Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kacer, Kathy
"Kisah nyata seorang Yahudi semasa perang dunia ke dua.
Penulisnya bernama Kathy Kacer, namun buku ini menceritakan pengalaman hidup John Freund bersama keluarganya yang tinggal di Cekoslovakia.
Masa kanak-kanak John yang bahagia direnggut oleh kedatangan Nazi ke negeri itu, ketika dia masih berusia 8 tahun. Bagi anak-anak seperti John, tentulah suatu pertanyaan besar, mengapa tiba-tiba kebebasannya dirampas tanpa alasan jelas.
Berbagai peraturan tiba-tiba mengekang kehidupannya yang manis. Tidak boleh bersekolah lagi. Tidak boleh ke super market. Tidak boleh ke kolam renang. Tidak boleh ini itu. Yang paling menyedihkan bagi John, adalah tidak boleh berinteraksi dengan teman-temannya yang lain, karena dia seorang Yahudi.
Semua orang tiba-tiba berlaku aneh, seakan-akan tidak pernah mengenalnya. Sikap yang harus ditempuh masyarakat waktu itu, kalau tidak mau terkena sanksi dari Nazi.
Selalu ada hikmah dari setiap kejadian. Di tengah-tengah kekangan dan keterbatasan, anak-anak Yahudi ini tidak mau menyerah pada keadaan.
"Fisik kita boleh terpenjara, tapi tidak dengan pikiran kita."
Begitu slogan mereka. Anak-anak itu lalu membuat sebuah majalah, namanya Klepy. Mereka menulis berbagai hal di Klepy, kecuali tentang politik tentunya. Klepy ini akhirnya menjadi penghubung diantara keluarga-keluarga Yahudi waktu itu.
Selain sebagai media penghubung, Klepy juga menjadi ajang belajar bagi anak-anak itu. Mereka jadi percaya diri mengeluarkan isi hati dan pikirannya, dan yang jelas, mereka sangat bangga bisa menulis...:)
Keluarga John dan semua keluarga Yahudi lainnya akhirnya harus menerima ?takdir? mereka sebagai Yahudi. Diungsikan ke kamp konsentrasi dan secara bergiliran menjalani eksekusi yang takkan pernah terlupakan oleh sejarah dunia itu.
Diantara semua keluarga dan sahabat-sahabatnya, John adalah salah satu warga Yahudi yang selamat karena pembebasan tentara sekutu. John akhirnya memilih Kanada sebagai negeri tempat dia berusaha 'melupakan' segala kepedihannya.
Di usia hampir 70an, kenangan John akan Klepy masih melekat, dan membawanya kembali ke Cekoslovakia untuk mencari keberadaan Klepy. Majalah itu ternyata masih ada, disimpan oleh mantan pembantu salah seorang keluarga Yahudi yang merasa sangat terharu akan penderitaan keluarga-keluarga Yahudi waktu itu.
Buku kecil ini memberi pelajaran sangat mulia, setidaknya bagi saya. Bahwa dalam kondisi apapun, sangat penting memelihara pikiran positif.
Beberapa istilah ?gak penting? dari buku ini :
Hanukah : perayaan cahaya orang Yahudi
Menorah : lilin yang dinyalakan satu per satu setiap hari selama delapan
hari Hanukah.
Klepy : berasal dari bahasa Cheska, artinya ?gosip?
Bar mitzvah : hari untuk memperingati saat anak laki-laki Yahudi telah
melewati masa akil balik dan masuk dalam golongan orang
dewasa dalam kegiatan keagamaan.
Torah : tentu saja.....kitab suci orang Yahudi.
Happy reading?:)
-------------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho"
2006: Kanisius, 2006
940.53 KAC u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fatovic, Clement, 1973-
Baltimore: Johns Hopkins University Press, 2009
352.235 FAT o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richards, Michael D
Chichester: John Wiley &​ Sons, 2014
940.5 RIC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh A. Djamhari
"Empat tahun seusai pemberontakan Diponegoro Kolonel Jhr. F.V.A. Ridder de Stuers, anak menantu dan mantan ajudan Letnan Jenderal H.M. de Kock, menerbitkan memoarnya yang berjudul Memoires sur la guerre d'ile de Java de 1825 - 1830, (1834). Memoar ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Letnan Kolonel H.M. Lange dengan judul Gedenkschrif van den Oorlog op Java van 1825 tot 1830, terbit pada 1847. Khusus pada Bab III, yang berjudul: 1827, amat menarik perhatian peneliti. Pada tahun 1827 tersebut oleh penulisnya, disebut sebagai tahun titik balik strategi militer Belanda, tahun peralihan dari strategi mobilitas ke strategi benteng atau Stelsel Benteng. Strategi benteng adalah strategi militer yang tidak sekedar memiliki ciri yang unik, baik aspek pemikiran maupun pelaksanaannya, namun amat berkaitan dengan aspek politik, sosial, kultural, seni perang kedua belah pihak yang belum pernah diterapkan dalam perang kolonial mana pun. Dengan asumsi demikian, peneliti memilihnya sebagai topik kajian utama.
Berhadapan dengan topik kajian ini, peneliti menyusun kerangka pertanyaan: Seberapa besarkah kekuatan militer Diponegoro sehingga berhasil memaksa tentara Belanda untuk mengubah strategi militernya pada 1827? Sejauh manakah motivasi perang Diponegoro dan pengikutnya sehingga berhasil memperpanjang jangka waktu perang? Mengapa Jenderal de Kock memilih strategi Stelsel Benteng, apakah sekedar kontra strategi dari strategi Diponegoro atau mempunyai pemikiran lain untuk pasta perang?
Berangkat dari pertanyaan tersebut, peneliti berusaha mengenali beberapa masalah topik kajian tersebut dengan mengkaji secara kritis sejumlah sumber arsip dan historiografi militer Belanda pada periode abad 19 dan memoar Diponegoro tentang peperangan yang dilakukannya.
Dari kajian tersebut peneliti berpendapat, masih ada domain yang "luput" dari perhatian penulis terdahulu. Pertama, terutama kekuatan motivasi dan kemampuan para pemimpin perang dalam mengelola aksi-aksi mereka untuk tujuan yang ingin dicapai. Apakah tujuan aksi mereka untuk mempertahankan kedaulatan negara? Atau untuk merebut kedaulatan negara? Karena kedua belah pihak, baik Pemerintah Hindia Belanda maupun Diponegoro saling mengaku memiliki kedaulatan (berdaulat) di Kesultanan Yogyakarta dan saling mengaku pula kedaulatan dan kehormatannya dilanggar dan direndahkan. Karena masalah kedaulatan sebagai masalah prinsip, tidak ada cara lain untuk saling mempertahankan dan merebut kedaulatan kecuali dengan perang. Kedua, perang yang terjadi dalam satu wilayah negara (infra states warfare) dalam sejarah militer disebut perang kecil (small war). Perang kecil yang terjadi di wilayah Kerajaan Yogyakarta bisa ditinjau dari beberapa aspek: politik, sosial, kultural dan ekonomi?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D528
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library