Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Diagnosis infeksi avian influenza virus (AIV) subtipe H5N1 dengan
teknik RT PCR dapat menghasilkan spesifisitas hingga 90%. Kendala yang
dihadapi dalam implementasi teknik tersebut yaitu keterbatasan spesimen
pasien maupun partikel virus hasil teknik kultur yang digunakan sebagai
kontrol positif. Produksi RNA sintetik menggunakan teknik transkripsi in vitro
memberikan suatu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian
dilakukan di laboratorium Institute of Human Virus and Cancer Biology of
University of Indonesia (IHVCB-UI) selama 8 bulan (Januari--Agustus 2008).
Tujuan penelitian mengkonstruksi vektor pBluescript KS (+/-) rekombinan
pembawa fragmen 140 pb gen hemaglutinin (h5) AIV sehingga dapat
digunakan sebagai pola cetak transkripsi in vitro. Sumber gen diperoleh dari
hasil RT PCR RNA AIV A subtipe H5N1 tahun isolat 2006. Fragmen HA (140
bp) kemudian diamplifikasi dengan teknik PCR menggunakan cetakan cDNA
tersebut. Produk hasil PCR kemudian diligasi secara blunt end pada
pBluescript KS (+/-) yang memiliki promotor T7 RNA polimerase. Identitas
DNA sisipan dan orientasi dianalisis dengan teknik hot star PCR. Fragmen
RNA sintetik telah diproduksi dengan transkripsi in vitro menggunakan
cetakan pBluescript II KS (+/-) rekombinan hasil konstruksi. Molekul DNA
cetakan kemudian dihilangkan dengan DNase free RNase dan produk RNA
sintetik diverifikasi dengan teknik RT PCR dan hot star PCR untuk deteksi
DNA dan RNA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vektor pBluescript KS
Konstruksi vektor..., Aditya Perkasa, FMIPA UI, 2008
iv
(+/-) rekombinan pembawa fragmen 140 pb gen h5 AIV telah berhasil
disisipkan dalam orientasi yang diharapkan untuk transkripsi in vitro untai
RNA sintetik dengan T7 RNA polimerase."
Universitas Indonesia, 2008
S31482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Yuliantie
"Bakteri Weissella confusa MBF 8-1 yang diisolasi dari produk ampas kacang kedelai terfermentasi telah diteliti memiliki aktivitas Bacteriocin Like Inhibitory Substance (BLIS) terhadap bakteri Leuconostoc mesenteroides. W. confusa MBF8-1 menyandikan tiga jenis bakteriosin yaitu bakteriosin 1 (Bac1), 2 (Bac2), dan 3 (Bac3). Di masa depan, diharapkan bakteriosin tersebut dapat digunakan sebagai peptida antimikroba baru maupun sebagai komplemen antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan vektor rekombinan pembawa gen bakteriosin 1 (bac1) yang dapat diintroduksi ke inang yang sesuai. Vektor rekombinan dikloning dengan metode rekombinatorial Gateway®. Amplifikasi bac1 dengan teknik PCR menggunakan primer yang didesain spesifik dari sekuens bac1 dengan tag attB. Produk PCR disisipkan ke plasmid pDONRTM221 lewat reaksi BP. Plasmid rekombinan selanjutnya ditransformasikan ke sel inang Escherichia coli DH5α. Keberadaan bac1 pada plasmid rekombinan diverifikasi dengan sekuensing. Transformasi yang dilakukan berhasil mengkloning bac1 ke vektor rekombinan, sehingga diperoleh plasmid pENT_Wcbac1 yang dapat digunakan untuk proses selanjutnya dalam ekspresi Bac1.

Weissella confusa MBF 8-1 was isolated from waste of fermented soya and showed Bacteriocin Like Inhibitory Substance (BLIS) activity against bacteria Leuconostoc mesenteroides. There are three types of bacteriocin produced by W. confusa MBF8-1: bacteriocin 1 (Bac1), 2 (Bac2), and 3 (Bac3). In the future, bacteriocin is potent either to be a new antimicrobial peptide or as antibiotics complement. This experiment was conducted to clone recombinant vector containing bacteriocin 1 gene (bac1) that later can be introduced to suitable expression system. Recombinant vector was cloned by Gateway® recombinatorial technique. First, bac1 was amplified by PCR, using specifically designed primers from bac1 sequence added with attB tag. The PCR product then inserted into pDONRTM221 by BP recombination reaction. Finally, the resulting recombinant plasmid was transformed to Escherichia coli DH5α. The bac1 was verified by sequencing. The transformation successfully cloned bac1 into recombinant vector, named pENT_Wcbac1, which later can be used in the next step of Bac1 expression."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library