Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bahtiar Syahroni
Abstrak :
Energi listrik menjadi energi yang paling sering digunakan karena proses pembangkitannya yang mudah, dapat dikonversi menjadi bentuk energi lain serta dapat dengan mudah disimpan. Salah satu metode penyimpanan energi listrik yang paling terkenal saat ini adalah baterai. Baterai memiliki keunikan selain dapat menyimpan energi, baterai juga dapat menghasilkan energi melalui proses kimia di dalamnya. Dalam pemilihan baterai ada beberapa faktor yang perlu disesuaikan dengan spesifikasi desain yaitu harga, usia, berat, volume, temperatur, sensitivitas dan akses pemeliharaan. Ada 2 tipe baterai yang biasa digunakan yaitu lithium ion dan lead acid. lithium ion memiliki spesifikasi lebih baik dari pada lead acid, namun dengan biaya yang lebih mahal. Lead acid cocok digunakan untuk aplikasi permanen on site dan aplikasi yang tidak mementingkan effiensi. Baterai memerlukan sistem kontrol supaya mampu bekerja dengan baik dan handal yang disebut (Battery Management System) BMS. Salah satu aspek BMS adalah pemantauan (State of Charge) SOC. Salah satu metode estimasi SOC adalah internal resistance. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi State of Charge, membuat desain rangkaian, simulasi rangkaian. realisasi printed circuit board hasil simulasi, pengukuran tegangan dan arus dan validasi hasil pengukuran dengan membandingkannya dengan hasil pengukuran dari modul NI 9206......Electrical energy is the energy that is most often used because the generation process is easy, can be converted into other energy and can be stored easily. One of the most popular methods of storing electrical energy today is the battery. Batteries are unique in addition to being able to store energy, batteries can also produce energy through chemical processes in them. In selecting a battery there are several factors that need to be adjusted to the design specifications, namely price, age, weight, volume, temperature, sensitivity and access to maintenance. There are 2 types of batteries commonly used, namely lithium ion and lead acid. lithium ion has better specifications than lead acid, but at a higher cost. Lead acid is suitable for permanent on-site and non-efficiency applications. Batteries require a control system to be able to work properly and reliably called (Battery Management System) BMS. One aspect of BMS is (State of Charge) SOC Supervision. One method of estimating SOC is internal resistance. The research begins by identifying the factors that affect the State of Charge, making circuit designs, circuit simulations. realization of printed circuit board simulation results, measurement of voltage and current and validation of measurement results by comparing them with measurement results from INI 9206 module.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Verlianda Pratama
Abstrak :
Karena masalah pemanasan global, upaya sedang dilakukan untuk membuat dan mengembangkan pembangkit energi baru dan terbarukan. Namun, energi energi terbarukan memiliki permasalahan karena ketergantungan pada alam yang tidak teratur. Oleh karena itu, pembuatan genset lebih mahal, karena perlu manipulasi keluaran listrik agar stabil dan dapat disambungkan ke jaringan. Salah satu cara untuk menstabilkan keluaran listrik adalah dengan menggunakan baterai. Salah satu jenis baterai yang digunakan adalah timbal-asam baterai. Baterai ini merupakan jenis baterai yang sering digunakan karena harga pembuatannya yang murah. Jika dibandingkan dengan baterai lithium-ion, baterai timbal-asam ternyata lebih sensitif terhadap suhu dan faktor lainnya. Ditemukan bahwa baterai timbal-asam lebih mahal untuk dirawat dan memiliki umur yang lebih pendek. Penelitian ini diharapkan dapat membantu bisnis memecahkan masalah suhu dingin di negara-negara yang mengalami musim dingin. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa baterai 9 Ah memiliki kapasitas yang 27% lebih rendah pada suhu lingkungan -100 C dibandingkan dengan baterai pada suhu lingkungan 500 C. Ditemukan juga bahwa baterai 5 Ah memiliki kapasitas 271,2% lebih sedikit saat memiliki arus discharge 6 Ampere dibandingkan saat baterai memiliki arus discharge 1,2 Amper. ......Due to the problem of global warming, efforts are being made to make and developing new and renewable energy plants. However, energy renewable energy has problems due to dependence on nature which does not regular. Therefore, the manufacture of the generator is more expensive, because the need for manipulation of the electrical output to be stable and can be connected to the grid. One way to stabilize the electrical output is to use battery. One type of battery used is lead-acid battery. This battery is the type of battery that is often used because it is cheap manufacturing price. When compared to lithium-ion batteries, batteries lead-acid was found to be more sensitive to temperature and other factors. It was found that lead-acid batteries are more expensive to maintain and have shorter lifespan. This research is expected to help businesses solve the problem of cold temperatures in countries that experience monsoons cold. In this study it was found that the 9 Ah battery has a capacity of which is 27% lower when at -100 C ambient temperature compared to with when the battery is in an ambient temperature of 500 C. It was also found that 5 Ah battery has 271.2% less capacity when it has current discharge 6 Ampere compared to when the battery has a discharge current 1.2 Ampere
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library