskeletal complain age around 50-60 year old, with 10-11 year work time, and least at 18- 30 years old with 6-10 years work time. Most of The complain body part is the neck and trunk, this finding describe there an awkward posture on the region when the task performed. Based on the analysis using chi square statistic method, shows there is a significant relation between the exposure level on the neck, shoulder/arm, wris/hand and trunk with neck complain, shoulder/arm, wrist/hand and trunk (value p 0.00< value á 0,005).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Helmi Faisal Rasyad
Abstrak :
Motor ACWP (Auxiliary Cooling Water Pump) merupakan komponen vital pada proses pembangkitan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Perubahan Beban selama operasi mempengaruhi performa motor terutama pada parameter kecepatan, torsi, daya keluaran, faktor daya, dan efisiensi motor ACWP. Penelitian ini mengkaji korelasi antara perubahan beban pada parameter kecepatan, torsi, daya keluaran, faktor daya, dan efisiensi dengan menentukan koefisien korelasi, persamaan, dan karakteristik dari ketiga parameter tersebut. Pada penelitian ini diketahui dorelasi didapatkan antara kecepatan dengan perubahan beban adalah cukup (Koefisien = -0,792), korelasi antara torsi dengan perubahan beban adalah sangat tinggi (Koefisien = 0,999), korelasi antara daya keluaran dengan perubahan beban adalah sangat tinggi (Koefisien = 1), korelasi antara faktor daya dengan perubahan beban adalah tinggi (Koefisien = 0,967), dan korelasi antara efisiensi dengan perubahan beban adalah tinggi (Koefisien = -0,9316). Saat dilakukan simulasi maka didapatkan karakteristik perubahan beban mempengaruhi kecepatan dan daya keluaran secara linier, dan mempengaruhu torsi, faktor daya dan efisiensi secara non-linier. ......ACWP (Auxiliary Cooling Water Pump) motor is a vital component in the geothermal power plant generation process. Changes in load during operation affect the performance of the motor, especially on the parameters of speed, torque, output power, power factor, and efficiency of the ACWP motor. This study examines the correlation between changes in load on the parameters of speed, torque, output power, power factor, and efficiency by determining the correlation coefficient, equations, and characteristics of the three parameters. In this study, it is known that the correlation between speed and load changes is sufficient (Coefficient = -0.792), the correlation between torque and load changes is very high (Coefficient = 0.999), the correlation between output power and load changes is very high (Coefficient = 1), the correlation between power factor and load changes is high (Coefficient = 0.967), and the correlation between efficiency and load changes is high (Coefficient = -0.9316). When the simulation is carried out, it is found that the characteristics of load changes affect speed and output power in a linear manner, and affect torque, power factor and efficiency non-linearly.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Ridwan Pratama
Abstrak :
Sistem tata udara mengonsumsi sebagian besar energi listrik pada gedung. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan efisiensi sistem tata udara untuk menghemat penggunaan energi. Salah satu komponen sistem tata udara yang mengonsumsi listrik besar adalah motor induksi pada pompa. Penggunaan pompa sistem katup untuk mengontrol debit aliran air tidaklah efisien. Namun, hal ini dapat dihindari dengan memanfaatkan Variable Speed Drive (“VSD”) yang dapat mengendalikan debit aliran dengan prinsip pengendalian kecepatan putar motor melalui perubahan frekuensi input. Penelitian ini melakukan analisis terhadap penggunaan konsumsi energi listrik pada sistem tata udara gedung beserta perbandingannya saat sebelum dan sesudah penerapan VSD untuk mengetahui besarnya penghematan energi. ......Air conditioning system consumes most of the electrical energy in buildings. Therefore, further efforts are required to improve the efficiency of an air conditioning system to save electricity. One of the components of an air conditioning system that consumes a large amount of electricity is the induction motor on the pump. The use of a valve system pump to control the flow of water is inefficient. However, this can be avoided by utilizing a Variable Speed Drive (“VSD”) to control the flow rate which controls the rotational speed of the motor by changing the input frequency. This study aims to analyze the use of electrical energy consumption of an air conditioning system and its comparison before and after the application of VSD to determine the amount of energy savings.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Adi Sasongko
Abstrak :
Ketersediaan air bersih merupakan sebagian besar masalah utama diwilayah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Padahal terdapat korelasi antara faktor kecukupan air, kesehatan dan pembangunan ekonomi. Salah satu daerah yang merepresentasikan kondisi ini adalah di Desa Labuan Bajo. Pesona wisata Pulau Flores yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat, dimana Labuan Bajo merupakan pintu gerbang untuk memasuki pesona wisata tersebut merupakan tempat yang sangat ingin dikunjungi oleh wisatawan. Sebagai bentuk upaya pemerintah untuk memperketat pengawasan dan penjagaan perbatasan maritim Labuan Bajo, pemerintah membentuk Pos TNI Angkatan Laut. Oleh karena itu, ketersedian air bersih sangat dibutuhkan di daerah tersebut. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Labuan Bajo, meningkatkan sarana dan infrastruktur untuk mendatangkan para wisatawan yang banyak, juga untuk memenuhi dukungan logistik markas TNI AL. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, maka ada 2 opsi yang diperkirakan dapat menyelesaikan masalah, yakni (1) pemetaan air bawah tanah di desa Labuan Bajo dan pemompaannya dengan menggunakan tenaga listrik dari hasil photo voltaic, dan (2) bilamana butir (1) nihil maka dilakukan pemompaan air dari reservoir yang tersedia pada jarak sekitar 3 km dari desa Labuan Bajo. Mengingat contour daerahnya, maka diperlukan pembuatan reservoir baru dan sistem pemompaan air dari reservoir yang telah tersedia, sehingga diperoleh tingkat ketinggian air yang memadai untuk mengalirkan air ke desa tersebut. Pemetaan air bawah tanah dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik. Bilamana opsi 1 berhasil, maka sistem yang dibangun dapat dijadikan sebagai model pemompaan air bawah tanah, utamanya di wilayah Kabupaten Manggarai Barat yang memerlukannya. Kemudian air bersih yang didapat akan diolah melalui proses Reverse Osmosis untuk menghasilkan air siap minum.
Bogor: Universitas Pertahanan Indonesia, 2019
343.01 JPBN 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Adi Sasongko
Abstrak :
The availability of clean water is a large part of the main problem in the area of West Manggarai Regency, East Nusa Tenggara. Eventhough there is correlation between factors of adequate water, health and economic development. One area that represents this condition is in the village of Labuan Bajo. The enchantment of the tourist island of Flores found in West Manggarai Regency, where Labuan Bajo is the gateway to entering the tourist charm is a place that tourists really want to visit. As a government effort to tighten border supervision and safeguards the Labuan Bajo maritime, the government formed the Indonesian Navy post. Therefore, the availability of clean water is needed in the area, besides to meet the needs of the Labuan Bajo community, improve facilities and infrastructure to bring in many tourists, also for fulfilling the logistical support of the Navy's headquarters. To meet water needs, there are 2 options that are expected to solve the problem, namely (1) mapping of underground water in the village of Labuan Bajo and pumping it using electric power from the voltaic photo results, and (2) when there is no item (1) then pumping water from the reservoir is available at a distance about 3 km from the village of Labuan Bajo. Considering the contour of the area, the needed to make new reservoirs and water pumping systems from the reservoir available, so that an adequate level of water is obtained for drain water to the village. Mapping of underground water is carried out with using the geoelectric method. If option 1 is successful, then the system that is built can be used as a model of pumping underground water, mainly in the area of West Manggarai Regency that needed it. Then the water obtained will be processed through the Reverse Osmosis process to produce ready to drink water.
Bogor: Indonesia Defense University, 2019
355 JDSD 9:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aidilfit Chatim
Abstrak :
Sungai Ciliwung selain berperan dalam urat nadi perdagangan dan pintu pertahanan kota Jakarta, juga berperan sebagai sumber air minum bagi penduduk yang bertempat tinggal di sekitar aliran sungai Ciliwung. Pada saat ini keadaan sungai tersebut masih cenderung demikian, dimana penduduk yang berada di kelurahan Manggarai masih menggunakan air sungai Ciliwung sebagai sumber kehidupan. Selama periode tahun 1983 sampai 1986 sungai Ciliwung dikatakan telah tercemar berat akibat buangan limbah .domestik, pabrik dan pencernaran oleh industri kecilsepanjang tepi sungai.. Begitu juga sumur-sumur sepanjang tepi sungai terutama yang berjarak 1-5 meter dari jamban. Secara fisik air sumur ini dapat memenuhi persyaratan, dari segi untuk bakteriologinya telah tercemar 100% oleh bakteri golongan coli. Menghadapi masalah tersebut perlu diusahakan suatu teknologi sederhana yang dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas air menjadi air bersih, terutama bagi masyarakat yang tinggal disekitar sungai. Salah satu alternatif penjernihan yang dapat menghasilkan air bersih yaitu dengan penggunaan campuran obat kimia. Cara ini dapat dilakukan baik perorangan ataupun secara bersama-sama dalam waktu yang relatif singkat untuk menghasilkan air bersih. Formula kimia tersebut terdiri dari tawas untuk koagulasi, soda untuk mengatur pH, kaporit untuk mernbunuh kuman di tambah dengan kaolin atau tanah infusoria yang dapat mempercepat pengendapan partikel-partikel untuk menjadikannya air bersih. Dalam penelitian ini telah dilakukan suatu eksperimen yang menggunakan campuran tersebut diatas untuk mendapatkan air bersih dari sumber air sungai Ciliwung dan air sumur sepanjang sungai di kelurahan Manggarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian formula kimia kaolin dosis 125 mg/1 dan formula kimia tanah infusoria dosis 125 mg/1 sangat baik untuk menurunkan kadar zat organik terlarut dalam air sungai Ciliwung dan air surnur, tetapi perlakuan ini kurang baik untuk membunuh mikroorganisme. Pemberian formula kimia kaolin dosis 250 mg/1 dan formula kimia tanah infusoria. 250 mg/1 tidak begitu baik untuk menurunkan kandungan zat organic terlarut, akan tetapi untuk menghilangkan mikroorgani.sme sangat efektif.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1988
T 1180
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Pudji Muljanto
Abstrak :
Penggunaan pompa air listrik satu fasa sebagai turbin-generator pembangkit listrik pikohidro menguntungkan untuk digunakan karena murah, sederhana, kokoh, mudah dipasang dan mudah dibeli di mana-mana. Sesuai standard yang berlaku pembangkit listrik harus memiliki luaran tegangan dan frekuensi dengan rentang kesalahan tunak yang aman dalam mensuplai peralatan. Untuk memenuhi kriteria ini terdapat beberapa masalah, antara lain; pompa air yang digunakan sebagai turbin tidak dilengkapi dengan pengendali putaran, pabrikan pompa tidak menyediakan data model dinamik dari pompa air untuk mode operasi turbin, serta efek cross-coupling antara loop pengendali tegangan dan loop pengendali frekuensi. Dalam penelitian ini permasalahan pengendalian frekuensi diselesaikan dengan menerapkan metode Electric Balanced Load, masalah penentuan model dinamik diselesaikan dengan metode estimasi data-driven, dan masalah efek cross-coupling diselesaikan dengan menambahkan blok decoupling pada model sistem pengendali. Ketiga solusi ini diimplementasikan dalam bentuk desain pengendali frekuensi dan tegangan menggunakan pengendali PID ganda. Pemilihan nilai parameter PID yang tepat, menghasilkan respons tegangan dan frekuensi luaran pembangkit yang dapat memenuhi persyaratan yang berlaku. Dari beberapa skenario simulasi menggunakan Matlab Simulink menghasilkan nilai kesalahan tunak tertinggi pada luaran frekuensi dan tegangan masing-masing 0,0008 pu dan 0,0015 pu serta settling time masing-masing 15 detik dan 11 detik. Dengan menambahkan modul pengendali tegangan dan frequensi seperti yang diterapkan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pompa air listrik kapasitas 250-watt secara teknis layak untuk dikembangkan sebagai turbin-generator pembangkit listrik pikohidro dengan nilai toleransi tegangan dan frekuensi luaran generator yang aman untuk konsumsi peralatan listrik rumah tangga.
The use of a single-phase electric water pump as a picohydro turbine-generator is advantageous tobe use because it is cheap, simple, sturdy, easy to install and easy to purchase. The Electric Power Generation which supplying the electric power to the consumer must have the quality of Voltage and Frequency comply to a specific standard code. The standard code mentioned that the power generation must have an output voltage within tolerance +/-10% and the frequency tolerance within -5% and +10%. To meet these criteria, this system has several problems such as; the water pump which used as the turbine do not equipped with mechanical governor, the pump manufacturer does not provide dynamic model data for the turbine operating mode, and the effect of cross-coupling between the voltage control loop and the frequency control loop. In this research, frequency control problems are solved by applying the Electric Balanced Load method, the problem of determining the dynamic model is solved by the Data-Driven Estimation method, and the problem of Cross-coupling effects solved by adding the Decoupling Blocks Compensator in the Dynamic Model Block of the Controller. These three solutions are implemented in the form of a Frequency and Voltage Controller design by using a dual PID controller. The selection of the right PID parameter values resulting a voltage and frequency output response of the generator which meet the requirements of the applicable standard code. From the simulation scenarios by using Matlab Simulink resulting a highest Steady State Error value of generator voltage and frequency 0,0008 pu and 0,0015 pu respectively as well as settling time 15 second and 11 second. Based on the results of the simulation study it can be concluded by added such frequency and voltage controller the single phase 250-watt electric water pump used in this study technically feasible to be developed as a turbinegenerator in a picohydro power plant.
Universitas Indonesia, 2019
D2710
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library