Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suntana
Abstrak :
Kegiatan perdagangan dan peredaran VCD bajakan merupakan salah satu bentuk pelanggaran hukum terhadap hak atas kekayaan intelektual yang diatur dalam undang - undang No. 12 tahun 1997 tentang hak cipta. Penegakan hukum yang telah dan sedang dilakukan terhadap kegiatan ini temyata tidak memberikan hasil maksimal yang diharapkan. Salah satu lokasi perdagangan dan peredaran VCD bajakan ada di daerah Glodok. Kegiatan perdagangan dan peredaran VCD bajakan di Glodok telah berlangsung selama 3 tahun dan saat ini jumlah pedagang VCD bajakan di daerah tersebut telah mencapai jumlah yang sangat banyak. Untuk tetap melakukan kegiatan berdagang di daerah tersebut, para pedagang VCD bajakan tersebut melakukan berbagai strategi. Tujuan yang hendak dicapai adalah agar mereka tetap dapat berdagang VCD bajakan dengan aman dan lancar serta tidak khawatir akan ditangkap oleh pihak yang berwajib. Berbagai strategi yang dilakukan oleh para pedagang VCD bajakan di daerah Glodok dipengaruhi oleh adanya proses interaksi sosial diantara para pedagang VCD bajakan. Pola hubungan patron-klien merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang sangat mempengaruhi pelaksanaan strategi para pedagang VCD bajakan. Dalam tesis ini telah ditunjukan berbagai macam strategi yang dilakukan oleh para pedagang VCD bajakan dalam menjalankan kegiatan berdagang VCD bajakan. Dalam menjalankan strategi tersebut peran patron dalam komunitas pedagang VCD bajakan sangat menentukan pencapaian tujuan bersama. para pedagang VCD bajakan, yaitu agar mereka tetap bisa berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T9023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arminsyah
Abstrak :
Perlindungan hak cipla di Indonesia sudah ada sejak lahun 1911 dengan diberlakukannya Oclrooi Wel no. 136. Setelah Indonesia merdeka, kriminalisasi pelanggaran hak cipta dirumuskan dengan UU no. 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta yang kemudian diubah dengan UU no. 7 lahun 1987 dan UU no. 12 lahun 1997. Tetapi, dalam implementasi, lidak dapat berjalan sesuai yang dirumuskan. Di antaranya adalah, kekurangmampuan polisi dan PPNS menghadapi maraknya peredaran vcd bajakan film-musik di seluruh Indonesia dan khususnya di Glodok sebagai pasar besar dan sumber peredaran vcd bajakan. Alas dasar alasan tersebul dilakukan penelitian mengenai inkonsislensi implementasi kebijakan hak cipta khususnya vcd bajakan. Tesis ini selanjutnya menjawab pertanyaan lenlang bagaimana benluk dan pola inkonsislensi implemenlasi kebijakan kriminal hak cipla khususnya vcd bajakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi implemenlasi kebijakan kriminal hak cipta lerhadap lerjadinya inkonsistensi, dengan pengumpulan dala dan informasi perpustakaan, wawancara dan observasi/pengamatan. Kriminalisasi pelanggaran hak cipla sebagaimana dirumuskan dalam UU HC teiah memenuhi tujuh kriteria kriminalisasi perbuatan yang syaratkan George F Cole yaitu memenuhi unsur legality, aclus reus, causation, harm, concurrance, mens rea dan punishment. Dalam implementasi UU HC masih terdapat hal yang tidak dibuat oleh pemerinlah, diantaranya Peraturan Pemerintah mengenai tata cara pendaftar lisensi, sehingga menyulitkan untuk mengelahui siapa pemegang hak atas suatu ciptaan lebih-lebih untuk film dari luar negeri. Kekurangmampuan polisi dan PPNS dalam menindak peredaran vcd bajakan khususnya di Glodok, sesuai dengan teori Turk. (1) Karena resister terorganisir dan canggih, (2) Kekuatan massa pedagang vcd bajakan, (3) Kejahatan vcd bajakan pada kenyataannya tidak dirasakan sebagai kejahalan disebabkan korbannya orang kaya atau perusahaan besar. Bahwa kasus vcd bajakan ternyata, (a) Sebagian besar berdampingan dengan fcasus vcd porno yang dikelahui mudah pembuktiannya dan lebih mendapat dukungan masyarakal dalam penindakannya, (b) Kasus vcd bajakan kurang dirasakan efek neggtfftiya sebagai kejahalan, (c) Terdapal prosedur pembuklian yang sulil dan birokrasi yang rumit menurul kalangan polisi dan jaksa.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini adalah tentang pengorganisasian penyelidikan intelijen. Perhatian utama kajian ini adalah pada organisasi unit intelijen dalam pelaksanaan penyelidikan terhadap tidak pidana vcd/dvd ilegal di Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat. Masalah penelitian dalam tesis ini adalah tentang pengorganisasian Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat dalam penyelidikan tindak pidana vcd.dvd ilegal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penulis mendapatkan data dengan Cara melakukan pengamatan, wawancara dan studi dokumen terhadap berbagai macam sumber informasi yang terkait dengan masalah penelitian. Hasil dari pada penelitian menemukan indikasi bahwa Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat dalam menjalankan penyelidikan telah membentuk unit untuk pelaksanaan tugas penyelidikan yaltu Unit V (Giatmas),beberapa faktor yang mempengaruhi penyelidikan di Polres Metro Jakarta Barat antara lain: sumber daya manusia yang terbatas, minimnya sarana dan prasarana pendukung, anggaran yang terbatas serta penerapan/ pelaksanaan aturan organisasi yang tidak konsisten(kebijakan pimpinan) ,motivasi personal dan adanya hubungan patron-klien antara pelaku dengan aparat. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pengorganisasian penyelidikan tindak pidana vcd/dvd ilegal di Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat dilaksanakan oleh Unit V merupakan kebijakan Kasat Intelkam karena unit tesebut mempunyai kring(daerah pantuan kamtibmas)di wilayah Kecamatan Taman Sari yang dimana daerah tersebut terdapat kawasan Glodok sebagai pusat peredaran dan perdagangan vcd/dvd ilegal terbesar di Indonesia. Penyelidikan inteljen yang dilakukan Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat untuk memperoleh infomasi,data dan bukti-bukti otentik, kemudian dianalisa untuk dibuat produk intelijen yang akan disajikan kepada pimpinan untuk mengambil suatu kebijakan dalam rangka pemberantasan penggandaan, peredaran dan perdagangan vcd/dvd ilegal di wilayah hukum Polres Jakarta Barat.
2007
T 20684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeski Putri Utami
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis berupa kritik terjemahan audiovisual ini membandingkan kesepadanan makna kesantunan berbahasa dalam subtitle serial TV Sherlock, A Scandal in Belgravia versi VCD dan Internet. Jenis kesantunan berbahasa yang dianalisis terbatas pada politeness markers, play-downs dan committers. Penelitian ini dilakukan dengan ancangan sosiopragmatik dan terjemahan fungsional. Temuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah (1) situasi komunikasi TSu berbeda dengan TSa sehingga kesenjangan tidak dapat dihindari. Sementara itu, motif komunikasi antara kedua penyusun subtitle juga berbeda. Penyusun subtitle versi VCD didasari motif komersial sedangkan versi Internet didasari motif hobi. (2) penyusun subtitle menggunakan berbagai strategi dan prosedur penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan yang sesuai dengan skopos penerjemahan,strategi skopos yang didominasi oleh strategi komunikatif merupakan strategi yang paling tepat digunakan dalam penerjemahan audiovisual, (3) struktur tuturan TSu berubah dalam TSa demi menyampaikan makna kesantunan yang antara TSu dan TSa. (4) berdasarkan perhitungan keakuratan subtitle versi Internet adalah 99,02% dan versi internet adalah 96,91% dan persentase tuturan dengan tingkat keterbacaan tinggi versi Internet adalah 66,70% dan versi VCD adalah 39,70%. Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas subtitle serial TV Sherlock, episode A Scandal in Belgravia versi internet lebih baik daripada versi VCD.
ABSTRACT
This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal in Belgravia was better than VCD version;This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used in audiovisual translation, (3) the utterance?s structure changed in the TT in order to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal in Belgravia was better than VCD version, This Thesis is a translation criticism compared audiovisual translation equivalence within the meaning of politeness in subtitles over Sherlock TV series, A Scandal in Belgravia both VCD and the iinternet version. The type of politeness analyzed was limited to politeness markers, play-downs and committers. This research was conducted by sociopragmatics and functional translation approach. The findings of this research was (1) the difference of commucation situation ST and TT producing the gap that could not be avoided. Meanwhile, the motives of communication between the two subtitlers were also different. Subtitler for VCD version based commercial motives while Internet version based on hobby. (2) The suntitler used a variety of strategies and procedures to produce translation, scopos strategy dominated by communicative strategy is most appropriate strategy used in audiovisual translation, (3) the utterance’s structure changed in the TT in order to convey the meaning of politeness from ST. (4) based on the accuracy calculation, Internet version was 99,02% dan VCD version was 96,91%. Based on the readibility, Internet version was 66,70% dan VCD version was 39,70%. In Summary, the quality of subtitle internet version in serial TV Sherlock, A Scandal in Belgravia was better than VCD version]
2015
T43489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, Boy
Abstrak :
Kemajuan teknologi yang diiringi proses revolusi dalam penerapannya dari sistem kerja manual menuju teknologi komputer sering disebut dengan komputerisasi. Proses komputerisasi operasional sebuah usaha seringkali dilandasi oleh adanya persaingan dalam industri tersebut. Selain efisiensi operasional, perusahaan juga dipaksa untuk terus meningkatkan mutu produk dan jasa yang ditawarkan. Para analis bisnis mengatakan, bahwa kualitas produk semata sudah tidak dapat lagi diandalkan untuk bersaing dalam industri, karena semua pemain sudah melakukan efisiensi dan peningkatan mutu. Titik persaingan saat ini bergeser ke arah penanganan hubungan perusahaan dengan para pelanggannya. Hal ini dilakukan untuk memelihara kesetiaan pelanggan dengan memberikan nilai lebih atas pelayanan, dan inilah yang menjadi dasar bagi terbentuknya kepuasan pelanggan. VideoZone Rental adalah badan usaha yang bergerak dibidang penyewaan VCD dan DVD yang mana, hingga tulisan ini dibuat, sistem kerja yang digunakan masih menggunakan sistem kerja manual. Dengan cara ini banyak kelemahan dan potensi kesalahan yang dapat dialami oleh petugas VideoZone Rental. Kelemahan utama yang sering teijadi adalah : lamanya pencarian data anggota sehingga proses transaksi peminjaman dan pengembalian disk sering menimbulkan keluhan dari para anggotanya atau juga dapat menyebabkan antrian, tapi yang seharusnya yang tidak terjadi adalah penggandaan kartu transaksi anggota. Kesalahan atau kelemahan ini dapat menjadi penyebab lambatnya proses kerja penyewaan VCD & DVD tersebut. Dengan diperkenalkannya sistem komputerisasi sistem penyewaan VCD & DVD, maka hal tersebut dirasa jalan keluar yang paling tepat dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi VideoZone Rental untuk dapat mempercepat proses kerja rental. Secara garis besar pengertian kepuasan pelanggan adalah proses menyeluruh dari seluruh unsur yang ada dalam perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggannya. Dalam melakukan interaksi dengan pelanggan , perusahaan dapat melakukannya secara tradisional maupun dengan bantuan media elektronik. Sebenaranya setiap perusahaan telah melakukan usaha untuk lebih mendekatkan hubungan dengan para pelanggannya. Cara yang paling tradisional adalah dengan melakukan interaksi langsung dengan pelanggan pada saat transaksi berlangsung. Sejalan dengan perkembangan teknologi, interaksi tersebut dapat dialakukan dengan bantuan perlatan elektronik dan internet. Informasi sebagai kata kunci untuk menghasilkan hubungan yang saling menguntungkan antara VideoZone dengan anggotanya berusaha di kelola dengan lebih efisien dan efektif dengan melakukan irnplemetasi beberapa perubahan proses bisnis sejalan dengan penerapan sistem informasi terkomputerisasi yang baru.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi Daru Cahyono
Abstrak :
Perkembangan menarik yang menonjol dan menjadi perhatian masyarakat internasional yaitu isu mengenai marakiaya pelanggaran Hak Cipta musik dan lagu, karena saat ini hampir semua kalangan masyarakat mengenal dan menikmati industri bidang musik dan lagu sejalan dengan berkembang pesatnya industri musik. Hak Cipta khususnya terhadap Hak Cipta musik dan lagu menjadi masalah serius di Indonesia bahkan Indonesia pernah dikecam dunia internasional karena lemahnya terhadap perlindungan Hak Cipta atas Rekaman Musik dan Lagu. Banyak kasus pelanggaran hak atas karya Cipta terjadi,, akibatnya menimbulkan kerugian yang sangat besar. Berdasarkan temuan dari Asosiasi 1ndustri Rekaman Indonesia (ASIRI),2 akibat peinbajakan tersebut negara dirugikan sebesar Rp 6 milyar, kerugian itu apabila diperhitungkan seandainya dibayarkan pajak PPN sebesar Rp. 3.000 per buah. Selanjutnya manumit Bambang Koesowo menyatakan bahwa akhir Agustus 1997, di Indonesia telah beredar 15 juta keping VCD ilegal. Dan fakta tersebut memang benar, pembajakan di bidang HKJ menimbulkan kerugian yang sangat besar. Kenyataan menunjukkan masyarakat mendukung dan berkembangnya bisnis barang bajakan, yang mama salah satu penyebabnya adalah akibat buruknya kinerja pengadilan, sehingga mendorong tumbuh suburnya perkembangan pelaku pembajakan Rendahnya daya beli masyarakat mendukung adanya permintaan terhadap CD/VCD bajakan4 pabrik compact disk bajakan, adalah fakta yang ada di masyarakat. Sedikitnya 89% perangkat lunak Indonesia yang dipergunakan masyarakat adalah merupakan basil bajakan. Posisi tersebut berada di peringkat ketiga di dunia setelah Cina (96%) dan Vietnam (94%). Didalam bidang pelanggaran produk rekarnan, tiap tahun di Indonesia beredar 36 juts compact disk (CD) bajakan 5 kali lebih banyak dari jumlah CD aslinya. Berangkat dari pemikiran iai, penegakan hukum di Indonesia juga turut mendukung tumbuh suburnya pembajakan. Dalam hal ini pengadilan menunjukkan yang proses pemeriksaan yang tidak efektif yaitu proses penanganan perkara hukum yang memakan waktu lama dan tidak efisien. Selanjutnya Menurut M. Yahya Harahap menyatakan, "penanganan perkara tersebut menunjukkan suatu proses yang tidak efektif. Penyelesaian sengketa melalui Litigasi sering kali tidak memenuhi harapan pancari keadilan, dan karenanya pengadilan justru menambah persoalan. Seperti misalnya, kasus Bimbo yang mengajukan gugatan pelanggaran hak cipta atas lagu-lagunya terhadap Remaco. Narnun dalam putusannya, Bimbo kalah dan hams membayar Rp. 500 juta, karena oleh pengadilan dianggap mencemarkan nama baik Eugene (produser Remaco). Selanjutnya di pengadilan tinggi, sebagai Penggugat Bimbo justru dihukum untuk membayar denda Rp. 500 juta, karena dianggap telah mencemarkan nama baik dan pengadilan menolak gugatan Grup Bimbo. Kenyataan tersebut diatas menunjukkan burulmya kinerja pengadilan atas pelaksanaan penyelesaian sengketa HKI kliususnya musik dan lagu, oleh karenanya. perlu adanya forum penyelesaian sengketa yang efektif untuk persoalan penegakan hukum hak kekayaan intelektual. Menurut Undang-Undang Hak Cipta nomar 19 tahun 2002 menyebutkan, penyelesaian sengketa Hak. Cipta dapat mempergunakan Pengadilan Niaga, Pengadilan Umum dan Alternatif penyelesaian diluar Pengadilan atau sering disebut ADR dan arbitrase. Sistem penyelesaian sengketa non Litigasi (di liar pengadilan} ini sejalan dengan prinsip HKI yang lebih bersifat Hak-hak Pribadi (personal rights), dengan 4emikian penggunaan ADR dalam menyelesaian sengketa sengketa pelanggaran musikllagu adalah tepat. Penggunaan ADR dan arbitrase dalam menyelesaikan sengketa-sengketa HKI mulai banyak dipergunakan. Penggunaan arbitrase itu panting sebagaimana tersebut diatas disimpulkan, peradilan atas kasus HKI buruk, dan kondisi pembajakan di Indonesia telah mengakar di masyarakat, perlu proses penanganan alternatif untuk menyelesaikan sengketa HKI. Pada kenyataannya, penyelesaian sengketa musik dan Iagu di Indonesia relatif.masih sedikit dan belum banyak digunakan. Menurut penulis masih sedikit kasus-kasus di bidang musik dan lagu saat ini masih mempergunakan peradilan umum, dan di 'kepolisian ditangani secara pidana. Martin Suryana menyebutkan, dengan dikembangkannya ADR dan Arbitrase diharapkan dapat men]adi alternatif bagi masyarakat untuk mendapat keadilan dalam penyelesaian perselisihan tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T19861
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia
Abstrak :
Perkembangan teknologi telah membuat adanya pergeseran kekuatan kepada pelanggan atau pasar. Pelanggan menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Informasi yang semakin mudah diperoleh, membuat daya tawar pelanggan semakin tinggi dan pelanggan selalu ingin mendapat yang diinginkan dengan mudah, murah, berkualitas dan sesuai dengan kebutuhannya. Perubahan struktural ini mengharuskan sebuah perusahaan untuk mengembangkan sebuah strategi e-Bisnis yang inovatif, dengan memusatkan perhatian kepada pasar. Perubahan struktural ini juga membutuhkan proses perubahan secara besarbesaran. Pada waktu yang sama, perusahaan harus membangun sebuah infrastruktur e-Bisnis yang berorientasi pada perbaikan layanan secara kontinu dan inovatif. PT. V menyikapi perubahan struktural ini dengan membangun suatu sistem e-Bisnis untuk layanan persewaan VCD. Dengan sistem yang dibangun ini, yaitu sewa VCD dengan sistem antar dan SMS, pelanggan dapat melakukan sendiri proses peminjaman, pengembalian, melihat film terbaru, dan lain-lain dengan hanya mengirim SMS, tanpa perlu datang ke tempat persewaan. Untuk itu pelanggan akan menghemat waktu, uang, serta lebih efektif dan efisien. Penggunaan SMS sebagai fasilitas dalam e-Bisnis mempunyai berbagai keuntungan, seperti menghilangkan permasalahan jarak dan waktu, menghilangkan faktor kesalahan akibat adanya proses manual. Pemanfaatan e-Bisnis ini pada akhirnya diharapkan dapat menambah pangsa pasar dan dapat mengubah proses bisnis perusahaan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Technological growth has made a strong friction to the market. Customer becomes an important factor which must be paid attention to. Information which is easy to get increases customer's bargaining power. Customer always wants to get what they desire easily, cheaper, and of good quality. This structural change obliges a company to develop an e-Business strategy which is innovative, by focusing on the market. This structural change also requires a change in the business process on a large scale. At the same time, company has to develop an e-Business infrastructure that is oriented toward continous service improvement dan innovation. PT. V faces this structural change by developing an e-Business system for a VCD rental service. Using the system, which administers VCD rental with delivery system and SMS facility, customers can, by themselves, loan VCDs, return loaned VCDs, browse newest films, and perform other activities, just by sendingSMS, without having to visit the rental place. For this reason, the customers will save time and money, become more efficient and effective. The use of SMS as a facility in e-Business has various advantages suchas omitting problems with location and time for doing business, andomitting the errors of manual processing.In the end, e-Business is expected to raise market share and to adapt the company's business process according to customer's needs.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono Notosiswoyo
Abstrak :
Indonesia belum mempunyai kebijakan penyuluhan pencegahan kece- lakaan sepeda motor yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah menilai efek- tivitas penggunaan visual compact disk (VCD) dan leaflet terhadap pe- ningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa SLTA dalam pencegahan kecelakaan sepeda motor di Kota Bekasi pada tahun 2010. Desain peneli- tian yang digunakan quasi experiment dengan rancangan equivalent pre- test and post-test with control group, dengan intervensi pemutaran VCD dan pemberian leaflet. Sampel dihitung berdasarkan uji 2 proporsi, diperoleh sampel minimal 211 untuk yang di intervensi dan 211 untuk kontrol. Mereka diambil dari siswa SLTA kelas I dan kelas II yang sering mengendarai sepe- da motor. Evaluasi hasil intervensi dilakukan setelah tiga bulan. Alat pengumpul data adalah kuesioner yang telah diuji coba. Analisis data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, uji-t berpasangan dan uji-t inde- penden. Hasil penelitian menunjukan uji-t berpasangan pada kelompok yang di intervensi meningkatkan rerata skor pengetahuan, sikap, dan peri- laku siswa SLTAsebelum dibandingkan sesudah pemutaran VCD dan pem- berian leaflet bermakna (nilai p < 0,05), tetapi pada kelompok kontrol hanya terjadi peningkatan rerata skor perilaku sebelum dibandingkan sesudah adanya perlakukan. Sedangkan, hasil uji-t independen menunjukan hanya pada rerata skor variabel pengetahuan terdapat perbedaan peningkatan skor antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang bermakna (ni- lai p < 0,05). Kesimpulannya, penyuluhan menggunakan VCD dan leaflet dapat meningkatkan pengetahuan siswa SLTA dalam pencegahan kece- lakaan sepeda motor.

Indonesia does not have a policy of promotion motorcycle accident pre- vention. The purpose of this study was to assess the effectiveness of the Visual Compact Disks and leaflets to increase in knowledge, attitudes and behavior of the motorcycle accident prevention on high school students in Bekasi City. The method used a non-randomized quasi experimental pre- test and post-test control group design. Samples are high school students as a intervention group and vocational high school students as a control group in Bekasi in 2010. Three months after the intervention, conducted an evaluation to assess the increasing of knowledge, attitudes and behavior of a motorcycle accident prevention. Data collection was a questionnaire that was tested. Analysis of the data using the Kolmogorov-Smirnov test, paired t-test and independent t-test. The result of the study shows that the paired t-test in the intervention group mean scores improve knowledge, attitudes and behavior of high school students before than after playback of VCDs and leaflets giving significant (p value < 0.05), but in the control group only increased the mean behavior scores before than after the introduction of treatment. While the results of the independent t-test showed only the mean score difference variable increase in knowledge scores between the groups in the intervention and control groups were significant (p value< 0.05). To conclude, extension using VCD and leaflets can improve high school stu- dents? knowledge in the prevention of a motorbike accident.
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>