Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Murti Puspitaninghtyas
"Coelogyne merupakan anggrek asli indonesia yang mempunyai ukuran bunga relatif besar dan warna menarik. penyimpanan biji coelogyne perlu dilakukan untuk menjaga keragaman spesies tersebut. percobaan penyimpanan biji pada tujuh spesies anggrek coelogyne pada suhu -20°C telah dilakukan selama empat tahun di PKT- KR-LIPI. rangcangan percobaab yang digunakan adalah rancangan acak lengkap, dengan faktor media yang diperlukan pada masing-masing spesies coelogyne. empat macam media kultur yang digunakan untuk menguji perkecambahan biji adalah KCA (Knudson C), KC (modifikasi Knudson C), VW( modifikasi Vacin and Went), dan HS( modifikasi Hyponex0. uji viabilitas biji diamati setelah biji disimpan selama 0,1,2,3,6,9,12,18,24,36,48 bulan. hasil penelitian menunjukan bahwa biji coelogyne spp. mampu berkecambah di empat media percobaan. viabilitas bij coelogyne spp. menurun dalam waktu tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, dan seterusnya trgantung pada spesies coelogyne tersebut. biji coelogyne yang dapat disimpan selama 1-2 tahun adalah C. pandurata, C.pulverula. biji .C.rochussenii dan c.celebensis dengan masa hidup yang singkat harus ditanam segera setelah panen, dan selanjutnya disimpan dalam bentuk kultur bibit in vitro atau biji sintesis melalui enkapulasi protocorm."
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, 2014
580 BKR 17:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alia Farhana
"Kanker serviks adalah salah satu penyebab kematian yang besar di dunia. Sehingga penelitian untuk menemukan terapi sebagai alternatif untuk obat-obatan sitotoksik terus dikembangkan. Hal ini karena, obat-obatan sitotoksik konvensional memiliki efek samping seperti; malnutrisi, gejala mual, penurunan daya tahan, dan lainya. Citronellol telah dilaporkan dapat menginduksi apoptosis pada sel kanker darah dan sel kanker payudara dengan menginduksi caspase-3. Citronellol juga telah dilaporkan memiliki potensi anti-bakteri, anti-oksidan, anti-inflamasi dan kemampuan untuk meningkatkan imun dari pasien kanker. Untuk menguji potensi Citronellol digunakan sel HeLa yang merupakan cell line kanker serviks yang memiliki sifat kuat, immortal, dan mudah dipropagasi dalam lab. Konsentrasi Citronellol yang digunakan adalah 10 µg/mL, 25 µg/mL, 50 µg/mL, dan 100 µg/mL. Untuk menguji potensi Citronellol terhadap viabilitas dan ultrastruktur sel HeLa digunakan uji Trypan Blue untuk melihat jumlah sel hidup dan mati, Scepter™ 3.0 cell counter untuk membandingkan rata-rata ukuran diameter sel dan melihat ultrastruktur sel dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Viabilitas sel HeLa diketahui semakin menurun seiring semakin tinggi konsentrasi Citronellol. Hal ini dibuktikan dari semakin sedikit jumlah sel yang hidup ketika konsentrasi Citronellol semakin tinggi pada uji Trypan Blue. Pada pengujian dengan Scepter™ 3.0 cell counter diameter sel makin mengecil ketika konsentrasi Citronellol semakin tinggiHasil uji statistik ANOVA menunjukkan penurunan viabilitas pada uji Trypan Blue memiliki nilai yang signifikan namun, pengujian dengan Scepter™ 3.0 cell counter memiliki nilai yang tidak signifikan. Hasil pengamatan dengan SEM, sel HeLa terlihat memiliki karakteristik sel yang sedang berada di fase apoptosis ketika sel diberi Citronellol.

Cervical cancer is one of the major causes of death in the world. Therefore, research is conducted trying to find alternative therapies. Reason for further research is due to the many side effects caused by conventional cytotoxic drugs used in those conventional therapy such as; such as; malnutrition, symptoms of nausea, decreasing immunity and more. Citronellol has been reported to induce apoptosis in blood cancer cells and breast cancer cells by inducing caspase-3. Citronellol has also been reported to have potential anti-bacterial, anti-oxidant, anti-inflammatory and immune-boosting abilities in cancer patients. In order to test the potential of Citronellol HeLa cells are used due to it being a cervical cancer cell and with characteristics like; strong, immortal and easily propagated in the lab. The amount of Citronellol used are 10 µg/mL, 25 µg/mL, 50 µg/mL, dan 100 µg/mL. In order to test the potential of Citronellol on the viability and ultrastructure of HeLa cells, the Trypan Blue test was used to see the number of live and dead cells, the Scepter™ 3.0 cell counter to compare the average cell diameter sizes and Scanning Electron Microscope (SEM) is used to see the cell ultrastructure. HeLa cell viability is known to decrease as the concentration of Citronellol increases. In the Trypan Blue test this is evident shown by the fewer number of viable cells as the concentration of Citronellol is higher. In the test with Scepter ™ 3.0 cell counter, the diameter of the cell gets smaller as the concentration of Citronellol got higher. The results of ANOVA statistical test, the decrease in viability in the Trypan Blue test had a significant value, but not with the Scepter™ 3.0 cell counter SEM pictures showed HeLa cells with characteristics of cells undergoing apoptosis when given Citronellol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Asri Tresnaningtyas
"ABSTRAK
Infeksi virus dengue (DENV) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Hingga saat ini patogenesis infeksi DENV masih belum diketahui secara jelas. DENV dapat menginfeksi dan bereplikasi pada monosit yang mengarah pada hipotesis ADE (Antibody-Dependent Enhancement). Infeksi DENV juga seringkali menyebabkan kerusakan hati, hepatomegali hingga disfungsi hati. Organ hati merupakan salah satu target utama infeksi DENV. Beberapa mekanisme yang terlibat dalam kerusakan hepatosit selama infeksi DENV yaitu efek sitopatik langsung yakni dari infeksi virus, dan efek tidak langsung yakni terkait disfungsi mitokondria, dan pengaruh faktor imun seluler dan humoral pada hati. Untuk mengetahui peranan DENV dan monosit dalam kerusakan sel hati, pada penelitian ini dilakukan infeksi DENV pada galur sel hepatosit Huh 7 it-1 yang diko-kultur dengan PBMC secara in vitro untuk mengetahui kadar sitokin IL-6, IL-10, TNF-a, IP-10 dan GRO-a menggunakan ELISA. Pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan infektivitas DENV-2 pada sel Huh 7it-1 melalui FFU assay, dan pengukuran serta pengamatan viabilitas sel melalui MTT assay dan pewarnaan tryphan blue. Hasil menunjukkan bahwa kadar sitokin IL-6, IL-10, TNF-a, GRO-a pada PBMC yang dikultur bersama sel Huh 7it-1 terinfeksi DENV-2 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kontrol. Sementara kadar kemokin IP-10 pada PBMC yang dikultur bersama sel Huh 7it-1 terinfeksi DENV-2 lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol. Penambahan PBMC dapat menurunkan infektivitas sel Huh 7it-1terinfeksi DENV-2. Penambahan PBMC pada sel Huh 7it-1 terinfeksi DENV-2 menurunkan viabilitas sel.

ABSTRACT
Dengue virus (DENV) infection increases every year and still being a health problem in Indonesia. Pathogenesis of DENV infection still not clearly known. DENV can infect and replicate monocytes that lead to the ADE (Antibody-Dependent Enhancement). DENV infection may cause liver damage, hepatomegaly and liver dysfunction. Liver is also known to be the main target of DENV infection. Some of the mechanisms involved in hepatocytes damage during DENV infection are direct cytopathic effects of the virus,and indirect cythopatic effects due to mitochondrial dysfunction, and effect of cellular and humoral immune factors in the liver. To determine the role of DENV and monocytes in liver cell damage, this study carried out DENV infection on Huh 7it-1 hepatocyte cell lines cultured with PBMC in vitro to determine levels of cytokine IL-6, IL-10, TNF-a, IP-10 and GRO-a using ELISA. This study also observed infectivity of DENV-2 infected Huh 7it-1 cells through FFU assay, and cell viability through MTT assay, and tryphan blue staining. The results showed that the levels of cytokines IL-6, IL-10, TNF-a, GRO-a in PBMC cultured with DENV-2 infected Huh 7it-1 cells were higher than control. While levels of chemokine IP-10 in PBMCs co-cultured with DENV-2 infected Huh 7it-1 cells were lower than control. Addition of PBMC decreased the infectivity of DENV-2 infection in Huh7it-1 cells. Addition of PBMC in DENV-2 infected Huh 7 it-1 cells decreased cells viability.
"
2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Medwin Setia Tjahjadi
"ABSTRAK
Odontocem® dan Biodentine®, berbahan dasar kalsium silikat. Tetapi terdapat kandungan lain yang mungkin memiliki efek pada viabiltas sel. Contohnya penambahan steroid dalam Odontocem®. Belum diketahui apakah penambahan steroid tersebut memiliki efek atau tidak terhadap viabilitas sel. Sel fibroblas yang diambil dari Telur Embrio Tertunas (TET), dipajan dengan Odontocem® dan Biodentine® dengan jumlah masing-masing kelompok sebesar 15 well. Kemudian viabilitas sel diukur selama 24 jam dan 72 jam. Hasil penelitian diuji dengan uji statistik Kruskal Wallis dengan uji post hoc Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa Odontocem® dan Biodentine® memiliki efek menurunkan viabiltas sel fibroblas pada pengukuran 24 jam dan 72 jam. Juga viabilitas sel fibroblas pada kelompok perlakuan Odontocem ® lebih tinggi daripada Biodentine® baik pada pengukuran 24 jam maupun 72 jam. ABSTRACT
Odontocem® and Biodentine®, both consist of calcium silicate. But there are other substances which may have an effect on cell viability. For example, addition of steroids in Odontocem®. It is not yet known whether these steroids have an effect or not on the cell viability. Fibroblasts taken from Chicken Embryo, added with Odontocem® and Biodentine® by each group of 15 wells. Then the cell viability was measured for 24 hours and 72 hours. The result were tested by Kruskal Wallis statistical test with post hoc test of Mann-Whitney. Based on this research, it was found that Odontocem® and Biodentine® have a lowering effect on the fibroblast cell viability for 24 hours and 72 hours. Thus, fibroblast cell viability the treatment group Odontocem ® is higher than both the measurement Biodentine® 24 hours or 72 hours.;Odontocem® and Biodentine®, both consist of calcium silicate. But there are other substances which may have an effect on cell viability. For example, addition of steroids in Odontocem®. It is not yet known whether these steroids have an effect or not on the cell viability. Fibroblasts taken from Chicken Embryo, added with Odontocem® and Biodentine® by each group of 15 wells. Then the cell viability was measured for 24 hours and 72 hours. The result were tested by Kruskal Wallis statistical test with post hoc test of Mann-Whitney. Based on this research, it was found that Odontocem® and Biodentine® have a lowering effect on the fibroblast cell viability for 24 hours and 72 hours. Thus, fibroblast cell viability the treatment group Odontocem ® is higher than both the measurement Biodentine® 24 hours or 72 hours."
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rattu, Jultje Aneke
"Disertasi ini membahas kebertahanan nilai religi dan keberlanjutan kepemimpinan perempuan dalam pergelaran Maengket Makamberu Minahasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai religi dan perempuan dapat bertahan, walaupun bentuk pergelarannya dapat berubah sesuai dengan konteks pergelaran. Bentuk pergelaran Maengket Makamberu religi yang muncul kembali setelah zaman globalisasi berjalan secara bersamaan dengan Maengket Makamberu seni.
Nilai religi dan kepemimpinan perempuan dalam pergelaran dapat bertahan, walaupun ideologinya telah dipengaruhi religi Kristen/Katolik yang patriarkal. Hal tersebut membuktikan bahwa pergelaran religi yang berkurang dalam zaman globalisasi dapat dimunculkan kembali oleh masyarakat tradisi etnik Minahasa. Efek globalisasi pada pergelaran Maengket Makamberu tidak dapat digeneralisir, karena pergelaran dipengaruhi oleh konteks budaya, sosial, situasi, dan ideologi.

This dissertation discusses the survival of religious values and the sustainability of women?s leadership in the performance of Maengket Makamberu Minahasa. This study shows that religious values and women?s leadership can survive, though structure of performances may change based on context of performance. The religious performance structure of Maengket Makamberu that reappear after the age of globalization run concurrently with the artistic Maengket Makamberu.
Religious values and women's leadership in performance can survive, despite its ideology has been influenced by the Christian/Catholic religion that is patriarchal. It is proved that the religious performances that were reduced in the age of globalization can be recalled by the people of Minahasan ethnic traditions. The effects of globalization on the performances cannot be generalized, because the performance is influenced by the cultural, social, situational, and ideological contexts."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
D2260
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chyntia Diva Sumbodo
"Latar Belakang Kriopreservasi merupakan proses pembekuan, penyimpanan dan pencairan sel sperma yang sering diindikasikan pada pria infertil yang menjalani Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB). Untuk mengurangi kerusakan sel akibat proses kriopreservasi, krioprotektan sering ditambahkan ke dalam sampel sperma yang akan disimpan. Meskipun banyak penelitian telah mengukur parameter kualitas sperma pasca kriopreservasi, tidak ada yang mengukur konsentrasi, viabilitas, motilitas, morfologi, dan fragmentasi DNA dalam sampel sperma yang sama dan dalam kondisi yang sama menggunakan krioprotektan Kitazato. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perbedaan kualitas sperma sebelum dan sesudah kriopreservasi menggunakan krioprotektan Kitazato. Metode Penelitian ini adalah penelitian eksperimental sebelum dan sesudah yang menggunakan sampel sperma dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo Kencana. Variabel independen adalah penambahan krioprotektan Kitazato ke sampel sperma sebelum pembekuan, sedangkan variabel dependennya adalah konsentrasi, motilitas, morfologi, viabilitas dan fragmentasi DNA. Analisis kualitas sperma dilakukan dengan uji mikroskopis menggunakan ruang hitung Makler, pewarnaan Giemsa, pewarnaan Eosin-Nigrosin, dan Sperm Chromatin Dispersion. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji paired T-test dan uji Wilcoxon signed-rank. Hasil Penurunan yang signifikan secara statistik (p < 0,05) diamati pada motilitas, morfologi dan viabilitas antar sel sperma sebelum dan sesudah kriopreservasi menggunakan krioprotektan Kitazato. Namun, tidak ada perbedaan signifikan (p > 0,05) yang diamati pada konsentrasi sperma. Terdapat kenaikan yang dapat diamati pada fragmentasi DNA. Selain itu, tingkat cryosurvival sebesar 50,28% dan tingkat viabilitas sebesar 42,48%. Kesimpulan Kriopreservasi menggunakan krioprotektan Kitazato berdampak signifikan pada beberapa parameter kualitas sperma, seperti motilitas, morfologi, dan viabilitas.

Introduction Cryopreservation is the process of freezing, storing and thawing of sperm cells that is often indicated for infertile male undergoing Assisted Reproductive Technology (ART). To reduce cellular damage from the cryopreservation process, cryoprotectant is often added to sperm samples that will be stored. Although numerous studies have measured sperm quality parameters post-cryopreservation, none has measured concentration, viability, motility, morphology, and DNA fragmentation within the same sperm sample and under the same conditions using Kitazato cryoprotectant. Thus, this study aims to compare the difference between sperm quality parameters before and after cryopreservation using Kitazato cryoprotectant. Methods This research was an experimental before-and-after study utilizing sperm samples from Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo Kencana. The independent variable was addition of Kitazato cryoprotectant to sperm sample before freezing, whereas the dependent variables were concentration, viability, motility, morphology and DNA fragmentation. Analysis of sperm quality was conducted with microscopic tests using Makler counting chamber, Giemsa staining, Eosin-Nigrosin staining, and Sperm Chromatin Dispersion. Data analysis was conducted using paired T-test and Wilcoxon signed-rank test. Results Statistically significant decrease (p < 0.05) was observed in sperm motility, morphology and viability between sperm cells before and after cryopreservation using Kitazato cryoprotectant. However, no significant difference (p > 0.05) was observed in sperm concentration. There was an increase observed in DNA fragmentation. Additionally, cryosurvival rate was 50.28% and viability rate was 42.48%. Conclusion Cryopreservation using Kitazato cryoprotectant significantly impacted several sperm quality parameters, such as motility, morphology, and viability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Shinta
"Ruang lingkup dan Cara penelitian: Toxoplasma gondii adalah parasit yang menginfeksi burung dan mamalia termasuk manusia. Parasit ini dikembangkan untuk penelitian toksoplasmosis. Selama ini pengadaan takizoit di laboratorium FKUI dilakukan dengan cara inokulasi mencit setiap tiga hari. Penelitian ini ingin mengetahui metoda yang lebih praktis dan ekonomis untuk menyimpan takizoit T. gondii untuk menggantikan pengadaan takizoit cara lama. Telah diteliti dua jenis metoda penyimpanan takizoit dalam nitrogen cair, yaitu metoda Lin dan Booth. Sampel adalah takizoit T. gondii sebanyak 2,75x10 per tabung, terdiri dari 72 tabung. Terdapat perbedaan antara kedua metoda : Lin melakukan pencucian berulang dengan larutan NaCl 0,9%, media penyimpan hanya DMSO serta inkubasi sebelum masuk ke nitrogen cair adalah -20°C, -60°C, dilakukan pencairan langsung dalam water-bath. Booth melakukan pemanenan dengan larutan HESS, tanpa pemurnian, media penyimpanan: DMSO + BSA + DMEM, inkubasi: suhu kamar dan -70°C, serta mengalami 3 tahap mencairan dengan 3% FBS dalam DMEM. Parameter yang diamati: Jumlah takizoit mula-mula, persentase viabilitas dan virulensi parasit setelah 2, 4 dan 6 bulan penyimpanan.
Hasil dan kesimpulan: Dengan metoda Lin diperoleh viabilitas : 61,38%, 39,50% dan 36,09% setelah 2, 4 dan fi bulan penyimpanan serta hilangnya virulensi. Pada metoda Booth viabilitas setelah 2, 4 dan 6 bulan penyimpanan: 68,49%, 61,68% dan 56,99% dan virulensi tetap baik. Hal ini karena metoda Booth memakai HBSS sebagai larutan pembilas, BSA dan DMEM sebagai medium, serta adanya pencairan kembali secara bertahap, sehingga membran tetap stabil dan terhindar dari "shock osmotik". Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan : nitrogen cair dapat digunakan untuk penyimpanan takizoit jangka panjang dan metoda Booth merupakan metoda penyimpanan yang cukup baik untuk masa penyimpanan 6 bulan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Previous studies had shown that pasak bumi(PB) root chloroform extract given to laboratory animal would cause aphrodisiac effect and increase the testosterone hormone,FSH and LH whic mechanism of action was assumed to be by central simulation....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>