Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saiful Jazan
Abstrak :
Dengan berhasilnya program pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan, maka cedera dimasa mendatang akan menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada cedera karena kecelakaan rumah tangga pada balita. Desain penelitian adalah kasus kontrol. Kasus adalah balita yang mengalami cedera karena kecelakaan rumah tangga dan datang berobat ke rumah sakit atau Puskesmas di wilayah Bojonagara atau Tegalega Kotamadya Bandung dan bertempat tinggal di kedua wilayah tersebut. Kontrol adalah balita tetangga kasus. Penelitian ini dilakukan pada 84 kasus dan 168 kontrol. Dengan analisis regresi logistik multivariabel dapat diketahui bahwa tiger faktor risiko yang berpengaruh pada kejadian cedera karena kecelakaan rumah tangga pada balita, yaitu pengasuh anak (rasio odds = 5,62; 95% CI = 2,86-11,04), umur anak (rasio odds = 4,22; 95% CI = 2,12-8,39) dan jenis kelamin anak (rasio odds = 1,94; 95% CI = 1,09-3,48). Sebab cedera yang terbanyak adalah jatuh sedangkan jenis cedera yang terbanyak adalah luka. Cedera paling banyak terjadi di halaman rumah dan lebih banyak terjadi pada siang hari. Disarankan kepada ibu untuk mengasuh anaknya sendiri atau menyerahkan pengasuhan anak kepada orang yang mampu mengasuh anak dengan baik. Perlu penyuluhan kepada ibu balita agar siapapun yang mengasuh balita untuk lebih waspada pada saat mengasuh.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T3382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putro Widodo
Abstrak :
Pendahuluan
Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat dengan komposisi 99 % air dan sisanya merupakan larutan yang mirip dengan larutan yang terdapat di dalam plasma. Natrium (Na+) dan klorida (Cl-) merupakan komponen terbanyak pada keringat.

Uji keringat adalah pengukuran secara kualitatif dan kuantitatif kadar Na+ dan Cl- yang terkandung di dalam keringat.

Mengetahui batasan nilai normal kadar elektrolit keringat sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosis penyakit fibrosis kistik (FK). Seperti diketahui bahwa uji keringat merupakan uji diagnostik utama untuk menegakkan penyakit FK, karena lebih dari 99 % kasus FK kadar elektrolit (Na+ dan Cl-) keringatnya lebih tinggi dari normal dan menetap (uji keringat positif). Keadaan ini ternyata tidak dijumpai pada penyakit lain ( Peterson dkk., 1959; Shwachman, 1983 ). Dan untuk mengetahui batasan nilai normal, diperlukan adanya suatu baku nilai elektrolit keringat yang dianggap normal ( Wood dkk., 1976; Shwachman, 1962).

Banyak kasus FK tidak dapat didiagnosis karena kematian pada waktu bayi yang disebabkan adanya mekonium ileus, penyakit paru yang progresif, atau tidak adanya sarana diagnostik sehingga laporan insidens sangat berbeda di berbagai negara (Di Sant Agnese dkk., 1967).

Selain itu, diketahui juga bahwa penyakit FK tetap merupakan penyakit "life-limiting", walaupun kelangsungan hidup selama 25 tahun terakhir ini meningkat secara dramatis (Doershuk dan Boat, 1983). Namun demikian masih diperlukan diagnosis dini sehingga dapat diberikan pengobatan/tindakan secara dini pula, untuk memperoleh harapan kelangsungan hidup yang lebih panjang (Di Sant Agnese dkk., 1967; Wood dkk., .1976).

Di Sant Agnese dkk.(1967) berpendapat dengan migrasi dan perpindahan orang-orang Kaukasia ke Asia (terjadi kawin "campuran") akan merubah frekuensi penyakit FK di Asia. "WHO/ICF meeting " (1985) melaporkan 65 kasus FK pada orang Jepang, sedang di Indonesia Handoyo dkk. (1980) melaporkan satu kasus FK pada seorang gadis Indonesia keturunan Cina berumur 18 tahun. Karjoo dkk. (1984) menemukan 3 kasus FK pada bayi dan anak Iran, hal ini menunjukkan bahwa gen FK telah ada di masyarakat Iran tetapi masih jarang.

Manfaat klinis dari hasil uji keringat terlihat dari adanya laporan Shwachman dkk.(1970) yang menemukan 130 kasus FK, 63 kasus di antaranya didiagnosis sebelum timbul gejala, 13 kasus dengan gejala ringan dan 54 kasus didiagnosis selama perawatan.

1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhenandra Mahardika Sukmana
Abstrak :
[ABSTRAK
Harta benda milik anak di bawah umur sangat rentan terhadap penyalahgunaan atau kejahatan dari pihak wali atau pihak lainnya sehingga orang tua atau wali harus dapat membuktikan dan meyakinkan hakim dan Balai Harta Peninggalan bahwa tindakan wali menjual benda milik anak di bawah umur adalah untuk kepentingan anak di bawah umur itu sendiri dan bukan untuk kepentingan wali atau orang lain. Tesis ini membahas mengenai penetapan pengadilan negeri atas izin penjualan barang tidak bergerak milik anak di bawah umur disertai dengan analisis terhadap penetapan pengadilan yang berkaitan dengan hal tersebut yakni Penetapan Pengadilan Negeri Cibinong Nomor 977/Pdt.P/2013/PN.Cbn. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan sifat preskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa hakim hendaknya berhati-hati dalam memeriksa suatu permohonan dan mendasarkan putusan/penetapannya pada alat bukti yang kuat; jual beli tanah milik anak di bawah umur tetap sah meskipun tidak disertai penetapan dari pengadilan; dan PPAT wajib memberikan penyuluhan terhadap pihak yang akan melakukan perbuatan hukum dihadapannya.
ABSTRACT
Property owned by a children under the age are particularly vulnerable to abuse or crime by the guardian or the other parties so that parents or guardians must be able to prove and convince judges and The Relic Treasure Hall that the action of the guardian sells the property owned by a children under the age is to the interest of the children under the age itself and not for the benefit of parents or others. This thesis deals with the determination of The District Court over the sale of unmoveable good belong to children under the age accompanied by an analysis of the determination of the Court with regard to such matters i.e. determination of the Cibinong District Court Number 977/Pdt.P/2013/PN.Cbn, This research is a normative juridical research with the prescriptive. Result suggests that the judge should be careful in examining a request and basing decision and was on a strong evidence; the sale of unmoveable goods belong to children under the age remain valid though not accompanied by a court determination of PPAT; and PPAT is obligied to provide counseling against parties who will do the legal actions before him, Property owned by a children under the age are particularly vulnerable to abuse or crime by the guardian or the other parties so that parents or guardians must be able to prove and convince judges and The Relic Treasure Hall that the action of the guardian sells the property owned by a children under the age is to the interest of the children under the age itself and not for the benefit of parents or others. This thesis deals with the determination of The District Court over the sale of unmoveable good belong to children under the age accompanied by an analysis of the determination of the Court with regard to such matters i.e. determination of the Cibinong District Court Number 977/Pdt.P/2013/PN.Cbn, This research is a normative juridical research with the prescriptive. Result suggests that the judge should be careful in examining a request and basing decision and was on a strong evidence; the sale of unmoveable goods belong to children under the age remain valid though not accompanied by a court determination of PPAT; and PPAT is obligied to provide counseling against parties who will do the legal actions before him]
2015
T44063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Ayu Wulandari
Abstrak :
Pada tahun 2007, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan menurun antara kelompok umur 20-24 dan 30-34 tahun. Keberadaan anak umur tertentu dikatakan menjadi penyebab perubahan partisipasi kerja perempuan ini. Dengan menggunakan data SAKERTI 2000 dan 2007, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh umur anak terhadap transisi keluar kerja perempuan menikah menjadi ibu rumah tangga. Penelitian ini menemukan bahwa anak umur 0-2 tahun merupakan faktor utama yang mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja. Selain itu, anak umur 3-5 dan 18 tahun ke atas cenderung mendorong perempuan menikah untuk keluar kerja, sementara anak 12-14 tahun cenderung mendorong perempuan menikah untuk tetap bekerja. ...... In 2007, Female Labor Force Participation Rate declined between the ages of 20-24 and 30-34 years old. It was said that the presence of children at certain ages cause changes in women’s work participation. Using IFLS 2000 and 2007, this study aims to analyse the effect of children’s age on married women’s transition out of employment to become housewives. This study finds that children aged 0-2 are the main factor that encourage married women to exit employment. Moreover, children aged 3-5 and 18 years and over are more likely to encourage married women to exit employment, while children aged 12-14 are more likely to encourage married women to stay employed.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library