Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Kusumah
Abstrak :
Kartu Kredit (credit card) sebagai salah satu alat pembayaran modern merupakan gambaran dari fenomena perubahan gaya hidup konsumen dalam era "global consumer shift", dewasa ini telah menunjukan peran yang cukup penting bagi perkembangan dunia perekonomian dan keuangan di Indonesia. Meningkatnya kebutuhan dan keinginan masyarakat akin kartu kredit (credit card ) sebagai sarana transaksi kouangan yang modern praktis dan relatif terjamin keamanannya selairi mencerminkan adanya perubahan dalam prilaku konsumen terutama dalam polo transaksi keuangan juga menunjukan kepada kita ternyata semakin meningkat pula inovasi - inonasi baru dalam bidang jasa keuangan dan perbankan yang menyebabkan persaingan dalam bisnis kartu kredit dewasa ini terasa semakin tajam khususnya di Indonesia. Kartu kredit Pasaraya sebagai salah satu jenis kartu kredit. "consumer credit card" hadir dalam bisnis kartu kredit di Indonesia sebagai usaha untuk menjartng konsumen potensial yang semakin tajam untuk diperebutkan. Kartu kredit Pasaraya muncul se bagai hasil kerja sama antara P.T. Bank. Dicta selaku pihak "issuer" dan pihak Alatief Corp. atas nama P.T. Pasaraya Nusakarya selakL "merchandiser" dengan keunggulan (brand Benefit) dan keistimewaannya yang tersendiri. Kaitannya dengan hat tersebut penelitian ini lebih diutamakan pada tkegiatan periklanan kartu kredit Pasaraya di majalah Femina dengan target pembaca khalayak wanita karier untuk lebih mengetahui dan memahami sejauh mana sikap mereka terhadap pesa iklan kartu kredit Pasaraya sesuai dengan tujuan yang telah dite tapkan oleh pihak pengiklan. Sifat penelitian ini adaiah deskriptif analitis dengan menggunakan metode survey sample purposive. Berdasarkan hasil akhir dari penelitian ini dapat disimpul an ternyata sikap wanita karier dalam penelitian ini cenderun bersikap sedikit positif terhadap pecan iklan kartu kredit Pasaraya di majalah Femina. Dengan demikian dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat bahwa kegiatan periklanan kartu kredit Pasaraya di majalah Femina dari periode Oktober 1995 sampai Maret 1996 dapat dikatakan kurang efektif dan belum mencapai target yang telah ditetapkan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S4228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Rahmi Ria
Abstrak :
Perbedaan antara laki-laki dengan perempuan masih menyimpan beberapa maaalah, secara genetis keduanya jelas berbeda namun efek yang ditimbulkannya perlu dibahas lebih oermat dan hati-hati karena kesimpulan yang keliru mengenai hal ini tidak hanya akan berdampak pada persoalan saine semata tetapi justru mempunyai dampak yang lebih jauh kepada persoalan asasi kemanusiaan. Akibat kesimpulan yang tidak tuntas maka dapat dijadikan legitimasi terhadap realita eosial yang memperlakukan laki-laki sebagai manusia utama dan perempuan sebagai manusia kedua yang selanjutnya menimbulkan implementasi dalam menentukan peran sosial di dalam kehidupan sehari-hari. Suami adalah pemimpin dan berkewajiban untuk memberi nafkah kepada keluarganya. Kenyataannya sekarang sudah sangat banyak wanita-wanita muslimah berkarier di berbagai macam profesi, bahkan tidak sedikit yang Juetru menjadi tulang punggung ekonomi keluarganya. Dengan keadaan yang demikian maka timbul pertanyaan bagaimana relevansi itu semua dengan hak pria sebagai pemimpin di keluarga dan kewajibannya untuk memberi nafkah bagi keluarganya. Hasil penelitian menegaskan bahwa wanita dibolehkan untuk berkarier selama memenuhi ketentuan-ketentuan syariah. Walaupun wanita karier menjadi tumpuan ekonomi keluarga dan dibenarkannya kemitrasejajaran antara pria dan wanita dalam keluarga, namun tidak dapat merubah ketentuan bahwa suami adalah pemimpin dan imam bagi keluarganya. Dengan dibolehkannya wanita berkarier maka dapat dirasakan manfaatnya antara lain meningkatkan ekonomi keluarga, terbukanya kesempatan bagi wanita untuk mengaktualisasikan diri dan berdedikasi. Selain itu jika tidak mematuhi rambu-rambu agama make wanita karier hanya akan mendatangkan mudharat yang akan dirasakan oleh dirinya, keluarganya maupun masyarakat Diearankan kepada setiap wanita karier agar selalu menjaga fitrah kewanitaannya sebagai hamba Allah yang shalihah dan para suami diharapkan tidak berlaku sewenang-wenang di keluarganya walaupun predikat pemimpin melekat padanya. Pemerintah hendaknya memberikan dukungan agar setiap wanita mnslimah yang berkarier tetap berada dalam batas-hates norma agama.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T6084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Tri Rizka
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5141
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Winarni Susyanti
Abstrak :
ABSTRAK
Istilah wanita karier secara tersirat mengandung anti, bahwa dunia ini pada dasarnya adalah dunia pria. Henurut Schwarz pria itu "tidak hidup di dalam rumahnya", seperti halnya dengan seorang wanita, walaupun ia di dalam rumah itu. Ia hidup di mana dia bekerja, di kantor atau di ruang studinya. Karena itu pria karier itu dapat dikatakan sebagai satu hal yang identik, sebagai dasar eksistensi si pria didalam dunianya. Karena itulah kita hingga kini tidak mengenal sebutan pria karier.

Lain halnya dengan wanita, maka sebutan wanita karier nampaknya makin lama makin popular serta perlu; hal ini karena adanya desakan dari kenyataan sosial bahwa wanita itu makin banyak yang kini hidup.di dalam dunianya yang di jaman Kartini dianggap sebagai milik pria.

Kemampuan dan bakat wanita yang terbukti sama baiknya dengan pria di dalam dunia karier, membuka mata dunia, bahwa dunia karier itu bukan harus hanya diisi oleh kaum pria. Wanita menurut Buytendijk dan Plessner bersifat pathis dalam hidupnya; seorang wanita itu berfungsi merawat. Walupun pathis itu bukan berarti pasif, tetapi berarti lebih terbuka untuk pengalaman dan pengaruh-pengaruh, maka wanita itu secara hakiki diidentikkan dengan rumah tangga, dengan tugas merawat keluarga dan rumah tangga yang merupakan sifat hakikinya.

Masalah yang pertama yang timbul dan sering cukup menimbulkan ketegangan dan menimbulkan masalah-masalah sampingan lain, adalah konflik yang sering timbul karena sifat hakekat wanita.

Seperti telah disebutkan, maka hakekat wanita menurut Buytendijk dan Plessner adalah merawat. Karena itu kesatuan wanita dengan rumahnya pada dasarnya adalah kuat, sedang dalam prakteknya sering menjadi sumber timbulnya ketegangan dan persoalan pengambilan peran yang harmonis di dalam dua dunia yang berbeda. Problem yang timbul pertama kali untuk menjadi wanita karier adalah ketegangan karena wanita itu untuk selama waktu tertentu harus berpisah dengan dunia hakikinya. Di dalam masa-masa pertama ini hal ini seringkali mudah menimbulkan keadaan sensitif, goncangan konsentrasi. Tetapi pada umumnya, terutama bila wanita itu dapat mengambil peran yang tepat di dalam kedua dunia itu dalam suatu posisi yang harmonis, maka kedua dunia itu akan menjadi satu dunia yang khas, yang tidak jarang bahkan menjadi sumber inspirasi, idea maupun dorongan serta gairah hidup.

Berdasarkan hal itu penulis ingin sekali mengetahui bagaimana caranya wanita karier tersebut mengatasi hambatan-hambatannya. Dan inilah yang penulis lacak melalui suatu penelitian kelompok terhadap wanita-wanita karier di kantor-kantor pemerintah, swasta dan organisasi wanita di Jakarta.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R. Wulandari Azhuri
Abstrak :
Dalam penelitian ini, landasan wanita membuat keputusan pembelian dipilih oleh penulis sebagai variabel dari penelitian yang mengangkat tema mengenai marketing to women. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan keputusan pembelian laptop pada wanita karier ditinjau dari perspektif marketing to women dalam pembuatan keputusan pembelian produk laptop. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan teknik non-probability sampling dengan jenis judgemental sampling terhadap sampel populasi yang merupakan wanita karier yang bekerja di kawasan perkantoran Sentral Senayan sebanyak 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa dimensi yang terdapat dalam variabel penelitian, faktor-faktor yang menentukan keputusan pembelian laptop pada wanita karier lebih condong terdorong oleh dimensi fokus strategi daripada dimensi-dimensi lainnya, dikarenakan semua indikator pada dimensi tersebut masuk dalam range tinggi. Meskipun semua indikator dalam dimensi fokus strategi masuk dalam range tinggi, namun nilai indikator tertinggi ditempati oleh indikator sebelum memutuskan untuk membeli laptop, terlebih dahulu memperbandingkan dengan beberapa merek lainnya yang terdapat pada dimensi kunci komunikasi. ......In this research, women?s buying decision making was chosen as variabel based on ?Marketing to Women? concept. This research aimed to find out factors which affect women in deciding to buy laptops. The approach of this research is quantitative by survey as a methodology that utilize a technic of non-probability sampling with a type of judgemental sampling towards population sample which are career women who are working in the area of Sentral Senayan office of 150 respondents. The result of this research show that from all dimensions of the variables contained in the research, the factors determining the decision of purchasing laptop on career women is driven more by focus strategies dimension than other dimensions, because all the indicators on this dimension are included in the high range. Although all indicators in the dimension of the focus strategies are included in the high range, but the highest indicator value is occupied by the indicator where women tend to compare between some brands before deciding to buy a laptop, which exist in the dimensions of communication keys.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2011
S1039
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library