Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hayati
Abstrak :
Latar Belakang: Air susu ibu merupakan nutrisi ideal untuk bayi yang direkomendasikan untuk diberikan secara eksklusif hingga usia 4-6 bulan. Air susu ibu mengandung zat bioaktif yang dapat mempercepat proses maturasi dan menjaga integritas mukosa usus. Pemeriksaan yang bersifat mudah, cepat, non-invasif dan terpercaya untuk menilai integritas mukosa usus yaitu alfa-1 antitripsin (AAT), calprotectin, dan IgA sekretorik (sIgA) feses. Tujuan: Mengetahui perbedaan integritas mukosa usus dengan mengukur kadar AAT, calprotectin dan sIgA feses pada subjek bayi ASI dan susu formula eksklusif (SF) dan mengetahui hubungan antara jenis asupan nutrisi dengan integritas mukosa usus bayi pada usia 4-6 bulan. Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2013. Subjek penelitian adalah bayi sehat berusia 4-6 bulan yang datang ke poliklinik anak RS St Carolus Jakarta dan yang bertempat tinggal di Kecamatan Pasar Minggu dan Cempaka Putih Jakarta. Kadar AAT, calprotectin, dan sIgA feses diukur menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Analisis statistik dilakukan untuk mencari hubungan pemberian ASI eksklusif dengan integritas mukosa usus dengan uji Kai kuadrat atau Fisher (analisis bivariat). Hasil: Penelitian dilakukan pada 80 subjek (ASI n=40, SF n=40). Tidak didapatkan perbedaan karakteristik yang bermakna pada kedua kelompok. Kelompok ASI memiliki nilai rerata kadar AAT feses yang lebih tinggi secara bermakna (p=0,02). Kelompok SF memiliki kadar calprotectin yang lebih tinggi namun tidak berbeda bermakna (p=0,443) dibanding dengan bayi ASI. Kelompok ASI memiliki median kadar sIgA yang lebih tinggi secara tidak signifikan (p=0,104) dibandingkan dengan bayi SF. Pada penelitian ini didapatkan hubungan yang bermakna antara pemberian nutrisi dengan peningkatan kadar AAT feses bayi ASI. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara jenis asupan nutrisi dengan penurunan kadar calprotectin (p=0,65) dan peningkatan kadar sIgA feses (p=0,26). Simpulan: Bayi ASI eksklusif menunjukkan integritas mukosa usus yang lebih baik dari bayi SF eksklusif. Kadar AAT lebih tinggi secara signifikan pada bayi ASI eksklusif diduga berkaitan dengan AAT yang diperoleh dari ASI. ......Background: Breastmilk is recognised for its ideal nutritional benefits for babies and has been recommended to be given exclusively for 6 months of life. Breastmilk also known to have bioactive substances that could modulates the gastrointestinal maturation and maintain its mucosal integrity. Markers that are easy, non-invasive and reliable like fecal alpha-1 antitrypsin (AAT), calprotectin, and secretoric imunoglobulin A (sIgA) have been known as marker to asses gut wall integrity. Objective: To determine the difference of gut wall integrity based on fecal AAT, calprotectin, and sIg A level of exclusive breastmilk (BF) and formula feeding (FF) infant at 4-6 month of age. To determine the correlation between feeding type with gut wall integrity. Methods: The study was conducted from June to Oktober 2013. Subjects were babies of 4-6 months old who came to pediatric policlinic at St Carolus hospital, and live in Kecamatan Pasar Minggu and Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta. The fecal markers analized with enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) methode. Chi square and Fischer test were used to analyze the correlation between feeding type and gut wall integrity (bivariate analysis). Results: There were 80 babies recruited (BF=40, FF=40). There were no statisticaly difference between the characteristics of two groups. The BF group showed higher fecal AAT level compared to FF group (p=0,02). The FF group showed a higher fecal calprotectin and the BF group had a higher level of fecal sIgA compared to BF group but not statisticaly different (p=0,443, p=0,104). There was significant correlation between fecal AAT level of babies with breastmilk feeding (p=0,02). There were no significant correlation between fecal calprotectin (p=0,65) and sIgA level with the feeding type (p=0,26). Conclusion: The BF babies had better mucosal integrity compared to FF babies. The fecal AAT level were significantly higher in breastmilk feeding babies and related with AAT from breastmilk.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ziu, Christopher G.,
New York: McGraw-Hill, 1995
621.867 2 ZIU h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hayes, L. Newton
Shanghai: Kelly & Walsh, 1937
915.1 HAY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rojas, Carlos
Cambridge, Mass: London : Harvard University Press, 2010
951 ROJ g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cao, Lei
Beijing: Wai wen chu ban she, 1997
SIN 915.1 CAO l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Zhu, Bian Dong Yaohui
Beijing : Xian Dai Chi Ban She, 2008
R SIN 722.11 ZHU c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Beijing : Wai wen chu ban she, 2007
R SIN 722.11 LIS k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lindesay, William
Beijing Shi: Beijing Shi wen wu ju : Wu zhou chuan bo chu ban she, 2007
R SIN 722.11 LIN w (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Yolanda
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia memiliki salah satu lembaga legal untuk melakukan sertifikasi green building yang disebut GBCI (Green Building Council Indonesia). GBCI memiliki sistem penilaian sendiri yang disebut Greenship. Salah satu aspek penilaian yang terdapat pada Greenship adalah MRC (Material Resource Cycle). Pembahasan aspek ini dilakukan melalui metode deskriptif dan evaluatif untuk melihat aspek MRC yang telah dipenuhi, aspek MRC yang berkemungkinan untuk dipenuhi serta aspek yang tidak dipenuhi. Pembahasan ini dilakukan untuk mengetahui peranan pemilihan material dalam pencapaian performa green building, khususnya pada sistem curtain wall. Kemudian juga akan dilakukan komparasi antara standar umum green building material (non-Greenship) dengan Greenship untuk melihat poin non-Greenship yang berpotensi untuk dijadikan poin rekomendasi penilaian dalam Greenship. Dari data dan analisis disimpulkan bahwa pemilihan material pada curtain wall tidak dapat berkontribusi maksimal terhadap pencapaian poin Greenship. Serta aspek penilaian material berdurabilitas tinggi dan meminimalisasi material pembungkus dapat dijadikan sebagai poin rekomendasi penilaian Greenship.
ABSTRAK
Indonesia has one legal institutions to perform green building certification called GBCI (Green Building Council Indonesia). GBCI has its own scoring system called Greenship. One aspect of the assessment contained in Greenship is MRC (Materials Resource Cycle). The discussion of this aspect is done through descriptive and evaluative to see aspects of the MRC which has been met, MRC aspects that are likely to be met as well as the aspects that were not met. The discussion was conducted to determine the role of materials selection in achieving green building performance, especially in the curtain wall system. Then also will do a comparison between the general standard of green building materials (non-Greenship) with Greenship to see non-Greenship points potentially to be used in the assessment recommendation Greenship points. From the data and analysis concluded that the selection of materials in curtain wall can not contribute to achieve maximum Greenship points. As well as high durability material and minimize the wrapping material can be used as assessment?s points on Greenship
2016
S64153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachri Laudzaputra Athalla
Abstrak :
Inspeksi ketebalan dinding aktual menggunakan ultrasonic testing (UT) gauge dan inspeksi potensial katodik menggunakan cathodic protection (CP) gun merupakan contoh metode inspeksi yang umum digunakan dalam menilai kelayakan operasi pipa bawah laut. Namun hasil keluaran metode ini sering kali memiliki keterbatasan (Okyere, 2019; Langenberg, Marklein, & Mayer, 2012) sehingga diperlukan metode lain untuk mensimulasikan kelayakan operasi pipa bawah laut. Penelitian ini akan mengusulkan metode yang lebih sistematis dalam mensimulasikan kelayakan operasi pipa bawah laut milik KKKS. Variabel yang menentukan kelayakan pipa berdasarkan ketebalan dinding dalam penelitian ini adalah persentase kehilangan dinding, ketebalan dinding kebutuhan, dan umur sisa pipa, sedangkan variabel yang menentukan kelayakan sistem CP adalah potensial katodik pada pipa. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua pipa terseut masih dinilai aman untuk digunakan karena tebal dinding aktual masih berada diatas ketebalan dinding kebutuhan. Sistem proteksi katodik kedua pipa tersebut juga masih layak dikarenakan rentang potensial katodik yang dimiliki pipa utara dan selatan berada dalam rentang batas aman yakni 0,80 V hingga 1,10 V. Diharapkan hasil penelitian ini dapat mengantisipasi kegagalan pada jalur pipa bawah laut yang dapat mengakibatkan kerugian. ......Inspection of actual wall thickness using ultrasonic testing gauges (UT) and potential cathodic inspection using cathodic protection (CP) gun are examples of common inspection methods used in assessing the feasibility of underwater pipeline operation. However, the outputs of this method often have limitations (Okyere, 2019; Langenberg, Marklein, & Mayer, 2012), so other methods are needed to simulate the feasibility of underwater pipeline operations. This research will discuss more comprehensive methods in simulating the underwater pipeline operation which owned by KKKS. The variables that being used in determining the feasibility of the actual wall thickness of subsea pipe in this study are wall loss, wall thickness requirements, and the remaining life of the pipe, while the variable that determines the feasibility of the CP system is the cathodic potential of the pipe. The results showed that the two pipes were still safe to use because wall thickness was still needed. The cathodic protection system of the two pipes is also still worth considering based on the cathodic potential of the north and south pipelines within the safe limit range of -0.80 V to -1.10 V. It is expected that the results of this study can anticipate the failure of subsea pipeline.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>