Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Sjarif Effendi
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini dibuat 2 jenis komposit yang berbeda seratnya (filler-nya) yaitu komposit poliester - serat kenaf dan poliester - serat gelas.

Serat kenaf (Hibiscus cannabinus) adalah serat alam banyak ditanam di P.Jawa, harganya murah, biasa dipakai untuk membuat tali dan karung goni. Sebagai matrik dipakai resin poliester tidak jenuh (unsaturated polyester) jenis polimer termaseting, general purpose.

Kedua jenis filler disusun dalam bentuk lamina woven roving -ortotropik, selanjutnya komposit diuji kuat tarik dengan Bandar ASTM D 63B type I. Sudut orientasi letak filler bervariasi 0. 15, 30, 45, 60, 75, dan 90.

Hasil uji kedua komposit menunjukkan bahwa modulus elastis komposit paling besar pada sudut 6, makin besar sudutnya modulus makin menurun. Hal ini juga berlalu pada Poisson ratio.

Untuk uji modulus geser ternyata sudut 45 harganya paling tinggi untuk kedua komposit. Kecuali itu hasil percobaan tersebut bila dibandingkan dengan cara perhitungan kurvanya menunjukkan kecenderungan yang sama atau hasil perhitungan dapat dipakai untuk meramalkan sifat komposit ortotropik. Keunggulan komposit s. kenaf kecuali harganya lebih murah juga komposit ini tidak mengalami penyusutan (shrinkage), jadi bentuknya tetap stabil tidak melengkung. Sedang komposit s. gelas mempunyai sifat susut yang besar sehingga bentuknya tidak dapat stabil.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venty Prawitasari
Abstrak :
Resin unsaturated polyester UP banyak digunakan pada matriks komposit yang diperkuat dengn filler untuk menunjang sifat mekanik dan sifat fisiknya. Pada penelitian ini UP dipadukan dengan multi walled carbon nanotube MWCNT melalui metode pengadukan mekanik untuk meningkatkan kuat impak impact strength, mengurangi nilai penyerapan air water absorbtion dan meningkatkan koefisien gesek coefisien of friction. Komposisi MWCNT divariasikan pada 0,3 wt dan 0,6 wt, parameter pengadukan yang divariasikan, waktu 30 menit dan 90 menit, dan kecepatan 500 rpm dan 1500 rpm. Hasil pengujian kuat impak menunjukan peningkatan hingga 56, pengujian penyerapan air menunjukkan penurunan hingga 41 dan pada pengujian koefisien gesek meningkat hingga 100. Hal ini dimungkinkan karena densitas energy shear shear energy yang tinggi akibat kecepatan pengadukan yang tinggi yang dapat memfasilitasi pemisahan MWCNT.
Unsaturated polyester UP resin is commonly used in composite matrix reinforced by filler to enhance its mechanical and physical properties. In this research, UP was combined with multi walled carbon nanotube MWCNT by using mechanical stirrer method to improve the impact strength, reduce water absorption, and intensify the coefficient of friction. MWCNT composition was varied as much as 0.3 wt and 0.6 wt. Stirring parameters were varied in time 30 minutes and 90 minutes and velocity 500 rpm and 1500 rpm. The result of impact strength indicated 56 increase, the water absorption test denoted 41 decreasing and the examination of friction coefficient 100 increase. This phenomenon was possibly occurred by the high shear energy density which caused by the high stirring velocity as well that might facilitate the separation of MWCNT.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Ande Priyani
Abstrak :
Komposit serat kaca yang diperkuat dengan bahan polimer Glasss Fibre Reinforced Polymer GFRP memiliki kekurangan yaitu kurang tahan terhadap api. Penggunaan clay dapat meningkatkan sifat tahan api terhadap GFRP. Akan tetapi, diperlukan pencampuran yang baik agar clay dapat terdispersi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh clay dan kondisi pencampuran terhadap sifat anti bakar, kuat impak, dan modulus lengkung komposit GFRP/clay. Polimer Unsaturated polyester UP , serat kaca, dan 3-Aminopropyltriethoxysilane masing-masing digunakan sebagai matriks, penguat, dan compatibilizer untuk membuat komposit. Unsaturated polyester-clay-silane dicampur menggunakan magnetic stirrer dengan variasi kecepatan dan waktu pencampuran. Komposit unsaturated polyester-serat kaca-clay-silane difabrikasi menggunakan metode vacuum bagging. Variasi clay yang digunakan adalah 1 wt. , 2wt. , dan 3 wt.. Variasi kecepatan rotasi dan waktu pencampuran masing-masing 100,150, 200 rpm dan 60, 90, dan 120 menit. Komposit UP ndash; serat kaca digunakan sebagai bahan pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposit dengan kandungan clay 1wt tidak terbakar dengan nilai laju bakar sebesar 0 mm/min. Tidak terdapat perubahan variabel yang signifikan pada kuat impak dengan mekanisme berbeda seperti shear dan difusi yang bekerja bersamaan saat mendispersikan clay. Nilai modulus lengkung optimum dimiliki oleh komposit dengan komposisi clay 1 wt _200 rpm_60 menit sebesar 10 0.4 GPa , yang mengalami kenaikan 20 dibandingkan dengan UP ndash; serat kaca.
Glass fibre reinforced polymer GFRP composites have a weakness in fire resistant property. The addition of clay can improve the fire resistant property of GFRP. However, a good mixing is needed to disperse the clay. This research aims to observe the effect of clay and mixing conditions on fire resistance, impact strength, and flexural modulus of GFRP clay composites. Unsaturated polyester UP , glass fiber and 3 Aminopropyltriethoxysilane respectively were used as a matrix, a reinforcement and a compatibilizer respectively to build the composites. Unsaturated polyester clay silane were mixed using a magnetic stirrer with a variation of rotation speed and mixing duration. The composites were fabricated using a vacuum bagging method. The composition of clay was varied from 1, 2, and 3 wt. The rotation speed and mixing time were varied at 100, 150, 200 rpm and 60, 90, and 120 minutes, respectively. UP glass fiber was used as a comparison material. The results showed that composites with 1 wt clay content was not burned with the buring rate value of 0 mm min. There were no significant effects of variables on impact strength in between the boundaries that attributed to different mechanisms such as shear and diffusion that worked together to disperse the clay. The optimum flexural modulus was found in the 1 wt clay 200 rpm 60 minute composites with a value of 10 0.4 GPa in which 20 higher compared to the UP glass fibre composites.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Az-zahra
Abstrak :
Teknologi modern yang berkembang saat ini menuntut penyediaan material dengan kombinasi sifat yang tidak mungkin didapat dari paduan material konvensional seperti paduan metal, keramik dan polimer. Kombinasi sifat material menjadi lebih beragam dengan adanya komposit. Komposit secara umum adalah material buatan yang terdiri dari multifasa gabungan antara paduan metal, keramik, dan polimer. Bahan komposit saat ini banyak digunakan sebagai subtitusi untuk bahan-bahan dalam teknologi modern karena bahan komposit memiliki sifat yang lebih baik. Pada penelitian ini, digunakan serbuk grafit dan serbuk tembaga sebagai filler dan unsaturated polyester sebagai matriks polimer. Semua bahan dicampur dengan metode simple mixing kemudian dicetak. Setiap formulasi dilakukan pengujian kekerasan dan fleksural. Pengaruh dari penambahan 5?30 wt% serbuk grafit menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat menjadi 60,54 HRB pada penambahan 5 wt%. tetapi mulai dari 10?20 wt% penambahan grafit nilai kekerasan menurun hingga 51,88 HRB. Begitu pula dengan nilai fleksural yang meningkat pada penambahan 5 wt% grafit dengan nilai 204,20 MPa kemudian mengalami penurunan sampai 146,88 MPa pada penambahan 20 wt% grafit. Penambahan 5?30 wt% serbuk tembaga menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat sampai penambahan 25 wt% tembaga dengan nilai 48,8 HRB. Kemudian menurun pada penambahan 30 wt% tembaga dengan nilai 36 HRB. Begitu pula dengan nilai fleksural yang meningkat sampai penambahan 25 wt% tembaga dengan nilai 246,77 MPa. kemudian mengalami penurunan sampai 182,24 MPa pada penambahan 30 wt% serbuk tembaga.
Nowadays the development of modern technology also needs material with particular combination of properties which is better than the conventional material like metal alloy, ceramic, and polymer can provide. This combination of properties give wide range in its application. Composite material is the material consisting of multiphase between metal alloy, ceramic, and polymer. Composite material with better properties can substitute conventional material in particular application. This study used graphite powder and copper powder as filler, and unsaturated polyester as polymer matrix. Filler and matrix were mixed by simple mixing method and molded. Each sample were tested to get hardness and flexural value. The effect of 5 ? 20 wt% addition of graphite powder showed the increasing of hardness value to 60,54 HRB at 5 wt% addition, however with 10 ? 20 wt% addition, the hardness value decrease to 51,88 HRB. The flexural value showed the same effect, this value increased to 204,20 MPa at 5 wt% of addition, but decreased to 146,88 MPa for 20 wt% of graphite addition. The effect of 5 ? 30 wt% addition of copper powder showed increasing of hardness value to 48,8 HRB at 25 wt% copper powder. Then, this value decrease to 36 HRB at 30 wt% copper powder. The flexural value showed the same effect, it increased to 246,77 MPa at 25 wt% of addition and then decreased to 182,24 MPa at 30 wt% of copper addition.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1848
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library