Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Louisha Alfathania Budianto
"Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi yang digunakan dalam kehidupan manusia. Kendatipun demikian, dalam berkomunikasi, seringkali manusia menemukan kesulitan dan terkadang berujung pada kesalahpahaman. Untuk mengungkapkan kekesalan terhadap kesulitan atau kesalahpahaman dalam berkomunikasi, umpatan digunakan. Namun, realitanya, umpatan ternyata tidak hanya digunakan untuk mengungkapkan kekesalan, tetapi juga keakraban. Penelitian ini membahas fungsi dan jenis umpatan serta kesepadanan terjemahan dalam takarir berbahasa Jerman dan bahasa Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi pustaka dengan korpus data takarir bahsa Jerman dan takarir bahasa Indonesia dari musim pertama film serial Netflix yang berjudul How to Sell Drugs Online (Fast) karya Philipp Käßbohrer dan Matthias Murmann. Hasil penelitian menggunakan teori Androutsopoulos (1998) mengenai fungsi dan jenis umpatan dan teori kesepadanan Nida dan Taber (1982) menunjukkan bahwa terdapat umpatan yang berbeda fungsi dan penerjemahan yang sepadan dan belum sepadan.
Language is a communication tool used in human life. Nevertheless, in communicating, people often find difficulty and sometimes, misunderstanding occurs. To express annoyance at the difficulty or misunderstanding in communicating, swearing words are used. However, in reality, swearing words are not only used to express annoyance or anger, but also intimacy, especially in a friendship. This study examines the function and types of swearing words and equivalence of translation in German and Indonesian subtitles. The research was conducted using a qualitative method through literature study with a corpus data on German and Indonesian subtitles from the first season of the Netflix series entitled How to Sell Drugs Online (Fast) by Philipp Käßbohrer and Matthias Murmann. The results of this study, using Androutsopoulos' theory (1998) regarding the function and types of swearing words and the equivalence theory of Nida and Taber (1982), shows that there are swearing words that have different functions and types, and there are also translations that are equivalent and not yet equivalent."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Starry Leticia Virtue
"Dalam pembelajaran bahasa, seseorang cenderung diajarkan untuk berbahasa dengan santun. Namun, pada kenyataannya penggunaan kata-kata kasar seperti umpatan kerap kali ditemui dalam interaksi sehari-hari. Umpatan juga dapat ditemui dalam media hiburan, anime atau animasi Jepang merupakan salah satunya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tuturan umpatan dalam bahasa Jepang itu direalisasikan. Berdasarkan pencermatan terhadap tuturan dengan kata umpatan bermakna ‘bodoh’ yakni baka dan aho pada anime Bungo Stray Dogs, ditemukan 5 variasi dari kata baka, yakni (i) baka, (ii) bakayarou, (iii) bakamegane, (iv) oobaka, dan (v) oobakayarou. Sedangkan pada kata aho, ditemukan 2 variasi, yakni (i) aho dan (ii) doaho. Variasi-variasi kata umpatan tersebut menunjukkan adanya perbedaan intensitas makna yang dikandung. Cara penyampaian umpatan tersebut pun beragam, menjadikan tiap-tiap tuturan yang diujarkan penutur memiliki maksud yang berbeda bergantung pada bagaimana umpatan tersebut dikomunikasikan.
When studying language, people tend to be taught to speak politely. Even so, swearing, which considered rude, can be found in nearly every daily situation. Swearing can also be found in entertainment, including anime or Japanese animation. Thus, the purpose of this study is to explain the realization of swearing in Japanese. Based on the observation of utterances with swear words containing the meaning ‘stupid’ such as baka and aho in the anime Bungo Stray Dogs, there are 5 variations of the word baka, namely, (i) baka, (ii) bakayarou, (iii) bakamegane, (iv) oobaka, and (v) oobakayarou. Whereas for the word aho, there are 2 variations, (i) aho and (ii) doaho. These variations showed that there are differences in the intensity of the meaning from each swear word. The way those swear words are delivered also varies. Depending on how the swear word is communicated, each utterance uttered by the speaker can have a different meaning"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nabila Intan Aprilia
"Kata umpatan sebagai ujaran untuk mengekspresikan emosi penutur terhadap lawan tutur. Penggunaan umpatan ini bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari secara langsung melainkan juga di media sosial. Youtube sebagai media sosial sering memunculkan kata-kata umpatan. Salah satu kanal YouTube yang menggunakan umpatan dalam berkomunikasi adalah Woko Channel. Umpatan yang digunakan dalam bentuk bahasa Jawa. Oleh karena itu, fokus penelitian ini adalah bagaimana tipe dan makna umpatan bahasa Jawa dalam Youtube Woko Channel. Adapun tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan tipe dan makna umpatan bahasa Jawa dalam YouTube Woko Channel. Deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data secara studi pustaka dan analisis secara deksriptif. Adapun hasil penelitian ini adalah tiga umpatan disfemisme dimaknai sebagai provokatif, enam umpatan kasar dimaknai sebagai pelecehan atau penghinaan, satu umpatan idiomatik yang dimaknai sebagai pembanding dua hal, dua umpatan penegasan dimaknai sebagai penegasan terhadap sesuatu, dan dua umpatan katarsis dimaknai sebagai uj aran pengutuk atas suatu kesialan."
Lengkap +
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2023
400 BEBASAN 10:1 (2023)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Siti Yuanda Putri
"Penelitian ini membahas mengenai penerjemahan kata umpatan dalam novel Pasung Jiwa yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan judul Gebunden. Pembahasan penelitian ini adalah pergeseran dalam terjemahan, yaitu pergeseran bentuk dan makna. Selain itu, penelitian ini juga membahas kecenderungan penerjemahan mengenai orientasinya pada bahasa sumber atau pada bahasa sasaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh kata umpatan yang telah diterjemahkan mengalami pergeseran pada tiap penerjemahannya, baik itu pergeseran bentuk maupun pergeseran makna. Penerjemahan kata umpatan lebih cenderung berorientasi pada bahasa sasaran agar dapat dipahami baik oleh pembaca dari bahasa sasaran.
This research attemps to explain the translation of swear words found in novel Pasung Jiwa by Okky Madasari which is translated into german with the title Gabunden. The focus discussion of this research is the shifts in translation, namely the shift of meaning in translation and the shift of form in translation. Besides, this research also attempts to explain the tendency of translator about their orientation of translation to the source language or to the target language. This research applies the qualitative method in form of literature study. The result shows that the translated swear words mostly have more than two shifts of translation. The translation of swear words tends to be more target language oriented in order to be well understood by readers of the target language."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library