Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
Pelawi, Kencana S.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
392.5 PEL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sudharmanto
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978
306 SUD a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S7386
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siregar, Jenny Sista
Abstrak :
Upacara perkawinan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kraton Yogyakarta menjadi tradisi pada masa Hamengkubuwana VII dan VIII. Busana pengantin menjadi salah satu alat meningkatkan kewibawaan sultan di Kraton Yogyakarta. Kraton Yogyakarta merupakan daerah swapradja pada masa kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda sehingga pemakaian busana pengantin mengikuti aturan Staatsblad dan Rijksblad. Gaya busana kalangan bangsawan di Kraton Yogyakarta terikat pada aturan Kraton Yogyakarta sebagai Pusat.Berbeda dengan masa Hamengkubuwana IX, keterikatan pada Pusat sudah tidak terjadi oleh karena Kraton Yogyakarta menjadi bagian dari propinsi Negara Republik Indonesia. Secara resmi, Hamengkubuwana IX mengijinkan busana pengantin dalam upacara perkawinan Kraton Yogyakarta dipraktekkan masyarakat di segala lapisan tanpa mengikuti aturan ketat seperti di Kraton Yogyakarta.Disertasi ini menggunakan pendekatan struktural. Tujuan disertasi adalah memahami perkembangan masyarakat dan busana pengantin Kraton Yogyakarta dan nilai-nilai budaya dalam upacara perkawinan Kraton Yogyakarta.
Marriage ceremony of the Ngayogyakarta Hadiningrat Kraton Yogyakarta Kraton became a tradition during the Hamengkubuwana VII and VIII. The costume bride to be one of the tools increase the authority of the Sultan in the Yogyakarta Kraton. The Yogyakarta Kraton is an area swapradja during the reign of the Dutch East Indies so that the use of a costume bride to follow the rules in Staatsblad and Rijksblad Statute. Fashion style nobility in the Yogyakarta Kraton bound by the rules as a Center.In contrast to past Hamengkubuwana IX, attachment to the Centre has not happened because of the Yogyakarta Kraton become part of the province of the Republic of Indonesia. Officially, Hamengkubuwana IX allows the costume bride in the marriage ceremony the Yogyakarta Kraton practiced at all levels of society without following the strict rules such as the Yogyakarta Kraton. This dissertation uses structural approach. Dissertation goal is to understand the development of society and the costume bride of the Yogyakarta Kraton and cultural values in marriage ceremony of the Yogyakarta Kraton.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
D2518
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Fauzia Jazir
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Thomas Wijasa Bratawidjaja
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1994
392.5 THO u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Aam Masduki
Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000
392.5 AAM p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Djoko Muljono
Jakarta: Pusat Bahasa, 2002
392.5 DJO m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Thomas Wijasa Bratawidjaja
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1995
392.5 THO u
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sumarsono
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
392.5 SUM p
Buku Teks Universitas Indonesia Library