Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Roberji
"ABSTRAK
Tujuan Penelitian:
Mengetahui pngaruh waktu tinggal terhadap kematian Calon Jemaah Haji Indonesia (CJHI) reguler periode Armina dan pasca Armina usia 40 tahun keatas pada tahun 1427 H.
Metode Penelitian:
Disain studi yang digunakan adalah desain studi analitik rancangan kohort retrospektif yaitu melakukan pengamatan obyek penelitian CJHI reguler usia 40 tahun keatas selama kurang lebih 68 hari mulai dari kedatanagan pertama kali (kloter pertama) di Arab Saudi (27 November 2006) hingga berakhirnya aktivitas jamaah haji pada tahun 1427 H (2 Februari 2007).
Hasil penelitian:
Walctu tinggal berpengaruh secara konsisten terhadap terjadinya kematian. Hasil uji rnenunjukkan konsistensi sesuai dengan Jose respons semakin singkat waktu
tinggalnya semakin tinggi risiko untuk mengalami kematian. Dengan demikian CJHl yang memiliki waktu tinggal yang singkat berisiko terkena kematian seiring dengan tingkat kesingkatan waktu tinggalnya. Artinya kelompok jemaah yang haji tiba di tanah paling akhir adalah kelompok yang berisiko mengalami kematian paling tinggi.
Mortality risk CJHI rcguler periode Armina dan pasca Armina usia 40 tahun ke atas pada tahun 1427 H sebesar 3.4%."
2007
T32034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romaita Ardzillah
"Minimnya informasi terkait waktu tinggal substrat di dalam digester untuk menghasilkan gas yang optimum menjadikan salah satu permasalahan dalam pengoperasian digester anaerobik, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait waktu tinggal. Penelitian terhadap waktu tinggal ini dilakukan dalam reaktor berukuran 51 L dengan sistem batch selama 40 hari dengan perbandingan substrat lumpur tinja:sampah makanan:sampah kebun adalah 1:1:1 dan dilakukan pengecekan karakteristik awal substrat setelah pencampuran.
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa C/N substrat adalah 12,5 dengan TS sebesar 1,25%. Biogas maksimum yang dihasilkan terjadi pada waktu tinggal 40 hari yaitu sebanyak 127,13 L per kg VS dengan persentase metan sebesar 37,4% dan persentase penghilangan COD sebesar 73,5%. Namun, pada penelitian ini belum dapat menentukan waktu tinggal optimum dikarenakan belum adanya fluktuasi dari produksi gas.

The lack of information regarding the substrate residence time in the digester to produce optimum gas has affected to an appearance of certain problems in the operation of an anaerobic digester, so it is necessary to study related residence time. Research on the residence time in the reactor was done by measuring 51 L in a batch system for 40 days with a ratio of substrates, fecal sludge:food waste:garden waste is 1: 1: 1 and checking the initial characteristics of the substrate after mixing.
Based on the research, it showed that the C/N substrate is 12,5 with 1,25% TS. Biogas produced maximum occur at the time of stay of 40 days was as much as 127,13 per kg VS L with a percentage of 37,4% methane and COD removal percentage of 73,5%. However, this study have not been able to determine the optimum detention time fluctuations due to the lack of gas production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denok Wahyuningtyas
"Cakupan pelayanan air bersih PT. PALYJA untuk DKI Jakarta berkisar 60% pada tahun 2015, sedangkan target yang ditetapkan pada MDGs tahun 2015 cakupan pelayanan air bersih akses aman nasional adalah 68,87%. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya pasokan air baku yang memenuhi syarat untuk diolah menjadi air bersih/ air minum dikarenakan kualitas air baku yang makin menurun akibat buangan limbah domestik maupun nondomestik. Untuk memperbaiki kualitas air baku maka dilakukan pengolahan secara biologis dengan optimalisasi parameter operasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinetika dan efisiensi removal zat organik dan amonia pada pengolahan air baku IPA Cilandak yang bersumber dari Sungai Krukut menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor terhadap variasi laju aerasi dan waktu tinggal hidrolik. Pada laju aerasi 40 L/menit efisiensi removal COD dengan waktu tinggal 20, 40, dan 60 menit berturut-turut adalah 47,23%, 49,35%, dan 52,04%, sedangkan amonia berturut-turut 47,83%, 50,63%, dan 54,01%. Untuk kinetika penguraian COD adalah 0,0369 jam-1 dan amonia 0,0578 jam-1. Sedangkan pada laju aerasi 30 L/menit efisiensi removal COD dengan waktu tinggal 20, 40, dan 60 menit berturut-turut adalah 43,80%, 45,20%, dan 46,99%, untuk amonia berturut-turut 43,26%, 46,23%, dan 48,96%. Kinetika penguraian COD pada laju aerasi tersebut adalah 0,0288 jam-1 dan amonia 0,0539 jam-1. Kondisi optimum pengolahan MBBR pada percobaan ini dicapai pada saat waktu tinggal 60 menit dan laju aerasi 30 L/menit.

Coverage of water service to the Jakarta area ranges from 61.06% in 2015, while the target set in the MDGs by 2015 service coverage of national safety access clean water in Jakarta is 68,87%. The problems faced today was the lack of supply of raw water that is eligible to be processed into clean water/ drinking water, it?s because the quality of the raw water is decreasing due to domestic and non-domestic waste disposal. To improve the quality of raw water, biological processing is carried out by optimizing the operating parameters. The purpose of this study was to analyze the kinematics and the efficiency of organic matter and ammonia removal in the raw water treatment Cilandak Drinking Water Plant from Krukut River source using Moving Bed Biofilm Reactor to variations aeration rate and hydraulic retention time. At 40 L/minutes aeration rate, removal efficiency of COD with 20, 40, and 60 minutes retention time are 47,23%, 49,35%, dan 52,04%, while removal efficiency of ammonia are 47,83%, 50,63%, dan 54,01%. For the decomposition kinetics of COD and ammonia is 0,0369 hour-1 and 0,0564 hour-1. At 30 L/minutes aeration rate, removal efficiency of COD with 20, 40, and 60 minutes retention time are 43,80%, 45,20%, dan 46,99%, while removal efficiency of ammonia are 43,26%, 46,23%, dan 48,96%. Decomposition kinetics of COD and ammonia at this aeration rate is 0,0288 hour-1 and 0,0539 hour-1. The optimum conditions of MBBR treatment in this trial achieved when the retention time is 60 minutes and aeration rate is 30 L/min"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margareta Novia Asih Christami
"ABSTRAK
Pencemaran domestik telah menyebabkan kontaminasi terhadap air Sungai Pesanggrahan. Pengolahan kimia sebagai reaksi untuk menurunkan polutan menghasilkan byproduct berupa limbah B3 yang mahal pengolahannya dan berpotensi mencemari lingkungan. Tingginya pencemaran air Sungai Pesanggrahan berupa TSS 11,1 ndash; 243,8 mg/L, COD 17,8-165,2 mg/L, Total Fosfat 0,12-0,74 mg/L, dan NH3-N 0,094-1,04 mg/L telah melampaui syarat mutu Kelas I air baku air minum berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001. Oleh karenanya, pengolahan biologis Aerated Submerged SpongeBed Biofilter dapat dijadikan rekomendasi pretreatment proses IPAM karena sifat ramah lingkungan dan kemampuan mereduksi beban pencemar organik dengan baik. Untuk mereduksi beban organik tersebut, dilakukan pendekatan skala lab dengan modifikasi 15 media dalam reaktor bervolume 6 L dengan suplai udara 7 L/menit. Variasi waktu tinggal ditinjau pada 1; 1,5; 2 jam. Didapatkan bahwa removal tertinggi terjadi pada waktu retensi 1,5 jam dengan kemampuan reduksi 75,5 0,12 TSS; 59,1 0,14 COD; 57,1 0,27 Total Fosfat; dan 45,5 0,37 NH3-N. Penurunan ammonia berlangsung pada orde nol dengan koefisien 0,005 g/m2-hari pada HRT optimumnya: 1,5 jam. Efek setelah pengolahan juga ditinjau menggunakan Jartest dan ditemukan bahwa pengolahan biofilter spongebed mampu menurunkan kebutuhan dosis koagulan optimum PAC dari sekitar 50 mg/L menjadi 5 mg/L. Kekeruhan dan COD pun mampu diturunkan dari 135 NTU menjadi sekitar 0,5 NTU dan dari 33 mg/L menjadi 14 mg/L.

ABSTRACT
The domestic source has caused contamination into Pesanggrahan River water. Chemical treatment as a reaction to decrease this pollutant produces by products in the form of Toxic and Hazardous Wastes which are both expensive to process and have high potential to pollute the environment. High contamination of Pesanggrahan River such as TSS 11.1-243.8 mg L, COD 17.8-165.2 mg L, Total Phosphate 0.12-0.74 mg L, and NH 3 N 0.094 ndash 1.04 mg L has exceeded the standard of Class I Raw Water for Drinking Water based on Government Regulation Number 82 Year 2001. Therefore, the biological treatment using Aerated Submerged Spongebed Biofilter can be proposed as a pretreatment recommendation for Drinking Water Treatment Plant processing due to its environmental friendly property and its ability to reduce the organic pollutant really well. To see the implementation of organic load reduction, a lab scale experiment with a modified volume of 15 media was applied in a 6L reactor with 7 L min oxygen supply. Variations of retention time were evaluated at 1 1,5 2 hours. It was found that the highest removal efficiency occurred at HRT 1,5 hours with the reduction capability of 75.5 0.12 TSS 59.1 0.14 COD 57.1 0.27 Total Phosphate and 45.5 0.37 NH3 N. Ammonia reduction obtained at zero order reaction with the coefficient of 0.005 g m2day on its most optimum hydraulic retention time 1,5 hours. The post treatment effects were also reviewed using Jartest. It was found that the spongebed biofilter was able to decrease the need for optimum coagulant dose or PAC from around 50 mg L to 5 mg L. Turbidity and COD could also be derived from 135 NTU to around 0.4 NTU, and from 33 mg L to 14 mg L."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Alfira Chairunnisa
"ABSTRAK
Biofilter anaerob-aerob dengan media filter plastik sarang tawon digunakan untuk menyisihkan konsentrasi COD dan ammonia yang terkandung dalam air lindi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penyisihan unit pengolahan biofilter anaerob-aerob dengan perbedaan waktu tinggal serta menentukan waktu tinggal optimum yang dapat menyisihkan konsentrasi COD dan ammonia agar memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku. Proses penelitian ini dilakukan selama 88 hari dengan dua tahap proses penelitian yaitu proses seeding dan aklimatisasi yang dilakukan secara bersamaan dan dilanjutkan dengan proses feeding. Konsentrasi COD dan ammonia influen yang masuk ke dalam biofilter anaerob-aerob selama proses feeding adalah sebesar 3.816-4.945 mg/L dan 1.790-3.909 mg/L. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah efisiensi penyisihan konsentrasi COD dan ammonia pada waktu tinggal total 8 hari, 10 hari dan 12 hari memiliki nilai rata-rata sebesar 46,24%; 55,43%; 90,49% dan 76,99%; 90,56%; 95,65% dengan penyisihan tertinggi diperoleh pada waktu tinggal total 12 hari. Nilai k yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,423 hari-1 untuk penyisihan COD dan 1,513 hari-1 untuk penyisihan ammonia. Pengolahan air lindi menggunakan biofilter anaerob-aerob dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mengolah konsentrasi COD dan ammonia yang terkandung dalam air lindi.

ABSTRACT
Anaerobic-aerobic biofiltration with honeycomb tube plastic media used to eliminate the concentration of COD and ammonia contained in the leachate. The purpose of this study were to determine the removal efficiency units of anaerobic-aerobic biofiltration with the detention time differences and to determine the optimum detention time which can remove COD and ammonia concentration in order to meet applicable environmental standards. This study has been conducted for 88 days with two stages of research, seeding and acclimatization process and then continued by feeding process. During the feeding process, COD and ammonia influent concentration amounts are 3.816-4.945 mg/L and 1.790-3.909 mg/L. The result of the study is the removal efficiency of COD and ammonia in the total detention time of 8 days, 10 days, and 12 days had an average value of 46,24%; 55,43%; 90,49% and 76,99%; 90,56%; 95,65%, with the highest allowance is obtained at the total detention time of 12 days. The value of k for COD removal is 0,423 day-1, and for the ammonia removal is 1,513 day-1. Leachate treatment using anaerobic-aerobic biofiltration can be used as an alternative to remove COD and ammonia concentration contained in the leachate."
2015
S60124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library