Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Science communication in its early years start from science positivism. Science communication paradigm is also start from a positive empiric methodoly matters. Shannon-Weaver mechanistic approach states that communication is mechanic pieces human do which transmitter and receiver machines."
384 WACA 5:21 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aldino Nabil Makarim
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari tahu pengaruh COVID-19 varian Delta terhadap volatilitas dan return saham pada sektor properti dengan periode yang terbagi menjadi dua, yaitu periode sebelum meledaknya COVID-19 varian Delta yaitu awal tahun 2021 hingga bulan April, dan periode saat meledaknya COVID-19 varian Delta yaitu mulai bulan Mei 2021 hingga akhir tahun 2021. Area pengaruh COVID-19 varian Delta yang dilihat pada penelitian ini merupakan kasus harian infeksi COVID-19, market factor, size factor, value factor. Sampel terdiri dari 87 saham pada sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan merupakan regresi panel data. Ditemukan bahwa COVID-19 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas idiosinkratik yang melekat pada size factor, value factor, dan return dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Akan tetapi, hasil regresi Fama-Macbeth menunjukkan bahwa paparan risiko yang terasosiasi pada tiga faktor Fama-French tidak signifikan baik pada periode sebelum COVID-19 varian Delta dan di periode terjadinya COVID-19 varian Delta.

This study aims to investigate the influence of the Delta variant of COVID-19 on the volatility and stock returns in the property sector, divided into two periods: the period before the outbreak of the Delta variant of COVID-19, which is from the beginning of 2021 until April, and the period during the outbreak of the Delta variant of COVID-19, which is from May 2021 until the end of 2021. The areas of influence of the Delta variant of COVID-19 examined in this study include daily COVID-19 infection cases, market factor, size factor, and value factor. The sample consists of 87 stocks in the property sector listed on the Indonesia Stock Exchange. The research method used is panel data regression. It was found that COVID-19 has a significant influence on idiosyncratic volatility associated with size factor, value factor, and the return of the Composite Stock Price Index (CSPI). However, the Fama-Macbeth regression results show that the risk exposure associated with the three Fama-French factors is not significant in both the pre-Delta variant period and the Delta variant period of COVID-19."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Deviyanti
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian : Dalam rangka mencari bahan kontrasepsi pria yang ideal, penyuntikan TE (Testosterone Enanthate) dan DMPA (Depot Medroxy Progesterone Acetate) sebagai bahan kontrasepsi hormonal pria menunjukkan hasil penekanan spermatogenesis yang berbeda antara pria bangsa Asia (azoospermia 90-100%) dan Kaukasia (azoospermia < 70%). Diduga ada dua faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil tersebut yaitu faktor genetik dan konsumsi makanan/ diet berbeda yang mempengaruhi kadar SHBG. Sebagai glikoprotein plasma homodimerik, SHBG memiliki kemampuan spesifik mengikat hormon-hormon steroid seks (dehidrotestosteon, testosteron dan estradiol) dan membawanya menuju ke jaringan target. Kadar SHBG normal dalam plasma adalah 10-73 nmol/L. Bila dihubungkan dengan proses spermatogenesis, kadar SHBG secara tidak langsung mungkin dapat mempengaruhi spermatogenesis dengan merubah kadar testosteron babas yang bekerja menimbulkan efek umpan balik negatif melalui poros hipotalamus-hipofisis-testis. SHBG manusia dikode oleh suatu gen autosom tunggal yang memiliki dua alel kodominan yaitu alel normal dan alei varian. Alei SHBG varian muncul akibat mutasi titik pada ekson 8 dari gen pengkode SHBG yang terletak di lengan pendek 12-13 (p12-13) dari kromosom 17. Mutasi titik tersebut menyebabkan substitusi basa tunggal pada kodon 327 dari GAC-)AAC yang mengkode perubahan asam amino aspartat menjadi asparagin (Asp327Asn) dan menyebabkan penambahan rantai karbohidrat atau N-linked glikosilasi pada posisi ini. Glikosilasi berpengaruh terhadap waktu paruh dan penambahan berat molekul SHBG varian. Penambahan waktu paruh selanjutnya dianggap dapat mempengaruhi kadar SHBG. Penelitian sebelumnya terhadap SHBG manusia produk cDNA (complementary DNA) yang diekspresikan pada jamur Pichia pastoris menyebutkan bahwa SHBG yang mengalami deglikosilasi enzimatik menghasilkan kadar SHBG yang lebih rendah dibandingkan SHBG normal. Apakah SHBG varian seharusnya menghasilkan kadar SHBG yang Iebih besar, masih perlu diteliti. Melalui teknik SDS PAGE (Sodium Dodecyl Sulfate Gel Electrophoresis), deteksi SHBG normal dan SHBG varian dalam serum manusia menampakkan pola fenotip SHBG dua pita dan tiga pita dengan berat molekul berbeda yaitu 49,52 dan 56 kDa. Untuk mengetahui efektifitas penekanan spermatogenesis oleh bahan kontrasepsi hormonal TE dan D1VIPA, maka perlu diteliti kadar SHBG serta faktor yang dianggap turut mempengaruhi kadar SHBG tersebut (dalam hal ini adalah faktor genetik atau variasi fenotip SHBG).Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeteksi variasi fenotip SHBG dan melihat kemungkinan pengaruhnya terhadap kadar SHBG pada populasi pria Indonesia dewasa sehat. Deteksi variasi fenotip SHBG dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik SDS PAGE dan Western blot. Sedangkan pengukuran kadar SHBG dilakukan dengan teknik IRI/ IA (Immunoradiometric assay). Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara statistik menggunakan program komputer SPSS versi 10.
Hasil dan Kesimpulan : Dari total sampel serum pria Indonesia dewasa sehat yang dideteksi melalui SDS PAGE dan Western blot, tampak gambaran ekspresi gen SHBG yang terdiri dari dua jenis pola fenotip SHBG dengan berat molekul yang berbeda. Pola fenotip SHBG dua pita (SHBG normal) dijumpai sebanyak 61% (11 sampel serum), terdiri dari sub unit heavy dengan perkiraan berat molekul 51 kDa dan sub unit light dengan perkiraan berat molekul 46 kDa. Sedangkan pola fenotip SHBG tiga pita (SHBG varian) dijumpai sebanyak 39% (7 sampel serum), memiliki tambahan sub unit ketiga yaitu sub unit super heavy dengan berat molekul 56 kDa. Hasil perhitungan rata-rata kadar SHBG normal dan SHBG varian yang diperoleh dalam penelitian ini masing-masing adalah 42,24 nmolll dan 39,44 nmolll. Analisa data melalui perhitungan statistik menggunakan program komputer SPSS versi 10 menyimpulkan bahwa fenotip SHBG tiga pita (SHBG varian) temyata menghasilkan kadar SHBG yang tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan fenotip SHBG dua pita (SHBG normal) (pada tingkat signifikan 5%, 1 = 0,343 dengan P= 0,736, 2-tail test)."
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T1407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camelia Nas Darisan
"ABSTRAK
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian lembaga keuangan terhadap manajemen
resiko menjadi semakin besar karena pasar keuangan dunia semakin terintegrasi. Resiko
yang dihadapi dalam mengelola portofolio adalah general risk dan spesific risk. General
risk terdiri dari business risk dan financial risk, sementara spesific risk terdiri dari market
risk, credit risk, operational risk, dan liquidity risk.
Sejarah membuktikan banyak bank yang bangkrut diakibatkan oleh
mismanajemen portofolio. Kasus kebangkrutan yang terjadi umumnya ditimbulkan
karena salah mengantisipasi market risk, yaitu resiko kerugian yang dapat timbul dan
perubahan harga atau faktor ? faktor pasar, yakni suku bunga (interest rate), nilai tukar
(exchange rate), harga saham dan komoditi. Salah satu kasus kerugian akibat market risk
yang sempat menjadi perhatian pasar finansial internasional adalah kasus Orange County
(California, Amerika).
Untuk itu diperlukan perangkat analisa resiko yang lebih akurat untuk mendeteksi
dan memberikan peningatan dini (early warning system), untuk menghindarkan kerugian
yang akan diderita dan mengakibatkan instabilitas keuangan.
Basle Committee on Banking Supervision pada Januari 1996 menyebutkan secara
umum metode standar pengukuran resiko portofolio dan mensyaratkan para pelaku pasar
menerapkan minimal satu metode tersebut, yakni standar kualitatif standar kuantitatif,
dan stress testing. Salah satu analisa perhitungan standar kuantitatif adalah VAR.
Penelitian ini akan memaparkan perhitungan resiko dengan metode Value at Risk
(VAR) pada PT.Bank Universal Tbk untuk mengetahul resiko maksimum yang
mungkin timbul dikemudian hari akibat adanya volatilitas suku bunga pasar dengan
holding period yang berbeda-beda.
Metode VAR yang diungkapkan dalam karya akhir ini adalah motode Varian
Kovarian. Metode ini dijabarkan lagi dalam tiga estimator volatilitas, yaitu Standar
Deviasi, Equally Weighted (EW) dan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA).
Masing-masing metode estimator volatilitas dalam menghitung VAR dapat dibuat
berbagai macam model dengan menggunakan jumlah data historis 520 hari kerja sebagai
basis perhitungan. Adapun selang kepercayaan yang dipilih adalah 95% (menurut
Riskmetrics) dan 99% (menurut Basel Committee).
Untuk estimator volatilitas EW dan EWMA, rolling data yang dipakai adalah
setiap 65 hari. Untuk estimator volatilitas EWMA, penelitian ini memakai dua decay
factor sebesar 0.94 dan 0.97. Dalam mendapatkan nilai VAR dikemudian hari holding
period yang disimulasikan antara lain 1 hari, 5 hari, 10 hari dan 20 hari kedepan.
Dari tiga (3) estimator volatilitas ini, menghasilkan beragam model simulasi.
Selanjutnya, setiap model ini dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah model
tersebut valid, konservatif atau tidak valid, yaitu dengan uji Backtesting. Uji ini
menggunakan dua pendekatan peniode updating yaitu 5 hari dan 20 hari. Dari hasil uji
backtesting ini, terlihat bahwa periode updating 5 hari lebih merepresentasikan kejutan
volatilitas.
Dari beberapa model yang disimulasikan, model EWMA dengan decay factor
0.94 pada selang kepercayaan 95% adalah yang paling optimal bagi bank tersebut, karena
model ini meniberikan prediksi nilal VAR terkecil dibanding model lainnya.
Model ini sesuai dengan keadaan Net Present Value bank sebesar negatif Rp
3,702,188,190,760 yang mengindikasikan bahwa ?capital requirement? bank
sebenamya juga tidak mampu untuk menutupi nilai resiko dengan model tersebut.
Kemudian, dari hasil stress-testing, ditemukan pada tanggal 4 Desember 2001 terjadi
kerugian tertinggi sebesar Rp 37,289,116,191. Maka, bank harus menyediakan dana
sebesar nilai tersebut untuk mengantisipasi terjadi kembali kerugian yang dinyatakan
dalam toleransi maksimal kerugian bank akibat adanya volatilitas suku bunga.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi bank, bahwa untuk mampu
mengelola nilai resiko dengan model EWMA pada decay factor 0.94 dan selang
kepercayaan 95%, bank harus mampu menutup kekurangan modalnya terlebih dahulu.
"
Lengkap +
2002
T1534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrianto Daru Kurniawan
"ABSTRAK
Dalam manajemen risiko, pengukuran risiko suatu portofolio dapat dilakukan
dengan mengkuantifikasi risiko portofolio tersebut. Salah satu penerapan kuantifikasi
risiko adalah dengan melakukan estimasi Value at Risk (VAR) dari risiko suatu portfolio.
FAR merangkurn risiko suatu portfolio dalam satu bilangan yang pada periode serta
selang kepercayaan tertentu merupakan kemungkinan kerugian terbesar.
Pada Karya Akhir ini dipaparkan implementasi salah satu metode estimasi VAR,
yaitu metode varian-kovarian, yang diterapkan pada portofolio aset tunggal FX forward
USD/IDR satu bulan, dimana portofolio ini merupakan portofolio derivatif linier.
VAR pada dasarnya adalah volatilitas perubahan nilai portfolio. Pada metode
varian-kovarian ini VAR dihitung dengan terlebih dahulu melakukan dekomposisi
portfolio menjadi gabungan beberapa portfolio baru disebut posisi standar, yang
volatilitasnya langsung dapat diestimasi dengan menggunakan data historis yang tersedia.
Posisi-posisi standar itu ditentukan sedemikian sehingga gabungan dari semua posisi
standar mempunyai risiko yang sama dengan risiko portfolio asal. VAR pada metode ini
adalah penjumlahan volatilitas dan semua posisi-posisi standar (tentu saja dengan
memperhatikan juga korelasi antar posisi standar) setelah dikalikan dengan kuantil
distribusi normal sesuai selang kepercayaan yang dipilih.
Estimasi volatilitas posisi standar, selain dilakukan dengan estimator sederhana,
juga dilakukan dengan estimator EWMA. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
forecasting volatilitas posisi standar berpengaruh terhadap validitas VAR yang dihasilkan.
"
Lengkap +
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Anam Bagus Haqqiasmi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang globalisasi dan wacana dalam bahasa Inggris berhubungan dengan dampak yang ditimbulkannya secara kultural di Kampung Inggris, Kota Pare, Kabupaten Kediri. Hubungan antara bahasa dan kebudayaan menjadi fokus utama sorotan analisis tulisan ini. Pembahasan inti dari tulisan ini adalah respon speech community di Kampung Inggris terhadap pembelajaran bahasa Inggris, varian-varian yang muncul dalam proses kontekstualisasi bahasa Inggris, dan proses rekacipta bahasa Inggris sebagai upaya melawan kekuatan hegemonik dari globalisasi untuk menjaga tradisi lokal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya bisa dilihat sebagai pembelajaran alat komunikasi saja, namun pembelajaran bahasa Inggris juga membawa nilai-nilai kultural atau wacana dari kebudayaan English-speaking countries. Respon terhadap flow of culture ini bermacam-macam. Di Kampung Inggris Pare, bahasa Inggris direkacipta dan dikontekstualisasi agar sesuai dengan nilai-nilai tradisi lokal Jawa santri.

ABSTRACT
This thesis discusses globalization and discourses in English related to its impact culturally in Kampung Inggris, Pare, Kediri. The relationship between language and culture became the main focus of this paper analyzes. The core topics of this paper is a response speech community in Kampung Inggris to learning English, variants that arise in the process of contextualization English, and (re)invention English process as the resistance against the hegemonic power of globalization to maintain local traditions. This research is a qualitative with descriptive analysis. The study states that learning English is not only seen as a means of communication only, but learning English also carry cultural values ​​or cultural discourses of English-speaking countries. The response to the flow of culture is diverse. In Kampung Inggris Pare, English remade and contextualized to fit the values of local Javanese santri tradition.
"
Lengkap +
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S65802
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikita Ciamaudi
"Reaksi fotoneutron adalah salah satu reaksi inti yang terjadi pada kepala linac, baik pada linac berkas foton ataupun berkas elektron. Reaksi fotoneutron menghasilkan produk berupa neutron dengan tingkat energi tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan berapa besar dosis neutron yang mungkin diterima oleh pasien radioterapi saat proses radioterapi dengan pesawat linac Varian iX 15 MV lapangan 10 cm × 10 cm. Simulasi pengukuran dilakukan pada posisi isocenter kedalaman 1 cm – 15 cm untuk membentuk kurva PDD. Pengukuran off-axis pada permukaan fantom, 2 cm, 3 cm, dan 15 cm juga dilakukan agar dapat membentuk off-axis profile.
Verifikasi simulasi dilakukan dengan membandingkan data pengukuran berkas foton lapangan 30 cm × 30 cm dengan beam data commissioning (BDC) Varian iX 15 MV Rumah Sakit Siloam MRCCC. Hasil Penelitian menunjukkan nilai dosis posisi isocenter adalah 1,24 × 10-2 Sv Gy-1 pada permukaan fantom, 4,82 × 10-2 Sv Gy-1 pada kedalaman 2 cm, 1,25 × 10-1 Sv Gy-1 pada kedalaman 3 cm, dan 1,89 × 10-6 Sv Gy-1 kedalaman 15 cm. Namun, nilai dosis tertinggi terdapat pada posisi -2 cm kedalaman 2 cm, yaitu 2,05 × 100 Sv Gy-1. Pada posisi isocenter, nilai dosis tertinggi berada pada kedalaman 7 cm dengan nilai 2,70 × 10-1 Sv Gy-1.

Photoneutron reaction is one of the reactions that occur in the linac head, both in the photon and the electron beam. The reaction produces neutrons with a certain energy level. This study aims to simulate how much neutron dose that may be received by radiotherapy patients during the process of radiotherapy with Varian iX 15 MV 10 cm × 10 cm field. Measurement simulation is carried out at an isocenter position depth of 1 cm - 15 cm to create a PDD curve. Off-axis measurements on phantom surfaces, 2 cm, 3 cm, and 15 cm are also carried out to make an off-axis profile.
Verification is done by comparing 30 cm × 30 cm field measurement data with beam data commissioning (BDC) of MRCCC Siloam Hospital’s Varian iX 15 MV linac. The result showed the dose value of the isocenter position is 1,24×10−2 Sv Gy-1 on the phantom surface, 4,82×10−2 Sv Gy-1 at a depth of 2 cm, 1,25×10−1 Sv Gy-1 at a depth of 3 cm, and 1,89×10−6 Sv Gy-1 at a depth of 15 cm. However, the highest dose value is -2 cm in 2 cm depth, which is 2,05 × 100 Sv Gy-1. In the  socenter position, the highest dose value is 2,70×10−1 Sv Gy-1 in 7 cm depth.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Muhammad Prakoso
"Mukopolisakaridosis IVA (MPS IVA; Sindrom Morquio A) merupakan penyakit metabolik yang diturunkan secara autosomal resesif. Penyakit MPS IVA terjadi akibat defisiensi enzim N-acetylgalactosamine-6-sulfatase (GALNS) yang menyebabkan senyawa keratan sulfat (KS) dan kondroitin-6-sulfat (K6S) tidak terdegradasi dan terakumulasi di dalam lisosom. Defisiensi enzim GALNS terjadi karena varian patogenik pada gen galactosamine (N-Acetyl)-6-sulfatase (GALNS) yang terletak di lokus 16q24.3. Jenis varian yang ditemukan pada penelitian sebelumnya meliputi single nucleotide variation (SNV) dan varian frameshift. Namun sampai saat ini belum ada penelitian analisis varian yang telah dilakukan pada pasien MPS IVA di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik ekson 1--7 gen GALNS pada pasien MPS IVA di Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan empat pasien MPS IVA dan 50 individu normal sebagai kontrol. Daerah ekson 1--7 gen GALNS dari seluruh sampel yang telah diamplifikasi menggunakan teknik polymerase chain reaction (PCR) lalu disekuensing menggunakan teknik automated fluorescence DNA sequencing. Berdasarkan hasil analisis sekuensing DNA, variasi genetik ekson 1--7 gen GALNS pada populasi Indonesia berhasil diidentifikasi. Sebanyak 11 varian intronik, yaitu yaitu c.121 – 139G>A, c.244 + 86G>A, c.566 + 5T>C, IVS5 + 134G>A, c.633 + 85C>T, c.633 + 91T>C, c.633 + 125A>G, c.633 + 138C>A, c.634 – 20C>T, c.634 – 19G>A, dan c.634 – 130T>C berhasil diidentifikasi. Sementara itu, sebanyak empat varian eksonik berhasil ditemukan, yaitu c.503G>T (p.(Gly168Val)), c.510C>T (p.Tyr170=), c.751C>T (p.Arg251*), dan c.708C>T (p.His236=).

Mucopolysaccharidosis IVA (MPS IVA) or Morquio A Syndrome, is a lysosomal storage disorder caused by the deficiency of N-acetylgalactosamine-6-sulfatase (GALNS) enzyme, resulting in accumulation of keratan sulfate (KS) and chondroitin-6-sulfate (C6S) in the lysosome and leads to tissue or organ damage. The enzyme deficiency occurs due to mutations in the galactosamine (N-Acetyl)-6-sulfatase (GALNS) gene located at locus 16q24.3. Variants identified by previous studies consisted of single nucleotide variation (SNV) and frameshift. This study aims to identify the genetic variation of exon 1--7 of GALNS gene in MPS IVA patients in Indonesia. The study was conducted using previously diagnosed MPS IVA patients and 50 normal individuals as controls. Based on the results of DNA sequencing analysis, genetic variations of exon 1--7 of GALNS gene in MPS IVA patients in Indonesian population have been identified. A total of 11 intronic variants, namely c.121 – 139G>A, c.244 + 86G>A, c.566 + 5T>C, IVS5 + 134G>A, c.633 + 84C>T, c.633 + 91T>C, c.633 + 125A>G, c.633 + 138C>A, c.634 – 20C>T, c.634 – 19G>A, and c.634 – 130T>C. Four exonic variants were also found, namely c.503G>T (p.(Gly168Val)), c.510C>T (p.Tyr170=), c.751C>T (p.Arg251*), and c.708C>T (p.His236=)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Bela Yiska
"Skripsi ini membahas analisis kinerja departemen pemasaran PT Coca Cola Amatil Indonesia menggunakan analisis varians. Analisis varians mencakup perhitungan dan analisis varians penjualan dan varians biaya pada PT Coca Cola Amatil Indonesia. Analisis dimulai dari Analisis varians pendapatan penjualan, kemudian analisis terhadap varians turunannya yaitu varians harga jual dan varians volume penjualan. Lalu akan dilakukan analisis lebih dalam dari turunan varians volume penjualan, yaitu varians bauran penjualan dan varians kuantitas penjualan.
Hasil dari skripsi ini menyimpulkan bahwa varians pendapatan penjualan perusahaan memiliki hasil yang favorable. Hasil favorable ini dihasilkan oleh unfavorable dari sales-price variance dan hasil favorable dari sales-volume variance. Sales volume variance yang favorable dikarenakan peningkatan kuantitas penjualan produk dan pengelolaan bauran penjualan produk yang baik. Dapat disimpulkan bahwa walaupun harga jual yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan yang dianggarkan yang disebabkan oleh banyaknya program diskon yang dilakukan perusahaan, namun program-program diskon ini dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Peningkatan volume penjualan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan harga jual menghasilkan pendapatan penjualan yang favorable. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan juga tidak banyak yang meningkat dibandingkan dengan biaya yang telah dianggarkan. Hal ini menunjukkan bahwa Departemen Pemasaran PT. Coca Cola Amatil Indonesia sudah dapat mengendalikan dengan baik biaya aktual yang terjadi dan sudah berhasil memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah dianggarkan.

The focus of this study is about performance analysis on marketing department of Coca Cola Amatil Indonesia using variance analysis. Variance analysis consists of the calculation and analysis of static budget variance and cost variance in Coca Cola Amatil Indonesia. The analysis begin with analyzing static budget variance then continue to the breakdown of static budget variance itself which are sales price variance and sales volume variance. After that, there will be deeper analysis about the sales volume variance breakdown which are sales mix variance and sales quantity variance.
The results of this thesis concludes that the static budget variance of the company is favorable. This favorable value is resulted by the unfavorable of sales-price variance and the favorable of sales volume variance. The favorable results of sales volume variance caused of the enhancement of sales quantity product and the effective management of sales mix per product. We can conclude that even though the actual selling price is lower than budgeted selling price caused by a lot of discount program, but this discount program can increase sales volume company.
The increase in sales volume is higher than the decrease in selling price. It makes company static budget variance is favorable. The actual marketing costs are also not much improved compared to the budgeted marketing costs. It means that the Marketing Department of Coca Cola Amatil Indonesia has been able to properly control the actual costs and successfully managed to obtain a higher actual income.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S55153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Sulistiyo Wibowo
"Value-at-Risk (VaR) adalah perangkat pengukuran risiko yang sangat populer di dunia perbankan dan keuangan saat ini. Iorion (2003) menerjemahkan VaR sebagai suatu tilik hatasan (cut q) yang menetapkan suatu kerugian Lidak dapat lerjadi dengan probabilitas yang Iebih besar dari tingkat kepercayaannya. Karya akhir ini memfokuskan penaksiran volatilitas untuk pengukuran risiko pasar dalam rangka meughitung diversified VaR.
Engle (1982) mengembangkan model yang sangat lerkenai untuk meramalkan volatilitas yang disebut sebagai uutoregressive conditional hereroskedasticity (ARCH). Salah seorang muridnya, Bollerslev (1986) memperbaiki model Engle, yang kemudian dikenal sebagai generalized ARCH (GARCH). Model-model ini merupakan model univariate yang dapat digunakan untuk menaksira VaR tunggal untuk seliap posisi. Sedangkan untuk posisi portofolio, perhitungan diversified VaR harus inemperhitungkan korelasi antara instrumen yang dipergunakan. Mctode matriks varian-kovarian adalah salah salah sate metode yang sering digunakan untuk meiakukan aggregasi penaksiran VaR untuk posisi portofolio.
Sebuah alternatif metode yang dapat digunakan untuk menghilung penaksiran diversified VAR adalah menggunakan model-model GARCH multivariat. Engle dan Kroner (1993) menunjukan basil teoritis dalam formulasi dan penaksiran GARCH multivariat dalam sistem persainaan simultan yang dikenal sebagai BEKK (M-GARCH BEKK) model. Model ini didasarkan pada model Engle (1982) dan model Bollerslev (1986).
Dengan menggunakan metode M-GARCH BEKK dan metode matriks variankovarian, karya akhir ini membandingkan peramalan volatilitas yang dihasilkan oleh kcduanya untuk menghitung diversified VaR, khususnya untuk risiko pasar. Data yang digunakan menggunakan tiga nilai lukar: GBP'IUSD, USD!!I'Y, dan USDISGI] dari tahun 2000 hingga 2005. Dalam rangka melakukan bucktesting, uji Kupicc diterapkan untuk melakukan validasi model pada bentuk univariat.
Hasil empirik menunjukkan bahwa model M-GARCH BEKK memberikan kinerja penaksiran yang lebi baik dibandingkan metode matriks varian-kovarian, walaupun spesilikasi model ini lebih rumit. Taksiran VaR yang dihasilkan M-GARCH BEKK adalah 0,1388%, yang memberikan beban modal sebesar 5,2063%, sedangkan taksiran VaR yang dihasilkan metode matriks varian-kovarian adalah 0,1982%, yang memberikan beban modal sebesar 7,433%. Hasil lain yang ditemukan adalah perubahan volatilitas berubah secara signifikan setiap 125 tilik observasi atau selidaknya tiga bulan. Hal ini menyimpulkan bahwa peramalan volatilitas harus dievaluasi setiap tiga bulan.

Value-at-Risk (VaR) is the most popular tool for risk measurement in banking and finance industry today. Jorion (2003) be interpreted as the cutoff point such that a loss will not happen with probability greater than its confidence level. VaR estimation requires net asset positions and its distribution, time horizon, confidence level, and volatility forecast. This paper focus on volatility estimation for market risk measurement in order to calculate diversified VaR.
Engle (1982) developed a famous model to forecast volatility, known as autoregressive conditional heleroskedasticity (ARCH). His student, Bollerslev (1986), improved Engle's model, which later known as generalized ARCH (GARCH). These models are univariate model that can be used to estimate single VaR for each position. For portfolio position. one must calculate correlation among the assets in order to incorporate diversified VaR estimation. Variance-covariance matrix method is one of the common methods to aggregate VaR estimation for portfolio position.
An alternative method to calculate diversified VaR estimation is to use multivariate GARCH models. Engle and Kroner (1993) shows theoretical results in the formulation and estimation of multivariate GARCH models within simultaneous equations systems and known as BEKK (M-GARCH BEKK) model. This model is based on Engle's model 1982) and Bollersley?s model (1986).
Using M-GARCH BEKK and variance-covariance matrix methods, this paper compares volatility forecast generated by both methods in order to estimate diversified VaR for market risk only. The data used in this paper consists of three exchange rates: GBP/USD, USD/JPY, and USDISGD, from the period of 2000 to 2005. In order to do backtesting. Kupiec test is applied to validate the models in the invariable form.
The empirical result shows that M-GARCI I 13EKK model performs better, though has more sophisticated specification, than variance-covariance matrix method in estimating the volatility. The estimation results are as follows: VaR estimation generated by MGARCH BEKK is 0.1388% which leads to capital charge of 5.2063%; while estimation generated by variance-covariance matrix is 0.1982% which leads to capital charge of 7.433%. The results also show that the volatility changes significantly every 125 observations or at least once in three months. This concludes that volatility forecast should he evaluated at least every three months."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>