Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Rasvanelin
"Persaingan di industri penghasil perangkat lunak yang semakin memanas menuntut produk perangkat lunak yangbaik namun dengan harga yang lebih murah dan jangka waktu pengerjaan yang lebih cepat. Hal ini mendorongorganisasi pengembang Kana Express memilih menggunakan kerangka kerja Scrum yang bersifat agile yangdirancang secara sederhana untuk menghasilkan perangkat lunak secara bertahap dan iteratif. Namun prosespengembangan produk Kana Express berbasis Scrum masih belum optimal, dilihat dari rencana Sprint yangtidak pernah tercapai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pada penelitian ini dilakukan penilaiantingkat kematangan proses pengembangan produk Kana Express menggunakan Scrum Maturity Model dengantarget pencapaian pada tingkat kematangan 3.
Hasil penelitian menunjukkan proses pengembangan KanaExpress saat ini berada pada tingkat kematangan 2 berdasarkan Scrum Maturity Model. Oleh karena itu usulanperbaikan ditujukan untuk memenuhi seluruh objectives pada goal Basic Scrum Management dan SoftwareRequirement Engineering untuk tingkat kematangan 2, dan juga objectives pada goals Customer RelationshipManagement dan Iteration Management yang ada pada tingkat kematangan 3.

The competition in software industry nowadays requires a good software product with a cheaper price and ashorter development period. This encourages Kana Express developers on choosing Scrum mdash;which is aniterative and incremental agile software development methodology mdash;as a framework in their developmentprocess. Unfortunately the development process of Kana Express software is still not optimal, judging from thefailure of meeting the Sprint plan. To address those matters, an assessment of maturity level for Kana Expressdevelopment process is conducted in this study using Scrum Maturity Model with level 3 as the target ofmaturity level achievement.
The result showed that the development process of Kana Express is currently atmaturity level 2. Therefore, the recommendations are made to meet all objectives on Basic Scrum Managementand Software Requirement Engineering of Scrum maturity level 2, also Customer Relationship Management andIteration Management of Scrum maturity level 3."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiani
"Persaingan bisnis dalam meningkatkan pelayanan yang tidak diikuti dengan perbaikan dari dalam perusahaan menyebabkan keluhan pelanggan pada periode Januari 2019 – Desember 2021 mencapai 736 keluhan. Keluhan yang mengalami keterlambatan penanganan berjumlah 554 keluhan. Keluhan yang tidak diselesaikan dengan cepat, staf yang lambat dalam menanggapi keluhan dan informasi keadaan pegiriman muatan tambang tidak rutin dilaporkan kepada pelanggan menjadi penyebab dari keluhan yang disampaikan oleh pelanggan. Penyebab keluhan belum teratasi menjadi fokus penelitian yaitu bagaimana cara mengatasi penyebab keluhan pelanggan sehingga dapat mengurangi keluhan pelanggan dimasa yang akan datang. Usulan perbaikan penyebab keluhan dengan peningkatan kemampuan staf dengan memberikan berbagai pelatihan untuk dapat menangani keluhan pelanggan yang bersifat umum dan khusus, simulasi perancangan proses penanganan keluhan dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Hasil simulasi adalah perbandingan waktu siklus as-is dan to-be keluhan melalui email 28,30 menit, melalui telepon 21,57 menit dan melalui whatsapp 7,88 menit. Perbandingan aktivitas as-is dan to-be keluhan melalui email sebanyak 5 aktivitas, melalui telepon 1 aktivitas dan melalui whatsapp 5 aktivitas. perbandingan as-is dan to-be keluhan yang dapat ditangani melalui email 4 keluhan, melalui telepon 7 keluhan dan melalui whatsapp 4 keluhan
Business competition in improving services that are not followed by improvements from within the company caused customer complaints in the period January 2019 – December 2021 to reach 736 complaints. Complaints that experienced delays in handling 554 complaints. Complaints that are not resolved quickly, staff who are slow in responding to complaints and information on the condition of mining cargo customers are not routinely reported to the cause of complaints submitted by customers. The causes of complaints that have not been resolved have become the focus of research, namely how to overcome customer complaints so that they can reduce customer complaints in the future. Proposed complaints improvement by increasing staff capacity by providing various trainings to be able to handle general and specific customer complaints, designing complaint handling processes by eliminating non-value added activities. The simulation results are a comparison of the cycle time of complaints that will come via email 28.30 minutes, by telephone 21.57 minutes and via WhatsApp 7.88 minutes. Comparing current activities and complaints that will come via email as many as 5 activities, by phone 1 activity and via whatsapp 5 activities. Comparison of current and future complaints that can be handled via email 4 complaints, by telephone 7 complaints and via WhatsApp 4 complaints."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Prameswari
"Penelitian ini membahas mengenai manajemen persediaan material MRO pada salah satu industri minyak dan gas di Indonesia. Permasalahan terkait persediaan yang terjadi pada perusahaan tersebut adalah tidak tercapainya target stock out level sebesar 0,50% di mana dapat berakibat pada menurunnya service level serta mengganggu jadwal kegiatan produksi akibat kekurangan material MRO.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sistem manajemen persediaan material MRO yang optimal untuk meminimalisasi stock out serta mendapatkan peningkatan service level dan penurunan total biaya persediaan yang dihasilkan.
Penelitian ini mencakup tiga tahapan besar, yaitu klasifikasi material, peramalan konsumsi material, dan pengendalian persediaan material MRO dengan model pendekatan pengendalian probabilistik. Model pengendalian probabilistik terdiri atas continuous review system dan periodic review system di mana penentuannya akan berdasar pada hasil analisis terhadap kategori material dan pola data historis konsumsinya.
Penelitian ini juga dilengkapi dengan analisis perbandingan pencapaian service level serta total biaya persediaan aktual dan hasil penelitian dengan pendekatan Time Phased Order Point (TPOP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian service level dapat ditingkatkan sebesar 69,03% dan dimaksimalkan pada setiap periode serta penurunan total biaya persediaan sebesar 46,23% juga dapat diperoleh.

This research discusses about the inventory management of MRO materials in one of oil and gas company in Indonesia. Inventory-related issue occuring in the company is yet to achieve their stock out level target of 0,50% which may result in a service level reduction and production schedule disruption due to lack of MRO materials.
This research aims to obtain an optimal inventory management system of MRO materials that minimizes stock out and derive an improved service level as well as a reduction in the total inventory cost.
This research includes three major phases which are materials classification, materials consumption forecasting, and materials inventory control with probabilistic model approach. Probabilistic model consists of continuous review system and periodic review system that the decision will strongly be based on the analysis of materials categorization and consumption pattern.
This research also comes with a comparative analysis of service level and total inventory cost derived between actual and research with Time Phased Order Point (TPOP) approach. The results show that service level can be increased by 69,03% and maximized at each period, while a decrease in total inventory cost amounted to 46,23% also can be obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library