Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arfie Ikhsan Firmansyah
"Sistem adsorpsi pada padatan atau sistem adsorpsi fisik banyak sekali digunakan dewasa ini. Sistem adsorpsi digunakan pada sistem penjemihan air, penyerapan Iimbah, gas storage (penyimpan gas), sistem pendingin, pemurnian gas (gas purification) dan lain-lain. Pada sistem adsorpsi media penyerapannya biasa disebut sebagai adsorben dan zat yang terserap disebut sebagai adsorbat. adsorben adalah zat atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mempertahankan cairan atau gas didalamnya. Efisiensi sistem menggunakan aplikasi adsorpsi ditentukan oleh karakteristik adsorpsi.
Di Indonesia alat untuk mendapatkan data karakteristik adsorpsi berupa kapasitas dan laju penyerapan sangat sulit ditemukan. Kebutuhan alat uji untuk mendapatkan data karakteristik adsorpsi sangat dibutuhkan pada penelitian adsorpsi fisik. Informasi karakteristik adsorpsi sangat berguna sebagai dasar memilih pasangan adsorben-adsorbat pada perancangan sistem menggunakan aplikasi adsorpsi fisik, sehingga didapatkan efisiensi yang tinggi (E1-Sharkawy, Ibrahim et al, 2008).
Salah satu metode pengukuran karakteristik adsorpsi adalah metode volumetrik, dimana menghitung kapasitas dan laju penyerapan dilakukan dengan menggunakan perubahan tekanan per satuan waktu pada temperatur konstan atau dikenal dengan adsorpsi isotermal (Dawoud dan Aristov, 2003).
Alai uji adsorpsi kinetik dirancang dan dibuat dengan metode volumetrik dapat digunakan mengukur tekanan dan temperatur per detik. Perhitungan data unjuk kerja alat uji adsorpsi kinetik mengunakan persarnaan gas ideal untuk menghitung kapasitas dan laju penyerapan. Pengujian unjuk kerja alat uji adsorpsi dilakukan dengan uji repeatibility data dan validasi data menggunakan uji statistik T-berpasangan.

Adsorption in solid surface is used by research and industrial. Adsorption system has used for water purity, gas storage, cooling system, gas purification etc. In adsorption system, Material or physic media is conceiving call adsorbent and the material is permeated call adsorbate. Absorbent is material, which is having ability to fasten and maintain liquid or gas. Efficiency of system is using adsorption system, that is determined by adsorption characteristic In Indonesia, adsorption test rig to get the data of adsorption characteristic in the form of capacity and kinetic of adsorption is difficult found. The test rig is required to get the data of adsorption characteristic by research of adsorption The information of adsorption characteristic is based to found best couples adsorbent-adsorbate, which is used to get high efficiency by design of adsorption system. ( El-Sharkawy, Ibrahim Et al, 2008).
One of method of measurement of adsorption characteristic is volumetric method, that is measurement capacity and kinetic of adsorption by using pressure change and constant temperature per time or adsorption isothermal (Dawoud And Aristov, 2003) The designed and manufacturing test rig kinetic of adsorption is used by volumetric method, which can be used to measure pressure and temperature per second. The data processing is using thermodynamics equation of ideal gas (STP), that is calculating capacity and kinetic of adsorption. The performance of test rig examination is using repeatability of data.
The conclusion of examination is using statistical paired-samples T-test. Result of repeatability and validation of data is get tung = - 379.177, that is mean the research hypothesis accepted at a = 0.05. The conclusion of research is have a same data between examination 1 and 2 at signification level (real) 95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24408
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allessandro Setyo Anggito Utomo
"Pengurangan energi didapatkan dari berbagai cara salah satunya dengan cara mempercepat laju kapal dengan injeksi gelembung berukuran nano pada lapisan serat air. Penelitian sebelumnya menunjukan gelembung berukuran lebih dari 2 mm tidak memiliki efektivitas tinggi dalam pengurangan drag dibandingkan diameter kurang dari 40 μm pada kecepatan yang sama. Sehingga penelitian tersebut ingin menjawab pertanyaan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh ukuran gelembung pada lapisan batas fluida. Pengaruh tersebut dapat dilihat melalui konstanta yang dapat menentukan fluks pada cairan pada lapisan batas fluida pada saat cairan berada pada kondisi tanpa pengaruh gelembung dan pada saat kondisi turbulen. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui karakteristik injeksi gelembung berukuran nano terhadap pengurangan gaya hambatan pada lambung kapal. Metode penelitian tersebut dilakukan dengan menginjeksi gelembung nano sehingga mengetahui efek konstanta pengali fluks volumetrik cairan pada variabel rasio injeksi udara dengan tingkat turbulensi fluidan yang berbeda. Nilai konstanta pengali yakni faktor ß yang mengakibatkan efektivitas gelembung nano. Penelitian tersebut menghasilkan data korelasi rasio batal, pengali konstanta fluks volumetrik dengan jarak plat yang berbeda.

Energy reduction obtained in various ways, one of them by accelerating the rate of ships by injection of nano-sized bubbles in the water fiber layer. Previous studies have shown bubbles with more than 2 mm size do not have high effectiveness in reducing drag compared with the diameters less than 40 μm at the same speed. So the researchers wanted to answer previous research questions about the effect of bubble size on the fluid boundary layer. This influence can be shown through constants that can determine the flux in the liquid at the boundary layer in different conditions without the influence of bubbles and during turbulent conditions. The purpose of the study was to determine the characteristics of nano-sized bubble injection to reduce the drag force on the hull. The research method was carried out by injecting nanobubbles to know the effect of the volumetric flux constant multiplier constant on variable air injection ratios with different levels of fluidity turbulence. The value of the multiplier constant is the ß factor, which results in the effectiveness of nanobubbles. The study produced a correlation ratio data cancel, volumetric multiplier flux constant with different plate spacing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willie Setiawan
"Dengan adanya tulangan transversal pada spun pile dapat meningkatkan nilai kekuatan, daktilitas, serta mencegah terjadinya tekuk. Penelitian ini akan mengamati efek dari rasio volumetrik tulangan transversal terhadap kekuatan, daktilitas, jenis kegagalan yang terjadi, dan pengaruhnya ke tegangan. Analisa pada penelitian ini dibuat melalui pengamatan dari hasil uji parametrik, yang meliputi efek beban aksial dan rasio volumetrik tulangan transversal. Penulis menggunakan software ABAQUS untuk mendapatkan hasil dari uji parametrik. Diketahui dari hasil penelitian ini bahwa dengan diberi beban aksial yang semakin besar, kekuatan akan semakin besar juga namun nilai daktilitas akan menurun. Kemudian, untuk rasio volumetrik tulangan transversal berbanding lurus dengan kekuatan dan daktilitas benda uji. Selain itu, penulis juga mengamati diagram interaksi P-M menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kapasitas momen yang dapat ditanggung benda uji. Diketahui dari diagram interaksi P-M benda uji khususnya dengan beban aksial rendah mengalami kegagalan akibat daktail. Penulis mengakhiri penelitian ini dengan kesimpulan bahwa rasio volumetrik minimal yang layak digunakan ketika memenuhi 30% dari syarat minimum tulangan transversal berdasarkan SNI 2847:2019.

The presence of transverse reinforcement in the spun pile can increase strength, ductility, and prevent from buckling. This study will examine the effect of the volumetric ratio of transverse reinforcement on strength, ductility, type of failure that occurs, and its effect on stress. The analysis in this study was made by observing the results of parametric tests, which included the effects of axial loads and volumetric ratios of spiral reinforcement. The author uses the ABAQUS software to get the results of the parametric test. It is known from the results of this study that given a larger axial load, the strength will also be greater but the ductility value will decrease. Then, for the volumetric ratio of spiral reinforcement is directly proportional to the strength and ductility of the specimen. In addition, the authors also observe the P-M interaction diagram using SAP 2000 software to determine the moment capacity that can be borne by the test object. It is known from the P-M interaction diagram that the test specimens, especially those with low axial loads, will experienced ductile failure by moment forces. The author ends this research with the conclusion that the minimum volumetric ratio that is feasible to use when it meets 30% of the minimum requirements for transverse reinforcement based on SNI 2847:2019."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Purno Aji
"Graben merupakan struktur utama yang mendominasi di Laut Utara bagian utara. Pada penelitian ini terfokus pada formasi Statfjord yang berada pada North Viking Graben. Formasi tersebut diendapkan pada zaman Triassic akhir sampai Jurassic awal. Lapisan ini berupa sedimen batupasir. Karakterisasi reservoar pada lapisan tersebut akan dilakukan dengan integrasi analisa atribut seismik dan inversi seismik. Analisa atribut seismik dilakukan guna mengidentifikasi batas lapisan, yang diindikasikan dengan adanya perbedaan antara dua lapisan dan inversi seimik dilakukan untuk memperlihatkan akustik impedansi yang berguna untuk mengetahui karakteristik lapisan. Kedua atribut amplitude seismik dan impedansi akustik diharapkan dapat menginvestigasi reservoar secara lengkap. Berdasarkan hasil intepretasi dan analisa dari atribut seismik dibangun model geologi. Hasil pemodelan geologi dapat digunakan sebagai dasar untuk merlakukan perhitungan volume reservoir dengan metode volumetrik. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa peta distribusi porositas dengan besar nilai porositas sebesar 0,125 ndash; 0.225 dan peta distribusi volume hidrokarbon dengan besar volume sebesar 186 106 sm3.

Graben is the dominant main structure in the northern North Sea. The study area is located on North Viking Graben. In this study focused on the formation of Statfjord. The formation was precipitated during the late Triassic until the early Jurassic. This layer is a sandstone sediment. The reservoir characterization of the coating will be done by integration of seismic attribute analysis and seismic inversion. Seismic attribute analysis is performed to identify the boundary layer, which is indicated by the difference between the two layers and the inversion seimik done to show the acoustic impedance which is useful to know the characteristics of the layer. Both attributes seismic amplitude and acoustic impedance are expected to investigate the complete reservoir. Based on the results of interpretation and analysis of the seismic attribute will be built geological model. The results of geological modeling can be used as a basis for treating reservoir volume calculations by volumetric methods. In this research, the results obtained in the form of porosity distribution map with a large porosity value of 0.125 0.225 and STOIIP distribution map with a large reservoir volume of 186 106 sm3.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Everest Susanto
"Spun pile yang terdapat di Indonesia masih menggunakan tulangan transversal dengan rasio volumetrik yang jauh dibawah persyaratan SNI. Penggunaan steel jacket pada spun pile selain sebagai perkuatan untuk spun pile juga untuk memenuhi kebutuhan tulangan transversal pada spun pile tersebut. Penelitian ini akan mengamati pengaruh penggunaan steel jacket terhadap perilaku spun pile dalam menahan beban aksial dan lateral melalui pemodelan menggunakan perangkat lunak ABAQUS. Uji parametrik untuk mengetahui pengaruh steel jacket dan perilaku spun pile dilakukan dengan memberikan variasi beban aksial, material dan tebal steel jacket, serta lekatan antara steel jacket dengan spun pile. Analisis hasil uji parametrik diperoleh melalui pengamatan kapasitas dan daktilitas melalui kurva , rasio volumetrik tulangan transversal, tegangan, dan regangan. Penggunaan steel jacket baja mutu tinggi dan baja normal diketahui dapat meningkatkan kapasitas lentur spun pile, namun juga mengurangi daktilitas dari spun pile tersebut. Lekatan steel jacket pada spun pile yang lebih lemah menyebabkan steel jacket mengalami slip sehingga dapat mengurangi kapasitas lentur spun pile. Steel jacket mampu memenuhi kebutuhan tulangan transversal pada spun pile karena mampu meningkatkan rasio volumetrik tulangan transversal pada spun pile secara signifikan dan mampu mengurangi tegangan dan regangan maksimum yang bekerja pada tulangan spiral.

Spun pile available in Indonesia still uses transverse reinforcement with volumetric ratio that is much lower that SNI requirement. Steel jacket usage on spun pile besides as spun pile strengthening is also to fulfill the requirements of transverse reinforcement. The purpose of this study is to observe the effects of steel jacket to spun pile behaviour to withstand axial and lateral loads by modeling with ABAQUS software. Parametric studies used to observe the effects was done by varying axial loads, steel jacket materials and thicknesses, and bonds between steel jacket and spun pile. Analysis for parametric studies was obtained from investigation of capacity and ductility from curve, transverse reinforcement volumetric ratio, stresses, and strains. It is known that high strength and normal strength steel jacket can increase bending capacity of the spun pile, but also decrease the spun pile’s ductility. Weaker bonds between steel jacket and spun pile can cause steel jacket to slip thereby reduces bending capacity of spun pile. Steel jacket can fulfill the requirements of spun pile transverse reinforcement for increasing transverse reinforcement volumetric ratio significantly and reducing maximum stresses and strains acting on the spiral reinforcement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Natalia Wibowo
"Peran dari tulangan transversal terhadap spun pile adalah untuk meningkatkan kekuatan dan daktilitas beton, serta untuk mencegah tulangan menekuk (buckling) dan kegagalan geser pada tiang. Penelitian ini akan mengamati efek rasio volumetrik tulangan transversal terhadap kekuatan, daktilitas, dan jenis kegagalan yang terjadi melalui uji parametrik menggunakan aplikasi ABAQUS. Variasi yang dilakukan adalah keberadaan beton pengisi, beban aksial, rasio panjang bentang terhadap diameter tiang (L/D), serta rasio volumetrik tulangan transversal. Didapatkan bahwa adanya beton pengisi meningkatkan daktilitas dan kekuatan tiang. Kemudian, nilai rasio volumetrik tulangan berbanding lurus dengan kekuatan dan daktilitas tiang, namun efek ini tidak berpengaruh besar. Kekuatan dan daktilitas sangat bergantung pada beban aksial dan rasio L/D. Benda uji dengan rasio L/D rendah mengalami keruntuhan secara tiba-tiba sehingga kegagalan tersebut perlu diidentifikasi. Penulis mengamati kegagalan benda uji melalui diagram interaksi P-M dari aplikasi SAP 2000 dan diagram interaksi V-M dari aplikasi Response 2000. Untuk benda uji dengan rasio L/D yang tinggi, terjadi kegagalan akibat beban momen yang bersifat daktail. Benda uji dengan rasio L/D rendah yang rasio volumetrik memenuhi di bawah 25% persyaratan oleh SNI/ACI mengalami kegagalan akibat geser dan momen. Benda uji dengan rasio volumetrik yang memenuhi lebih dari 25% persyaratan SNI/ACI mengalami kegagalan akibat bending. Berdasarkan persamaan oleh Fanous, minimum rasio volumetrik yang diperoleh sebesar dimulai dari 34%. Untuk benda uji yang digunakan pada penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa rasio volumetrik minimal yang dapat digunakan sebesar 3% atau memenuhi 50% dari persyaratan oleh SNI/ACI.

The role of transverse reinforcement in spun pile is to increase the strength and ductility of the pile. Additionally, adequate transverse reinforcement prevents buckling of the longitudinal reinforcements and shear failure. The purpose of this study is to observe the transverse reinforcement’s volumetric ratio and its effect to the pile’s strength, ductility, and failure mode through parametric testing by running models created in ABAQUS. Variation of the models include the presence of concrete infill, axial loads, ratio of the pile’s depth to diameter (L/D), and transverse reinforcement’s volumetric ratio. It is found that the presence of infill concrete increases the pile’s strength and ductility. Furthermore, the transverse reinforcement’s volumetric ratio is proportional to the pile’s strength and ductility though the effects are minimal. The pile’s strength and ductility is much more impacted by the axial load and L/D ratio. Models with low L/D ratio underwent sudden failure which the failure mode will be further investigated. The failure modes are observed through P-M interaction diagram using SAP 2000 and V-M interaction diagram using Response 2000. Models with higher L/D ratio experienced ductile failure by moment forces. Models with lower L/D ratio and satisfy 25% or lower of the SNI/ACI standard experienced shear and moment failure, whereas models that fulfill 25% and above of the SNI/ACI standard experienced moment failure. According to Fanous’ formula, 34% is the minimum volumetric ratio. For the model used in this study, it is found that the minimum transverse reinforcement’s volumetric ratio is 3% which fulfills 50% of SNI/ACI standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tryatmaja Matari
"Studi terhadap perlakuan mekanokimia kering pada arang batok untuk mengembangkan material penyimpan karbon dengan adsorpsi hidrogen yang lebih tinggi. Karbon aktif yang telah digiling selama 30 jam, dicampur dengan activating agent KOH dengan rasio 1:1 lalu dicuci dengan HCL 5M dan dibilas dengan akuades selanjutnya dibentuk menjadi pelet ( 5 mm) dengan pengikat gula cair. Karbon aktif yang telah dibentuk pelet diuji kemampuan adsorbsinya pada temperatur -5°C dan 25°C dengan metode volumetrik. Tekanan yang diberikan berupa 250, 500, 1000, 1500, 2000, 3000, dan 4000 kPa masing-masing selama 1 jam. Hasil pengujian dibandingkan dengan sampel awal terjadi peningkatan kapasitas adsorbsi 1,20 %wt untuk suhu -5°C dan 1,13 %wt untuk suhu 25°C pada tekanan 4000kPa.

Study about dry mechanochemical treatment on coconut charcoal to develop a better material for hydrogen storage. After being milled for 30 hours, activated carbon was milled using KOH as activating agent with ration of 1:1. After that, the sample was washed by HCl 5M and cleaned using aquades. After that, the sample was ( 5 mm) with a commercial liquid sugar binder. Adsorpstion test is performed to charcterize the sample adsorption capability with volumetric method. The pressuress were set at 250, 500, 1000, 1500, 2000, 3000, and 4000 kPa for 1 hour of adsorption period respectively. Reactivated sample compared to granular has a larger adsorption capability 1,20 %wt at 5°C and 1,13 #wt at 25°C on 4000 kPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1856
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amelina
"Penelitian Lapangan Spinel, Cekungan Cooper-Eromanga merupakan salah satu cekungan yang memiliki prospek hidrokarbon di Australia bagian Selatan. Penelitian ini menggunakan data 3 D PSTM dengan tiga data sumur di daerah tersebut untuk melihat batas pelapisan, interpretasi struktur, serta geologi bawah permukaan secara lebih detail. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Time-depth Conversion dengan penekanan pada evaluasi Lead dan Prospect. Time-depth Conversion dilakukan dengan pembuatan model kecepatan pada tiap pelapisan. Peta kontur dalam domain kedalaman ini digunakan untuk mengetahui volume hidrokarbon yang terdapat dalam reservoir. Hasil interpretasi data seismik dan data sumur, analisis volumetrik, serta analisis petroleum system menunjukkan bahwa prospek utama berada pada Reservoir Hutton Sandstone pada kedalaman 1800 hingga 2000 meter dengan perangkap yang berupa patahan dan antiklin, seal yang berasal dari bawah Reservoir Birkhead, batuan sumber yang berasal dari Patchwarra Trough dengan karogen tipe II hingga tipe III, serta interval kedalaman antara reservoir dan batuan sumber sedalam 600 m.

According to study area of Spinel Field, Cooper-Eromanga Basins is one of basins which has hydrocarbon prospect in South Australia. Stratigraphic Sequence shows that Eromanga Basin overlaps part of , and looks younger than Cooper Basin. This study conducts 3D PSTM seismic data including three wells data around the area to look the horizon, structure interpretation, and the geological condition of subsurface into more detail. The research method used in this study is Time- depth Conversion focusing on Lead and Prospect Evaluation. Time-depth conversion was conducted by designing velocity model at each horizon. Contour map at this depth is used to see the hydrocarbon volume at the reservoir. Seismic and well data interpretation result, volumetricand petroleum system analysis indicate that the main prospect was found at the Hutton Sandstone Reservoir at the depth 1800 m to 2000 m including fault and anticline as a trap, seal from the bottom of Birkhead reservoir, source rock from Patchwarra Trough with karogen type II or III, and depth interval between reservoir and source rock at 600 m."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1098
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel
"Hidrogen adalah salah satu energi terbarukan yang menjanjikan dan berpotensi menjadi pengganti bahan bakar fosil.Namun, aplikasi hidrogen sebagai bahan bakar memiliki kekurangan, yaitu dalam hal penyimpanannya. Dalam suhu kamar dan tekanan atmosfir, hidrogen memiliki rasio energi yang sangat rendah terhadap volumenya jika disimpan dalam bentuk gas sehingga perlu dilakukan berbagai penelitian yang berkaitan dengan metode dan material untuk menyimpan hidrogen terus dilakukan. Sejauh ini metode penyimpanan hidrogen memakai prinsip adsorpsi dengan karbon aktif berbentuk granular sebagai adsorben sangat menjanjikan karena bisa menurunkan tekanan dalam tangki dengan kapasitas penyimpanan yang relatif sama. Pada penelitian ini, karbon aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah karbon aktif berbahan dasar batu bara. Proses pengambilan data dilakukan dengan metode volumetrik dan tipe adsorpsi yang digunakan adalah adsorpsi isotermal. Penyerapan dilakukan pada 3 temperatur berbeda, pertama pada temperatur 35°C dan tekanan mencapai 40 bar, yang kedua adalah pada temperatur 25°C dan tekanan mencapai 40 bar dan ketiga adalah pada temperatur 0°C dan tekanan mencapai 40 bar. Pada temperatur 35°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.00228995 kg/kg pada tekanan 3935.22 kPa. Pada temperatur 25°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.00249057 kg/kg pada tekanan 3939.24 kPa Pada temperatur 0°C, penyerapan hidrogen sebesar 0.00267156kg/kg pada tekanan 3939.24 kPa. Data yang didapat selanjutnya dikorelasi dengan menggunakan persamaan model Langmuir, Toth, dan Langmuir-Freudlich.

Hydrogen is one of promising and potential new energy sources as the substitute of fossil fuel.But, the application of hydrogen as fuel still has weakness in a storage system. Inroom temperature and atmosphere pressure, hydrogen has a very low energy/volume ratio if the hydrogen is stored in gas phase, so it's needed to do some research about the method and materials to adsorp hydrogen. Nowadays, hydrogen adsorption?s method using granular activated carbon as the adsorbent is very promising since can reduce the pressure in cell with the adsorption capacity relatively same as other methods. In this research, the activated carbon which used is coal based. The method which used in this research is volumetric method and the type of adsorption in this research is isothermal adsorption. The adsorptions in this research are in 3 temperature, first adsorption in 35°C and the pressure up to 40 bars and second adsorption in 25°C and the pressure up to 40 bars and third adsorption in 0°C and the pressure up to 40 bars. At temperature 35°C, the hydrogen adsorption is 0.00228995 kg/kg at 3935.22 kPa. At temperature 25°C, the hydrogen adsorption is 0.00249057 kg/kg at 3939.24 kPa At temperature 0oC, the hydrogen adsorption is 0.00267156 kg/kg at 3939.24 kPa.The Data are corelated with some model equations Langmuir, Toth, and Langmuir-Freudlich."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42272
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>