Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcia Dewi Hartanto
Abstrak :
Pada wanita pascamenopause sering ditemukan penyakit jantung koroner. Meningkatnya kejadian penyakit jantung koroner erat kaitannya dengan menurunnya kadar estrogen di dalam darah wanita menopause. Penggunaan aspirin pada wanita pascamenopause dengan risiko rendah masih merupakan suatu kontroversi. Untuk membantu rasionalisasi penggunaan aspirin sebagai pencegahan primer kejadian kardiovaskular pada wanita pascamenopause, dilakukan pengukuran efek antitrombotik aspirin pada fungsi platelet pada wanita pascamenopause dibandingkan pramenopause. Efek antitrombotik aspirin dinilai melalui penurunan kadar metabolit Tromboksan B: yaitu kadar 11~dehidro Tromboksan B2 (11-dTxBz} dalam urin wanita pascamenopause dibandingkan dengan wanita pramenopause yang meminum aspirin iOO mg selama 7 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian aspirin pada 15 wanita pascamenopause dan 15 wanita pramenopause, menghambat secara bermakna produksi ll-dTxB2 pada wanita pascamenopause dan juga pada wanita pramenopause. Persentase penurunan 11-dTxBz pada wanita pascamenopause lebih tinggi secara bermakna dibandingkan penurunan ll-dTx- pada wanita pramenopause. Dengan demikian pada wanita pascamenopause dengan risiko rendah dapat dipertimbangkan pemberian aspirin 1 00 mg sebagai pencegahan primer penyakit kardiovaskular.
The frequency of coronary heart disease is more prevalence in postmenopausal women than in premenopausal women. Estrogen may have cardioprotective effects in premenopausal women, but may diminish in postmenopausal women. The usefulness of aspirin to prevent cardiovascular events in postmenopausal women without a history of cardiovascular disease is still a controversy. This study was conducted to search more evidences of the role of aspirin in primary prevention in healthy postmenopausal women through the antithrombotic measurement. Aspirin 100 mg was given each day to 15 healthy postmenopausal women and premenopausal women for 7 consecutive days. The result of this study was that the ingestion of aspirin 100 mg for 7 consecutive days reduced urinary 11-dehydro-thromboxane B2 significantly different in both postmenopausal and premenopausal women. The percentage of the decrease was significantly higher in postmenopausal than in premenopausaL The result of this study supports the usefulness of aspirin 100 mg in a healthy postmenopausal women with low risk as a primary prevention of a cardiovascular diseases.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T32805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Sartika
Abstrak :
Ekstrak kulit buah delima yang mengandung asam elagat saat ini sedang dikembangkan menjadi terapi alternatif sebagai pengganti hormon untuk wanita pascamenopause. Asam elagat memiliki aktifitas estrogen pada tikus yang di ovariektomi. Namun belum diketahui apakah kandungan ekstrak kulit buah delima dapat memberikan efek estrogenik pada wanita pascamenopause. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menilai pengaruh efek estrogenik pada kulit buah delima terhadap wanita pascamenopause. Hipotesis penelitian ini adalah ekstrak kulit buah delima dapat memperbaiki keluhan klimakterik, kadar hormon estradiol dan FSH pada wanita pascamenopause. Penelitian ini merupakan uji klinik acak terkontrol,plasebo, buta ganda, paralel, pada 30 subyek wanita pascamenopause. Subyek menerima kapsul placebo atau ekstrak kulit buah delima 1100mg/hari selama 8 minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pemeriksaan terhadap subyek penelitian wawancara keluhan klimkaterik menggunakan questioner Menopause Rating Scale/MRS serta pemeriksaan hormon estradiol dan FSH. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah delima dapat memperbaiki keluhan klimakterik terutama keluhan psikologikal, serta terdapat kecenderungan perbaikan kadar hormon estradiol dan FSH pada wanita pascamenopause, tidak ditemukan kejadian tidak diharapkan dan perubahan parameter laboratorium pada seluruh subyek penelitian. Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak kulit buah delima dapat bersifat sebagai fitoestrogen pada wanita pascamenopause dan bersifat aman.
Pomegranate (Punica granatum L.) peel extract contain elagat acid currently being developed as an alternative as hormone replacement therapy for postmenopausal women. Elagat acid has been proved estrogen activity on ovariectomized rats. However, it has not been discovered yet whether extract pomegranate (Punica granatum L.) peel could provide estrogenic effects on postmenopausal women. Therefore this study to assess the effect of estrogenic effects on the pomegranate (Punica granatum L.) peel for postmenopausal women. The hypothesis of this study is the pomegranate peel extract could improve climacteric complaints, estradiol and FSH hormone levels in postmenopausal women. This study is a randomized, controlled clinical trial, placebo, double blind, parallel, on 30 subjects postmenopausal women. Subjects receiving placebo or 1100mg / day capsules of pomegranate (Punica granatum L.) peel extract for 8 weeks. An interview using a Menopause Rating Scale / MRS questionnaire and examinations of hormones estradiol and FSH were conducted before and after the treatment carried out. This study showed that administration of pomegranate (Punica granatum L.) peel extract can improve climacteric complaints, especially psychological complaints, and there was a tendency of estradiol and FSH hormone levels improvement to postmenopausal women, there were no such unexpected events and changes in laboratory parameters in all study subjects. From this study, we could stated that pomegranate (Punica granatum L.) peel extract could safely act as phytoestrogens in postmenopausal women.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library