Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvi Syachrin
"Pesamaan gerak parabola sebuah bola yang dilnntarkan, secara matematis memiliki hubungan dengan persamaan pada sistem pneumatik. Hubungan ini ada pada variabel kecepatan dimana pada persamaan gerak parabola kecepatan digunakan dalam menentukan jangkauan atau tinggi lontaran sedangkan kecepatan pada persamaan sistem pneumatik menentukan besar gaya dengan tekanan dan luas permukaan silinder tertentu.
Dalam percobaan yang dilakukan pada mesin pelontar bola voli ini ternyata kecepatan yang dihasilkan tidak bisa sesuai dengan teori. Ini disebabkan karena adanya efek peredaman yang terjadi karena lubang masukan dan lubang keluaran memiliki besar yang sama. Dengan demikian udara keluaran yang terdesak tidak bisa keluar sekaligus secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan efek impaci yang dihasilkan kecil sekali dan bola tidak bisa terlontar sesuai dengan tinggi lontaran yang diinginkan.

A parabolic equation of the throwing ball, mathematically has a relation with pneumatic system equation. This relation is in velocity variable where in parabolic equation velocity is used to decide range or height of throw and in system pneumatic equation, it is used to decide force with specific pressure and surface area.
In this experiment that has done on volleyball thrower machine, the velocity isn't match with the theory. This is because of dampin effect that happened because air in and exhaust have same diameter. It means the exhaust air can not go out suddenly and make the impact effect is very small and the throw of the ball can not match with the formula.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Suryani
"LATAR BELAKANGː Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insidens dan karakteristik cedera muskuloskeletal pada atlet bola voli Indonesia selama pelatihan dan kejuaraan bola voli nasional. METODEː Studi ini memiliki desain kohort prospektif dengan melibatkan 34 atlet tim nasional bola voli Indonesia (18 laki-laki dan 16 perempuan) selama satu pelatihan dan kejuaraan nasional bola voli pada bulan Juli-September 2019. Semua atlet diamati selama 11 minggu dengan pencatatan semua kejadian dan karakteristik cedera (durasi, tingkat rasa sakit, keparahan dalam waktu rugi, sifat, kekambuhan, lokasi dan jenis anatomi). Beberapa faktor etiologi cedera seperti zona lapangan (belakang, depan/net, dan tidak spesifik), waktu cedera (latihan, pertandingan, atau keduanya), mekanisme cedera (kontak dengan bola, kontak dengan pemain, kontak dengan permukaan, non-kontak, atau overuse) , biomekanisme (bending, kompresi, berulang, traksi, atau repetitif) dan gerakan yang terlibat (blok, digging, passing, servis, spike, atau tidak spesifik) juga dicatat. Insiden cedera disajikan dalam 1.000 jam pemain. HASILː Insiden cedera adalah 100 kejadian dalam 4903,5 jam pemain atau 20,4 / 1.000 jam bermain. Cedera paling sering terjadi di lutut (36%), diikuti oleh pergelangan kaki (18%) dan pinggang (16%). Jenis cedera yang paling umum adalah keseleo (21%) dan tendinitis (21%) diikuti oleh nyeri punggung bawah (13%). Jenis cedera overuse dan rekuren jauh lebih dominan daripada yang akut.
KESIMPULAN: Temuan kami menambah sejumlah kecil studi tentang cedera spesifik bola voli yang penting dalam memahami etiologinya dan pengembangan strategi pencegahan yang efektif untuk mengurangi angka cedera muskuloskeletal dalam cabang olahraga bola voli.

BACKGROUNDː This study aimed to find out the incidence and characteristics of musculoskeletal injuries among Indonesian volleyball athletes during a national volleyball training and championship.
METHODSː A prospective cohort study involving 34 Indonesian volleyball national team athletes (18 male and 16 female) during one volleyball national training and championship in July-September 2019 was conducted. All athletes were observed for 11 weeks and the incidence and the characteristics (duration, pain level, severity in loss time, nature, recurrence, anatomical location and types) of the injuries were documented. Some etiologic factors of the injuries such as the court zone (back, front/net, and unspecified), time of injury (practice, competition or both), injury mechanism (ball contact, player contact, surface contact, non-contact or overuse), biomechanism (bending, compression, repetitive or traction) and movements involved (blocking, digging, passing, serving, spiking or not specific) were also recorded. Incidence of injuries was presented in 1000 playing hours.
RESULTSː Incidence of injury is 100 events over 4903.5 player hours or 20.4 / 1000 playing hours. Injuries occurred most frequently in the knee (36%), followed by the ankle (18%) and waist (16%). The most common type of injury is sprain (21%) and tendinitis (21%) followed by low back pain (13%). The overuse and recurrence type of injuries were much more dominant to the acute one.
CONCLUSIONSː Our finding adds to the relatively small number of studies on volleyball-specific injuries which is important in understanding its etiology and developing the effective prevention strategies to reduce the numbers of musculoskeletal injuries in volleyball."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"This research is aimed at identifiying the effects of distributional practice and massed practice on the volleyball basic skills. In addition, this research was meant to find out the effects of achievement motive on the two types of practice...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Citra Sena
"Penelitian yang berjudul Olahraga Bolavoli di Indonesia: Dinamika Prestasi Tim Nasional (1980-1997), membahas mengenai perkembangan olahraga bolavoli di Indonesia dari awal masuknya ke Indonesia hingga mencapai prestasi puncaknya di kawasan Asia Tenggara (SEA Games). Alasan pemilihan judul olahraga bolavoli karena bolavoli merupakan salah satu olahraga yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia selain sepakbola dan bulutangkis. Hal ini terlihat dengan adanya, paling sedikit, satu lapangan bolavoli di berbagai tempat (termasuk di lingkungan saya tinggal). Di lapangan tersebut rutin (biasanya di sore hari) dilakukan pertandingan baik rekreatif maupun kompetitif. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan perkembangan olahraga bolavoli di Indonesia, khususnya pada masa Orde Barn, dengan menyoroti prestasi tim nasional dalam olahraga tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari empat tahap, yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa olahraga bolavoli telah berkembang dari olahraga rakyat menjadi olahraga di tingkat regional. Perkembangan ini diawali ketika PBVSI diterima menjadi anggota FIVB pada bulan Oktober 1959. Hal ini membuka peluang bagi tim nasional bolavoli Indonesia untuk dapat mengikuti event internasional. Dimulai dari penyelenggaraan Asian Games IV tahun 1962, prestasi tim nasional mengalami pasang surut hingga akhirnya mencapai puncak prestasinya pada peri ode 1980-1997.

The study, titled Volleyball Sports in Indonesia: Achievement Dynamics National Team (1980-1997), discussed the development of volleyball sport in Indonesia from the early entry into Indonesia until it reaches its peak perfonnance in Southeast Asia (SEA Games). The reason the selection of sports titles volleyball because volleyball is one of the most popular sports by people of Indonesia in addition to football and badminton. This was shown by the existence, at least, one field volleyball in various places (including in the neighborhood I live). At the field routine (usually in the afternoon) performed both recreational and competitive game. The purpose of this study is to describe the development of sport volleyball in Indonesia, especially in the New Order, highlighting the achievements of the national team in the sport. The research method used is the historical method which consists of four stages, namely Heuristics, Criticism, Interpretation, and Historiography. The results of this study indicate that the sport has evolved from a volleyball sport people into sport at regional level. This development begins when PBVSI accepted into the FIVB in October 1959. This opens up opportunities for the volleyball national team Indonesia to attend international events. Starting from the Asian Games IV in 1962, the achievement of national teams have ups and downs until finally reaching the top of his achievements in the period 1980- 1997."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S70263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Adiputra
"Pendahuluan: Tesis ini bertujuan untuk menilai efektivitas Kinesio Tape dan Sham Taping terhadap performa ekstremitas bawah atlet voli. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan taping tidak hanya meningkatkan performa atlet tetapi juga dapat menurunkan angka cedera atlet voli. Metode: Penelitian menggunakan single-blind randomized clinical trial dengan menilai efektivitas penggunaan taping pada jangka waktu 20 menit, 24 jam dan 72 jam dan hubungannya terhadap performa atlet voli sehat. Subjek penelitian ini berjumlah 38 orang dengan jenis kelamin laki-laki dan kondisi atlet voli sehat tanpa faktor risiko. Seluruh subjek dilakukan randomisasi acak dengan aplikasi untuk membagi menjadi 2 kelompok, kelompok intervensi (Kinesio tape) dan kelompok kontrol (Sham Taping). Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi Kinesio Tape memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan Sham Taping dalam hal pengukuran body reaction time, pengukuran daya ledak otot, pengukuran kekuatan otot dengan leg dynamometer, pengukuran fleksibilitas otot dengan sit and reach test dan pada pengukuran agility dengan modified agility T test. Kesimpulan: Kinesio tape terbukti efektif dalam mempersingkat waktu body reaction time, meningkatkan daya ledak otot, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan fleksibilitas otot dan meningkatkan agility.

Background: To assess the effectiveness of Kinesio Tape and Sham Taping on the performance of the lower extremities of volleyball athletes. This research shows that the use of taping not only improves athlete performance but also reduce incidence rate of athlete injury. Method: Research used a single-blind randomized clinical trial by assessing the effectiveness of using taping over a period of 20 minutes, 24 hours and 72 hours and its relationship to the performance of healthy volleyball athletes. The subjects of this research were 38 people, with characteristics male and healthy volleyball athletes without risk factors. All subjects were randomly assigned with an application to divide them into 2 groups, the intervention group (Kinesio tape) and the control group (Sham Taping). Result: The results of this study show that Kinesio Tape intervention provides better results than Sham Taping in terms of measuring body reaction time, measuring muscle explosive power, measuring muscle strength with a leg dynamometer, measuring muscle flexibility with the sit and reach test and measuring agility with modified agility T test. Conclusion: Kinesio tape has proven to be effective in shortening body reaction time, increasing muscle explosive power, increasing muscle strength, increasing muscle flexibility and increasing agility."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tirto Apriyanto
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non-eksperimental. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara dua variabel yaitu variabel aktualisasi diri tim PELATNAS bola voli SEA Games ke XXII putra dan putri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode inferential. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah survei. Populasi dan sampel penelitian adalah atlet bola voli yang terdaftar sebagai tim PELATNAS bola voli SEA Games yang berjumlah 24 orang, terdiri dari 12 atlet putra dan 12 atlet putri. Karena jumlah populasi yang sedikit, untuk sampel penelitian digunakan seluruh populasi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Valid atau tidaknya setiap item pernyataan ditentukan oleh pendapat dan penilaian dari para pakar. Reliabilitas alat ukur harga menghasilkan koefisien alpha sebesar 0.8137. Setelah dilakukan analisis butir dengan membuang butir yang memiliki korelasi negatif dan korelasi di bawah 0.200 maka diperoleh koefisien Alpha sebesar 0.8785. Dari 24 responden penelitian didapatkan nilai rata-rata untuk aktualisasi diri responden putra sebesar 146.8333 dengan standar deviasi sebesar 9.87037 dan rata-rata aktualisasi diri responden putri 158.8333 dengan standar deviasi sebesar 11.82543. Dalam pengambilan keputusan ditentukan bahwa probabilitas kurang dari (<) 0.05, maka Ho ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, atau tingkat aktualisasi pada atlet putri lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat aktualisasi diri atlet putra PELATNAS bolavoli SEA Games XXII."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library