Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Feduccia, Alan
New York: W.W. Norton, 1975
576 FED s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Assheton, Richard
Cambridge, UK: University press, 2014
571.86 ASS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Romer, Alfred Sherwood
Philadelphia: Saunders College, 1985
596.01 ROM v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hildebrand, Milton, 1918-
New York: John Wiley & Sons, 1982
596 HIL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shumway, Waldo
New York: John Wiley & Sons, 1954
591.3 SHU i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Asikin Nurani
Yogyakarta: Balai Arkeologi D.I. Yogyakarta, 2017
596 IND f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Bogor: IPB Press, 2021
571.999 END n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ghufron Hidayatullah
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai pemanfaatan fauna vertebrata di situs Gua Kidang dengan tujuan untuk mengetahui jenis dan variasi fauna vertebrata yang dikonsumsi manusia serta habitatnya. Di samping itu, juga untuk menggambarkan lanskap lingkungan alam situs Gua Kidang pada masa prasejarah. Dalam penelitian ini fragmen fauna yang dianalisis sudah diidentifikasi taksa dan bagian-bagian anatomisnya. Oleh karena itu, analisis yang dilakukan dimulai dengan menyortir kembali fragmen tulang-tulang fauna yang ada, mengklasifikasikan serta mengolahnya untuk memperoleh jumlah spesimen yang dapat diidentifikasi NISP/Number of Identified Specimens bagi masing-masing taksa, dan jumlah minimal individunya MNI/Minimum Number of Individuals . Dari 8265 fragmen tulang, hanya 1378 yang dapat diidentifikasi secara anatomis dan taksonomis. Penghitungan MNI menunjukkan adanya 23 taksa yang dapat diidentifikasi sampai ke tingkat famili dan hanya dua sampai ke tingkat kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beraneka ragam fauna yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan berasal dari habitat yang berbeda-beda. Berdasarkan jenis-jenis fauna tersebut dapat diperkirakan keadaan lingkungan di sekitar Gua Kidang pada masa prasejarah. Kata kunci: pemanfaatan, fauna vertebrata, fragmen tulang, prasejarah, Gua Kidang.

ABSTRACT
The research discusses the utilization of vertebrate fauna at the Kidang Cave site to identify the types and variations of vertebrate animals as subsistence and their respective habitats. The analysis was also instrumental in defining the natural landscape of Kidang Cave during the prehistoric era. Faunal fragments were previously analysed and identified taxonomically and anatomically. The analysis started with re sortation of faunal bone fragments, classifying and further analyzing the data to obtain the number of identified specimens for each taxon NISP and the minimum number of individuals MNI . From 8,265 bone fragments, only 1,378 were anatomically and taxonomically identifiable. The MNI calculation revealed a number of 23 taxa that were identified down to their familial levels and only two to class levels. The result of this research identified various fauna from different habitats were part of the human diet. Based on this analysis, the natural environment surrounding Kidang Cave during the prehistoric era was then predicted.Keyword utilization, vertebrate animal, bone fragment, prehistory, Gua Kidang."
2016
S70104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dewi
Jakarta: LIPI Press, 2020
571.999 KAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Faridz Herlambang
"Lembah Cisaar di Sumedang adalah salah satu lokasi baru dalam penelitian paleontologi vertebrata di Jawa. Pada tahun 2019, Tim dari Badan Geologi dan Museum Geologi Bandung melakukan survey awal dan berhasil mengekskavasi beberapa temuan paleontologi pada Lembah Cisaar. Titik ekskavasi terbagi menjadi lima lokasi, dengan masing masing mewakilkan beberapa lingkungan pengendapan dan satuan batuan pada Formasi Citalang. Penelitian ini memfokuskan dalam deskripsi awal dan analisis pemfosilan pada masing masing temuan. Temuan terdeskripsi menjadi 31 jenis temuan/kelompok temuan, didominasi oleh fosil vertebrata. Teridentifikasi beberapa fauna seperti Proboscidae, Bovidae serta reptil yang mencerminkan dominasi kelompok fauna cisaat. Dari segi pemfosilan, temuan telah mengalami alterasi seperti oksidasi, disolusi mineral bioapatit dan presipitasi mineral kalsit sekunder. Proses ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik litologi, reaksi dengan fluida eksternal, dan lingkungan pengendapan. Berdasarkan keberadaan fauna yang teridentifikasi, Paleoekologi pada Lembah Cisaar dapat diinterpretasikan memiliki dua fase lingkungan. Lingkungan pertama didominasi daerah transisi fluvial-estuari dan lingkungan kedua menggambarkan wilayah hutan terbuka.

Cisaar Valley in Sumedang is one of the newest locations in the research of vertebrate palaeontology in Java. In 2019, a team from the Geology Agency (Badan Geologi) and Bandung Geological Museum conducted an initial survey and succeed to excavated several paleontological findings in the Cisaar Valley. The excavation point is divided into five locations, with each representing several depositional environments and rock units in the Citalang formation. This study focuses on the initial description and fossilisation process of each finding. The findings were described as 31 types of finds/groups of findings, dominated by vertebrate fossils. Several faunas, such as Proboscidae, Bovidae and reptiles, were identified, reflecting the dominance of the Cisaat fauna group. In terms of fossilization, the findings have undergone alterations such as oxidation, bioapatite mineral dissolution and secondary calcite mineral precipitation. These processes are greatly influenced by the characteristics of the lithologies, reaction with an external fluid, and the depositional environment. Based on the presence of identified faunas, Paleoecology in the Cisaar Valley can be interpreted as two phases of environmental setting. The first environment is dominated by the fluvial-estuary transition area and the second environment describes open woodland areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library