Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Endang Sriningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Teknologi LAN-ATM merupakan satu dari sekian banyak solusi yang ditawarkan untuk merevisi jaringan yang telah ada. Sistem tersebut memanfaatkan infrastruktur yang telah ada sebelumnnya, mendukung pemakaian DTP dan STP bahkan fiber-optik, serta memiliki bandwidth 25,6 Mbps, lebih tinggi dari bandwidth berbagai jaringan lokal yang umum dipergunakan seperti Ethernet 10 Mbps dan Token Ring 16 Mbps. Untuk itu diperlukan pengujian teknis sebagai suatu usaha untuk mempelajari karakteristik dan unjuk kerja jaringan LAN-ATM dalam menangani laju arus informasi yang mungkin terjadi. Pengujian tersebut dapat merupakan suatu analisa matematis, simulasi unjuk kerja maupun pengujian laboratorium. Round robin merupakan sebuah mekanisme penjadwalan yang umum digunakan dalam membentuk sebuah sistem pelayanan pada ATM switch. Penjadwalan ini memberikan layanan bagi sebuah sel dari tiap terminal pada tiap siklus penjadwalan. Dengan demikian, data pada titik terminal mendapatkan pelayanan sistem tanpa harus menunggu selesainya layanan pada terminal lain. Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk mempelari unjuk kerja ATM switch dengan penjadwalan round robina Pada tugas akhir ini dilakukan suatu analisa dan simulasi unjuk kerja sistem untuk mengukur troughput dan waktu tunda dalam pertukaran informasi. Unjuk kerja tersebut diukur sebngai penguruh dan jumlah terminal, kapasitas terminal dan ukuran data Simulasi dilakukan depgan mencontoh kondisi sistem yang sebenamya sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang cukup akurat dan dapat merepresetasikan unjuk kerja jaringan LAN-ATM pada sebuah titik ATM switch.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Pratama
Abstrak :
ABSTRAK
Pertambahan penduduk yang pesat menuntut untuk disediakannya suatu Iahan hunian baru yang Iebih Iuas sehingga kebutuhan Iahan menjadi masalah yang perlu pemecahan serius. Proyek Reklamasi Pantai Mutiara di Muara Karang, Jakarta Utara, adalah upaya terobosan untuk pemecahan Iahan hunian yang semakin sempit.

Secara keseluruhan areal yang terbangun mempengaruhi pola hidrodinamika arus Iaut. Akibat adanya reklamasi tersebut menyebabkan pola arus yang sebenarnya menjadi tidak teratur dan terjadi putaran-putaran arus Iaut disekitarnya. Selain itu, Iuas areal ?mixing zone" Iimbah air panas PLTU Muara Karang dengan air Iaut menjadi semakin sempit yaitu sekitar 1/3 dari mixing zone sebelum pembangunan Pantai Mutiara.Akibat adanya penyempitan mixing zone ini, maka suhu air Iaut di perairan Muara Karang akan meningkat dari suhu semula. Air Iaut ini sejak Iama telah dimanfaatkan oleh PLTU Muara Karang sebagai air pendingin. Dengan adanya kenaikan suhu air Iaut tersebut tentu akan mempengaruhi proses pendinginan peralatan suatu pembangkit.

Akibat yang akan dilihat akibat kenaikan suhu air Iaut adalah pengaruhnya terhadap kondenser yang berfungsi sebagai pendinginan PLTU Muara Karang. Keandalan kondenser akan mempengaruhi unjuk kerja turbin yaitu turbine heat rate dan pemakaian bahan bakar spesitik (specific fuel consumption) dari suatu pembangkit. Sedangkan nilai pemakaian bahan bakar spesifik juga akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar.
1996
S36588
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwandi
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi atas pemikiran Peneliti, bahwa pada era tinggal landas nanti Indonesia sangat membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, seperti konsep Rostow, berdasarkan beberapa hasil penelitia ternyata menimbulkan suatu masalah, sehingga penelitian ini perlu diadakan dengan tujuan untuk mengungkap sejauhmana sumbangan latar belakang pendidikan, pelatihan dan persepsi peran individu karyawan terhadap unjuk kerja karyawan pada organisasi perusahaan tersebut. Dengan mengangkat model unjuk kerja dalam organisasi oleh L.w. Porter, model produktivitas organisasi oleh Robert A. Sutermeister, dan model hubungan persepsi peran dengan organisasi oleh Lawler & Porter, diperoleh model hubungan Latar belakang pendidikan, Pelatihan dan Persepsi peran sebagai variabel bebas dengan Unjuk kerja karyawan sebagai variabel terikat, untuk memperoleh sejumlah hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. Sejumlah hipotesis penelitian yang telah dikembangkan tersebut diuji dengan menggunakan teknik analisis Regresi Berganda (Multiple Regression/MR) yang terdapat dalam program komputer SPSS/PC+ ver.5.0. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut: Ternyata baik variabel pelatihan maupun variabel persepsi peran secara bersama-sama memiliki pengaruh dalam meningkatkan unjuk kerja karyawan baik yang berlatar belakang pendidikan SMA maupun STM di perusahaan ini. Meskipun kedua variabel tersebut sama-sama memiliki pengaruh dalam peningkatan unjuk kerja karyawan, namun variabel persepsi peran memiliki pengaruh yang lebih besar daripada variabel pelatihan. Besarnya pengaruh variabel persepsi peran bila dibandingkan dengan pengaruh variabel pelatihan terhadap peningkatan unjuk kerja karyawan tersebut juga terjadi pada seluruh unit organisasi yang diteliti, yakni unit organisasi Fabrikasi, Rotary Wing, dan Fixed Wing. Ditinjau dari segi latar belakang pendidikan karyawan dan pengaruh kedua variabel tersebut dalam meningkatkan unjuk kerja karyawan, ternyata persepsi peran karyawan yang berlatar belakang pendidikan STM berpengaruh lebih besar daripada persepsi peran karyawan yang berlatar belakang pendidikan SMA. Namun, untuk variabel pelatihan ternyata peiatihan yang diikuti karyawan berlatar belakang pendidikan SMA berpengaruh lebih besar daripada pelatihan yang diikuti oleh karyawan yang berlatar belakang pendidikan STM. Ditinjau dari peranan pendidikan dalam pembentukan persepsi peran karyawan, ternyata tingginya persepsi peran pada karyawan yang berlatar belakang pendidikan STM dikarenakan kurikulum STM memungkinkan lulusannya memiliki pengetahuan awal mengenai pekerjaan. Padahal, pengetahuan awal tentang pekerjaan merupakan prasyarat tingginya persepsi peran karyawan yang bersangkutan terhadap pekerjaan tersebut.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Munandir
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawaty
Abstrak :
ABSTRAK
Studi eksperimental ini mencoba melakukan pengkajian pada pengaruh jumlah sudu roda turbin terhadap unjuk kerja Turbin Crossflow. Pengujian dilakukan dengan membuat sebuah alat pengujian menggunakan sistem sirkulasi. Sebuah pompa digunakan untuk menghasilkan aliran air yang akan digunakan untuk memutar turbin melalui rangkaian pipa yang menghubungkan pompa dan turbin. Roda turbin yang diuji masing-masing memiliki jumlah sudu 18, 22 dan 26. Unjuk kerja turbin dianalisis berdasarkan putaran turbin, daya output, dan efisiensi. Dari hasil pengujian pada masing-masing roda turbin, memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan putaran turbin seiring bertambahnya jumlah sudu. Daya output terbesar diperoleh pada pengujian roda turbin dengan jumlah sudu 26. Efisiensi turbin maksimum diperoleh pada jumlah sudu 26 yaitu sebesar 46,09 %. Jika dibandingkan dengan jumlah sudu 18, maka terjadi peningkatan efisiensi turbin sebesar 17,49 %.
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ali Subhan
Abstrak :
Unjuk kerja GSM Cluster dapat diketalui i dengan pengukurun parameter unjuk kerja meialui OMC (Operation Maintenance Centre). Pada penulisan skripsi ini penulis melakukan pengukuran unjuk kerja jaringan GSM di area Cluster 98 meialui titik pandang pelanggan. yaitu metode drive test. Pengukuran hanya dibatasi pada pelayanan voice atau CS64. Hasil penaukuran dengan drive test dianalisis parameter-parameter unjuk kerjanya dan dibandingkan dengan data statistik OSS. Penurunan perforinansi dan kelemahan yang timbul pada jaringan GSM cluster ini dapat diketaluii dari hasil analisa pengukuran sehingga dapat dioptimasi agar unjuk kerjanya tetap terpelihara dengan baik. Hasil pengukuran unjuk kerja GSM cluster 98 digunakan sebagai masukan bagi operator mengantisipasi pertumbuhan pelanggan dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam operasional, perencanaan, dan peningkatkan kualitas pelayanan. ......GSM cluster performance can be determined with measuremeni of pei rornumee parameters through OMC (Operation Maintenance Centre). On this final project the authors performed measurements of the performance of the GSM network in the area of Cluster 98 through the customer's point of view; the method of drive test. Measurement is only limited to voice services or CS64. results of measurements with drive test parameters were analyzed and compared their performance statistics OSS. Decrease in performance and the resulting weakness in the GSM network can be known from this cluster analysis so that measurements can be optimized so that their performance is maintained properly. The results of performancc ineasurement GSM cluster 98 is used as insert for GSM operators to subscriber growth anticipated performance and determine the operational policies, planninu. and improvement quality of service.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S68722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Eko Djuniarto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan motivasi, kemampuan, dan persepsi peran terhadap unjuk kerja widyaiswara golongan III dan IV di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Penelitian dilaksanakan mulai awal September 1999 sampai dengan akhir Januari 2000 pada tiga Pusat Pengembangan Penataran Guru dl lingkungan Dirjen Dikdasmen, yaitu PPPG Keguruan Parung Bogor, PPPG Kejuruan Sawangan, dan PPPG Teknologi Bandung dengan mengambil sampel 100 orang widyaiswara dari ketiga PPPG tersebut. Alat pengumpul data mempergunakan model skala pilihan jawaban dan isian. Keseluruhan alat ukur memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi, test, dan analisis deskriptif. Berdasarkan anallsis regresi ditemukan bahwa motivasi, kemampuan, dan persepsi peran secara bersama-sama mempunyai sumbangan yang bermakna terhadap unjuk kerja widyaiswara golongan III dan IV. Selanjutnya berdasarkan analisis t test diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara unjuk kerja widyaiswara golongan III dan IV, tidak ada perbedaan yang signifikan antara motivasi widyaiswara golongan III dan IV, serta tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi peran widyaiswara golongan III dan IV. Namun juga diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan widyaiswara golongan III dan IV, di mana kemampuan widyaiswara golongan III lebih tinggi dari widyaiswara golongan IV. Berdasarkan analisis deskriptif, diperoleh hasil unjuk kerja widyaiswara sebagai berikut: widyaiswara yang mempunyai unjuk kerja baik pada gol III sebanyak 36%, unjuk kerja cukup 62%, dan unjuk kerja kurang 2%. Pada gol IV widyaiswara yang mempunyai unjuk kerja baik sebanyak 28 %, unjuk kerja cukup 72 %, dan unjuk kerja kurang 0%. Mengenai motivasi diperoleh hasil sebagai berikut: widyaiswara yang mempunyai motivasi baik pada gol III sebanyak 12 %, motivasi cukup 72 % , dan motivasi kurang 16 %. Pada gol IV widyaiswara yang mempunyai motivasi baik sebanyak 16 %, motivasi cukup 72 %, dan motivasi kurang 12 %. Selanjutnya untuk kemampuan, diperoleh hasii yang menunjukkan bahwa widyaiswara gol III yang mempunyai kemampuan baik sebanyak 86 %, kemampuan cukup 10 %, dan kemampuan kurang 4 %. Pada gol IV widyaiswara yang mempunyai kemampuan baik sebanyak 36 %, kemampuan cukup 62 %, dan kemampuan kurang 2 %. Hasil persepsi peran menunjukkan bahwa widyaiswara gol III yang mempunyai persepsi sesuai sebanyak 94 %, persepsi peran cukup sesuai 6 %, dan persepsi peran kurang sesuai 0 %. Pada gol IV widyaiswara yang mempunyai persepsi peran yang sesuai sebanyak 82 %, persepsi peran cukup sesuai 18 %, dan persepsi peran kurang sesuai 0 %.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T38456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Antonius Dieben Robinson
Abstrak :
Secara spesifik, studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mengenai daya pemimpin dengan unjuk kerja bawahan. Tujuan tersebut didasarkan oleh detinisi daya pemimpin dari Rahim (1989), yakni seorang pemimpin yang juga adalah manajer dalam menjalankan tugas-tugasnya berusaha mempengaruhi para bawahan untuk bersedia melakukan semua aktivitas kerja demi tujuan organisasi perusahaan. Dengan demikian keberhasilan seorang pemimpin dapat diukur berdasarkan kesediaan para bawahan untuk meiaksanakan tugas- tugas yang diberikan atasannya secara benar dan kesediaan ini biasanya ditandai oieh adanya suatu keterikatan yang kuat dari para bawahan, yang tampak meialui unjuk kerja bawahan. Dengan kata Iain kesediaan para bawahan tersebut dapat dilihat dari sejauh mana kontribusi unjuk kerja bawahan bagi kepentingan diri dan organisasi. Penelitian ini akan melihat hubungan antara variabel bebas (1), yaitu daya pemimpin menurut konsep French & Raven (1959) yang terdiri dari daya paksaan, daya keabsahan, daya imbalan, daya keahlian clan daya acuan dengan variabel terikat unjuk kerja yang terbagi dalam 3 aspek, yaitu; aspek sifat, aspek perilaku dan aspek manajeriai. Demikian juga dalam studi ini akan dilihat hubungan antara variabel bebas (2), yaitu usia, masa kerja dan tingkat pendidikan dengan variabel terikatunjuk kerja bawahan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adaiah metode non- eksperimen, dimana variabel yang akan diukur sudah melekat dalam diri para responden. Proses penelitian melibatkan responden (atasan dan bawahan) yang berasal dari 3 bidang kerja, yaitu bidang percetakan, bidang perdagangan dan industri serta bidang sumber daya manusia. Selanjutnya, kuesioner penelitian dibedakan atas data pribadi responders, kuesioner daya pemimpin yang diisi oleh manajer level bawah (para bawahan menilai daya pemimpin atasannya) dan kuesioner unjuk kerja yang diisi oleh manajer level madya (atasan menilai unjuk kerja para bawahannya). Hasil kajian menunjukkan bahwa antara kelima variabel daya pemimpin dengan ketiga aspek unjuk kerja bawahan tidak memiliki hubungan yang signifikan pada level of significant (l.o.s) S 0,05. Namun apabila dilihat pembedaan berdasarkan bidang kerja terdapat variasi hubungan antara kelima variabel daya pemimpin dengan ketiga aspek unjuk kerja bawahan secara satu-persatu. Pada bidang percetakan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara daya paksaan dengan aspek sifat unjuk kerja bawahan; antara daya keahlian dengan aspk sifat dan aspek manajerial unjuk kerja bawahan serta dengan unjuk kerja bawahan secara keseluruhan. Pada bidang perdagangan-industri tidak menunjukkan adanya hubungan yang signilikan. Sementara pada bidang sumber daya manusia diperoleh hasil, yaitu ada hubungan negatif yang signitikan antara daya imbalan dengan aspek sifat unjuk kerja bawahan dan ada hubungan yang signifikan antara daya acuan dengan aspek perilaku unjuk kerja bawahan. Selain itu diperoleh hasil ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan aspek sifat dan aspek manajerial unjuk kerja bawahan serta dengan ketiga aspek unjuk kga secara keseluruhan. Sedangkan antara variabel usia dan masa kerja tidak ada hubungan yang signitikan dengan ketiga aspek unjuk keda bawahan. Dalam analisis tambahan diperoleh hasil bahwa ada perbedaan signilikan pada l.o.s S 0,05 mengenai daya keabsahan, daya keahlian dan daya acuan antara bidang percetakan dengan bidang perdagangan- industri dan bidang sumber daya manusia. Sedangkan terhadap daya paksaan dan daya imbalan, tidak ada perbedaan signinkan antara ketiga bidang kena. Ada perbedaan signitikan antara bidang perdagangan- industri dengan bidang percetakan dan bidang sumher daya manusia terhadap unjuk kerja dilihat dari aspek sifat, aspek perilaku dan aspek manajerial. Tidak ada perbedaan yang signinkan mengenai persepsi bawahan terhadap kelima variabel daya pemimpin berdasarkan usia, masa kerja dan tingkat pendidikan. Demikian juga tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai ketiga aspek unjuk kerja bawahan berdasarkan usia dan masa kerja; Serta tidak ada perbedaan yang signifikan mengenai aspek sifat dan aspek manajerial uniuk kerja bawahan berdasarkan tingkat pendidikan, kecuali mengenai aspek perilaku unjuk kerja bawahan berdasarkan tingkat pendidikan terdapat perbedaan yang signitikan.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T37915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atekan
Abstrak :
Kualitas Bahan bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran Bahan bakar dengan kualitas rendah dapat menimbulkan terjadinya penyumbatan pada sistem bahan bakar misalnya filter, pompa dll yang akan mengganggu suplai bahan bakar ke engine. Keadaan ini dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi berkurang, terutama daya yang dihasilkan rendah, dan bahan bakar jadi boros. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipakai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar, terutama menaikkan Octane number, membersihkan sistem bahan bakar. Dengan penambahan aditif ini diharapkan kualitas bahan bakar meningkat sehingga karburator dan ruang pembakaran tetap bersih, berarti menghemat bahan bakar Penambahan aditif ini mampu mencegah timbulnya detonasi pada mesin, karena aditif ini berfungsi juga menaikkan bilangan oktan bahan bakar sehingga suara mesin menjadi lebih halus dan merata. Penelitian tentang aditif terhadap bahan bakar solar pemah dilakukan oleh saudara Muchtayatsyah. Penambahan aditif tersebut mengakibatkan penurunan laju kenaikan tekanan dan prosentase penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentase 0,005 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif terhadap bahan bakar premium, terutama peningkatan BHP (Brake Horse Power), dan penurunan FC (Brake Fuel Consumption) dan BSFC (Brake Specifik Fuel Consumption) maka perlu dilakukan pengujian. Parameter yang diteliti adalah peningkatan daya output (BHP), penurunan konsurnsi bahan bakar (FC) dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC) terhadap prosentase volume aditif, dengan menggunakan motor otto model J-16 (Nissan Motor). Penelitian dilakukan pada beban konstan 15 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif pada bahan bakar premium menyebabkan peningkatan BHP sebesar 4,76 %, penurunan FC sebesar 9,59 % dan penurunan BSFC sebesar 13,58 % pada throttle 30 %. Dengan demikian penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentaee 1 % pada throttle 30 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triwibowo
Abstrak :
Sektor transportasi mempakan sektor yang paling banyak mengkonsumsi bahan baka:r minyak sebagai sumber energi. Penggunaan bahan bakar ini semakin menunjukkan peningkatan terlihat dengan semakin maraknya kendaraan bermotor terutama di kota-kota besar. Akibatnya, polusi udara yang ditimbulkan karena kurang baiknya kualitas pembakaran di dalarn ruang bakar akan semakin meningkat pula. Usaha-usaha untuk mengatasi kondisi ini yaitu penghematan sumber energi dan pengurangan polusi udara telah banyak dilalcukan oleh pemerintah dan instansi yang terkait disamping usaha untuk mencari altematif sumber energi pengganti bahan bakar minyak. Segala usaha yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi sehingga penggunaan bahan bakar dapat terkontrol dengan memperhatikan faktor linglcungan. Faktor yang menentukan dalam peningkatan efisiensi dan optimalisasi energi berlcaitan erat dengan fenomena pembakaran yang terjadi. Semakin baik kualitas pembakaran, akan semakin baik emisi gas buang yang dihasilkan sehingga semakin hemat bahan bakar yang digunakan. Kondisi seperti ini ditentukan oleh sistem yang berhubungan dengan proses pembakaran di dalam silinder. Pencampuran antara udara dan bahan bakar merupakan salah satu faktor vital yang harus diperhatikan pencampuran yang homogen akan membuat pembakaran lebih sempurna. Salah satu upaya untuk mcmperbaiki lcondisi di atas yaitu dengan menggunakan cyclone pada kendaraan. Cyclone yang dipasang pada sislem pemasukan berrujuan untuk membentuk pola aliran turbulensi dari campuran homogen sehingga daya yang dihasilkan akan meningkat dan konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang semakin turun. Untuk itu pada penelitian ini dibuat beberapa variasi cyclone dengan sudut masuk dan jumlah sudu pengaxah sebagai vadabel yang beruhah. Sehingga hasil dari pengujian ini akan didapatkan cyclone dengan jumlah sudu dan sudut yang baik yang dapat meningkatkan etisiensi pembakaran Dan dalam penelitian lebih lanjut dapat dihasilkan desain yang baik dari cyclone.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>