Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aslansyah Burhanuddin
"Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengelolaan sampah berbasis bank
sampah. Penulis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam pengelolaan
data. Dari studi ini ditemukan bahwa dibanding sistem yang digunakan oleh
pemerintah kota Makassar, sistem pengelolaan sampah berbasis bank lebih efektif
dalam mengurangi volume sampah dengan mereduksi sampah langsung pada
sumbernya. Pola kerjasama yang melibatkan tiga pihak ini menghasilkan
kemitraan mutualistik dalam mencapai tujuan bersama yaitu mengatasi masalah
lingkungan seperti pengelolaan sampah.

This thesis was aimed at researching the waste management by using waste bank based system. In this research, the reseacher used descriptive qualitatvie approach. The study resulted that the waste bank based system is more effective in reducing the waste volume by reducing the waste directly from the source than the system used by government of Makassar city. The partnership scheme that involved the three communities emerged mutual advantages among those communities to reach the goals of overcoming the enviromental problem such as waste management in the society."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparmini
"Bank Sampah merupakan  program pemerintah yang digunakan sebagai salah satu upaya menanggulangi sampah yang kian hari kian bertambah. Bank Sampah di Kota Depok berperan sebagai tempat pengumpulan sampah-sampah non organik yang masih memiliki nilai ekonomis. Penelitian ini berusaha mengkaji faktor-faktor yang membuat  Bank Sampah Kota Depok dapat berperan hingga hari ini dan hubungannya dengan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Bank Sampah tersebut. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi kasus, penulis melakukan pengamatan terhadap obyek serta melakukan wawancara  mendalam (indepth  interview) dengan sejumlah informan. Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat empat faktor penting yang menjadikan sebuah Bank Sampah dapat terus berperan, yakni dengan adanya pemimpin yang handal (leadership), pengelolaan yang baik (management),  insentif (incentive)  dan keterlibatan mitra (partnership). Sedangkan karakteristik komuniti berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan  turut pula mempengaruhi partisipasi komuniti dalam menerima Bank Sampah sebagai bentuk pengelolaan sampah di Kota Depok.

 

Kata kunci: bank sampah, pengelolaan sampah, komuniti perkotaan


Waste Bank is one of the government programs that are used as one of the efforts to tackle the increasingly growing garbage day. Waste Bank in Depok City serves as a collection of non-organic waste that can still be used to be useful goods even have economic value. This study attempts to examine the factors that make a Waste Bank in one of Depok sub-districts can continue its activities to this day and its relationship with the communities involved in the Waste Bank activities. Through qualitative approach with case study, the researcher observes the object and conducts in-depth interviews with a number of key informants and supporters to obtain the required data. In some activities, researchers participated closely observe the activity of Waste Bank  (active obeservasi). This research resulted that the factors that make a Waste Bank able to do its activities are to have a good leader, good management, incentive and partnership. While the characteristics of the community as urban community based on the level of education, income level was also affect the public awareness in receiving the Waste Bank as a form of waste management in the city of Depok. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcell F.A.M. Sinay
"Permasalahan sampah merupakan salah satu isu sosial yang dihadapi masyarakat. Dalam mengatasi masalah sampah, pemerintah mendorong peran serta masyarakat untuk melakukan pengelolaan sampah, salah satunya adalah melalui program bank sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pengembangan kapital sosial yang terjadi di Bank Sampah, dengan mengambil lokasi penelitian di Bank Sampah CIBER yang berada di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Tujuan penelitian yang kedua adalah untuk menggambarkan manfaat dari kapital sosial dalam pengelolaan bank sampah CIBER. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap tujuh orang informan yang dipilih menggunakan metode nonprobability sampling, dengan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Analisa penelitian menggunakan konsep kapital sosial menurut Coleman, yaitu kapital sosial bergantung dari fungsi yang ada dalam struktur sosial yang memfasilitasi tindakan tertentu dari berbagai individu di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat upayaupaya pembentukan dan pengembangan kapital sosial yang dilakukan bank sampah CIBER kepada para stakeholdernya sehingga menghasilkan struktur pengelolaan sampah yang mampu berjalan secara mandiri dan berkelanjutan. Struktur pengelolaan sampah tercermin dari adanya hubungan sosial yang dibangun oleh bank sampah CIBER kepada para mitranya yaitu supplier eksternal yang merupakan penjual sampah dari luar kelurahan, supplier internal yang terdiri dari nasabah dan cabang bank sampah CIBER di salah satu RT, serta pembeli sampah. Proses pembentukan dan pengembangan kapital sosial yang terjadi di bank sampah CIBER memenuhi unsur-unsur hubungan sosial yang dapat membentuk sumber daya modal yang berguna bagi para individu, diantaranya kewajiban dan harapan, kepercayaan, hubungan otoritas, norma, serta peluang informasi. Sementara itu dengan adanya kapital sosial dalam pengelolaan bank sampah CIBER ini didapatkan manfaat yaitu dari sisi mendukung produktivitas, pendapatan, tabungan, dan juga informasi.

Waste problem is one of the social issues faced by the community. In overcoming the waste problem, the government encourages community participation in waste management, one of which is through the waste bank program. The objective of this research is to describe the process of social capital development that occurs in the waste bank, which location at the CIBER Waste Bank in Cilincing Village, Cilincing District, North Jakarta. The second objective is to describe the benefits of social capital in the management of the CIBER Waste Bank. This research uses a qualitative approach, by conducting in-depth interviews with seven informants who were selected using a non-probability sampling method, with purposive sampling technique. Analysis in this research uses the concept of social capital according to Coleman, which define social capital is depends on the functions that exist in the social structure that facilitate certain actions of individuals in it. The results of the research indicate that there are efforts to establish and develop social capital by the CIBER waste bank to its stakeholders, so as to produce a waste management structure that is able to run independently and sustainably. The structure of waste management is reflected in the social relationships built by the CIBER waste bank to its partners, namely external suppliers who are waste sellers from outside the village, internal suppliers consisting of waste bank members as well as CIBER branch in one neighborhood, and waste buyers. The process of social capital formation and development that occurs in the CIBER waste bank fulfills the elements of social relations that can form useful capital resources for individuals, which is obligations and expectations, trust, authority relations, norms, and information potential. Meanwhile, the existence of social capital in the management of the CIBER waste bank, benefits are described in terms of facilitate productivity, income, savings, and also information."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krestika Widyana Diniasri Santoso
"Kebijakan pengelolaan sampah melalui program bank sampah merupakan kebijakan Pemerintah Kota Bekasi sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan sampah dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan implementasi kebijakan pengelolaan sampah pada Bank Sampah Setara Jaya di Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan metode kualitatif. Implementasi kebijakan pengelolaan sampah melalui program bank sampah pada Bank Sampah Setara Jaya, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi sudah sekitar 75 warga di RW 02 yang peduli dengan sampah dan mulai melakukan pemilahan sejak dirumah dan perubahan pola pikir terhadap sampah.
Sejak tahun 2014 hingga 24 Mei 2017 jumlah sampah yang dikelola Bank Sampah Setara Jaya hanya sekitar 4 dari total sampah yang dihasilkan oleh penduduk Kota Bekasi sebanyak 1.500 ton per hari, yang sangat jauh dari target pengurangan sampah ke TPA Sumur Batu sebesar 30 dari total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Bekasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan implementasi kebijakan pengelolaan sampah melalui program bank sampah pada Bank Sampah Setara Jaya adalah 1 faktor pendukung: komunikasi, sikap dari para pelaksana kebijakan, tidak adanya hambatan struktur birokrasi, pola pikir masyarakat tentang sampah dan pengelolaan sampah melalui program bank sampah sudah semakin terbuka; 2 faktor penghambat: belum tersedianya dana, sumber daya manusia masih sangat kurang, tanah yang digunakan merupakan tanah sengketa dan lokasi bank sampah yang sangat dekat dengan pemukiman penduduk, partisipasi masyarakat yang masih kurang maksimal.

The policy of waste management through waste bank program is a policy of Bekasi City Government as a follow up of Law Number 18 Year 2008 on Waste Management. This research aims to analyze the implementation of waste management policy and analyze the factors that influence the implementation of waste management policy at Setara Jaya Trash Bank in Bintara Jaya Subdistrict, Bekasi Barat District, Bekasi City. This research uses post positivist approach with qualitative method. Implementation of waste management policy through waste bank program at Setara Jaya Waste Bank, Bintara Jaya Sub district, Bekasi Selatan Sub district, Bekasi Municipality is about 75 of residents in RW 02 who are concerned with garbage and start sorting from home and changing mindset to waste.
From 2014 to May 24, 2017, the amount of waste managed by Setara Jaya Waste Bank is only about 4 of the total waste generated by Bekasi residents as much as 1,500 tons per day, which is very far from the target of waste reduction to the Sumur Batu TPA by 30 of the total waste produced by the people of Bekasi City. Factors influencing implementation of waste management policy through waste bank program at Setara Jaya Waste Bank are 1 supporting factors communication, attitude of policy implementers, absence of bureaucratic structure barrier, people 39 s mindset about garbage and waste management through program the waste bank is getting more open 2 inhibiting factors unavailability of funds, human resources are still very low, the land used is a land dispute and the location of the waste bank that is very close to the settlement of the population, the participation of the community is still less than the maximum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T47919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Kurniaputri
"ABSTRAK
Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia adalah pusat pertumbuhan aktivitas ekonomi. Akibat pertumbuhan ekonomi, terdapat beberapa isu terkait seperti peningkatan pendapata dan konsumsi perkotaan serta produksi limbah yang dihasilkan. Guna menghadapi tantangan peningkatan jumlah produksi sampah padat kota, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha untuk menstimulasi reduksi sampah di level rumah tangga melalui kebijakan/ program Bank Sampah. Dengan menggunakan data panel dari lima Kota Adminisrasi di Jakarta dengan rentang tahun 2000-2014, tesis ini akan menganalisa kontribusi dari kebijakan Bank Sampah dan menentukan faktor-faktor dalam model yang mempengaruhi reduksi sampah yang dihasilkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, baik fixed maupun random effect, kebijakan Bank Sampah yang telah dilaksanakan dari mulai tahun 2012-2014 secara signifikan mengurangi produksi sampah yang dihasilkan hingga 36.7 . Walaupun kebijakan Bank Sampah ini terlihat efektif, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih perlu untuk membuat reformasi atas kebijakan Bank Sampah sehingga jumlah sampah yang dihasilkan semakin berkurang.

ABSTRACT
Jakarta, the capital city of Indonesia, is a growing urban center of economic activity. Due to economic development, there are issues of rising income and consumption in the city and the production of waste. To tackle the challenge of Municipal Solid Waste MSW production, the provincial government of Jakarta has been trying to stimulate waste reduction at the household level through the ldquo bank sampah rdquo waste bank policy. By using the annual data of five municipalities in Jakarta spanning from 2000 to 2014, this paper seeks to measure the contribution of the waste bank policy to waste reduction in Jakarta and to determine which other factors in the model affect the waste reduction. The results show, based on both fixed and random effects, that the waste bank policy is significant and negatively related to waste generation and could reduce waste generation in Jakarta city by up to 36.7 . Although this policy seems effective, the provincial government of Jakarta still needs to devise new reformations to the waste bank policy so that the total amount of waste generation could be further decreased."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Nurul Qisti
"Dalam rangka pengurangan sampah yang diangkut ke TPA, pentingnya melakukan pengelolaan sampah yang dimulai dari masyarakat yang dapat dilakukan secara sinergis melalui program nasional yaitu bank sampah. Namun hingga saat ini, bank sampah masih belum berfungsi secara maksimal. Pengurangan sampah yang berhasil dilakukan baru mencapai 27,73% dari target sebesar 30% total sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan sampah pada bank sampah dan mengetahui strategi yang tepat untuk bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu agar dapat berkelanjutan dan dapat mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis SWOT melalui perhitungan bobot dan rating pada indikator kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman berdasarkan aspek-aspek pengelolaan sampah yang ada pada teori Integrated Sustainable Waste Management (ISWM). Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada 13 petugas bank sampah, observasi secara langsung ke 4 bank sampah, dan telaah dokumen bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu. Hasil analisis SWOT diperoleh bahwa nilai internal atau Internal Factors Analysis Summary (IFAS) sebesar 0,732 dan nilai eksternal atau External Factors Analysis Summary (EFAS) sebesar -1,406 menunjukan bahwa bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu sudah berada di posisi yang cukup baik, yaitu berada pada kuadran 2 pada posisi antara sumbu kekuatan (strength) dan ancaman (threat). Posisi ini dapat diartikan bahwa bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu disarankan untuk melakukan strategi diversifikasi, yaitu dengan menggunakan kekuatan dari segi internal untuk mengatasi ancaman. Kesimpulannya, bank sampah di Kecamatan Pasar Minggu telah berjalan dengan baik. Namun, untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas bank sampah, penting dukungan dari semua pihak dimulai dari masyarakat setempat, RT dan RW, pemerintah setempat, hingga lembaga swasta.

To reduce waste transported to the trash yard, it is important to carry out waste management starting from the community which can be carried out synergistically through a national program, waste bank. However, the waste bank is still not functioning optimally. The successful reduction of waste banks has only reached 27.73% of the target of 30% of total waste. This study aims to analyze the waste management system at the waste bank and find out the right strategy for the waste bank in Pasar Minggu District so that it can be sustainable and can reduce the waste transported to the trash yard. Data analysis was carried out using the SWOT analysis approach by calculating weights and ratings on indicators of strengths, weaknesses, opportunities, and threats based on aspects of waste management in the Integrated Sustainable Waste Management (ISWM) theory. Data collection was carried out through in-depth interviews with 13 waste bank officers, direct observation of 4 waste banks, and review of waste bank documents in Pasar Minggu District. The results of the SWOT analysis showed that the internal value (IFAS) was 0.732 and the external value (EFAS) was -1.406 indicating that the waste bank in Pasar Minggu District is in a fairly good position, which is in quadrant 2 in the position between the strength and threats. This position can be interpreted that the waste bank in Pasar Minggu District is advised to carry out a diversification strategy, namely by using strength from an internal perspective to overcome threats. In conclusion, the waste bank in Pasar Minggu District is running well. However, to continue to maintain and improve the quality of bank waste, support from all parties is important, starting from the local community, RT and RW, local government, to private institutions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frizta Riza Putri
"Penelitian ini membahas mengenai bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk keberlanjutan organisasi bank sampah Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Dengan itu, penelitian ini menyajikan pemaparan dari bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang nyata berupa partisipasi tenaga, waktu, pikiran, keahlian dan modal serta keterbukaan pengurus dalam berjalannya suatu organisasi bank sampah Malaka Sari. Penelitian ini menemukan bahwa bentuk-bentuk partisipasi tersebut mendukung keberlanjutan dari bank sampah Malaka Sari yaitu bentuk partisipasi sebagai media sosialisasi, kegiatan yang mendorong partisipasi untuk perkembangan organisasi bank sampah Malaka Sari, dan mendorong keterjangkauan dalam berpartisipasi.

This study discusses the forms of community participation in the sustainability organization of waste banks Malaka Sari, Duren Sawit, East Jakarta. This research was conducted by using descriptive qualitative research approach. Then, this study presents the exposure of the forms of concrete public participation in the form of participation of energy, time, thoughts, expertise and capital also official acceptance in the passage of a garbage bank organization Malaka Sari. The study found that the forms of participation that supports the sustainability of the waste bank Malaka Sari is a form of participation as a socialization, activities that encourage participation for the development of waste bank organization Malaka Sari, and affordability in participating.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zakianis
"Kegagalan dalam pengelolaan sampah berarti kegagalan dalam menjaga dan melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan indikator kinerja TPS3R dan bank sampah serta indikator tingkat kepuasaan rumah tangga terhadap layanan pengelolaan sampah di TPS3R dan bank sampah. Diterapkan pendekatan gabungan, yaitu studi kualitatif untuk menggali indikator kinerja, serta studi kuantitatif untuk memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen pengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Data memperlihatkan bahwa validitas dan reliabilitas instrumen yang dikembangkan cukup baik. Skor kinerja TPS3R yang berkinerja baik (skor 60 atau lebih) lebih banyak (48,61%) dari pada bank sampah (24,04%). Terungkap asosiasi secara statistik antara indikator masukan dan keluaran kinerja di TPS3R, namun tidak demikian halnya di bank sampah. Pemerintah daerah disarankan dapat memakai instrumen yang dikembangkan ini untuk mengukur kinerja TPS3R dan bank sampah. Namun tetap diperlukan studi lain guna memperbaiki indikator kinerja di wilayah yang lebih luas.

Solid waste mismanagement means failure to maintain and protect public health and the environment. This study developed performance indicator of TPS3R and waste bank, as well as household satisfaction indicators towards services done byTPS3R and waste bank. A combined qualitative approach to explore performance indicators, and quantitative study to test the validity and reliability of instruments, was employed. The validity and reliability of developed instruments were satisfied. Using total score, it was revealed that TPS3R good performance (score 60 or higher) was found more frequent (48,61%) than the waste bank (24,04%). The association of input and output performance indicators was statistically found in TPS3R, but not in waste bank. The local government to assess the level of performance of TPS3R and waste bank might use these instruments. Hence, it still calls for more studies to improve indicators in a wider area."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
D2596
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Radhiyan Pasopati Pribadi
"ABSTRAK
Masalah sampah adalah masalah yang harus ditangani setiap kota di Indonesia, termasuk kota Bekasi. Salah satu strategi penanganan sampah yang dipilih oleh Pemerintah Kota Bekasi adalah melalui kebijakan bank sampah. Penelitian ini mengkaji pengaruh tata pemerintahan kolaboratif dalam pembentukan dan keberlangsungan kebijakan bank sampah di kota Bekasi pada tahun 2015-2018. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain naratif-deskriptif. Temuan utama penelitian ini menunjukkan bahwa dari kebijakan bank sampah kota Bekasi, lahirlah Kerangka Kerja Kolaborasi Kebijakan Bank Sampah di Kota Bekasi yang melibatkan Pemerintah Kota Bekasi, pemangku-pemangku kepentingan lain dari kelompok masyarakat sipil, warga lokal, aktivis pergerakan lingkungan lokal, dan juga perusahaan. Kerangka kerja tersebut dapat dibentuk dan memiliki keberlangsungan karena adanya siklus proses kolaboratif yang menjamin kehidupan dan pertumbuhan kerangka kerja tersebut. Akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa tata pemerintahan kolaboratif adalah suatu mode tata pemerintahan yang tepat guna dalam membentuk dan menjaga keberlangsungan suatu kebijakan bank sampah.

ABSTRACT
The problem of waste is a problem that needs to be tackled by every cities in Indonesia, including the city of Bekasi. One of the strategies chosen by the Bekasi Municipal Government to tackle the waste issue is through waste-bank policy. This research studies the influence of collaborative governance towards the formation and sustainability of Bekasis waste bank policy in the years of 2015-2018. This research is a qualitative one, with narrative-descriptive design. The main findings of this research shows that the Bekasi waste bank policy gave birth to Bekasi Waste Bank Collaboration Framework that involves the Bekasi Municipal Government, and other stakeholders from civil society, local residents, local environmental movement activists, and corporations. This framework could be formed and sustained because of a collaborative process that ensures the survival and growth of the framework. Finally, we can conclude that collaborative governance is an exact mode of governance fit for forming and sustaining a waste bank policy."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Zaglul Pasya
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang timbulan dan komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh Apartemen Margonda Residence 3. Metode yang digunakan untuk teknis pengabilan sampah adalah metode SNI 19-3964-1994 mengenai Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian adalah alternatif sistem teknis operasional, yang dimulai dari pewadahan hingga pembuangan akhir. Timbulan sampah yang dihasilkan oleh apartemen adalah 0.213 kg/orang/hari dan 1.7 L/orang/hari. Komposisi yang terdapat pada gedung Apartemen Margonda Residence 3 setelah melakukan sampling selama 8 hari adalah sampah organik sebesar 552.881, sampah plastik 17.819, sampah kertas 15.356, sampah pampers dan pembalut 5.085, sampah kaca 3.440 sampah logam 1.570, sampah tekstil sebesar 1.010, sampah B3 0.163 dan sampah lainnya seperti karet, sterofoam, kayu sebesar 2.768. Komposisi yang terdapat pada area parkir dan jalan pada apartemen adalah sampah kertas sebesar 43.091, sampah plastik sebesar 46.136, sampah logam 3.981, sampah kaca 2.576, sampah tekstil 1.639, sampah B3 1.405 dan sampah lainnya 1.171. Perencana pemanfaatan limbah pada anorganik pada apartemen adalah dengan menerapkan sistem bank sampah dan untuk sampah organik dengan melakukan pengomposan agar dapat meminimalisasi timbulan sampah yang dihasilkan.

ABSTRACT
This research discusses about solid waste generation and composition at Margonda Residence Apartmen 3. The method which being used is SNI 19 3964 1994 on Methods Of Sample Collection and Measurement Of The Compositian and Urban Waste. The result of study alternative are technical operational system, which start from lug to landfill. Generation of solid waste generated apartement is 0,213 kg person day and 1,7 L person day. The composition of solid waste in Margonda Residence 3 Apartment after sampling for eight days is organic waste 552,881 , plastic 17,819 , paper 15,356 , garbage diapers and sanitary napkins 5,085 , glas 3,440 , metal 1,570 , garbage textiles by 1010 , 0163 B3 and other debris such as rubber, Styrofoam, wood amounted to 2,768 . The composition contained in the parking area and the road to the apartment is a waste of paper 43,091 , plastic 46,136 , metals 3,981 , 2,576 glass , 1,639 textile trash, B3 1,405 and 1,171 more. Planning inorganic waste utilization in the apartment is to implement the system of waste banks and for organic waste by composting in order to minimize the generation of waste generated."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>