Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raisha Azizahra Syafruddin
Abstrak :
Underweight atau berat badan kurang adalah berat badan yang terlalu rendah untuk anak normal yang sehat1. Underweight masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Prevalensi underweight di Kabupaten Lebak tahun 2018, mencapai angka 18.61% dimana angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional (17.7%) dan Provinsi Banten (16.22%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian underweight pada balita di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan dengan menggunakan data primer dari penelitian “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecacingan pada Balita di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Tahun 2020”. Sampel penelitian ini adalah 208 balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan. Analisis data univariat dan bivariat berupa uji Chi-square dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan mengalami kejadian underweight sebanyak 10.6%. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat variabel yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian underweight pada balita, diantaranya: usia balita (p-value =0,000), riwayat penyakit ISPA (p-value =0,003), asupan protein (p-value =0,044), dan kebiasaan konsumsi protein nabati (p-value =0,006). ......Underweight is a body weight that is too low for a normal healthy child1. Being underweight is still a significant health problem in Indonesia. The prevalence of underweight in Lebak Regency in 2018, reached 18.61%, which is higher than the national prevalence rate (17.7%) and Banten Province (16.22%). 2. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of underweight in children under five in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Regency in 2020. This study used a cross-sectional design which was carried out by analyzing primary data from the study “Factors that Related to the Incidence of Helminthiasis in Toddlers in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Sub-disctrict in 2020”. The sample of this study was 208 children aged 24-59 months in Karangkamulyan Village. Univariate and bivariate data analysis was conducted by using SPSS version 22 application. Study results showed that 10.6% of children of Karangkamulyan Village have an incidence of underweight. Also, this study showed that four variables were significantly associated with the age of children (p-value =0,000), history of upper respiratory tract infection (p-value =0,003), protein intake (p-value =0,044), and plant protein (p-value =0,006).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Surya Kusuma
Abstrak :
Meskipun angka kejadian TB anak diperkirakan hanya sebesar 11% dari keseluruhan kasus, namun tingginya angka TB pada anak dapat mengindikasikan tingginya tingkat penularan TB di suatu wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru pada anak yang berobat di Puskesmas wilayah Kecamatan Cimanggis, Depok Februari-April 2011. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain kasus kontrol (sampel tiap kasus dan kontrol adalah 47 anak usia 6 bulan ? 12 tahun). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara variabel jenis kelamin (OR=2,60), status underweight (OR=3,26), berat badan lahir (OR=13,76), keberadaan scar BCG (OR=3,55), usia saat imunisasi BCG (OR=2,99), pengetahuan orang tua (OR=0,36), riwayat kontak dengan tetangga penderita TB (OR=4,18), serta riwayat kontak dengan penderita TB (OR=7,60) dengan kejadian TB paru pada anak. Peneliti menyarankan agar dilakukan kerjasama yang terintegrasi antara program gizi, KIA, serta imunisasi dengan program pemberantasan TB pada puskesmas setempat. Although the incidence rate of tuberculosis in children is estimated only 11% of all case, the high rate of tuberculosis in children can indicate the high rate of TB transmission in a region. The purpose of this study is to find out the description of and factors associated with the occurrence of tuberculosis in children treated at Primary Health Care in the Cimanggis sub-district, Depok February-April 2011. This research is conducted by using case control study (sample in each case and control is 47 children aged 6 months ? 12 years old). The study result shows that there is significant relationship statically between gender (OR=2,60), underweight status (OR=3,26), birth weight (OR=13,76), presence of BCG scar (OR=3,55), age at BCG vaccination (OR=2,99), parents? knowledge about TB (OR=0,36), history of contact with TB positive neighbor (OR=4,18), and history of contact with TB case living in the same household (OR=7,60) with the incidence of pulmonary tuberculosis in children. Researcher recommends building integrated cooperation between Nutrition programs, Maternal and Child Health programs, and Immunization division with the Tuberculosis Control Programs in the local Primary Health Care.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library