Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alphana Fridia Cessna
"ABSTRAK
Kota Semarang adalah anggota jaringan kota pusaka indonesia yang memiliki visi
sebagai Semarang menuju Kota Pusaka Dunia 2020. Kawasan Kota lama di Kota
Semarang sebagai lingkungan binaan yang berfungsi sebagai Kawasan Cagar Budaya
memiliki kekayaan nilai historis yang tinggi. Kawasan yang kaya akan nilai sosial
dan budaya ini perlu dikembangkan konsep pemanfaatan ruangnya yang mengarah
pada keberlanjutan. Sementara Kawasan Kota Lama masih terbatas dari segi
konteks tatanan keberlanjutan. Hal ini ditunjukkan dengan kawasan yang kurang
terawat sehingga menciptakan suasana kawasan menjadi kumuh. Oleh karena itu
perlu dikaji penerapan keberlanjutan pada kawasan kota lama. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif pendekatan spasial dan penelaahan data yang
bersifat kuantitatif. Cara analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisa deskriptif hasil olahan data peta sesuai Sistem Informasi Geografis
(SIG) dan analisis deskriptif perhitungan olahan data statistik. Langkah validasi data
menggunakan wawancara dengan informan yang ahli pada saat pengumpulan data.
Penerapan konsep keberlanjutan pada program Rencana Aksi Kota Pusaka dapat
menjadi awal titik cerah bagi pengembangan wilayah Kawasan Cagar Budaya kota
lama. Hal ini menjadi pembuktian bahwa jika penataan ruang dan Kawasan Cagar
Budaya memperhatikan aspek keberlanjutan (keberlanjutan aspek ekonomi, sosial,
dan lingkungan) maka dapat menyebabkan kota yang keberlanjutan.

ABSTRACT
Semarang city is one of the membersfor Indonesian heritage cities( Jaringan Kota
Pusaka Indonesia) with a vision as Semarang Towards World Heritage City in 2020.
The Old town area in Semarang City as the built environment has high historical
value. This area needs to develop a concept of utilization for space that leads into
sustainability. While the Old Town area was still limited in terms of the context for
sustainability. This is demonstrated by the lack of well-maintained area, and the
atmosphere became slum area. Therefore, it is necessary to study the application of
sustainability in the old city area. This study used a descriptive method of spatial
approach and review of quantitative data. The method of data analysis used in this
study with technical descriptive analysis of map baseline the data processed in
Geographic Information Systems (GIS) and statistical calculations. Step for
validation data use interviews with expert informants compile when the time of data
collection carried out Application of the concept of sustainability in the Heritage City
Action Plan program (Rencana Aksi Kota Pusaka) could be the initial of a bright
view for the development for old city heritage area.To maintance sustainability of the
heritage area, one should cover three major aspect (sustainable economic, social , and
environment)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T39335
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Putri Utami
"Kawasan Kota Tua Jakarta merupakan satuan ruang geografis yang telah ditetapkanmenjadi heritage kota Jakarta. Penelitian ini membahas penerapan manajemen heritagekota pada kawasan Kota Tua Jakarta. Hal ini mengingat kawasan Kota Tua Jakartadimanfaatkan untuk banyak kegiatan, termasuk kegiatan pelestarian sebagai kawasanheritage sehingga pengelolaannya menjadi suatu hal yang penting. Penelitian inimenggunakan pendekatan post-positivist di mana teori manajemen heritage kotamenjadi dasar analisis temuan penelitian. Data diperoleh dari wawancara, observasidan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen heritage dikawasan Kota Tua Jakarta belum optimal karena sistem regulasi, keterlibatanmasyarakat, teknis pengelolaan dan finansial pengelolaan belum sejalan dan memilikipersoalan di masing-masing dimensi.

The Jakarta Old City Area is a geographical space unit that has been appointed asurban heritage of Jakarta. This study discusses the application of urban heritagemanagement in the Jakarta Old City Area. This matter related to the fact that theJakarta Old City Area is used for many activities, including conservation activities asa heritage area, so its management becomes an important thing to be noticed. Thisstudy uses a post positivist approach in which the theory of urban heritagemanagement becomes the basis of analysis of research findings. Data obtained frominterviews, observation and literature study. The result of the study shows that heritagemanagement in Jakarta Old City Area has not been optimal yet because the regulationsystem, community engagement, technical and financial of the management are notaligned and have problems in each dimensions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S68214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Widia Ningsih
"Kota Cirebon menjadi salah satu kota pusaka yang berada di Pulau Jawa. Keberadaan pusaka perkotaan (urban heritage) tersebut berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Urban heritage yang dijadikan sebagai objek wisata di Kota Cirebon diantaranya yaitu Keraton Kasepuhan dan Kota Tua. Keberadaan urban heritage diharapkan mampu menjadi daya tarik dalam meningkatkan city branding yang dimiliki kota tersebut. Pemerintah Kota Cirebon memiliki tagline city branding dalam sektor pariwisata yakni “The Gate of Secret”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tempat yang memiliki identitas urban heritage di Kota Cirebon dan mengidentifikasi kesesuaian persepsi antara identitas Kota Cirebon dengan branding "The Gate of Secret". Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan melalui observasi destinasi wisata urban heritage di Kota Cirebon dan wawancara mendalam untuk mengetahui persepsi masyarakat lokal maupun wisatawan terhadap identitas destinasi wisata urban heritage. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Identitas Kota Cirebon yang dominan muncul adalah sebagai tempat yang bersejarah dengan banyaknya cerita didalamnya. Identitas Kota Cirebon yang didapatkan cenderung menghasilkan brand image Kota Cirebon sebagai The City of Stories dibandingkan dengan brand The Gate of Secret.

Cirebon City is one of the heritage cities on the island of Java. The establishment of urban heritage has the potential to become a tourist attraction. Urban heritage which is used as a tourist attraction in Cirebon City includes the Kasepuhan Palace and the Old City. The existence of urban heritage is expected to be an attraction in increasing the city branding of the city. Cirebon City Government has a city branding tagline in the tourism sector, namely "The Gate of Secret". This study aims to identify places that have urban heritage identities in the city of Cirebon and identify a match between the perceptions of the identity of the city of Cirebon and the branding "The Gate of Secret". This study uses data collected through observation of urban heritage tourist destinations in the city of Cirebon and in-depth interviews to determine the perceptions of local people and tourists towards the identity of urban heritage tourist destinations. The results of this study state that the dominant identity of the City of Cirebon appears as a historical place with many stories in it. The identity of Cirebon City that is obtained tends to produce a brand image of Cirebon City as The City of Stories compared to The Gate of Secret brand.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zubair
"Urban heritage tourism merupakan kegiatan wisata yang memberi kesempatan turis untuk mendapatkan monumen bersejarah dan bangunan, dan juga lanskap sejarah, seni dan budaya dari kota tersebut. Kota Surakarta dikenal sebagai kota budaya yang kental dengan warisan tradisi jawa kuno. Dalam kaitannya dengan urban heritage tourism, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola keruangan urban heritage Kota Surakarta saat ini berdasarkan sebaran atraksi urban heritage dan fasilitas wisata yang ada. Data sekunder yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan metode pertampalan peta dari variabel fasilitas wisata yaitu fasilitas primer, sekunder dan kondisional dengan variabel penggunaan tanah.
Hasil analisis menunjukkan bahwa persebaran heritage Kota Surakarta dapat dikategorikan berdasarkan periode pembangunan heritage menjadi tiga, yakni masa kerajaan jawa, masa pemerintahan kolonial dan masa kemerdekaan. Persebaran urban heritage mengelompok sesuai dengan pola kekuasaan penguasa pada peridoe dibangunnya heritage tersebut. Adapun fasilitas sekunder yang mendukung kegiatan wisata menyebar di pusat kota. Semakin menjauhi pusat kota, fasilitas sekunder semakin terbatas. Hal ini tidak sejalan dengan persebaran atraksi wisatanya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola persebaran urban heritage di Surakarta terutama di pusat kota saat ini, namun semakin menjauhi pusat kegiatan masa lalu.

Urban heritage tourism is a tourism activity that gives a chance the tourist to get historical monuments and buildings, and also landscapes of history, art and culture of the city. Surakarta city is known as a city with a strong cultural heritage of the ancient Javanese tradition. In relation to the urban heritage tourism, this study aims to determine the spatial pattern of urban heritage in Surakarta City based on current distribution of urban heritage attractions and tourism facilities. Secondary data obtained were analyzed using methods map overlay based on tourism facilities which are primary, secondary and conditional facilities, and also land use variables.
The analysis showed that the distribution of the heritage in Surakarta can be categorized based on the pdevelopment period of heritage into three, which are the kingdom of Java, the colonial goverenment and independence period. Distribution of urban heritage clustered in accordance with the ruling power pattern period. As for the secondary facilities that support tourism activities spread in the city core. Further away from the city core, secondary facilities are limited. This is not same as the spread of tourism attractions. The conclusion of this study showed that the distribution pattern of urban heritage in Surakarta, especially in the city core today, but further away from the center of past activities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library