Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handito Hary Darmawan
Abstrak :
Kota Tangerang sebagai kota penunjang ibu kota Jakarta, yang memiliki permasalahan dan kebutuhan yang kompleks untuk meningkatkan pelayanan publik kepada warganya. Tangerang LIVE berperan sebagai aplikasi layanan terpadu yang memiliki fitur dan layanan maupun situs pendukung Kota Tangerang Jumlah pengguna dan unduhan aplikasi Tangerang LIVE sebesar 500.000 ribu unduhan lebih masih dibawah indikator kinerja yang ditetapkan pada RENSTRA DISKOMINFO Kota Tangerang. Dibutuhkan evaluasi terhadap aplikasi Tangerang LIVE untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kurangnya minat adopsi dari warga kota Tangerang dalam menggunakan Aplikasi Tangerang LIVE Menggunakan metode Value Based Adoption Model dan terdiri dari perceived value, adoption intention, perceived of use, facility, comfort, functionality dan risk. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM). Penghimpunan data didapatkan melalui online survey sehingga didapatkan 100 sample data responden terpilih dengan menggunakan Teknik convenience dan purposive sampling, dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel Functionality dengan nilai koefisien 0.031, Facility dengan nilai koefisien 0.059, Facility dengan nilai koefisien 0.089 dan Risk dengan nilai koefisien 0.089 berpengarauh sangat sedikit terhadap niat adopsi aplikasi Tangerang LIVE dibandingkan variabel lain seperti perceived value dengan nilai koefisien 0.089 yang berpengaruh positif secara signifikan. ......Tangerang City as a supporting city for the capital city of Jakarta, which has complex problems and needs to improve public services to its citizens. Tangerang LIVE acts as an integrated service application that has features and services as well as a supporting site for the City of Tangerang. The number of users and downloads of the Tangerang LIVE application of 500,000 downloads is still below the performance indicators set in the Tangerang City DISKOMINFO RENSTRA. An evaluation of the Tangerang LIVE application is needed to determine the factors that influence the lack of adoption interest from Tangerang city residents in using the Tangerang LIVE application Number of users and user experience affect the intention of the people of Tangerang City to use Tangerang LIVE. Using value based adoption model that consist of perceived value, adoption intention, perceived use, facility, comfort, functionality and risk. This research uses Partial Least Square – Structural Equation Model (PLS-SEM) to evaluate Tangerang LIVE. Data collection was obtained through an online surveys, 100 samples of selected respondent were obtained using convenience and purposive sampling technique. The result are variable Functionality with coefficient 0.031, Facility with coefficient 0.059, Facility with coefficient 0.089 dan Risk with coefficient 0.089 has less effect to adoption intention of Tangerang LIVE application compared to variable perceived value with coefficient koefisien 0.089 has significant positive effect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Greta Elena
Abstrak :
Perkembangan e-wallet sebagai salah satu jenis teknologi finansial terpopuler di Indonesia kian meningkat. Saat ini, e-wallet telah berinovasi dengan menciptakan layanan premium demi memenuhi kebutuhan pengguna akan aplikasi pembayaran digital yang memfasilitasi beragam transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat untuk melakukan peningkatan ke layanan premium e-wallet menggunakan value-based adoption model (VAM) dan theory of planned behavior (TPB) dengan efek moderasi perceived need. Penelitian ini menerapkan mixed-method approach dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara untuk mengidentifikasi variabel-variabel benefits dan sacrifices pada model penelitian serta pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner online. Analisis data kualitatif dilakukan menggunakan thematic analysis, sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan metode covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) dengan data survei yang terkumpul dari 690 pengguna e-wallet di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa value-added services, economic value, perceived privacy risk, dan fear of excessive spending berpengaruh terhadap perceived value. Namun, procedural cost tidak memengaruhi perceived value. Kemudian, perceived value ditemukan berpengaruh terhadap attitude dan intention to upgrade ke layanan premium e-wallet. Dari ketiga konstruk TPB, hanya subjective norm yang memengaruhi intention to upgrade. Selain itu, pengaruh perceived value terhadap intention to upgrade ditemukan lebih tinggi pada pengguna dengan perceived need rendah. Penelitian ini memperdalam pengetahuan dalam konteks e-wallet dan mobile payment dengan memperkenalkan layanan premium serta memberikan perspektif bagi penyedia e-wallet mengenai pengembangan aplikasi. ......The development of e-wallets as one of the most popular financial technologies in Indonesia is increasing. E-wallet has innovated by creating premium services to meet user needs for digital payment applications that facilitate various financial transactions. This study aims to analyze the factors that influence the intention to upgrade to premium e-wallet services using value-based adoption model (VAM) and theory of planned behavior (TPB) with perceived need as a moderating effect. This study applies a mixed-method approach with a qualitative approach using interview to identify the variables of benefits and sacrifices in the research model and a quantitative approach using an online questionnaire. Qualitative data analysis was performed using thematic analysis, while quantitative data analysis was performed using the covariance-based structural equation modeling (CB-SEM) method with survey data collected from 690 e-wallet users in Indonesia. The results of this study indicate that value-added services, economic value, perceived privacy risk, and fear of excessive spending affect the perceived value. However, procedural cost does not affect the perceived value. Furthermore, perceived value was found to have an effect on attitude and intention to upgrade to premium e-wallet services. Among the three TPB constructs, only subjective norms affect the intention to upgrade. In addition, the effect of perceived value on intention to upgrade was found to be higher for users with low perceived need. This research deepens knowledge in the context of e-wallet and mobile payment by introducing premium services and provides perspectives for e-wallet providers regarding the application development.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doria Marselita
Abstrak :
ABSTRAK
Teknologi eSIM dibeberapa negara sudah diimplementasikan pada beberapa perangkat vendor seperti Apple dan Samsung. ITU mengatakan bahwa penyebaran secara luas eSIM dan Remote Provisioning akan menjadi enabler suatu disruption karena kelebihan yang dimiliki teknologi eSIM tersebut. Oleh karena itu Dengan adanya eSIM dikawatirkan akan meningkatkan potensi churn rate yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor adopsi eSIM yang akan berpotensi mempengaruhi peningkatan churn rate. Model yang dibuat dengan mengambil Faktor adopsi dari metode VAM dan penelitian sebelumnya yang menganalisa efek dari kebijakan Mobile number Portability terhadap Intensitas switching pelanggan. Setelah Model dianalisa didapatkan faktor adopsi perceived usefulness of ESIM (PUESIM), perceived fee of eSIM (PFESIM) dan perceived technically of ESIM (PTE) menjelaskan sekitar 55.6% ATTESIM, dan attitude towards ESIM (ATTESIM) dan perceived technically of ESIM (PTESIM) bersama-sama menjelaskan sekitar 55.3% ESIM-induced self-efficacy (ESIMSEF). Model yang diusulkan memprediksi nilai switching intention SINT R2 hanya 41.9% intensi switching yang meyebabkan meningkatkan potensi churn rate pelanggan seluler. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya adalah masih adanya switching barrier orang untuk beralih oleh yang bisa perceived switching cost yang masih tinggi tidak mampu meningkatkan itensi orang untuk beralih
ABSTRACT
ESIM technology in several countries has been implemented on several device vendors such as Apple and Samsung. ITU said that the widespread deployment of eSIM and Remote Provisioning would become an enabler of a disruption due to the advantages possessed by the eSIM technology. Therefore, it is feared that with eSIM will increase the potential for high churn rates. The purpose of this study is to determine the eSIM adoption factors that will potentially affect the increase in churn rate. The model is created by taking the adoption factor from the VAM method and previous research that analyzes the effect of the Mobile number Portability policy on customer switching intensity. After the Model has been analyzed, the adoption of perceived usefulness of ESIM (PUESIM), perceived fee of eSIM (PFESIM) and perceived technic of ESIM (PTEIM) factors explain about 55.6% ATTESIM, and attitude towards ESIM (ATTESIM) and perceived technically of ESIM (PTESIM) together explain about 55.3% ESIM-induced self-efficacy (ESIMSEF). The proposed model predicts the value of SINT R2 switching intention is only 41.9% switching intentions which causes a potential increase in cellular customer churn rate. This is due to several factors including the existence of switching barriers for people to switch by those who can still feel the high switching costs that are not able to increase people's intention to switch.
2020
T55313
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizah
Abstrak :
Chatbot saat ini sedang ramai diperbincangkan. Chatbot dinilai mampu membantu perusahaan untuk melayani pengguna dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan chatbot adalah bank. Bank memanfaatkan chatbot sebagai kanal tambahan untuk melayani kebutuhan nasabah. Beberapa bank di Indonesia yang mengimplementasikan chatbot di antaranya BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, dan Jenius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan chatbot perbankan. Dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor tingkat penilaian masyarakat dari segi kegunaan (utilitarian value) dan kesenangan (hedonic value) dalam penggunaan chatbot perbankan dengan teori perceived value. Penelitian ini juga memperhatikan aspek gender dan usia dalam menilai pengaruh keinginan pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan metode PLS-SEM sebagai penelitian kuantitatif. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 500 data yang 49 diantaranya tidak valid. Setelah penelitian kuantitatif, dilakukan pula pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 10 narasumber. Analisis data kualitatif menggunakan metode content analysis. Berdasarkan analisis tersebut, faktor-faktor relative advantage yang memengaruhi utilitarian value antara lain informativeness, convenience, perceived intelligence, dan responsiveness. Faktor yang memengaruhi hedonic value antara lain convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, dan interactivity. Kemudian, utilitarian value dan hedonic value sama-sama memengaruhi intensi pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Sementara itu, hubungan yang berbeda secara signifikan pada multigroup analysis berdasarkan gender adalah convenience terhadap utilitarian value dan hedonic value terhadap intensi pengguna menggunakan chatbot perbankan. Selanjutnya, pada multigroup berdasarkan usia, hubungan yang berbeda secara signifikan adalah informativeness terhadap hedonic value. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis kepada penelitian selanjutnya dan implikasi praktis kepada pihak bank dan pengembang chatbot perbankan. ......Chatbots are currently being widely discussed. Chatbots are considered capable of helping companies serve users with the support of artificial intelligence (AI). One company that has used chatbots is a bank. Banks use chatbots as an additional channel to serve customer needs. Some banks in Indonesia that have implemented chatbots are BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, and Jenius. This research is conducted to analyze the factors that influence people’s intentions to use banking chatbots in Indonesia. This research examines the factors of public perception in terms of utility (utilitarian value) and enjoyment (hedonic value) in the use of banking chatbots using perceived value theory. This research also pays attention to gender and age aspects in assessing the influence of users' intentions to use banking chatbots. This research was conducted using PLS-SEM as a quantitative study and 500 data were collected, 49 of which were invalid. Subsequently, a qualitative approach was conducted by interviewing 10 respondents. Qualitative data analysis was performed using the content analysis method. Based on that analysis, the relative advantage factors that influence utilitarian value include informativeness, convenience, perceived intelligence, and responsiveness. The relative advantage factors that affect hedonic value include convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, and interactivity. Then, utilitarian and hedonic values both influence user intentions to use banking chatbots. Meanwhile, the relationship that differs significantly in the multigroup analysis based on gender is convenience to utilitarian values and hedonic values to intention to adopt banking chatbots. Furthermore, in multigroup based on age, informativeness to hedonic values is the relationship that differs significantly. This research provides theoretical implications for further research and practical implications for banks and banking chatbot developers.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Khotimah
Abstrak :
Chatbot saat ini sedang ramai diperbincangkan. Chatbot dinilai mampu membantu perusahaan untuk melayani pengguna dengan dukungan teknologi artificial intelligence (AI). Salah satu perusahaan yang sudah memanfaatkan chatbot adalah bank. Bank memanfaatkan chatbot sebagai kanal tambahan untuk melayani kebutuhan nasabah. Beberapa bank di Indonesia yang mengimplementasikan chatbot di antaranya BNI, BSI, BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Danamon, dan Jenius. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keinginan masyarakat Indonesia untuk menggunakan chatbot perbankan. Dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor tingkat penilaian masyarakat dari segi kegunaan (utilitarian value) dan kesenangan (hedonic value) dalam penggunaan chatbot perbankan dengan teori perceived value. Penelitian ini juga memperhatikan aspek gender dan usia dalam menilai pengaruh keinginan pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Penelitian ini dilakukan dengan metode PLS-SEM sebagai penelitian kuantitatif. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 500 data yang 49 diantaranya tidak valid. Setelah penelitian kuantitatif, dilakukan pula pendekatan kualitatif dengan mewawancarai 10 narasumber. Analisis data kualitatif menggunakan metode content analysis. Berdasarkan analisis tersebut, faktor-faktor relative advantage yang memengaruhi utilitarian value antara lain informativeness, convenience, perceived intelligence, dan responsiveness. Faktor yang memengaruhi hedonic value antara lain convenience, anthropomorphism, perceived intelligence, dan interactivity. Kemudian, utilitarian value dan hedonic value sama-sama memengaruhi intensi pengguna untuk menggunakan chatbot perbankan. Sementara itu, hubungan yang berbeda secara signifikan pada multigroup analysis berdasarkan gender adalah convenience terhadap utilitarian value dan hedonic value terhadap intensi pengguna menggunakan chatbot perbankan. Selanjutnya, pada multigroup berdasarkan usia, hubungan yang berbeda secara signifikan adalah informativeness terhadap hedonic value. Penelitian ini memberikan implikasi teoretis kepada penelitian selanjutnya dan implikasi praktis kepada pihak bank dan pengembang chatbot perbankan.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library